Ben-Hur (film 1959)
Artikel atau sebagian dari artikel ini mungkin diterjemahkan dari Ben-Hur (1959 film) di en.wiki-indonesia.club. Isinya masih belum akurat, karena bagian yang diterjemahkan masih perlu diperhalus dan disempurnakan. Jika Anda menguasai bahasa aslinya, harap pertimbangkan untuk menelusuri referensinya dan menyempurnakan terjemahan ini. Anda juga dapat ikut bergotong royong pada ProyekWiki Perbaikan Terjemahan. (Pesan ini dapat dihapus jika terjemahan dirasa sudah cukup tepat. Lihat pula: panduan penerjemahan artikel) |
Ben-Hur adalah sebuah film drama religi epik Amerika produksi tahun 1959, yang disutradarai oleh William Wyler, diproduseri oleh Sam Zimbalist untuk Metro-Goldwyn-Mayer, dan dibintangi oleh Charlton Heston selaku pemeran utama. Sebuah remake dari film bisu tahun 1925 bernama sama, Ben-Hur diadaptasi dari novel Ben-Hur: A Tale of the Christ karangan Lew Wallace yang terbit pada tahun 1880. Skenario tersebut dikreditkan kepada Karl Tunberg, meskipun meliputi kontribusi dari Maxwell Anderson, S. N. Behrman, Gore Vidal, dan Christopher Fry.
Ben-Hur | |
---|---|
Sutradara | William Wyler |
Produser | Sam Zimbalist |
Skenario | Karl Tunberg[a] |
Berdasarkan | Ben-Hur: A Tale of the Christ oleh General Lew Wallace |
Pemeran | |
Narator | Finlay Currie |
Penata musik | Miklós Rózsa |
Sinematografer | Robert L. Surtees |
Penyunting | |
Perusahaan produksi | |
Distributor | Loew's, Inc.[1] |
Tanggal rilis |
|
Durasi | 212 menit[2] |
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Anggaran | $15.2 juta[3][4] |
Pendapatan kotor | $146.9 juta (perilisan awal) |
Ben-Hur memiliki biaya terbesar ($15.175 juta), serta set-set terbesar yang dibangun, dari film manapun yang dibuat pada masa itu. Perancang kostum Elizabeth Haffenden mengerahkan 100 orang untuk mengerjakan kostum-kostum, dan sebuah lokakarya mempekerjakan 200 orang artis dan karyawan yang menyediakan ratusan ukiran dan patung yang dibutuhkan dalam film tersebut. Pemfilmannya dimulai pada 18 Mei 1958, dan perampungannya pada 7 Januari 1959, dengan syuting berlangsung selama 12 sampai 14 jam sehari, enam hari sepekan. Pra-produksi dimulai di Cinecittà, Italia pada sekitar bulan Oktober 1957, dan pasca-produksi berlangsung selama enam bulan. Di bawah sinematografer Robert L. Surtees, para eksekutif MGM membuat keputusan untuk memfilmkan film tersebut dalam format layar lebar, yang Wyler sangat tidak sukai. Lebih dari 200 unta dan 2,500 kuda dipakai dalam syuting film tersebut, dengan sekitar 10.000 orang pemeran tambahan. Pertempuran laut difilmkan memakai miniatur-miniatur dalam tank tinggi di atas lahan belakang MGM Studios, Culver City, California. Balap kereta perang selama sembilan menit menjadi salah satu adegan paling terkenal dalam perfilman, dan musik film tersebut, yang dikomposisikan dan dikonduksikan oleh Miklós Rózsa, adalah komposisi terpanjang untuk sebuah film dan paling berpengaruh pada perfilman selama lebih dari 15 tahun.
Setelah upaya pemasaran $14.7 juta, Ben-Hur tayang perdana di Loew's State Theatre, New York City pada 18 November 1959. Film tersebut meraih keuntungan tercepat, serta film dengan keuntungan tertinggi pada 1959, dalam proses menjadi film dengan keuntungan tertinggi kedua dalam sejarah pada masa itu setelah Gone with the Wind. Film tersebut memenangkan rekor 11 Academy Award yang meliputi Film Terbaik, Sutradara Terbaik (Wyler), Aktor Terbaik dalam sebuah Peran Utama (Heston), Aktor Terbaik dalam sebuah Peran Pendukung (Griffith), dan Sinematografi Terbaik – Berwarna (Surtees). Ben-Hur juga memenangkan tiga Golden Globe Award, yang meliputi Film Drama Terbaik, Sutradara Terbaik dan Aktor Pendukung Terbaik untuk Stephen Boyd. Saat ini, Ben-Hur banyak dianggap menjadi film terbesar yang pernah dibuat, dan pada 1998, American Film Institute mengangkatnya menjadi film Amerika terbaik ke-72 dan film epik Amerika terbaik ke-2 dalam AFI's 10 Top 10. Pada 2004, Badan Penyajian Film Nasional memiliki Ben-Hur untuk penyajian oleh Pendaftaran Film Nasional dari Perpustakaan Kongres untuk sebuah film yang "signifikan secara budaya, sejarah atau aestetik".
Alur
Pada tahun 26 M, Judah Ben-Hur (Charlton Heston), pangeran sekaligus saudagar Yahudi kaya raya, tinggal di Yerusalem bersama ibunya, Miriam (Martha Scott); adiknya, Tirzah (Cathy O'Donnell); dan pelayan perempuan mereka, Amrah (Stella Vitelleschi). Saudagar Simonides (Sam Jaffe), budak setia keluarga Hur, datang berkunjung bersama putrinya, Esther (Haya Harareet). Judah dan Esther saling jatuh cinta pada pandangan pertama, tetapi Esther sudah ditunangkan dengan orang lain. Kawan masa kecil Judah, seorang warga negara Kekaisaran Romawi bernama Messala (Stephen Boyd), kala itu sudah berpangkat tribunus. Setelah bertahun-tahun meninggalkan Yerusalem, Messala pulang untuk menduduki jabatan kepala garnisun Romawi di Benteng Antonia. Messala sangat mengagung-agungkan kegemilangan Roma dengan wilayah kekuasaannya yang begitu besar, sementara Judah berpegang teguh pada imannya dan cita-cita kemerdekaan bangsa Yahudi. Perbedaan sikap ini mengakibatkan keduanya saling bersitegang dan akhirnya bermusuhan setelah Messala memaksa Judah untuk melaporkan warga masyarakat yang berpotensi memberontak melawan pemerintah Romawi.
Saat berpawai memasuki Yerusalem, Wali Negeri Yudea yang baru, Valerius Gratus (Mino Doro), mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya. Valerius Gratus terlempar dari punggung kudanya yang tiba-tiba saja melonjak karena dikejutkan oleh genting-genting yang berjatuhan dari atap rumah Judah. Meskipun tahu betul bahwa peristiwa ini hanyalah sebuah kecelakaan biasa, Messala mempersalahkan Judah sebagai biang keladi kecelakaan dan menjadikannya budak galai sebagai hukuman. Messala juga menjebloskan Miriam dan Tirzah ke dalam penjara lantaran masih marah permintaannya ditolak Judah. Dengan menjatuhkan hukuman pada orang yang dikenal sebagai sahabatnya sendiri sekaligus seorang tokoh masyarakat, Messala berharap dapat mengintimidasi masyarakat Yahudi. Judah bersumpah untuk membalas perbuatan Messala. Dalam perjalanan menggiring Judah dan budak-budak lain ke tempat hukuman, pasukan Romawi singgah di Nazareth untuk memberi minum kuda-kuda tunggangan mereka. Judah meminta air karena sudah sangat kehausan, tetapi tidak dikabulkan oleh kepala pasukan. Judah roboh akibat kehabisan tenaga, tetapi kekuatan pulih setelah diberi minum oleh Yesus dari Nazaret (Claude Heater). Selepas tiga tahun menjadi budak galai, Judah ditempatkan di galai bendera Konsul Quintus Arrius (Jack Hawkins), yang sedang mengemban tugas memberantas armada bajak laut Makedonia. Arrius terkesan melihat kegigihan serta kedisiplinan diri Judah, dan menawarinya kesempatan untuk dilatih menjadi gladiator atau pembalap kereta. Judah menampik tawaran Arius dengan berkata bahwa Allah akan menolong mewujudkan niatnya membalas dendam. ketika armada Romawi berhadap-hadapan dengan armada bajak laut Makedonia, Arrius memerintahkan agar semua pendayung galai dirantai pada dayung masing-masing Kecuali Judah. Galai Arrius diseruduk galai musuh dan karam, tetapi Judah sempat membebaskan para pendayung yang dirantai dan menolong Arrius agar tidak mati tenggelam. Arrius, yang sudah putus asa karena mengira sudah dikalahkan musuh, berusaha bunuh diri dengan pedang sendiri sesuai kebiasaan bangsa Romawi, tetapi dicegah oleh Judah. Keduanya akhirnya diselamatkan oleh galai Romawi, dan Arrius dielu-elukan sebagai panglima yang telah berjasa memimpin armada Romawi membinasakan armada bajak laut Makedonia. Arrius berhasil mendapatkan anugerah kebebasan bagi Judah dari Kaisar Tiberius (George Relph), dan kemudian mengangkat Judah menjadi putranya.
Setahun kemudian, Judah sudah kembali mengenyam kehidupan yang sejahtera, menguasai adat istiadat Romawi, dan menjadi seorang jawara balap kereta, tetapi masih tetap merindukan keluarga dan kampung halamannya. Judah pun pulang ke Yudea. Dalam perjalanan pulang, ia berjumpa dengan Balthasar (Finlay Currie) dan seorang Arab, Syekh Ilderim (Hugh Griffith). Setelah mengetahui kepiawaian Judah sebagai seorang pembalap kereta, sang syekh memintanya memacu quadriga miliknya dalam lomba pacuan yang dihadiri Wali Negeri Yudea yang baru, Ponsius Pilatus (Frank Thring). Judah menolak permintaan sang syekh, bahkan sesudah diberi tahu bahwa Messala juga akan mengikuti lomba. Judah pulang ke rumahnya di Yerusalem. Ia berjumpa dengan Esther, dan diberi tahu bahwa perjodohan Esther telah berlanjut dengan perkawinan dan bahwa Esther masih cinta padanya. Ia mengunjungi Messala dan menuntut agar ibu serta adiknya dibebaskan. Tentara Romawi mendapati Miriam dan Tirzah terjangkit penyakit kusta selama mendekam dalam penjara, dan mengusir mereka ke luar kota. Miriam dan Tirzah memohon Esther untuk merahasiakan keadaan mereka dari Judah agar ia tetap mengingat mereka seperti sediakala, sehingga Esther memberi tahu Judah bahwa Miriam dan Tirzah telah wafat. Keterangan palsu ini membuat Judah berubah pikiran, dan memutuskan untuk membalas dendam terhadap Messala dengan cara bertanding melawannya dalam lomba pacuan kereta. Dalam lomba, Messala memacu kereta yang diperlengkapi dengan bilah-bilah tajam pada gandar roda guna menghancurkan kereta lawan. Ia berusaha menghancurkan kereta Judah, tetapi justru keretanya sendiri yang hancur berantakan. Messala maengalami kecelakaan parah akibat dilanggar kereta lain, sementara Judah menjuarai lomba. Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Messala berkata kepada Judah bahwa "lomba belum usai", dan sebagai tindakan paling akhir yang semata-mata dilandasi kebencian, ia memberi tahu Judah untuk mencari keluarganya di Lembah Orang Kusta.
Ben-Hur mengunjungi koloni penderita kusta di dekatnya, kemudian ia melihat ibu dan adiknya .
Esther mendengar Yesus memberitakan Khotbah di Bukit, dan memberitahu Ben-Hur tentang pesan perdamaian dan pengampunannya. Ben-Hur menyalahkan kekuasaan Romawi dan nasib keluarganya, ia menolak warisan dan kewarganegaraan Romawi. Mengetahui bahwa Tirza sedang sekarat, Ben-Hur dan Esther membawa Miriam untuk melihat Yesus, tetapi pengadilan Yesus di hadapan Pontius Pilatus telah dimulai. Yesus memulai perjalanannya ke Kalvari dan jatuh tersandung tepat di hadapan Ben-Hur. Ia menyadari Yesus dari pertemuan mereka sebelumnya, Ben-Hur mencoba untuk memberinya air tetapi penjaga memisahkan mereka.
Ben-Hur menjadi saksi penyaliban Yesus. Miriam dan Tirza secara ajaib sembuh selama hujan badai yang mengikuti penyaliban. Ben-Hur memberitahu Ester bahwa ia mendengar Yesus berbicara tentang pengampunan saat di kayu salib, dan berkata "Saya merasa suara-Nya mengambil pedang dari tanganku." Kebenciannya akhirnya sirna, dan akhirnya bertemu kembali dengan ibu dan adiknya .
Pemeran
|
|
Produksi
Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) awalnya mengumumkan sebuah remake dari film bisu tahun 1925 Ben-Hur pada Desember 1952, yang dilakukan sebagai sebuah cara untuk menjalankan aset-aset Italianya.[b][5] Stewart Granger dan Robert Taylor dikabarkan dimajukan untuk peran utama.[5] Sembilan bulan kemudian, MGM mengumumkan akan membuat film dalam bentuk CinemaScope, dengan syuting dimulai pada 1954.[6] Pada November 1953, MGM mengumumkan bahwa mereka menempatkan produser Sam Zimbalist untuk film tersebut dan mengundang penulis naskah Karl Tunberg untuk menuliskannya.[7] Sidney Franklin dijadwalkan untuk menyutradarainya, dengan Marlon Brando ditujukan untuk peran utama.[8] Pada September 1955, Zimbalist, yang masih mengklaim bahwa naskah Tunberg rampung, mengumumkan bahwa produksi enam sampai tujuh bulan senilai $7 juta akan dimulai pada April 1956 di Israel atau Mesir dalam proses layar lebar 65mm baru milik MGM, MGM Camera 65.[9] Namun, MGM menunda produksi pada awal 1956, setelah Franklin mengundurkan diri.[10]
Pada akhir 1950an, dekrit konsen tahun 1948 memaksa studio-studio film untuk memisahkan diri mereka sendiri dari jaringan-jaringan teater[11] dan penekanan kompetitif dari televisi telah menyebabkan tekanan finansial signifikan di MGM.[12] Dalam sebuah judi untuk menyelamatkan studio tersebut, dan terinspirasi oleh kesuksesan film epik Biblikal tahun 1956 yang diproduksi oleh Paramount Pictures berjudul The Ten Commandments,[12] kepala studio Joseph Vogel mengumumkan pada 1957 bahwa MGM akan kembali bergerak maju untuk sebuah remake Ben-Hur.[13] Pemfilman dimulai pada Mei 1958 dan dirampungkan pada Januari 1959, dan pasca-produksi berjalan selama enam bulan.[14] Meskipun biaya untuk Ben-Hur awalnya senilai $7 juta,[15] biayanya tersebut dikabarkan senilai $10 juta pada Februari 1958,[16] mencapai $15.175 juta pada masa syuting dimulai—menjadikannya film paling berbiaya yang pernah diproduksi pada masa itu.[17] Saat disetarakan dengan inflasi, biaya Ben Hur bernilai sekitar $130 juta dalam dolar konstan.[18]
Satu perubahan terkenal dalam film tersebut melibatkan judul-judul pembukaannya. Menganggap bahwa Leo si Singa (maskot MGM) yang mengaum akan membuat perasaan buruk untuk kesensitivan dan kekeramatan adegan kelahiran, Wyler meraih ijin untuk mengganti logo tradisional tersebut dengan logo di mana Leo si Singa terdiam.[19]
Pengembangan
Novel 1880 Lew Wallace, Ben-Hur: A Tale of the Christ, berisi sekitar 550 halaman. Zimbalist mengundang sejumlah penulis naskah untuk memotong ceritanya dan mengubah novel tersebut menjadi naskah. Menurut Gore Vidal, lebih dari 12 versi naskah ditulis oleh sejumlah penulis pada musim semi tahun 1958.[20] Vidal sendiri yang didorong untuk menulis sebuah versi dari naskah tersebut pada 1957, menolak, dan menempatkan penundaan untuk keputusannya.[20] Menurut Vidal, Karl Tunberg adalah salah satu penulis terakhir yang mengerjakan naskah tersebut. Sumber-sumber lainnya menempatkan keterlibatan awal Tunberg pada masa yang lebih awal. Tunberg memotong setiap hal dalam buku tersebut setelah penyaliban Yesus, membuang anak alur di mana Ben-Hur memalsukan kematiannya dan menghimpun tentara Yahudi untuk menggulingkan Romawi, dan merombak peristiwa di mana seorang wanita kusta disembuhkan.[c][21] Menurut Wyler, Vidal, para biografer mereka (lihat daftar pustaka di bawah) dan sumber-sumber yang menyoroti mereka, Zimbalist tak senang dengan naskah Tunberg, menganggapnya "pedestrian"[21] dan "tak menyorot".[22]
Upaya penulisan tersebut mengubah pengarahan saat sutradara Sidney Franklin jatuh sakit dan dihapuskan dari produksi. Zimbalist menawarkan proyek tersebut kepada William Wyler, yang telah menjadi salah satu dari 30 asisten sutradara pada film tahun 1925,[23] in early 1957.[24] Wyler awalnya menolaknya, menganggap kualitas naskah tersebut "sangat primitif, mendasar" dan tak lebih baik ketimbang karya retas.[25] Zimbalist menunjukkan beberapa papan cerita pra-liminer kepada Wyler untuk balap kereta perang dan memberitahukannya bahwa MGM akan menyediakan $10 juta, dan sehingga Wyler mulai menunjukkan peminatan terhadap film tersebut.[26] MGM mengijinkan Wyler untuk memulai pemilihan para pemeran, dan pada April 1957, gerai-gerai media umum melaporkan bahwa Wyler memberikan tes layar lebar kepada para pemeran utama pria asal Italia, seperti Cesare Danova.[27]
Wyler belum resmi sepakat untuk nmenyutradarai film tersebut sampai September 1957,[26] dan MGM belum mengumumkan pengundangannya sampai 3 Januari 1958.[28] Bahkan meskipun ia masih kekurangan pemeran utama, Wyler memberikan bantuan untuk beberapa alasan: Ia menjanjikan gaji dasar $350,000 serta 8 persen keuntungan box office (atau 3 persen dari bala bersih, bahkan lebih besar dari itu),[29] dan ia ingin berkarya di Roma lagi (dalam Hollywood on the Tiber) di mana ia memfilmkan Roman Holiday).[12][15] Gaji dasarnya pada masa itu merupakan bayaran terbesar bagi seorang sutradara untuk sebuah film tunggal.[12] Alasan-asalan kompetitif profesional juga memainkan sebuah peran dalam keputusannya untuk penyutradaraan, dan Wyler kemudian menyatakan bahwa ia ingin mengajak Cecil B. DeMille,[15] dan membuat sebuah epik Biblikal karya "seorang pemikir".[30] Pada tahun-tahun berikutnya, William Wyler memberikan candaan bahwa sebuah Yahudi akan membuat sebuah film yang bagus tentang Kristus.[31]
Penulisan
Wyler merasa perancangan Tunberg terlalu bermain moralitas yang dilebihkan dengan nada-nada berlebih politik Barat saat ini, dan bahwa naskahnya terlalu bersuara modern .[32] Zimbalist mengundang pengarang drama S. N. Behrman (yang juga menulis naskah untuk Quo Vadis) dan kemudian pengarang drama Maxwell Anderson untuk menulis perancangannya.[15] Biografer Gore Vidal Fred Kaplan menyatakan bahwa penyair dan pengarang drama Britania Christopher Fry diundang langsung Vidal, meskipun kebanyakan sumber (termasuk Vidal sendiri) menyatakan bahwa Vidal menyusul Anderson, dan bahwa Fry belum datang sampai Vidal hengkang dari film tersebut.[33] Vidal datang ke Roma pada awal Maret 1958 untuk bertemu dengan Wyler.[20][d] Vidal mengklaim bahwa Wyler belum membaca naskah tersebut, dan saat ia melakukannya (atas dorongan Vidal) saat penerbangannya dari AS ke Itaia, ia menghimpunnya dengan dialog modernis.[20][34] Vidal sepakat untuk mengerjakan naskahnya selama tiga bulan sehingga ia meraih penundaan dan memenuhi kontraknya dengan MGM,[15][20] meskipun Zimbalist mendorongnya untuk bertahan sepanjang seluruh produksi.[33] Vidal meriset sebuah buku tentang kaisar Romawi abad ke-4 Yulianus dan memahami kesepakatan besar tentang Romawi kuno.[35]
Gaya pengerjaan Vidal adalah untuk menyelesaikan sebuah adegan dan meninjaunya dengan Zimbalist. Saat Vidal dan Zimbalist menjalin kesepakatan, adegan tersebut diserahkan kepada Wyler.[33] Vidal berkata bahwa ia menyimpan struktur naskah Tunberg/Behrman/Anderson, namun menulis ulang hampir seluruh dialognya.[36] Vidal berkata kepada William Morris pada Maret 1959 bahwa Fry menulis ulang sekitar sepertiga dialog yang Vidal tambahkan untuk paruh pertama naskah. Namun, Vidal membuat satu perubahan yang tak direvisi. Naskah Tunberg menyatukan kembali Ben-Hur dan Messala dan jatuh dalam sebuah adegan tunggal. Vidal mencabut adegan tersebut pada keduanya, sehingga pria tersebut mula-mula bersatu kembali di Istana Antonia dan kemudian beradu pendapat dan menghakhiri persahabatan mereka di rumah Ben-Hur. Vidal juga menambahkan sentuhan-sentuhan karakter kecil pada naskah, seperti penjualan bros Messala kepada Tirzah dan penjualan kuda Ben-Hur kepada Messala.[36] Vidal mengklaim bahwa ia mengerjakan paruh pertama naskah (setiap hal menjelang balap kereta perang) dan menaskahi 10 versi adegan di mana Ben-Hur melawan Messala dan berjuang demi kebebasan keluarganya.[31][37]
Klaim Vidal tentang anak teks homoerotik hangat diperdebatkan. Vidal mula-mula membuat klaim dalam sebuah wawancara dalam film dokumenter tahun 1995 The Celluloid Closet, dan menyatakan bahwa ia mendorong Wyler untuk mengarahkan Stephen Boyd untuk memainkan peran tersebut jika ia merupakan seorang pecinta homoseksual.[38] Vidal menyatakan bahwa ia meyakini bahwa sifat Messala hanya dapat termotivasi oleh rasa penolakan yang seorang kekasih akan rasakan, dan diklaim mendorong Wyler agar Stephen Boyd memainkan peran dengan cara tersebut, dan bahwa Heston menyimpan kegelapan soal motivasi-motivasi dari karakter Messala tersebut.[31] Apakah Vidal menulis adegan yang dipertanyakan tersebut atau telah mengkonversasi akting dengan Wyler, dan apakah Wyler merekam apa yang Vidal tulis, masih menjadi isu perdebatan.[21][31][39] Wyler sendiri berkata bahwa ia tak mengingat konversasi apapun tentang bagian naskah ini atau akting Boyd dengan Gore Vidal,[31] dan bahwa ia menolak rancangan Vidal atas niatan Fry.[15] Namun, Morgan Hudgens, direktur publisitas untuk film tersebut menulis kepada Vidal pada akhir Mei 1958 tentang adegan krusial tersebut, dan menyinggung soal sebuah konteks homoseksual: "... cornpon besar [julukan kru untuk Heston] benar-benar melemparkan dirinya sendiri dalam adegan 'pertemuan pertama'mu kemarin. Kau harus melihat para laki-laki tersebut berangkulan!"[40] Kritikus film F. X. Feeney, dalam sebuah perbandingan rancangan naskah, menyatakan bahwa Vidal membuat kontribusi ekstensif dan signifikan terhadap naskah tersebut.[41]
Penulis akhir pada film tersebut adalah Christopher Fry. Charlton Heston mengklaim bahwa Fry adalah pilihan pertama Wyler sebagai penulis naskah, namun Zimbalist memaksanya untuk memakai Vidal.[31] Apakah Fry mengerjakan naskah tersebut sebelum Vidal atau tidak, suber-sumber sepakat bahwa Fry datang ke Roma pada awal Mei 1958 dan menjalani enam hari sepekan pada set, penulisan dan penulisan ulang dialog serta seluruh adegan, sampai film tersebut selesai.[42] Selain itu, Fry memberi sebuah nada arkaik dan lebih formal kepada dialognya tanpa membuatnya bersuara kaku dan bernuansa abad pertengahan.[42] Sebuah persengketakan yang banyak dipublikasikan kemudian pecah atas kredit-kredit skenario pada film tersebut, yang melibatkan Wyler, Tunberg, Vidal, Fry dan Screen Writers' Guild.[43] Pada 1996, Los Angeles Times menerbitkan sebuah surat singkat dari Charlton Heston yang menyinggung masalah soal klaim-klaim Vidal yang, ia sebut, iritasi-iritasi yang keluar dariku".[44] Tiga bulan kemudian, sebuah makalah menerbitkan tanggapan 1,200 kata dari Vidal, yang meliputi pernyataan bahwa, terkait anak teks adegan kontroversial, ia berniat untuk memberitahukan Boyd (yang "bergembira"), namun menyatakan bahwa Wyler memberitahukan agar "jangan memanggil Chuck karena ia mengacau".[45]
Naskah terakhirnya terdiri dari 230 halaman.[46] Skenarionya lebih berbeda dari novel aslinya ketimbang versi film bisu tahun 1925nya. Beberapa perubahan membuat jalan cerita film tersebut menjadi lebih dramatis. Yang lainnya mencantumkan sebuah kekaguman kepada orang Yahudi (yang mendirikan negara Israel pada masa itu) dan masyarakat yang lebih pluralistik dari Amerika pada 1950an ketimbang pandangan "superioritas" dari novel Wallace.[47]
Pemeranan
MGM membuka kantor pemeranan di Roma pada pertengahan 1957 untuk memilih 50,000 orang yang akan berakting dalam peran-peran kecil dan sebagai pemeran tambahan dalam film tersebut,[48] dan sebanyak 365 pemeran mendapatkan bagian dalam film tersebut, meskipun hanya 45 dari mereka yang dianggap menjadi pementas "utama".[49] Dalam pemeranan, Wyler menempatkan sorotan kuat pada karakterisasi ketimbang penampilan atau riwayat akting.[50] Ia biasanya memerankan orang-orang Romawi dengan para pemeran Britania dan Yahudi dengan para pemeran Amerika untuk membantu pembedaan antar dua kelompok tersebut.[17][51] Orang-orang Romawi merupakan aristokrat dalam film tersebut, dan Wyler meyakini bahwa audien Amerika akan menafsirkan aksen Britania sebagai patrisian.[52]
Beberapa pemeran menawarkan peran Judah Ben-Hur sebelum diraih oleh Charlton Heston. Burt Lancaster menyatakan bahwa ia mengurungkan peran tersebut karena ia menganggap naskahnya membosankan[53] dan sedikit berunsur Kekristenan.[e] Paul Newman mengurungkannya karena ia berkaa bahwa ia tak ingin lututnya mengenakan sebuah tunik.[54] Marlon Brando,[54] Rock Hudson,[f] Geoffrey Horne,[g] dan Leslie Nielsen[55] juga ditawari peran tersebut, seperti halnya sejumlah pemeran Italia tampan berotot (beberapa tak bisa berbahasa Inggris).[56] Kirk Douglas berminat dengan peran tersebut, namun mengurungkannya demi Heston,[h] yang resmi berperan pada 22 Januari 1958.[58] Gajinya adalah $250,000 untuk 30 pekan, sebuah gaji yang mampu menopang selama 30 pekan, dan biaya perjalanan bagi keluarganya.[34]
Stephen Boyd berperan sebagai antagonis, Messala, pada 13 April 1958.[59] William Wyler awalnya menginginkn Heston untuk peran tersebut, namun memilih pemeran lainnya setelah ia memindahkan Heston ke peran Judah Ben-Hur.[60] Karena baik Boyd dan Heston sama-sama bermata biru, Wyler memakaikan lensa kontak coklat kepada Boyd sebagai cara untuk membedakan dua pria tersebut.[61] Marie Ney awalnya diperankan sebagai Miriam, namun dikeluarkan setelah dua hari pengerjaan karena ia tak dapat menangis.[52][62] Heston berkata bahwa ia merupakan orang yang menyarankan agar Wyler memerankan Martha Scott sebagai Miriam, dan ia diundang pada 17 Juli 1958.[i][63][64] Cathy O'Donnell merupakan saudari ipar Wyler, dan meskipun kariernya menurun, Wyler memerankannya sebagai Tirzah.[50]
Lebih dari 30 pemeran perempuan dikondisikan untuk peran Esther.[65] Pemeran perempuan Israel Haya Harareet, seorang pendatang baru relatif untuk perfilman, diperankan sebagai Esther pada 16 Mei 1958,[65] setelah menyediakan uji coba layar lebar bisu 30 detik.[66] Wyler menemuinya di Festival Film Cannes, di mana ia mengesankannya dengan keterampilan konversasionalnya dan kepribadiannya.[67] Sam Jaffe diperankan sebagai Simonides pada 3 April 1958,[68] dan Finlay Currie diperankan sebagai Balthasar pada hari yang sama.[68] Wyler mendorong Jack Hawkins untuk tampil dalam film tersebut, karena Hawkins tak berniat untuk berakting dalam film epik lainnya setelah The Bridge on the River Kwai.[32] Hugh Griffith, yang meraih sambutan pada era setelah Perang Dunia II dalam film-film komedi Ealing Studios, diperankan sebagai Sheik Ilderim.[69] Peran Yesus dimainkan oleh Claude Heater (tak disebutkan), seorang penyanyi opera Amerika yang pentas dengan Vienna State Opera di Roma saat ia dibujuk untuk uji coba layar lebar untuk film tersebut.[70]
Sinematografi
Robert L. Surtees, yang telah memfilmkan beberapa epik paling sukses pada 1950an, diundang sebagai sinematografer untuk film tersebut.[71] Pada awal produksi film, Zimbalist dan para eksekutif MGM lainnya membuat keputusan untuk memfilmkan film dalam sebuah format layar lebar. Wyler sangat tak senang dengan format layar lebar, menyatakan bahwa "Ketiadaan adalah keluar dari film tersebut, dan kau tak dapat memenuhinya. Kau memiliki sebuah lahan ruang kosong, atau kau memiliki dua orang yang berbicara dan serangkaian orang lainnya yang mengelilingi mereka yang tak memberikan perlakuan dengan adegan tersebut. Matamu harus mengembarai rasa penasaran."[72] Kamera-kamera juga sangat besar, berat dan sulit dan menghabiskan waktu untuk dipindahkan.[72] Untuk menghadang kesulitan tersebut, Surtees dan Wyler berkolaborasi pada pemakaian lensa layar lebar, stok film, dan teknologi pryeksi untuk membuat gambar-gambar yang sangat mendetail untuk film tersebut.[73] Wyler dikenal karena komposisi pada kedalaman, sebuah teknik visual di mana orang, properti, dan arsitektur tak dikomposisikan secara horizontal namun juga dalam kedalaman bidang. Ia juga memiliki preferensi kuat untuk pengambilan panjang, di mana para pemerannya dipindahkan dalam ruang yang sangat mendetail ini.[73]
Film tersebut difilmkan dalam sebuah proses yang dikenal sebagai "MGM Camera 65". Film tahun 1957 Raintree County merupakan film MGM pertama yang memakai proses tersebut.[74] MGM Camera 65 memakaia stok film 65mm Eastmancolor khusus dengan ratio aspek 2.76:1.[75] Lensa-lensa kamera anamorfik 70mm yang dikembangkan oleh Mitchell Camera Company dibuat untuk spesifikasi yang diajukan oleh MGM.[76] Lensa-lensa tersebut mengembangkan citra menjadi 1.25 kali lipat untuk menyesuaikan area citra dari stok film.[77] Karena film tersebut dapat diadaptasi untuk persyaratan teater-teater individual, rumah-rumah film tak perlu menginstal alat proyeksi 70mm khusus yang menghabiskan biaya.[78] Enam lensa 70mm, masing-masing seharga $100,000, dibawa ke Roma untuk pemakaian produksi.[79][80][j]
Forografi prinsipal
Aku menjalani malam-malam tanpa tidur dalam upaya untuk mencari cara untuk menyesuaikan figur Yesus. Ini merupakan sebuah hal yang menyayat saat seluruh pelukis besar abad kedua puluh melukis peristiwa-peristiwa yang kau sesuaikan dengam peristiwa-peristiwa dalam kehidupan pria paling dikenal yang pernah hidup. Setiap orang telah menyiapkan konsepnya sendiri. Aku ingin penyesuaian, dan juga realistis. Penyaliban adalah sebuah hal yang berdarah, menyayat, menakutkan, dan seorang pria yang tak membawakannya dengan ekspresi biasa di wajahnya. Aku menyesuaikan hal tersebut. Ini sangat menantang hal untuk melakukannya dan tak meraih masalah dari seorang pun.
–Wyler tentang kesulitan syuting adegan penyaliban.[81]
Pra-produksi dimulai di Cinecittà Studios pada sekitar Oktober 1957.[16] Departemen Kesenian MGM memproduksi lebih dari 15,000 sketsa dan gambar kostum, set, properti dan barang lain yang diperlukan untuk film tersebut (8,000 sendiri untuk kostum); setiap barang di-photostat-kan; dan mereka dikatalogkan dan di-rujuk silang-kan untuk pemakaian tim rancangan produksi dan para fabrikator.[82] Lebih dari satu juta properti dimajukan.[83] Pembangunan miniatur-miniatur untuk masuknya Quintus Arrius ke Roma dan untuk pertempuran laut dijalani pada akhir November 1957.[84] Para anggota MGM berdatangan ke Roma untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi syuting pada Agustus 1957.[85] Syuting lokasi di Afrika aktif berada di bawah konsiderasi, dan pada pertengahan Januari 1958, MGM berkata bahwa pemfilman di Afrika Utara (kemudian terbongkar dilakukan di Libya) yang dimulai pada 1 Maret 1958, dan 200 unta dan 2,5000 kuda disiapkan untuk pemakaian studio tersebut disana.[86] Produksi kemudian dijadawalkan pindah ke Roma pada 1 April, di mana Andrew Marton diundang sebagai sutradara unit kedua dan 72 kuda dilatih untuk adegan balap kereta perang.[86] Namun, pemerintah Libya menunda ijin produksi film tersebut untuk alasan agama pada 11 Maret 1958, tepat sepekan sebelum pemfilman dimulai.[k][87][88] Tak jelas apakah pemfilman unit kedua dilakukan di Israel. Laporan 8 Juni 1958 dalam The New York Times mengatakan bahwa sutradara unit kedua Andrew Martin telah "naik-turun pinggiran negara" saat pemfilman rekaman.[89] Namun, American Film Institute mengklaim bahwa ijin pemfilman tersebut dicabut di Israel juga untuk alasan agama (meskipun tidak jelas waktunya), dan tak ada rekaman dari syuting lokasi yang direncanakan di dekat Yerusalem yang tampil dalam film tersebut.[84]
Fotografi prinsipal dimulai di Roma pada 18 Mei 1958.[90] Naskah tersebut masih belum rampung saat sinematografi dimulai, sehingga Wyler hanya membaca 10 sampai 12 halaman pertama darinya.[91] Syuting berlangsung selama 12 sampai 14 jam sehari, enam hari sepekan. Pada hari Minggu, Wyler bertemu dengan Fry dan Zimbalist untuk konferensi cerita. Orang-orang dalam dari film tersebut menyatakan bahwa seorang dokter dikirim untuk memberikan suntikan vitamin B kepada siapapun yang memintanya (sorotan-sorotan yang Wyler dan keluarganya kemudian duga mengandung amfetamin).[92] Untuk mempercepat segala hal, Wyler seringkali menjaga agar para pemeran utama tetap bertahan, dalam kostum penuh dan tata rias, sehingga ia dapat merekam adegan-adegan susulan jika unit pertama melambat. Pemeran-pemeran Martha Scott dan Cathy O'Donnell menjalani hampir seluruh bulan November 1958 dalam kostum dan tata rias orang kista penuh sehingga Wyler dapat merekam "adegan-adegan kista" saat rekaman-rekaman lainnya tak dilakukan.[93] Wyler tak senang dengan penampilan Heston, merasa bahwa merka tak membuat Judah Ben-Hur menjadi karakter yang menonjol, dan Heston telah merekam ulang "Aku seorang Yahudi" sebanyak 16 kali.[94] Syuting berlangsung selama sembilan bulan, yang meliputi tiga bulan untuk adegan balap kereta perang sendiri.[95] Fotografi prinsipal berakhir pada 7 Januari 1959, dengan pemfilman adegan penyaliban, yang memakan waktu selama empat hari untuk pengambilan gambarnya.[14][81]
Rancangan produksi
Italia adalah pilihan teratas MGM untuk pembawaan produksi. Namun, sejumlah negara—yang meliputi Prancis, Meksiko, Spanyol dan Britania Raya—juga dikondisikan.[96] Cinecittà Studios, sebuah fasilitas produksi film yang sangat besar dibangun pada 1937 di pinggiran Roma, awalnya diidentifikasikan sebagai lokasi syuting utama.[16] Zimbalist mengundang supervisor produksi jangka panjang Wyler, Henry Henigson, untuk menaungi film tersebut, dan pengarah seni William A. Horning dan Edward Carfagno membuat sorotan menyeluruh dari film tersebut, melakukan lebih dari lima tahun riset yang telah diselesaikan untuk produksi.[97] Sebuah kru tengkorak dari para teknisi studio datang pada musim panas 1956 untuk menyiapkan panggung-panggung suara Cinecittà dan halaman belakang.[96]
Produksi Ben-Hur memakai 300 set yang terbentang sepanjang 148 ekar (60 ha) dan sembilan panggung suara.[98] beberapa set yang masih dihimpun dari Quo Vadis pada 1951 didaur ulang dan dipakai untuk Ben-Hur.[98] Pada akhir produksi, lebih dari 1.000.000 pon (450.000 kg) plaster dan 40.000 kaki kubik (1.100 m3) kayu dipakai.[49][99] Biayanya dikatakan untuk lebih dari 100,000 kostum dan 1,000 busana zirah dibuat, untuk mengundang 10,000 pemeran tambahan, dan pengerahan ratusan unta, keledai, kuda dan domba.[17][46] Perancang kostum Elizabeth Haffenden mengerahkan 100 perajut yang mulai membuat kostum untuk film tersebut setahun sebelum pemfilman dimulai. Sutra khusus diimpor dari Thailand, zirah dibuat di Jerman Barat, dan wol dibuat dan dibordir di Britania Raya dan berbagai negara Amerika Selatan. Beberapa barang kulit juga dibuat tangan di Britania Raya, sementara para pandai sepatu Italia membuat but dan sepatu. Rancangan kostum didatangkan dari Prancis, sementara perhiasan kostum dibeli di Swiss.[100] Lebih dari 400 pon (180 kg) rambut disumbangkan oleh wanita di wilayah Piedmont, Italia untuk membuat rambut dan jenggot palsu untuk produksi,[101] dan 1.000 kaki (300 m) trek untuk doli kamera.[49] Sebuah lokakarya mempekerjakan 200 artis dan tenaga kerja menyediakan ratusan hiasan dinding dan patung yang dibutuhkan.[46] Desa pegunungan Arcinazzo Romano,[101] 40 mil (64 km) dari Roma, dijadikan sebagai latar dari kota Nazareth.[42] Pantai-pantai di dekat Anzio juga dipakai,[83] dan gua-gua di selatan kota tersebut dijadikan sebagai koloni lepra.[93] Beberapa panorama gurun tambahan dibuat di Arizona, da beberapa sorotan jarak dekat diambil di MGM Studios, dengan citra-citra terakhir difoto pada 3 Februari 1958.[90]
Pertempuran laut menjadi salah satu cuplikan pertama yang dibuat untuk film tersebut,[102] difilmkan memakai miniatur-miniatur dalam sebuah wadah tinggi di halaman belakang di MGM Studios, Culver City, California, pada November dan Desember 1957.[58][98] Lebih dari 40 kapal miniatur[83] dan dua galey Romawi sepanjang 175-kaki (53 m), yang masing-masing laik-laut, dibangun untuk segmen aksi hidup.[46] Kapal-kapal tersebut dibangun berdasarkan pada rancangan-rancangan yang ditemukan di museum-museum Italia untuk galey-galey Romawi kuno yang sebenarnya.[97] Sebuah danau buatan dengan peralatan yang dapat menimbulkan arus laut dibangun di Cinecittà studios untuk mengakomodasi galey-galey tersebut.[49] Sebuah gambar latar masif sepanjang 200 kaki (61 m) dan selebar 50 kaki (15 m), dilukis dan didirikan untuk menyembunyikan kota dan bukit di latar.[49] Untuk membuat adegan lebih berdarah, Dunning mengerahkan para pemeran tambahan Italia yang kehilangan anggota tubuh, kemudian meminta para kru tata rias untuk memasangkan mereka dengan tulang dan darah palsu untuk membuatnya tampak jika mereka telah kehilangan tangan atau kaki saat pertempuran.[102] Saat Dunning menyunting rekamannya sendiri, ia membuat kesepakatan agar pria tersebut tidak ditayangkan terlalu lama kepada para audien.[102][l] Rekaman di atas dek diisi dengan karya miniatur memakai sorotan-sorotan proses dan matte-matte berjalan.[104]
Salah satu set paling megah adalah vila Quintus Arrius, yang meliputi 45 air mancur menyala dan pipa sepanjang 89 mil (143 km) .[97] Para bangsawan dan masyarakat kaya Roma, yang ingin menggambarkan kemegahan kuno mereka, diperankan sebagai pemeran-pemeran tambahan dalam adegan-adegan vila tersebut.[48][98] Untuk merekreasikan jalan-jalan kota kuno Yerusalem, serangkaian besar set seluas 05-mil-persegi (13 km2) dibangun,[12] yang meliputi Gerbang Joppa setinggi 75-kaki (23 m).[98] Set-set tersebut sangat besar dan megah sehingga mereka dijadikan tempat wisata, dan berbagai bintang film berkunjung saat produksi.[12][105] Set-set besar dapat dipandang dari pinggiran Roma, dan MGM memperkirakan bahwa lebih dari 5,000 orang mengelilingi set tersebut.[49]
Penggusuran set memakan biaya sebesar $125,000.[49] Hampir seluruh alat pembuatan film diserahkan kepada pemerintah Italia, yang menjual dan mengekspornya.[49] MGM menyerahkan hak atas danau buatan kepada Cinecittà.[49] MGM memegang kontrol atas kostum dan latar danau buatan tersebut, yang dikembalikan ke Amerika Serikat.[49] Kereta-kereta perang juga dikembalikan ke AS, di mana mereka dipakai sebagai properti promosional.[49] Galey-galey ukuran hidup dan kapal-kapal pembajak digusur untuk menghindari mereka dari pemakaian oleh studio-setudio pesaing.[49] Beberapa kuda diadopsi oleh pria yang melatih mereka, sementara yang lain dijual.[49] Beberapa unta, keledai, dan hewan eksotis lainnya dijual ke sirkus-sirkus dan kebun-kebun binatang di Eropa.[49]
Penyuntingan
Sebanyak 1.100.000 kaki (340.000 m) direkam untuk film tersebut.[90] Menurut penyunting John D. Dunning, pemotongan pertama film tersebut berlangsung selama empat setengah jam.[102][m] William Wyler menyatakan bahwa tujuannya adalah untuk memperpendek waktu penayangan menjadi tiga setengah jam.[106] Menurut Dunning, sebagian besar keputusan penyuntingan yang sulit datang saat adegan-adegan yang melibatkan Yesus Kristus, karena hampir tak berisi dialog dan kebanyakan rekamannya murni reaksi yang disoroti oleh para pemeran.[107] Dunning juga meyakini bahwa pada pemotongan akhir, adegan lepra terlalu panjang dan perlu dipangkas. Karena tak ada alat penyuntingan (seperti Moviola) yang tersedia untuk menangani cetakan 70mm, rekaman 70mm tersebut dikurangi menjadi 35mm dan kemudian dipotong. Ini menyebabkan sebagian besar gambar hilang.[108] Saat film tersebut disunting dalam bentuk akhirnya, film tersebut berjangka waktu 213 menit dan meliputi 19.000 kaki (5.800 m) film.[90] Film tersebut menjadi film terpanjang ketiga yang pernah dibuat pada masa itu, setelah Gone With The Wind dan The Ten Commandments.[90]
Musik
Musik film tersebut dikomposisikan dan dikonduksikan oleh Miklós Rózsa, memberi musik kepada sebagian besar epik MGM,[109] meskipun Zimbalist sebelumnya mengkomisikan dan kemudian menghimpun musik dari William Walton.[110] Rózsa meneliti musik Yunani dan Romawi, memasukkan karya tersebut dalam musiknya untuk keotentikan. Rózsa sendiri mengarahkan 100 karya MGM Symphony Orchestra saat 12 sesi rekaman (yang berjalan selama 72 jam). Rekaman suara tersebut direkam dalam stereo enam saluran.[100] Lebih dari tiga jam musik dikomposisikan untuk film tersebut,[111] dan dua setengah jam darinya akhirnya dipakai, menjadikannya (hingga 2001[update]) musik terpanjang yang pernah dikomposisikan untuk sebuah film.[112] Musiknya tak berisi leitmotif untuk para karakter utama. Meskipun bukanlah sebuah leitmotif, musiknya beralih dari orkestra penuh menjadi organ pipa saat Yesus Kristus muncul.[100]
Rózsa memenangkan Oscar ketiganya untuk musiknya. Hingga 2001[update], ini menjadi satu-satunya musik dalam genre kuno dan abad pertengahan dari film yang memenangkan sebuah Oscar.[112] Seperti kebanyakan rekaman suara film musikal, ini dikeluarkan sebagai sebuah album untuk umum untuk dinikmati sebagai karya musik khas. Musik tersebut dirilis pada 1959 pada tiga rekaman LP, meskipun sebuah versi LP dengan Carlo Savina mengkonduksikan Orkestra Simfoni Roma juga dikeluarkan. Selain itu, untuk menyediakan album yang lebih "tersimak", Rózsa mengaransemen musiknya ke dalam sebuah "Gaya Ben-Hur", yang dirilis di Lion Records (sebuah subsidier MGM yang mengeluarkan rekaman-rekaman berharga rendah) pada 1959.[111][113] Ini membuat musik film Ben-Hur menjadi musik pertama yang dirilis tak hanya dalam entiretinya namun juga sebagai album terpisah.[112]
Musik Ben-Hur dianggap merupakan karya terbaik dari karier Rózsa.[114] Rekaman musik untuk Ben-Hur masih sangat berpengaruh pada pertengahan 1970an, saat musik film yang dikomposisikan oleh John Williams untuk film-film seperti Jaws, Star Wars, dan Raiders of the Lost Ark menjadi karya paling lebih populer di kalangan komponis dan penggerak film.[115] Musik Rózsa sejak itu terlibat di beberapa perilisan ulang terkenal, yang meliputi Orkestra Simfoni Nuremberg di Capitol Records pada 1967, beberapa rekaman oleh National Philharmonic Orchestra and Chorus asal Britania Raya di Decca Records pada 1977 dan sebuah pengeluaran ulang Sony Music sebagai set dua CD pada 1991.[116] Pada 2012, Film Score Monthly dan WaterTower Music mengeluarkan set lima CD edisi terbatas dari film tersebut.[116]
Adegan balap kereta perang
Balap kereta perang dalam Ben-Hur disutradarai oleh Andrew Marton dan Yakima Canutt,[117] para pembuat film yang seringkali bertindak sebagai para sutradara unit kedua pada film-film orang lain. Setiap orang memiliki seorang asisten sutradara, yang merekam rekaman tambahan.[118] Salah satunya adalah Sergio Leone,[119] yang menjadi asisten sutradara senior dalam unit kedua dan bertanggung jawab untuk pengambilan gambar ulang.[120] William Wyler mengambil gambar adegan "kontes kecantikan" yang diadakan sebelum balapan, adegan-adegan kerumunan yang berjubelan, dan adegan-adegan kemenangan setelah balapan diadakan.[121] Adegan "kontes kecantikan" sebelum balapan dimulai merupakan sebuah remake rekaman dari adegan yang sama dari versi film bisu tahun 1925.[122] Mengetahui bahwa adegan kereta perang akan secara utama terdiri dari rekaman medium dan rekaman jarak dekat, Wyler menambahkan pawai dalam formasi (bahkan meskipun ini tak akurat secara historis) untuk menekankan audien dengan kegaduhan arena.[52]
Rancangan set
Arena kereta perang dimodelkan atas dasar sebuah sirkus historis di Yerusalem.[98] Meliputi wilayah seluas 18 ekar (7,3 ha), ini merupakan set film terbesar yang pernah dibangun pada masa itu.[123] Dibangun dengan biaya $1 juta, film tersebut memajukan seribu tenaga kerja selama lebih dari setahun untuk memahat bangunan batu oval.[97][98] Tempat balap tersebut meliputi jalan sepanjang 1.500-kaki (460 m) dan tempat penonton setinggi lima lantai.[98] Lebih dari 250 mil (400 km) tabung metal dipakai untuk meninggikan tempat penonton.[49] Lukisan-lukisan Matte menciptakan ilusi lantai-lantai atas tempat penonton dan latar pegunungan.[124] Lebih dari 40.000 ton pendek (36.000 t) pasir dibawa dari pantai di Laut Tengah untuk menutup trek.[125] Unsur lain dari serikus tersebut juga akurat secara historis. Tempat-tempat balap Kekaisaran Romawi menampilkan spina (bagian tengah) setinggi 10-kaki (3,0 m), metae (pos-pos tujuan kolumnar pada setiap ujung spina), gerai-gerai berbentuk lumba-lumba, dan carceres (bangunan terkolum di pinggiran yang berisi sel-sel di mana kuda-kuda menunggu sebelum balapan).[124][126] Empat patung di puncak spina setinggi 30 kaki (9,1 m).[46] Sebuah trek kereta perang identik dalam hal ukuran dibangun disamping set dan dipakai untuk melatih kuda-kuda dan memastikan sorotan-sorotan kamera.[126]
Persiapan
Perencanaan balap kereta perang berjalan selama hampir setahun untuk menyelesaikannya.[98] Tujuh puluh delapan kuda dibawa dan diimpor dari Yugoslavia dan Sisilia pada November 1957, dalam kondisi fisik yang layak, dan dilatih oleh penangan hewan Hollywood Glenn Randall untuk menarik quadriga (sebuah kereta perang Kekaisaran Romawi yang ditarik oleh empat kuda di bagian depan).[83][98] Kuda-kuda Andalusia memerankan kuda-kuda Arab milik Ben-Hur, sementara kuda-kuda lain dalam balap kereta perang utamanya adalah kuda-kuda Lipizzan.[127] Seorang veterinarian, seorang pembuat pakaian kuda, dan 20 laki-laki gagah dipekerjakan untuk merawat kuda-kuda tersebut dan melatih mereka untuk balapan setiap hari.[83] Firma Danesi Brothers[128] membangun 18 kereta perang,[129] sembilan diantaranya dipakai untuk praktik,[128] masing-masing seberat 900 pon (410 kg).[17] Para anggota pemeran utama, pemeran pengganti dan pemeran tambahan membuat 100 praktik arena dalam persiapan untuk syuting.[95]
Heston dan Boyd sama-sama belajar bagaimana mengendarai sebuah kereta perang. Heston, seorang pengendara kuda berpengalaman, menjalani pelajaran tiga jam sehari dalam mengemudikan kereta perang setelah ia datang ke Roma dan cepat meraih keterampilan.[n][42][131] Heston diberi lensa kontak khusus untuk menghindari debu saat balapan yang dapat mencederai matanya.[131] Untuk para pengendara kereta perang lainnya, enam pemeran dengan pengalaman khusus dengan kuda diterbangkan dari Hollywood, termasuk Giuseppe Tosi, yang sempat menjadi penjaga keamanan untuk Victor Emmanuel III dari Italia.[48]
Pemfilman
Adegan kereta perang menghabiskan waktu lima pekan (terbentang sepanjang tiga bulan) untuk pemfilman dengan total biaya sebesar $1 juta[132] dan mensyaratkan balap lebih dari 200 mil (320 km) untuk dirampungkan.[123] Marton dan Yakima Canutt memfilmkan seluruh adegan kereta perang dengan para pemeran pengganti sepanjang pengambilan gambar, menyunting rekaman bersama, dan menampilkan rekaman tersebut kepada Zimbalist, Wyler, dan Heston untuk menampilkan apakah balapan tersebut mirip dan untuk mengindikasikan di mana sorotan jarak dekat dengan Heston dan Boyd harus bergerak.[132] Tujuh ribu pemeran tambahan diundang untuk bersorak di bagian penonton.[12][123][o] Keadaan ekonomi di Italia sedang buruk pada masa itu, dan karena syuting untuk adegan kereta perang terkendala, hanya 1,500 pemeran tambahan yang dibutuhkan pada hari yang diberikan. Pada 6 Juni, lebih dari 3,000 orang yang berkarya hengkang. Kerumunan merusuh, melempari batu dan menyerang gerbang-gerbang set sampai polisi datang dan menenangkan mereka.[133] Pemasangan-pemasangan dinamit dipakai untuk menampilkan roda dan gir kereta perang yang meringsek akibat serangan roda berduri Messala.[124] Tiga boneka ukuran manusia ditempatkan di titik-titik penting dalam balapan untuk memberikan penampilan manusia yang diseret oleh kereta perang.[134]
Kamera-kamera yang dipakai saat balap kereta perang juga mengalami masalah. Lensa 70mm memiliki jarak fokus minimum 50 kaki (15 m), dan kamera ditempatkan di sebuah mobil buatan Italia kecil sehingga kamera tersebut dapat bertahan di depan kereta-kereta perang. Namun, kuda-kudanya memiliki kecepatan 1.500-kaki (460 m) yang lebih cepat ketimbang mobil tersebut, dan jarak fokal yang panjang membuat Marton dan Canutt hanya memiliki waktu yang sangat sedikit untuk mengambil gambar mereka. Perusahaan produksinya membeli mobil Amerika yang lebih cepat, namun kuda-kuda tersebut masih terlalu cepat, dan bahkan saat memulai balapan, para pembuat film hanya memiliki waktu yang lebih sedikit dari waktu pengambilan gambar. Saat pemfilman dilakukan, sebagian besar rekaman diambil untuk adegan tersebut. Ratio pengambilan rekaman yang dipakai adalah 263:1, salah satu ratio tertinggi yang pernah ada untuk sebuah film.[134]
Salah satu momen paling terkenal dalam balapan tersebut datang dari sebuah kecelakaan nyaris fatal saat pemeran pengganti Joe Canutt, putra Yakima Canutt, terpental ke udara akibat kecelakaan; ia mengalami luka kecil.[135] Marton ingin mempertahankan rekaman tersebut, namun Zimbalist merasa rekaman tersebut tak berguna. Marton memajukan gagasan yang menunjukkan bahwa Ben-Hur dapat mendarat dan merangkak ke depan kereta perangnya, kemudian berbalik ke quadriga saat kuda-kudanya masih berjalan.[136] Rekaman panjang dari kecelakaan Canutt dipotong bersamaan dengan sorotan jarak dekat Heston merangkak kembali ke kereta, menjadikannya salah satu momen paling dikenang dari balapan tersebut.[137] Boyd mengurusi semuanya selain dua pemeran penggantinya sendiri.[14] Untuk adegan di mana Messala terinjak para kuda kereta perang dan terpental, Boyd mengenakan zirah baja di bawah kostumnya dan menghimpun sorotan jarak dekat dan menyorotinya dari belakang, berniat untuk merangkaki bagian bawah para kuda tersebut untuk menghindari cedera. Sebuah boneka dipakai untuk mengisi pengambilan gambar orang terpental dalam adegan tersebut.[135]
Beberapa legenda urban muncul terkait adegan kereta perang tersebut. Satu klaim menyatakan bahwa seorang pemeran pengganti tewas saat pemfilman, yang Nosher Powell klaim dalam autobiografinya,[138] dan yang lainnya menyatakan bahwa sebuah Ferrari merah dapat terlihat saat balap kereta perang. Buku Movie Mistakes mengklaim bahwa ini adalah sebuah mitos.[139] Heston, dalam sebuah rekaman komentar DVD untuk film tersebut, menyatakan bahwa legenda urban ketiga mengklaim bahwa ia mengenakan jam tangan saat balap kereta perang, namun ia menyatakan bahwa ia mengenakan selongsong kulit pada pergelangan.[140]
Perilisan
Upaya pemasaran masif sebesar $14.7 juta membantu promosi Ben-Hur.[141] MGM mendirikan "Departemen Riset Ben-Hur" khusus yang mensurvei lebih dari 2,000 SMA di 47 kota Amerika untuk mendorong peminatan remaja dalam film tersebut.[142] Sebuah kajian paduan SMA juga dibuat dan disebarkan.[142] Sindlinger and Company diundang untuk mengadakan survei seluruh negeri untuk mendorong dampak kampanye pemasaran.[143] Pada 1959 dan 1960, lebih dari $20 juta permen; sepeda roda tiga anak-anak dalam bentuk kereta perang; gaun; baret rambut; barang perhiasan; dasi pria; botol parfum; handuk "Ben-Her" dan "Ben-His"; zirah mainan, helm, dan pedang; payung' dan versi sampul keras dan kertas dari novel tersebut (dipasangkan untuk film tersebut dengan gambar sampul) dijual.[95][109]
Ben-Hur tayang perdana di Loew's State Theatre di New York City pada 18 November 1959. Orang-orang yang hadir dalam penayangan perdana tersebut adalah William Wyler, Charlton Heston, Stephen Boyd, Haya Harareet, Martha Scott, Ramon Novarro (yang memerankan Judah Ben-Hur dalam versi film bisu tahun 1925), Spyros Skouras (presiden 20th Century Fox), Barney Balaban (presiden Paramount Pictures), Jack L. Warner (presiden Warner Bros.), Leonard Goldenson (presiden American Broadcasting Company), Moss Hart (pengarang drama), Robert Kintner (seorang eksekutif ABC Television), Sidney Kingsley (pengarang drama), dan Adolph Zukor (pendiri Paramount Pictures).[144]
Box office
Pada perilisan awalnya, film tersebut meraih $33.6 juta di rental teater Amerika Utara (pembagian distribusi dari box office), meningkat sekitar $74.7 juta dalam penjualan box office. Di luar Amerika Utara, film tersebut meraih $32.5 juta di rental-rental (sekitar $72.2 juta di box office) untuk total seluruh dunia sebesar $66.1 juta dalam peraihan rental, setara dengan sekitar $146.9 juta dalam penerimaan box office.[141] Film tersebut merupakan film dengan keuntungan tercepat[12] serta film dengan keuntungan tertinggi pada tahun 1959,[145] dalam proses menjadi film dengan keuntungan tertinggi kedua sepanjang masa (pada waktu itu) setelah Gone with the Wind.[146][147] Ben-Hur menyelamatkan MGM dari bencana finansial,[148] memberikan laba sebesar $20,409,000 pada perilisan awalnya,[4] dan laba sebesar $10.1 juta lainnya saat dirilis ulang pada 1969.[12] Pada 1989, Ben-Hur meraih $90 juta dalam rental teatrikal seluruh dunia.[149]
Sambutan kritikal
Ben-Hur meraih ulasan yang sebagian besar positif setelah perilisannya.[150] Bosley Crowther, yang menulis untuk The New York Times, menyebut Ben-Hur "sangat cerdas dan memanfaatkan drama manusia ".[151] Selain memuji akting dan pengarahan "dekat" William Wyler, ia juga sangat memuji balap kereta perangnya: "Jarang ada hal apapun dalam film-film yang berbanding dengan balap kereta perang film tersebut. Ini merupakan kompleks pendirian dari setting yang menakjubkan, menyerukan aksi oleh kuda-kuda dan manusia, pengamatan panoramik dan menghimpun pemakaian suara dramatis."[151] Jack Gaver, yang menulis untuk United Press International, juga memuji aktingnya, menyebutnya memenuhi "kehangatan jenius dan semangat dan secara murni mengaktingkan adegan-adegan intim".[152] Philip K. Scheuer dari Los Angeles Times menyebutnya "menakjubkan, menginspirasi, mengagumkan, memikat, dan seluruh pujian lain yang kau baca tentangnya."[153] Ia juga menyebut penyuntingan yang "khusus secara umum" meskipun berkali-kali rancu.[153] Ronald Holloway, yang menulis untuk Variety, menyebut Ben-Hur "sebuah prestasi menakjubkan, mewakili perpaduan tingkat tinggi dari seni perfilman karya pengrajin handal," dan menyatakan bahwa "Gone With the Wind, peraih keuntungan tingkat tinggi sepanjang masa yang dimenangkan Metro sendiri, kemudian akan mengambil kursi belakang."[154] Balap kereta perang tersebut "mungkin akan tersaji dalam arsip-arsip film sebagai contoh termurni dari pemakaian kamera film untuk merekam sebuah adegan aksi. Balapan tersebut, yang disutradarai oleh Andrew Marton dan Yakima Canutt, mewakili sekitar 40 menit penampilan yang paling memekarkan rambut yang audien film pernah lihat."[154]
Namun, terdapat beberapa kritikan. Crowther merasa bahwa film tersebut terlalu panjang.[151] Scheuer, disamping memuji film tersebut, merasa bahwa kesalahan terbesarnya adalah "pernyataan berlebihan", dan bahwa ini mencederai titik-titik panjang setelah mereka dibuat. Hal ini meliputi adegan mendayung galey, perjalanan Yesus menuju tempat penyaliban, dan hampir seluruh adegan yang melibatkan para pengidap kusta. Ia juga sedikit mengkritik Charlton Heston karena lebih memainkan fisik ketimbang emosional.[153] John McCarten dari The New Yorker sangat mengkritik Heston, menyatakan bahwa ia "berbicara bahasa Inggris seperti jika ia mempelajarinya dari rekaman-rekaman."[155] Bahkan, William Wyler kemudian secara pribadi menyatakan bahwa ia tak senang dengan akting Heston.[14] Kritikus film Dwight Macdonald juga memberikan pernyataan yang sangat negatif.[150] Ia menyatakan bahwa film tersebut tak menyentuh dan jangka panjangnya yang ia katakan, "Aku merasa seperti seorang pengendara motor yang terjebak di perlintasan jalur rel saat kereta panjang perlahan menerjang."[156] Kritikus film Inggris, John Pym, yang menulis untuk Time Out, menyatakan hal serupa, menyebut film tersebut sebagai sebuah "pelajaran sekolah Minggu empat jam".[157] Beberapa kritikus film Prancis dan Amerika yang meyakini teori aeteur pembuatan film memandang film tersebut sebagai konfirmasi dari keyakinan mereka bahwa William Wyler adalah "seorang pengrajin komersial" ketimbang artis serius.[25]
Film tersebut sekarang meraih rating "Segar Bersertifikat" 88% di Rotten Tomatoes berdasarkan pada 44 ulasan kritikus dengan skor rata-rata 7.8/10. Konsensus menyatakan, "Tak lazim, meskipun dalam hal cangkungan epik dan spektakel besar, Ben-Hur masih menjadi salah satu contoh menonjol dari hiburan murni di Hollywood."[158]
Penghargaan dan nominasi
Academy Awards ke-32 | |
---|---|
1. Film Terbaik – Sam Zimbalist (penghargaan anumerta) | |
2. Sutradara Terbaik – William Wyler | |
3. Aktor Terbaik dalam sebuah Peran Utama – Charlton Heston | |
4. Aktor Terbaik dalam sebuah Peran Pendukung – Hugh Griffith | |
5. Pengarahan Seni-Dekorasi Set Terbaik – Berwarna – Edward C. Carfagno and William A. Horning (penghargaan anumerta) (pengarahan seni); Hugh Hunt (dekorasi set) | |
6. Sinematografi Terbaik – Berwarna – Robert L. Surtees | |
7. Rancangan Kostum Terbaik – Berwarna – Elizabeth Haffenden | |
8. Efek Khusus Terbaik – A. Arnold Gillespie, Robert MacDonald, dan Milo Lory | |
9. Penyuntingan Film Terbaik – John D. Dunning and Ralph E. Winters | |
10. Musik Terbaik – Musik Film Drama atau Komedi – Miklós Rózsa | |
11. Rekaman Suara Terbaik – Franklin Milton, MGM Studio Sound Department | |
Golden Globe Awards ke-17 | |
1. Film Drama Terbaik | |
2. Sutradara Terbaik – William Wyler | |
3. Aktor Pendukung Terbaik – Stephen Boyd |
Ben-Hur dinominasikan untuk 12 Academy Award dan memenangkan jumlah penghargaan tak tertandingi sebanyak 11 penghargaan. Hingga 2016[update], hanya Titanic pada 1998 dan The Lord of the Rings: The Return of the King pada 2004 yang melampaui kemenangan film tersebut.[159][160] Satu-satunya kategori di mana Ben-Hur tak menang adalah untuk Skenario Adaptasi Terbaik (kalah dengan Room at the Top), dan kebanyakan pengamat mengatributkan hal ini dengan kontrol versi atas kredit penulisan.[14][161] MGM dan Panavision berbagi Oscar teknikal khusus pada Maret 1960 untuk pengembangan proses fotografi Camera 65.[162]
Ben-Hur juga memenangkan tiga Golden Globe Award – Film Drama Terbaik, Sutradara Terbaik, Aktor Pendukung Terbaik untuk Stephen Boyd – dan meraih Penghargaan Prestasi Istimewa (yang diberikan kepada Andrew Marton untuk penyutradaraan balap kereta perang).[163] Heston dinominasikan untuk sebuah Golden Globe dalam kategori Penampilan Terbaik oleh seorang Aktor dalam sebuah Film Drama, namun tidak menang. Film tersebut juga memenangkan BAFTA Award untuk Film Terbaik,[164] New York Film Critics Circle Award untuk Film Terbaik,[165] dan Directors Guild of America Award untuk Prestasi Penyutradaraan Menakjubkan dalam sebuah Film untuk penyutradaraan handal William Wyler.[166]
Ben-Hur juga tampil pada beberapa daftar "terbaik" yang dimajukan oleh American Film Institute, sebuah organisasi nirlaba independen yang dibuat oleh National Endowment for the Arts pada 1967. "Serial AFI 100 Years..." dibuat oleh para juri yang terdiri dari lebih dari 1,500 artis, sarjana, kritikus dan sejarawan, dengan film-film yang dipilih berdasarkan pada popularitas dilm pada dampak budaya, signifikansi sejarah dan waktu. Ben-Hur tampil di urutan #72 pada 100 Movies, #49 pada 100 Thrills, #21 pada Film Scores, #56 pada 100 Cheers dan #2 pada daftar film epik AFI's 10 Top 10. Pada 2004, Badan Penyajian Film Nasional memilih Ben-Hur untuk penyajian oleh Pendaftaran Film Nasional karena menjadi sebuah film yang "signifikan secara budaya, sejarah atau aestetik".[167] Film tersebut meraih urutan 491 pada 500 film terbesar sepanjang masa menurut Empire.[168]
Penyiaran dan perilisan video rumah
Siaran televisi pertama dari film tersebut dilakukan pada Minggu, 14 Februari 1971.[169] Di apa yang saat itu menjadi saluran televisi pertama untuk sebuah film Hollywood, film tersebut disiarkan selama lima jam (termasuk iklan) pada sore hari oleh CBS,[170][p] menunda seluruh penayangan reguler jaringan tersebut untuk satu sore tersebut. Siaran tersebut ditonton oleh 85.82 juta orang untuk rating rata-rata 37.1.[171] Film tersebut menjadi salah satu film berating tertinggi yang pernah disiarkan di televisi pada waktu itu (setelah siaran perdana Bridge on the River Kwai).[172]
Ben-Hur dirilis pada video rumah beberapa kali. Perilisan terkini semuanya ada dalam bentuk DVD dan Cakram Blu-ray. Sebuah perilisan layar lebar cakram tunggal dua sisi dilakukan di Amerika Serikat pada 13 Maret 2001.[140] Perilisan ini meliputi beberapa featurette, termasuk sebuah komentar dari Charlton Heston, sebuah dokumenter pembuatan film (dibuat untuk perilisan cakram laser pada 1993), uji coba layar lebar, dan galeri foto.[140] Edisi ini dirilis tak lama setelahnya sebagai set dua cakram di negara-negara lain. Film tersebit dirilis kembali dalam bentuk DVD pada 13 September 2005.[173] Edisi empat cakram tersebut meliputi gambar-gambar dan rekaman yang dimasterkan ulang, sebuah komentar tambahan, dua featurette tambahan, dan sebuah versi lengkap dari versi film bisu tahun 1925 dari Ben-Hur.[173] Sebuah kemasan "Deluxe Edition", yang dikeluarkan di AS pada 2002, meliputi pencetkan ulang ukuran kartu pos dari kartu lobi, cuplikan hitam-putih berukuran kartu pos dengan otografi yang direproduksi mesin dari para anggota pemeran, sebuah gambar berwarna dari film dengan sebuah film 35mm yang dimasukkan di bagian bawah, dan sebuah poster film reproduksi berukuran 27-x-40-inci (69 x 102 cm).[174]
Pada 2011, Warner Home Video merilis edisi peringatan ke-50 dalam bentuk cakram Blu-ray dan DVD, menjadikannya perilisan video rumah pertama di mana film tersebut hadir dalam ratio aspek aslinya.[175] Untuk perilisan ini, film tersebut direstorasi penuh dari sebuah sken 8K pada negatif 65mm asli. Restorasi tersebut berbiaya $1 juta, dan merupakan salah satu restorasi resolusi tertinggi yang pernah dibuat oleh Warner Bros.[176] Sebuah rekaman suara musikal baru-hanya opsi dan enam featurettes baru (salah satunya berjangka sejam) juga dimasukkan.[177]
Adaptasi buku komik
- Dell Four Color #1052 (November 1959)[178][179]
Referensi
- Catatan
- ^ Meskipun Tunberg meraih kredit tunggal untuk skenario, Maxwell Anderson, S. N. Behrman, Gore Vidal dan Christopher Fry mengerjakan naskahnya sepanjang pengembangan. Lihat bagian Penulisan untuk penjelasan selengkapnya.
- ^ MGM memiliki sejumlah pemasukan khusus dalam lira Italia. Setelah Perang Dunia II, pemerintah Italia mencekal gerakan lira dari Italia sebagai alat menstabilkan ekonomi Italia yang terkena inflasi. Menemukan cara untuk menjalankan uang ini di Italia akan membebaskan sumber daya di tempat lainnya untuk studio tersebut.
- ^ Sebagai ganti disembuhkan saat Yesus membawa salib-Nya, wanita tersebut sembuh setelah tak sengaja tertetes air hujan yang tercurahkan oleh darah Yesus setelah penyaliban
- ^ Vidal berkata bahwa ia mengerjakan naskah tersebut selama tiga bulan. Fry belum datang ke Roma sampai Mei 1958 dan Vidal berkata bahwa ia belum meninggalkan Roma sampai pertengahan atau akhir Juni, sehingga kedatangan Vidal di Roma dapat dideduksikan dengan beberapa akurasi. Lihat: Vidal, p. 73; Herman, pp. 400–01.
- ^ Buford juga berkata bahwa MGM menawarkan Lancaster $1 juta untuk membintangi film tersebut, dan untuk membayar cicilan senilai $2.5 juta yang dimiliki oleh perusahaan produksi Lancaster. Meskipun Lancaster menolak. Lihat: Buford, p. 190.
- ^ Afgen Hudson, Henry Willson, menolak untuk mengijinkan Hudson untuk mengambil peran tersebut, meyakini bahwa epik kostum sejarah tak berhak bagi kliennya . Lihat: Bret, p. 95; Gates and Thomas, p. 125.
- ^ Kolumnis industri Louella Parsons mengklaim bahwa Horne adalah segalanya dalam film tersebut, karena pementasannya dalam The Bridge on the River Kwai. Lihat: Hofler, p. 320.
- ^ Ini menginspirasi Douglas untuk membuat Spartacus setahun kemudian.[57]
- ^ Martha Scott memerankan ibu Musa yang diperankan oleh Heston dalam film The Ten Commandments, dan ia berkarya dengannya di Broadway pada masa sebelumnya
- ^ Kebanyakan sumber sepakat bahwa lensa-lensa tersebut masing-masing seharga $100,000. Namun setidaknya satu sumber menempatkan nilai setiap lensa sejumlah $250,000. Lihat: Herman, p. 406.
- ^ Pemerintah Libya menyadari bahwa produksi dijadwalkan mengambil gambar di Israel. Libya, yang sedang berperang dengan Israel, telah memberlakukan legislasi pada 1957 yang melarang orang atau perusahaan apapun dari bisnis dengan Israel atau Yahudi.
- ^ Terdapat banyak rekaman pertempuran laut yang Charlton Heston pakai dalam film tahun 1972 Antony and Cleopatra.[103]
- ^ ALaporan media massa pada Maret 1959 menyatakan bahwa waktu penayangannya sebenarnya hampir mencapai lima jam.[106]
- ^ Heston juga belajar bertarung memakai pedang, cara melempar javelin, mengendarai unta, dan mengayuh.[130]
- ^ Terdapat persengketaan tentang jumlah pemeran tambahan yang dipakai dalam adegan balap kereta perang. Setidaknya satu sumber non-kontemporer mengambil jumlah 15,000. Lihat: Cyrino, p. 73.
- ^ Victor Davis Hanson menyatakan bahwa film tersebut disiarkan di televisi selama empat malam. Lihat: Cowley, p. ii.
- Kutipan
- ^ "Ben-Hur". The American Film Institute Catalog of Motion Pictures. American Film Institute. Diakses tanggal July 6, 2013.
Production Company: Metro-Goldwyn-Mayer Corp. (Loew's Inc.); Distribution Company: Loew's Inc.
- ^ "Ben Hur". British Board of Film Classification. Diakses tanggal July 18, 2015.
- ^ Sheldon Hall, Epics, Spectacles, and Blockbusters: A Hollywood History Wayne State University Press, 2010 p. 162
- ^ a b The Eddie Mannix Ledger, Los Angeles: Margaret Herrick Library, Center for Motion Picture Study
- ^ a b Pryor, Thomas M. "Ben-Hur to Ride for Metro Again." The New York Times. December 8, 1952.
- ^ Pryor, Thomas M. "Metro to Produce 18 Films in '53–'54." The New York Times. October 8, 1953.
- ^ Pryor, Thomas M. "Bank of America Wins Movie Suit." The New York Times. November 4, 1953.
- ^ Pryor, Thomas M. "Hollywood Dossier: New Market Analysis Is Set Up." The New York Times. December 5, 1954.
- ^ "Six Books Bought for Fox Films." The New York Times. September 10, 1955.
- ^ Pryor, Thomas M. "Sidney Franklin Resigns at M-G-M." The New York Times. June 17, 1958.
- ^ United States v. Paramount Pictures, Inc., 334 US 131 (1948)
- ^ a b c d e f g h i Block and Wilson, p. 411.
- ^ Eagan, pp. 558–59.
- ^ a b c d e Eagan, p. 560.
- ^ a b c d e f Eagen, p. 559.
- ^ a b c Hawkins, Robert F. "Viewed on the Bustling Italian Film Scene." The New York Times. February 16, 1958.
- ^ a b c d Solomon, p. 207.
- ^ 1634–1699: McCusker, J. J. (1997). How Much Is That in Real Money? A Historical Price Index for Use as a Deflator of Money Values in the Economy of the United States: Addenda et Corrigenda (PDF). American Antiquarian Society. 1700–1799: McCusker, J. J. (1992). How Much Is That in Real Money? A Historical Price Index for Use as a Deflator of Money Values in the Economy of the United States (PDF). American Antiquarian Society. 1800–present: Federal Reserve Bank of Minneapolis. "Consumer Price Index (estimate) 1800–". Diakses tanggal 28 Mei 2023.
- ^ Schumach, Murray. "Metro Stills Leo for the First Time." The New York Times. November 26, 1959.
- ^ a b c d e Vidal, p. 73.
- ^ a b c Morsberger and Morsberger, p. 482.
- ^ Kaplan, p. 440.
- ^ Freiman, p. 24.
- ^ "Wyler Weighs Offer." The New York Times. February 5, 1957.
- ^ a b Herman, p. 394.
- ^ a b Herman, p. 395.
- ^ Makiewicz, Don. "Tour Around the Lot." The New York Times. April 7, 1957.
- ^ Pryor, Thomas M. "Debbie Reynolds Is Cast By M-G-M." The New York Times. January 4, 1958.
- ^ Herman, p. 393.
- ^ Eldridge, p. 15.
- ^ a b c d e f Herman, p. 400.
- ^ a b Madsen, p. 342.
- ^ a b c Kaplan, p. 442.
- ^ a b Herman, p. 396.
- ^ Kaplan, p. 441.
- ^ a b Kaplan, p. 445.
- ^ Giddins, p. 247.
- ^ Joshel, Malamud, and McGuire, pp. 37–38.
- ^ "Chuck Roast." The Advocate. June 25, 1996, p. 82. Retrieved December 25, 2011.
- ^ Quoted in Kaplan, p. 444.
- ^ Feeney, pp. 66–73.
- ^ a b c d Herman, p. 401.
- ^ "'Ben-Hur' Credit Is Urged for Fry." The New York Times. October 29, 1959.
- ^ Vidal, Gore (June 17, 1996). "Counterpunch: Gore Vidal responds to Charlton Heston". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0458-3035. Diakses tanggal August 25, 2016.
- ^ Vidal, Gore (June 17, 1996). "Counterpunch: Gore Vidal responds to Charlton Heston". Los Angeles Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0458-3035. Diakses tanggal August 25, 2016.
- ^ a b c d e Hudgins, Morgan. "'Ben-Hur' Rides Again." The New York Times. August 10, 1958.
- ^ Hezser, pp. 136–38.
- ^ a b c Freiman, p. 25.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o Hawkins, Robert F. "Answer to a Question: Quo Vadis, 'Ben-Hur'?" The New York Times. January 11, 1959.
- ^ a b Parish, Mank, and Picchiarini, p. 27.
- ^ Magill, p. 150.
- ^ a b c Herman, p. 402.
- ^ Alexander, p. 84–85.
- ^ a b Right, Gordon (May 2006). "Getting It Right the Second Time". British Lights Film Journal. Diakses tanggal December 25, 2011.
- ^ Giddins, pp. 247–48.
- ^ Herman, p. 395–96.
- ^ Rode, p. 132.
- ^ a b Pryor, Thomas M. "Heston Will Star in M-G-M 'Ben-Hur'." The New York Times. January 23, 1958.
- ^ Pryor, Thomas M. "Goetz to Produce 3 Columbia Films." The New York Times. April 14, 1958.
- ^ McAlister, p. 324, n. 59.
- ^ "An Actor to Watch," Coronet, January 1, 1959, p. 22.
- ^ Pryor, Thomas M. "Frenke Signs Pact With Seven Arts." The New York Times. August 4, 1958.
- ^ Heston, p. 196.
- ^ Pryor, Thomas M. "Seven Arts Unit Joins Paramount." The New York Times. July 18, 1958.
- ^ a b Pryor, Thomas M. "Israeli Actress Cast in 'Ben-Hur'." The New York Times. May 17, 1958.
- ^ Pratt, p. 135.
- ^ "An Actor to Watch," Coronet, January 1, 1959, p. 71.
- ^ a b Pryor, Thomas M. "Seven Arts Group Teaming With U.A." The New York Times. April 4, 1958.
- ^ Monush, p. 296.
- ^ Opera News. Metropolitan Opera Guild. 1960. hlm. 79.
- ^ Sultanik, p. 299.
- ^ a b Herman, p. 406.
- ^ a b Hall and Neale, p. 145.
- ^ Eldridge, p. 57.
- ^ Haines, p. 114.
- ^ Eyman, p. 351.
- ^ Block and Wilson, p. 333.
- ^ Hall and Neale, p. 153.
- ^ Cyrino, p. 74.
- ^ Freiman, p. 31.
- ^ a b Herman, p. 410.
- ^ Freiman, pp. 26, 30.
- ^ a b c d e Freiman, p. 27.
- ^ a b "Ben-Hur." AFI Catalog of Feature Films. American Film Institute. 2014. Accessed March 13, 2014.
- ^ Hawkins, Robert F. "Observations on the Italian Screen Scene." The New York Times. August 4, 1957.
- ^ a b Pryor, Thomas M. "Hollywood's Varied Vistas." The New York Times. January 12, 1958.
- ^ Pryor, Thomas M. "Libya Cancels U.S. Film Permit." The New York Times. March 12, 1958.
- ^ "Ben-Hur," AFI Catalog of Feature Films, American Film Institute, 2014, accessed March 13, 2014; Otman and Karlberg, p. 33.
- ^ Schiffer, Robert L. "Israel Screen Scene." The New York Times. June 8, 1958.
- ^ a b c d e "'Ben-Hur to Race for 213 Minutes." The New York Times. October 7, 1959.
- ^ Kaplan, p. 444.
- ^ Herman, p. 403.
- ^ a b Herman, p. 409.
- ^ Herman, p. 404.
- ^ a b c Solomon, p. 213.
- ^ a b Freiman, p. 26.
- ^ a b c d Freiman, p. 29.
- ^ a b c d e f g h i j Cyrino, p. 73.
- ^ Eagan, pp. 559–60.
- ^ a b c Freiman, p. 30.
- ^ a b Freiman, p. 7.
- ^ a b c d Dunning, p. 253.
- ^ Rothwell, p. 156.
- ^ Brosnan, p. 28.
- ^ Raymond, p. 31.
- ^ a b Pryor, Thomas M. "Extras Negotiate for Pay Increases." The New York Times. March 15, 1959.
- ^ Dunning, pp. 253–54.
- ^ Dunning, p. 255.
- ^ a b Herman, p. 411.
- ^ Rózsa in a Today (BBC Radio 4) interview, BBC Sound Archives
- ^ a b "On the Sound Track." Billboard. July 20, 1959, p. 19. Accessed December 27, 2011.
- ^ a b c Winkler, p. 329.
- ^ "Discourse." Billboard. November 23, 1959, p. 24. Accessed April 21, 2012.
- ^ MacDonald, p. 1966.
- ^ Winkler, pp. 329–30.
- ^ a b DeWald, Frank K. (2012). "Ben-Hur. Online Liner Notes". Film Score Monthly. Diakses tanggal April 21, 2012.
- ^ Wyler, p. 216.
- ^ Dunning, p. 252
- ^ Solomon, p. 15.
- ^ Frayling, p. 97.
- ^ Dunning, p. 251.
- ^ Brownlow, p. 413.
- ^ a b c Coughlan, p. 119.
- ^ a b c Solomon, p. 210.
- ^ Pomerance, p. 9.
- ^ a b Herman, p. 398.
- ^ Solomon, pp. 207, 210.
- ^ a b Freiman, p. 28.
- ^ Ben-Hur Rides a Chariot Again. Life magazine. January 19, 1959. hlm. 71.
- ^ Raymond, pp. 32–33.
- ^ a b Solomon, p. 129.
- ^ a b Herman, p. 405
- ^ "Romans in Mob Scene Not in 'Ben Hur' Script." United Press International. June 7, 1958.
- ^ a b Didinger, p. 157
- ^ a b Raymond, p. 32.
- ^ Herman, p. 407
- ^ Canutt and Drake, pp. 16–19.
- ^ Powell, p.254.
- ^ Sandys, p. 5.
- ^ a b c Nichols, Peter M. "Home Video: All of 'Ben-Hur' and Its Secrets." The New York Times. March 16, 2001.
- ^ a b Block and Wilson, p. 324.
- ^ a b Doherty, p. 189.
- ^ Dowdy, p. 6.
- ^ "Notables at Premiere." The New York Times. November 19, 1959.
- ^ Stempel, p. 23.
- ^ Thomas, Bob (August 1, 1963). "Movie Finances Are No Longer Hidden From Scrutiny". The Robesonian. hlm. 10.
- ^ Scott Mendelson (March 16, 2016). "'Ben-Hur,' Summer's Last Tentpole, Gets A Trailer". Forbes. Diakses tanggal March 17, 2016.
- ^ Malone, p. 23.
- ^ Ross, pp. 278–79.
- ^ a b Wreszin and Macdonald, p. 13.
- ^ a b c Crowther, Bosley. "The Screen: 'Ben-Hur,' a Blockbuster." The New York Times. November 19, 1959.
- ^ Gaver, Jack. "Ben-Hur' Grandiose, Gripping Spectacle." United Press International. November 20, 1959.
- ^ a b c Scheuer, Philip K. "Magnificent 'Ben-Hur' Inspiring in Premiere." Los Angeles Times. November 25, 1959.
- ^ a b Holloway, Ronald. "Ben-Hur." Variety. November 17, 1959.
- ^ McCarten, John. "The Children's Hours." The New Yorker. December 5, 1959, p. 153.
- ^ Wreszin and Macdonald, p. 16.
- ^ Pym, p. 91.
- ^ "Ben Hur (1959)". Rotten Tomatoes. Diakses tanggal July 13, 2015.
- ^ "The 32nd Academy Awards (1960) Nominees and Winners". oscars.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal July 6, 2011. Diakses tanggal August 21, 2011.
- ^ Dirks, Tim. "Academy Awards Summaries". Filmsite.org. AMC Networks. Diakses tanggal June 24, 2012.
- ^ Herman, p. 412
- ^ Clark, p. 151.
- ^ "Ben-Hur." Hollywood Foreign Press Association. GoldenGlobes.org. Accessed March 18, 2014.
- ^ "Film Nominations 1959." British Academy of Film and Television Arts. BAFTA.org. 2010. Accessed December 31, 2011.
- ^ Weiler, A.H. "'Ben-Hur,' Stewart, Audrey Hepburn Cited by Critics." The New York Times. December 29, 1959.
- ^ Sennett, p. 289.
- ^ Van Gelder, Lawrence. "Arts, Briefly." The New York Times. December 29, 2004.
- ^ "500 Greatest films of all time". Empire. Diakses tanggal July 17, 2016.
- ^ Cowley, p. ii.
- ^ The Alfred I. Du Pont-Columbia University Survey of Broadcast Journalism, p. 98; Segrave, p. 82.
- ^ "'GWTW' Knocks ABC Out of First for Week, Sets Modern Nielsen Record." Broadcasting. November 13, 1976, p. 8.
- ^ Kramer, p. 45.
- ^ a b Kehr, Dave. "New DVD's." The New York Times. September 13, 2005.
- ^ Nichols, Peter. "Home Video: Old Favorites in a New Format." The New York Times. January 4, 2002.
- ^ Taylor, Charles. "Other New Releases." The New York Times. September 18, 2011.
- ^ "Ben-Hur (50th Anniversary Ultimate Collector's Edition) [Blu-ray]". Amazon. Diakses tanggal March 18, 2014.
- ^ "'Ben-Hur (50th Anniversary Ultimate Collector's Edition)'". CNET. CBS Interactive. December 22, 2013. Diakses tanggal March 18, 2014.
- ^ Templat:Gcdb issue
- ^ (Inggris) Dell Four Color #1052 di the Comic Book DB
Daftar pustaka
- Alexander, Shana. "Will the Real Burt Please Stand Up?" Life. September 6, 1963.
- The Alfred I. Du Pont-Columbia University Survey of Broadcast Journalism. New York: Columbia University Graduate School of Journalism, Grosset & Dunlap. 1971. ISBN 978-0-448-00637-6.
- Altman, Rick (1992). Sound Theory, Sound Practice. Florence, Ky: Psychology Press. ISBN 978-0-415-90457-5.
- "An Actor to Watch." Coronet. January 1, 1959.
- Belton, John (January 11, 2012). American Cinema/American Culture. New York: McGraw-Hill Higher Education. ISBN 978-0-07-744347-4.
- "Ben-Hur Rides a Chariot Again." Life. January 19, 1959.
- Block, Alex Ben; Wilson, Lucy Autrey (March 30, 2010). George Lucas's Blockbusting: A Decade-by-Decade Survey of Timeless Movies Including Untold Secrets of Their Financial and Cultural Success. New York: HarperCollins. ISBN 978-0-06-196345-2.
- Bret, David (2004). Rock Hudson. London: Robson Books. ISBN 978-1-86105-557-6.
- Brosnan, John (1976). Movie Magic: The Story of Special Effects in the Cinema. London: New American Library. ISBN 0-349-10368-2.
- Brownlow, Kevin (1968). The Parade's Gone By. Berkeley, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-03068-8.
- Buford, Kate (2000). Burt Lancaster: An American Life. New York: Knopf. ISBN 0-679-44603-6.
- Canutt, Yakima; Drake, Oliver (1979). Stunt Man: The Autobiography of Yakima Canutt With Oliver Drake. Norman, Oklahoma: University of Oklahoma Press. ISBN 978-0-8061-2927-3.
- Casson, Lionel (1971). Ships and Seamanship in the Ancient World. Princeton, N.J.: Princeton University Press. ISBN 0-691-03536-9.
- Clark, Al (1983). Film Year Book: 1984. Ed. A. Clark. Pan Books. ISBN 978-0-907080-94-7.
- Cole, Clayton. "Fry, Wyler, and the Row Over Ben-Hur in Hollywood." Films and Filming. March 1959.
- Coughlan, Robert. "Lew Wallace Got Ben-Hur Going—and He's Never Stopped." Life. November 16, 1959.
- Cowley, Robert (2004). "Introduction". What Ifs? of American History: Eminent Historians Imagine What Might Have Been. New York: Penguin. ISBN 0-399-15091-9.
- Cyrino, Monica Silveira (2005). Big Screen Rome. Malden, Mass.: Blackwell. ISBN 978-1-4051-1683-1.
- Didinger, Ray; Macnow, Glen (2009). The Ultimate Book of Sports Movies: Featuring the 100 Greatest Sports Films of All Time. Philadelphia: Running Press. ISBN 0-7624-3921-1.
- Dillon-Malone, Aubrey (2010). Sacred Profanity: Spirituality at the Movies. Santa Barbara, Calif.: ABC-CLIO. ISBN 978-0-313-37922-2.
- Doherty, Thomas (2002). Teenagers And Teenpics: Juvenilization Of American Movies. Philadelphia: Temple University Press. ISBN 978-1-56639-945-6.
- Dowdy, Andrew (1973). The Films of the Fifties: The American State of Mind. New York: Morrow. ISBN 978-0-688-05198-3.
- Dunning, John D. (1995). "'Good Stuff' Never Changes: John D. Dunning". Dalam Oldham, Gabriella. First Cut: Conversations With Film Editors. Berkeley, Calif.: University of California Press. ISBN 0-520-07586-2.
- Eagan, Daniel (January 2010). America's Film Legacy: The Authoritative Guide to the Landmark Movies in the National Film Registry. New York: Continuum. ISBN 978-0-8264-2977-3.
- Eldridge, David (June 27, 2006). Hollywood's History Films. London: I.B.Tauris. ISBN 978-1-84511-061-1.
- Eyman, Scott (March 13, 1997). The Speed of Sound: Hollywood and the Talkie Revolution 1926–1930. New York: Simon and Schuster. ISBN 978-1-4391-0428-6.
- Feeney, F.X. "Ben-Gore: Romancing the Word With Gore Vidal." Written By. December 1997-January 1998.
- Frayling, Christopher (2006). Spaghetti Westerns: Cowboys and Europeans From Karl May to Sergio Leone. London: I.B. Tauris & Co. ISBN 978-1-84511-207-3.
- Freiman, Ray (1959). The Story of the Making of Ben-Hur: A Tale of the Christ, from Metro-Goldwyn-Mayer. New York: Random House.
- Gates, Phyllis (July 14, 1988). My Husband, Rock Hudson. Headline Book Publishing. ISBN 978-0-7472-3146-2.
- Giddins, Gary (April 19, 2010). Warning Shadows: Home Alone with Classic Cinema. New York: W. W. Norton. ISBN 978-0-393-33792-1.
- Haines, Richard W. (November 1, 1993). Technicolor Movies: The History of Dye Transfer Printing. Jefferson, North Carolina: McFarland. ISBN 978-0-7864-1809-1.
- Hall, Sheldon; Neale, Stephen (2010). Epics, Spectacles, and Blockbusters: A Hollywood History. Detroit: Wayne State University Press. ISBN 0-8143-3008-8.
- Heater, Claude (August 1, 2007). Fatal Flaws of the Most Correct Book on Earth. Maitland, Florida: Xulon Press. ISBN 978-1-60266-494-4.
- Herman, Jan (1997). A Talent for Trouble: The Life of Hollywood's Most Acclaimed Director, William Wyler. New York: Da Capo Press. ISBN 978-0-306-80798-5.
- Heston, Charlton (1995). In the Arena. New York: Simon & Schuster. ISBN 0-684-80394-1.
- Hezser, Catherine (2009). "Ben Hur and Ancient Jewish Slavery". A Wandering Galilean: Essays in Honour of Seán Freyne. Boston: Brill Academic Publishers. ISBN 90-04-17355-2.
- Hickman, Roger (March 15, 2011). Miklós Rózsa's Ben-Hur: A Film Score Guide. Lanham, Md.: Scarecrow Press. ISBN 978-1-4616-6968-5.
- Hofler, Robert (2005). The Man who Invented Rock Hudson: The Pretty Boys and Dirty Deals of Henry Willson. New York: Carroll & Graf. ISBN 978-0-7867-1607-4.
- Joshel, Sandra R.; Malamud, Margaret; Jr., Donald T. McGuire, (August 9, 2005). Imperial Projections: Ancient Rome in Modern Popular Culture. Baltimore: Johns Hopkins University Press. ISBN 978-0-8018-8268-5.
- Kaplan, Fred (1999). Gore Vidal: A Biography. New York: Doubleday. ISBN 0-385-47703-1.
- Kinn, Gail; Piazza, Jim (2008). The Academy Awards: The Complete Unofficial History. New York: Black Dog & Leventhal. ISBN 978-1-57912-772-5.
- Krämer, Peter (2005). The New Hollywood: From Bonnie and Clyde to Star Wars. London: Wallflower Press. ISBN 978-1-904764-58-8.
- Lennox, Doug (November 1, 2010). Now You Know the Bible. Toronto: Dundurn Press. ISBN 978-1-55488-798-9.
- MacDonald, Laurence E. (1998). The Invisible Art of Film Music: A Comprehensive History. New York: Ardsley House. ISBN 978-0-8108-9058-9.
- Madsen, Axel (1973). William Wyler: The Authorized Biography. New York: Crowell. ISBN 978-0-690-00083-2.
- Magill, Frank Northen; Hanson, Stephen L.; Hanson, Patricia King (1981). Magill's Survey of Cinema: English Language Films, Second Series. Englewood Cliffs, New Jersey: Salem Press. ISBN 978-0-89356-232-8.
- McAlister, Melani (2005). Epic Encounters: Culture, Media, and U.S. Interests in the Middle East Since 1945. Berkeley, California: University of California Press. ISBN 978-0-520-24499-3.
- Monush, Barry (2003). Screen World Presents the Encyclopedia of Hollywood Film Actors: From the silent era to 1965. New York: Applause Theatre & Cinema Books. ISBN 978-1-55783-551-2.
- Morsberger, Robert Eustis; Morsberger, Katharine M. (1980). Lew Wallace, Militant Romantic. New York: McGraw-Hill. ISBN 978-0-07-043305-2.
- Mustazza, Leonard (May 30, 2006). The Literary Filmography: Preface, A-L. Jefferson, North Carolina: McFarland. ISBN 978-0-7864-2503-7.
- "On the Sound Track." Billboard. July 20, 1959.
- Otman, Waniss; Karlberg, Erling (2007). The Libyan Economy: Economic Diversification and International Repositioning. Berlin: Springer. ISBN 978-3-540-46460-0.
- Parish, James Robert; Mank, Gregory W.; Picchiarini, Richard (January 1, 1981). The Best of MGM: The Golden Years (1928–59). Westport, Conn.: Arlington House. ISBN 0-87000-488-3.
- Pomerance, Murray (2005). American Cinema of the 1950s: Themes and Variations. New Brunswick, New Jersey: Rutgers University Press. ISBN 978-0-8135-3673-6.
- Powell, Nosher; Hall, William (April 1, 2001). Nosher. John Blake Publishing, Limited. ISBN 978-1-85782-491-9.
- Pratt, Douglas (2004). Doug Pratt's DVD: Movies, Television, Music, Art, Adult, and More!, Volume 1. New York: UNET 2 Corporation. ISBN 1-932916-00-8.
- Pym, John (2002). Time Out Film Guide. London: Penguin. ISBN 0-14-029395-7.
- Raymond, Emilie (August 18, 2006). From My Cold, Dead Hands: Charlton Heston and American Politics. Lexington, Kentucky: University Press of Kentucky. ISBN 0-8131-7149-0.
- Rode, Alan K. (August 14, 2012). Charles McGraw: Biography of a Film Noir Tough Guy. Jefferson, North Carolina: McFarland. ISBN 978-1-4766-0035-2.
- Ross, Steven J. (2011). Hollywood Left and Right: How Movie Stars Shaped American Politics. Oxford University Press. ISBN 978-0-19-518172-2.
- Rothwell, Kenneth S. (October 28, 2004). A History of Shakespeare on Screen: A Century of Film and Television. New York: Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-54311-8.
- Sandys, John (2006). Movie Mistakes Take 4. London: Virgin. ISBN 0-7535-1091-X.
- Segrave, Kerry (January 1, 1999). Movies at Home: How Hollywood Came to Television. Jefferson, North Carolina: McFarland. ISBN 978-0-7864-0654-8.
- Sennett, Ted (October 1986). Great Movie Directors. New York: Abrams. ISBN 978-0-8109-0718-8.
- Solomon, Jon (2001). The Ancient World in the Cinema. New Haven, Connecticut: Yale University Press. ISBN 978-0-300-08337-8.
- Steinberg, Cobbett (1980). Film Facts. New York: Facts on File. ISBN 978-0-87196-313-0.
- Stempel, Tom (January 1, 2001). American Audiences on Movies and Moviegoing. Lexington, Kentucky: University Press of Kentucky. ISBN 0-8131-2183-3.
- Stevens, George Jr. (February 13, 2007). Conversations with the Great Moviemakers of Hollywood's Golden Age at the American Film Institute. Vintage. ISBN 978-1-4000-3314-0.
- Sultanik, Aaron (January 1, 1986). Film, a Modern Art. New York: Associated University Presses. ISBN 978-0-8453-4752-2.
- Thomas, Gordon (June 4, 2014). "Getting It Right the Second Time: Adapting Ben-Hur for the Screen". Bright Lights Film Journal. Bright Lights Film Journal. Diakses tanggal June 4, 2014.
- Vidal, Gore. "How I Survived the Fifties." The New Yorker. October 2, 1995.
- Winkler, Martin M. (2001). Classical Myth & Culture in the Cinema. New York: Oxford University Press. ISBN 978-0-19-513004-1.
- Wreszin, Michael (January 1, 2003). Interviews with Dwight Macdonald. Jackson, Mississippi: University Press of Mississippi. ISBN 978-1-57806-533-2.
- Wyler, William (2007). "William Wyler". Dalam Stevens, Jr., George. Conversations with the Great Moviemakers of Hollywood's Golden Age at the American Film Institute. New York: Random House. ISBN 978-1-4000-3314-0.
Pranala luar
- (Inggris) Situs web resmi film Ben-Hur
- (Inggris) Ben-Hur di American Film Institute Catalog
- Ben-Hur di IMDb (dalam bahasa Inggris)
Didahului oleh: Gigi |
Film Terbaik (Academy Award) 1959 |
Diteruskan oleh: The Apartment |
Didahului oleh: Room at the Top |
BAFTA untuk Film Terbaik 1960 |
Diteruskan oleh: The Apartment |