Gempa bumi Banten 2019

Revisi sejak 3 Agustus 2019 07.31 oleh SindoiNews.id (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 15417669 oleh Mazkaqb07 (bicara))

Gempa bumi Banten 2019 adalah sebuah gempa dengan magnitudo 7,4

Gempa bumi Banten 2019
Gempa bumi Banten 2019 di Indonesia
Gempa bumi Banten 2019
Waktu UTC2019-08-02 12:03:27
ISC
USGS-ANSS
Tanggal setempat2 Agustus 2019 (2019-08-02)
Waktu setempat19:03:27 WIB
Kekuatan7,4 Mw
Kedalaman10 km (6,2 mi)
Episentrum7°32′S 104°35′E / 7.54°S 104.58°E / -7.54; 104.58
Intensitas maks.VI sedang

[1][2] yang melanda Indonesia pada tanggal 2 Agustus 2019, Pukul 19.05 WIB di Samudera Hindia. Pusat gempa berjarak 164 km dari Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten dengan kedalaman108 Km. Guncangan gempa bumi ini dirasakan sebagian besar masyarakat di pulau Jawa dan sebagian Sumatera bagian selatan.

Dampak dan guncangan

Guncangan terkuat dirasakan di wilayah bagian selatan Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Lebak berupa guncangan IV-VI MMI. Kemudian IV-V MMI di Sukabumi, Bandar Lampung, Jakarta, Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Bogor dan Bekasi. Serta dirasakan II-III MMI di Bandung, Purwakarta, Tanggamus, Krui, Garut, Cilacap, Kebumen, Semarang dan Bantul. Sementara gempa dirasakan di Kediri, Kotabumi, Pesawaran, Malang, Pulau Lombok, Kota Mataram dan Denpasar berupa I-II MMI

Potensi tsunami

Gempa bumi ini dinyatakan berpotensi tsunami oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sehingga dikeluarkan peringatan dini Tsunami untuk wilayah pesisir selatan dan barat provinsi Banten, Lampung, selatan Jawa Barat bagian barat dan Bengkulu dengan ketinggian 0-3 meter dengan perkiraan gelombang tsunami mencapai bibir pantai pada pukul 19.35 WIB[3][4]. Peringatan dini tsunami dinyatakan berakhir pada Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 21:37 WIB[5].

Penyebab

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang terjadi di zona tunjaman lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia di selatan Banten[6]. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu penyesaran oblique yaitu kombinasi gerakan mendatar dan naik[7].

Referensi