Dr. Handry Satriago (lahir 13 Juni 1969) adalah seorang profesional Indonesia. Ia merupakan CEO dari GE Indonesia, bagian dari GE (General Electric) Company, salah satu perusahaan terbesar dan tertua di dunia.[2] Sebelumnya, ia pernah bekerja di beberapa perusahaan lokal sebagai Direktur Business Development. Handry pertama kali bergabung dengan General Electric (GE) pada tahun 1997.[1][2]

Handry Satriago
CEO General Electric Indonesia
Mulai menjabat
Juli 2011
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir13 Juni 1969 (umur 55)
Indonesia Pekanbaru, Riau
KebangsaanIndonesia Indonesia
Suami/istriDinar Sambodja
Alma materUniversitas Indonesia
Institut Pertanian Bogor
Monash University
PekerjaanAhli manajemen
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pria yang gemar membaca, mengoleksi lukisan tradisional Bali dan travelling ini, sering ditulis oleh media sebagai “Pemimpin GE Indonesia pertama yang merupakan “produk” Indonesia”, karena Ia berasal dari keluarga perantau sederhana dari Minang, serta menamatkan seluruh proses pendidikannya di Indonesia.

Handry tercatat sebagai anggota Dewan Penasehat di beberapa perguruan tinggi di Indonesia dan di Corporate University salah satu BUMN. Ia anggota aktif (selain sebagai salah seorang pendiri dan mantan Champion) dari GE Volunteer Indonesia Chapter, yang berulangkali meraih penghargaan dari dalam dan luar negeri atas kontribusinya terhadap kegiatan kemasyarakatan. Handry juga menjabat sebagai anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council.

Karier

Setelah beberapa tahun bekerja di beberapa perusahaan lokal sebagai Direktur Business Development, Handry bergabung dengan GE pada tahun 1997 dan menjabat sebagai Manajer Business Development di GE International. Pada tahun 1998, Handry pindah ke GE Lighting Indonesia dan bertugas sebagai General Manager Industrial Lighting and Systems.

Di pertengahan tahun 2001, ia mengambil kesempatan untuk menjabat Regional Black Belt di GE Power Systems Asia Pacific serta menjabat sebagai Quality ACFC Leader untuk GE Power Systems Asia pada tahun 2004. Sejak tahun 2005 sampai dengan 2010, ia memimpin bisnis Power Generation untuk GE Energy di Indonesia, Vietnam, Kamboja, dan Filipina. Kemudian pada bulan Juli 2011, Handry dipromosikan sebagai CEO GE Indonesia.[2]

Ia bertanggung jawab terhadap perkembangan dan pertumbuhan bisnis GE di Indonesia, yang saat ini terus tumbuh double digit. Selama 15 tahun bekerja di GE, Handry telah menjalani berbagai tanggung jawab seperti di GE International (Business Development Manager di Indonesia dan Singapura). GE Lighting (General Manager Industrial lighting untuk Indonesia dan Brunei), GE Power Systems (Regional Black Belt Quality Leader Asia), GE Energy (Sales Director untuk wilayah Indonesia, Filipina, Vietnam, dan Kamboja) sebelum akhirnya dipromosikan untuk pekerjaannya yang sekarang.

Handry memiliki minat yang tinggi dalam mengedukasi masyarakat Indonesia dan kegiatan relawan. Handry adalah anggota Dewan Penasehat IPMI Business School dan Ketua GE Volunteer Indonesia Chapter (pemenang penghargaan GE Team Impact 2011 dan Gerald Phillippe). Handry juga menjabat sebagai Gubernur di America Chamber of Commerce (Amcham) Indonesia dan menjadi anggota Komite Indonesia di US-ASEAN Business Council. Handry menikah dengan Dinar Sambodja, mantan koleganya di GE Lighting Indonesia, sekarang menjadi notaris publik di Jawa Barat, dan saat ini mereka bermukim di Jakarta.

Pemikiran

Handry memiliki perhatian yang tinggi dalam bidang pendidikan dan volunteerisme. Di waktu senggangnya, dia menikmati proses belajar-mengajar, baik di lembaga pendidikan, ataupun di mana saja. Cita-citanya adalah ikut serta memberikan kontribusi kepada pendidikan masyarakat Indonesia agar dapat bersaing di dunia global. Handry menghabiskan banyak waktu akhir pekannya untuk berbagi dengan para pelajar dari berbagai lembaga perguruan tinggi dan komunitas anak muda di Indonesia. Handry percaya, bahwa “the job of a leader is to create another leader”.

Dalam proses pembelajaran dan perjuangan hidupnya, Handry telah mengunjungi berbagai negara dan daerah di dunia yang membuatnya menarik kesimpulan “sungguh besar Allah yang telah menciptakan manusia yang mampu beradaptasi dengan segala kondisi di dunia ini, dan terus berupaya untuk mencari kehidupan yang lebih baik”

Pendidikan

Handry Satriago bersekolah di SMA Labschool Jakarta dan mendapatkan gelar Sarjana S1 nya dari IPB dalam bidang Teknologi Industri Pertanian (Agroindustrial Technology) pada tahun 1993, dan S2 (Cum Laude) Magister Management (MM) dari IPMI, Jakarta. Dual degree dgn MBA dari Monash University, Australia pada tahun 1997. Handry menamatkan S3 nya pada tahun 2010 di Universitas Indonesia, dengan meraih gelar Doktor dalam bidang Strategic Management.[2]

Disertasinya berjudul “The Influence of Followers to Leader’s Performance: A Reverse Pygmalion Effect”.[2] Dalam disertasi tersebut, Handry menunjukkan adanya pengaruh dari ekspektasi bawahan (followers) terhadap kinerja atasan mereka (leaders), suatu kebalikan dari Pygmalion Effect yang biasanya terjadi sebaliknya (Dari atasan kepada bawahan). Ketertarikannya pada cara berpikir yang tidak biasa, membuatnya selalu ingin menggali hal-hal yang melawan arus kebiasaan pada umumnya.

Di samping pendidikan formal, Handry juga berkesempatan mengenyam pendidikan informal di berbagai pusat pendidikan penting di dunia, seperti pendidikan eksekutif yang diterimanya dari Harvard Business School di Boston, Amerika Serikat dalam bidang Competitiveness of Microeconomics dan berbagai training dari pusat pembelajaran manajemen praktikal dari GE Crotonville di New York, Amerika Serikat.

Kehidupan pribadi

Handry lahir pada 13 Juni 1969 di Pekanbaru, Riau, putra tunggal dari pasangan perantau Minang yang sederhana. Tahun 1987, pada usia 18 tahun ia terkena penyakit kanker getah bening yang membuatnya harus memakai kursi roda hingga sekarang. Kala itu ia sempat putus asa dan mengurung diri di dalam kamar. Namun setelah tiga bulan dalam kesedihan yang amat sangat, Handry bangkit dan kembali bersekolah.[1]

Pria yang tidak suka dengan formalitas ini menikah pada Mei 2001 dengan teman sekantornya, Dinar Putri Sriardani Sambodja, seorang perempuan cerdas dan punya banyak kesamaan minat dengannya, yang digambarkannya dengan sebuah kalimat "She is a rainbow with strong color of friendship".[1]

Bakat kepemimpinan Handry sudah terlihat sejak ia berusia belia. Baik dalam kegiatan sosial maupun kegiatan sekolah, ia selalu didaulat untuk menjadi pimpinan kelompok.[3]

Rujukan

  1. ^ a b c "Handry Satriago, Si Pemecah Rekor" Tempo.co, 04-12-2010. Diakses 08-12-2015.
  2. ^ a b c d "Handry Satriago, CEO of GE Indonesia" General Electric Company. Diakses 22 Juli 2013.
  3. ^ "Handry Satriago, Mengubah Keterbatasan Menjadi Kelebihan" Ciputra Entrepreneurship, 20-02-2013. Diakses 08-12-2015.

Pranala luar