Stasiun Semarang Gudang

stasiun kereta api di Indonesia
Revisi sejak 28 Juni 2019 02.15 oleh NaufalF (bicara | kontrib) (Penambahan nomor stasiun)

Stasiun Semarang Gudang (SMG) adalah stasiun kereta api yang berada di Tanjung Mas, Semarang Utara, Semarang. Sebelum berhenti beroperasi, stasiun ini menjadi terminal peti kemas selama beberapa dekade.

Stasiun Semarang Gudang
Semarang Gudang
+1 m
Berkas:Semaranggudang.jpg
Eks Stasiun Semarang Gudang yang tergenang air rob
Lokasi
Koordinat6°57′22.640″S 110°26′3.286″E / 6.95628889°S 110.43424611°E / -6.95628889; 110.43424611
Ketinggian+1 m
Operator
Letak
km 0+000[1]
Layanan-
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Sejarah
Dibuka1867
Ditutup2008
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Sejarah

Stasiun kereta api ini dibangun pada tahun 1867 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM), perusahaan kereta api Hindia Belanda. Banyak yang mengira kalau stasiun ini adalah stasiun pertama di Indonesia, tetapi sesungguhnya Stasiun Samarang NIS adalah stasiun pertama di Indonesia. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun kereta api besar dengan mempunyai dipo lokomotif, dipo gerbong, kantor, dan fasilitas kereta api yang lain.

Maka dari itu, daerah sekitar stasiun ini disebutSpoorland termasuk Stasiun Kemijen. Pada tahun 1914, stasiun ini dibongkar karena aktivitas ekspor dan pengiriman barang ekspres dipindahkan ke stasiun Semarang Tawang. Hanya gudang stasiun yang tersisa dan bekas Stasiun Samarang NIS menjadi sebuah terminal peti kemas.

Pada masa pendudukan Jepang, tentara Jepang mengubah lebar sepur di stasiun ini yang semula 1.435 mm menjadi 1.067 mm. Begitu Indonesia merdeka pada tahun 1945, stasiun ini diambil alih oleh Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKA), perusahaan yang dibentuk pemerintah Indonesia yang kini menjadi PT Kereta Api Indonesia. Stasiun ini tetap menjadi sebuah stasiun barang selama berapa dekade hingga dekade 2000-an. Karena daerah stasiun kereta api sering kebanjiran, maka stasiun ini ditutup pada tahun 2008. Kini daerah di sekitar stasiun ini berubah menjadi tambak.

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 

Jalur kereta api

Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines
Jalur lama