Museum Sandi

museum di Indonesia
Revisi sejak 23 Juni 2019 10.59 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan insan persandian sebagai bagian integral perjuangan kemerdekaan Indonesia dalam bentuk Museum Sandi. Museum Sandi merupakan museum kriptologi satu-satunya di Indonesia yang mengoleksi peralatan persandian buatan dalam maupun luar negeri. Selain menampilkan koleksi mesin sandi, Museum Sandi juga memberikan pengetahuan mengenai sejarah persandian di Indonesia pada masa perang kemerdekaan I dan II. Museum Sandi dibangun atas prakarsa bersama antara Kepala Lembaga Sandi Negara RI, Mayjen TNI Nachrowi Ramli dengan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tahun 2006 kemudian diresmikan pada tanggal 29 Juli 2008 bertempat di lantai dasar Museum Perjuangan. Semakin banyaknya koleksi serta untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maka Museum Sandi dipindahkan di jalan Faridan Muridan Noto No. 21 Kotabaru, Yogyakarta. Dengan menempati bangunan cagar budaya berarsitektur Belanda, yang digunakan sebagai kantor Kementerian Luar Negeri pada tahun 1947. Dibuka secara resmi oleh Kepala Badan Siber dan Sandi Negara Mayor Jenderal TNI Dr. Djoko Setiadi M.Si., bersama dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X  pada tanggal 29 Januari 2014.

Selain sebagai wahana wisata, Museum Sandi merupakan media sosialisasi dan pembelajaran persandian untuk melestarikan nilai-nilai sejarah perjuangan insan persandian serta media penanaman nilai patriotisme dan nilai kejuangan kepada  generasi muda. Didalam museum pengunjung bisa mengaplikasikan langsung bagaimana cara membuat sandi secara sederhana serta belajar tentang sejarah pendirian institusi pengamanan berita rahasia pada awal kemerdekaan Indonesia oleh Bapak Persandian Indonesia - dr. Roebiono Kertopati pada tangal 4 April 1946. Museum Sandi juga mengelola Situs Rumah Sandi yang berada di Dukuh, Purwoharjo, Samigaluh, Kulonprogo dan Monumen Sanapati yang berada di jalan I Dewa Nyoman Oka tepatnya disebelah timur Gereja Paroki Santo Antonius, Kotabaru. Situs Rumah Sandi merupakan kantor sandi darurat pada masa Agresi Militer ke-II pada tahun 1948, sedangkan Monumen Sanapati merupakan tetenger untuk memperingati 50 tahun berdirinya Persandian Indonesia yang diresmikan pada tanggal 4 April 1996 oleh menteri Sekertaris Negara Bapak Moerdiono. Total koleksi Museum Sandi berjumlah 231 buah dan memiliki sembilan ruang koleksi. Tiket masuk gratis dan pengunjung akan mendapatkan souvenir gratis dari Museum Sandi.


Alur Museum Sandi

Ruang pamer yang ada di Museum Sandi adalah sebagai berikut:

  1. Ruang introduksi
  2. Ruang Sandi Klasik
  3. Ruang Agresi Militer I
  4. Ruang Maket Dukuh
  5. Ruang Agresi Militer II
  6. Ruang Nusantara
  7. Ruang Tokoh
  8. Ruang Sandi Global
  9. Ruang Multimedia.

Koleksi Museum Sandi

Koleksi yang terdapat didalam Museum Sandi antara lain:

  • Mesin Sandi buatan dalam dan luar negeri.
  • Replika persandian pada masa Yunani kuno, Mesir kuno dan Persia.
  • Diorama pembentukan dinas kode.
  • Maket Rumah Sandi Dukuh.
  • Meja dan Kursi asli yang digunakan pada saat Agresi Militer II di Dukuh, Samigaluh, Kulonprogo.
  • Replika sepeda kurir sandi.
  • Dokumen berupa replika buku kode, Surat Keputusan Presiden, dan sebagainya.
  • Gambar-gambar berupa peta komunikasi sandi dan denah kotabaru pada masa Hindia-Belanda.
  • Foto para Kepala BSSN dan foto para perintis Dinas Kode.
  • Miniatur Monumen Sanapati.

Koleksi Unggulan Museum Sandi

Koleksi unggulan yang dipamerkan di Museum Sandi adalah:

  1. Mesin Sandi  KLB-7/T -Sec
  2. Mesin Sandi BC - 543
  3. Replika Buku Kode

Fasilitas

  • Perpustakaan
  • Aula
  • Ruang Komunitas
  • Laboratorium
  • Gazebo
  • Guest House
  • Mushola
  • Toilet
  • Free WiFi

Waktu Kunjungan

Senin - Jumat: 08.30 - 16.00 WIB

Sabtu dan Minggu: 09.00 - 12.00 WIB

Hari Besar Nasional/Keagamaan tutup.


Kontak

Telepon: (0274) 556920

Fax: (0274) 556921

Email: [email protected]

Instagram: @museum.sandi

Twitter: @museumsandiina

Facebook: museum sandi

Galeri