Telkom Indonesia

perusahaan asal Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom saja (IDX: TLKM, NYSE: TLK) adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta.

Telkom Indonesia
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
BUMN / Publik
Kode emitenIDX: TLKM NYSE: TLK
IndustriTelekomunikasi dan Informasi
Didirikan23 Oktober 1856
Kantor pusat,
Indonesia
Tokoh kunci
Ririek Adriansyah, Direktur Utama
ProdukTelepon Tetap, Seluler, Aplikasi, Konten, Komunikasi Data, Properti dan Konstruksi
PendapatanKenaikan IDR 22,14 Triliun (2017)[1][2]
PemilikPemerintah Indonesia (52,09%)
Anak usahaLihat Anak perusahaan
Situs webwww.telkom.co.id

Telkom merupakan salah satu BUMN yang 52,09% sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia, dan 47,91% dimiliki oleh publik. Telkom juga menjadi pemegang saham mayoritas di 13 anak perusahaan, seperti PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel), Telkom Akses, Telkom Metra.[3]

Direktur Utama Telkom saat ini adalah Ririek Adriansyah yang diangkat berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom Tahun Buku 2018 pada 24 Mei 2019 [4].

Sejarah

 

Era kolonial

Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan jasa telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg).[5] Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom.

Perusahaan negara

Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Perumtel

Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)

Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ/JSX) dan Bursa Efek Surabaya (BES/SSX) (keduanya sekarang bernama Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX), Bursa Efek New York (NYSE) (Diperdagangkan pada tanggal 14 Juli 2003) dan Bursa Efek London (LSE). Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Jumlah saham yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham. Sejak 16 Mei 2014, saham Telkom tidak lagi diperdagangkan di Bursa Efek Tokyo (TSE) dan pada 5 Juni 2014 di Bursa Efek London (LSE).[6]

Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan "New Telkom" ("Telkom baru") yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

Komposisi kepemilikan saham

Pada Penawaran saham pada 14 November 1995 dan block sale Desember 1996, komposisi saham Telkom menjadi[7]:

Per 7 Mei 1999, komposisi saham Telkom menjadi:

Per 8 Desember 2001, komposisi saham Telkom berubah menjadi:

Per 16 Juli 2002, komposisi saham Telkom berubah kembali menjadi:

  • Pemerintah Indonesia: 51,19%
  • Publik free-float: 40,21%
  • Bank of New York dan Investor dalam Negeri: 8,79%

Per 31 Desember 2013, komposisi saham Telkom berubah kembali menjadi:

Saat Ini, komposisi saham Telkom menjadi:[8]

Sebelum penawaran saham perdana, Telkom 100% dimiliki Pemerintah Indonesia.

Dewan komisaris dan direksi

Berikut ini adalah Susunan Dewan Komisaris dan Direksi PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom Tahun Buku 2018:

No. Jabatan Pejabat
Dewan Komisaris Telkom
1 Komisaris Utama dan Komisaris Independen Rhenald Kasali
2 Komisaris Edwin Hidayat Abdullah
3 Komisaris Isa Rachmatarwata
4 Komisaris Ismail
5 Komisaris Marcelino Pandin
6 Komisaris Independen Marsudi Wahyu Kisworo
7 Komisaris Independen Cahyana Ahmadjayadi
8 Komisaris Independen Margiyono Darsasumarja
Direksi Telkom
1 Direktur Utama Ririek Adriansyah
2 Direktur Keuangan Harry M. Zen
3 Direktur Network & IT Service Zulhelfi Abidin
4 Direktur Consumer Service Siti Choiriana
5 Direktur Human Capital Management Edi Witjara
6 Direktur Enterprise & Business Service Bogi Witjaksono
7 Direktur Digital Business Faizal R.Djoemadi
8 Direktur Strategic Portfolio Achmad Sugiarto
9 Direktur Wholesale and International Service Edwin Aristiawan

Layanan

Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wireline), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.

Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom:

Telepon, data, dan Internet

  • IndiHome Fiber merupakan layanan Triple Play dari Telkom dengan teknologi 100% fiber yang terdiri dari Internet Fiber atau High Speed Internet (Internet Cepat), Interactive TV (UseeTV) dan Phone (Telepon Rumah)
  • Telepon tetap (PSTN): layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia
  • Flexi: layanan telepon, data dan internet berbasis fixed wireless CDMA
  • TelkomNet Instan: layanan akses internet dial up
  • TelkomNet Astinet: layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
  • Speedy: layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
  • e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
  • Solusi Enterprise - INFONET
  • TELKOMLink DINAccess
  • TELKOMLink VPN IP: layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS.
  • TELKOMNet Whole Sale (VPN Dial): Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP (MPLS/tunneling) pada TELKOMNet.
  • TELKOM ISDN: jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi.
  • e-Health: layanan solusi untuk entitas kesehatan yang meliputi sistem informasi dan aplikasi (ePuskesmas, ePharmacy, HIE (Health Information Exchange).[9]

Satelit

Televisi berlangganan berbasis protokol internet

Anak perusahaan

Anak perusahaan dari Telkom membentuk grup usaha yang bernama Telkom Group yang ditandai dengan ada logo Telkom disetiap logo masing-masing anak perusahaan.

Slogan

  • Setia Melayani Anda (1991-2002)
  • Commited 2U (2002-2009)
  • The World In Your Hand (Dunia Dalam Genggamanmu) (2009-sekarang)

Serikat karyawan

Serikat Karyawan Telkom (disingkat Sekar Telkom) adalah sebuah organisasi perusahaan di Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah perjuangan para karyawan PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.

Rencana akuisisi StarOne milik Indosat

Menteri BUMN Dahlan Iskan, memberikan restu kepada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk mengakuisisi unit usaha Fixed Wireless Access (FWA) StarOne milik PT Indosat Tbk untuk disinergikan dengan usaha sejenis Flexi.

Menurutnya, sejauh akuisisi tersebut bagus untuk kemajuan perseroan dan bisa dipertanggungjawabkan dan tidak ada masalah, silakan. Dia juga menambahkan bahwa Pemerintah tidak menyuruh dan tidak pula melarang. Sepanjang itu tujuannya untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan dapat dipertanggungjawabkan oleh manajemen. Dahlan juga mempersilahkan Telkom untuk menjalankan aksi korporasi yang bertujuan memacu pertumbuhan organiknya dan rencana akuisisi merupakan bagian dari aksi korporasi, sehingga diserahkan sepenuhnya kepada manajemen.

Executive GM Flexi Mas`ud Khamid, menambahkan jika nantinya Flexi dapat mengakuisisi StarOne diyakini akan memuluskan langkah Flexi bermain pada layanan mobile broadband.[10]

Direktur Utama

Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)
 
Petahana
Ririek Adriansyah

sejak 24 Mei 2019
DibentukBelum diketahui
Pejabat pertamaBelum diketahui

Berikut adalah daftar Direktur Utama Telkom Indonesia:

Direktur Utama Awal Jabatan Akhir Jabatan Ket. Ref.
  Cacuk Sudarijanto
1988
1992
[11]
Setyanto P Santosa
1992
1996
[12]
Asman Akhir Nasution
Mei 1996
April 2000
[13]
Muhammad Nazif
10 April 2000
21 Juni 2002
[14][15]
[16]
  Kristiono
21 Juni 2002
24 Juni 2005
[17][18]
  Arwin Rasyid
24 Juni 2005
28 Februari 2007
[19][20]
Berkas:Rinaldi-firmansyah.jpg Rinaldi Firmansyah
28 Februari 2007
11 Mei 2012
[21][22]
Berkas:Dirut PT Telkom Arief Yahya.jpg Arief Yahya
11 Mei 2012
27 Oktober 2014
  Alex Janangkih Sinaga
19 Desember 2014
24 Mei 2019
  Ririek Adriansyah
24 Mei 2019
Petahana


Referensi

  1. ^ https://sains.kompas.com/read/2018/03/15/204000926/naik-14-persen-telkom-raup-laba-bersih-rp-221-triliun
  2. ^ https://investasi.kontan.co.id/news/telkom-bukukan-laba-bersih-rp-2214-triliun-pada-2017
  3. ^ Laporan Tahunan PT Telekomunikasi Indonesia tahun 2017 dengan tema "Mempercepat Ekonomi Digital Indonesia"
  4. ^ Artikel:"Sah! Dirut Telkomsel Jadi Dirut Telkom" di CNBC Indonesia
  5. ^ Telkom Rayakan Hari Jadi dengan Identitas dan Portofolio Bisnis Baru, diakses 28 Oktober 2009.
  6. ^ The First Half 2014 Results (Halaman 12)
  7. ^ Kronologis Pencatatan Saham
  8. ^ Komposisi Kepemilikan Saham
  9. ^ U Doctor
  10. ^ Dahlan persilakan Telkom akuisisi StarOne
  11. ^ Rully (1992). "Foto: Cacuk Sudarijanto dan Setyanto P Santosa". Store Tempo. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  12. ^ "Biodata Setyanto P Santosa". Pacific.net.id. 1998. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  13. ^ 10 Februari 2017, 20 Mei 1996. "New Telkom President-Director Is Named, With Surprise Twist". A Wall Street Journal News Roundup. 
  14. ^ Ati Oktavia (10 April 2000). "Ramai-ramai Menolak Orang Luar" Warta Ekonomi. Diakses 13 Februari 2014.
  15. ^ M. Taufiqurohman, IG.G. Maha Adi, Dwi Arjanto (9 April 2000). "Nasib Telkom di Tangan Nazif" Tempo.co. Diakses 13 Februari 2014.
  16. ^ YUN; ADB (21 Juni 2002). "Kristiono Jadi Dirut: Orang Pertama Telkom Jatim dan Alumni ITS Jadi CEO Telkom". Institut Teknologi Sepuluh November. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 Maret 2005. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  17. ^ Riza, Budi (21 Juni 2002). "Kristiono, Dirut Baru Telkom". Tempo.co. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  18. ^ "Komisaris dan Direksi PT Telkom Diganti". Liputan6.com. 22 Juni 2002. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  19. ^ ASY (24 Juni 2005). "Geser Kristiono, Arwin Rasyid Dirut Telkom". detikFinance. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  20. ^ Febiana, Fanny; Sianipar, Tito; Syahrul, Yura (25 Juni 2005). "Arwin Rasyid Jadi Direktur Utama, serikat karyawan Telkom Tak Setuju". Tempo.co. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  21. ^ "Rinaldi Firmansyah Dirut Baru Telkom". AntaraNews.com. 28 Februari 2007. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 
  22. ^ "Ucapan Selamat Kepada Direksi PT Telkom Yang Baru". Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika Republik Indonesia. Bagian Umum dan Humas Postel Kemekominfo. 1 Maret 2007. Diakses tanggal 10 Februari 2017. 

Lihat pula

Referensi

Pranala luar