Stasiun Patuguran

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Patuguran (PAT) merupakan sebuah stasiun kereta api kelas III/kecil yang terletak di Winduaji, Paguyangan, Brebes. Nama stasiun ini diambil dari dusun tempat stasiun itu berada. Dengan letaknya pada ketinggian +329 m, stasiun yang lokasinya paling selatan di Kabupaten Brebes ini merupakan stasiun kereta api aktif yang terletak pada ketinggian tertinggi di Daerah Operasi V Purwokerto, dengan topografi daerah yang terjal dan jalur berliku-liku yang mengakibatkan jalur ini dijuluki "jalur maut". Di sebelah barat stasiun ini terdapat Waduk Penjalin.

Stasiun Patuguran

Stasiun Patuguran, 2019
Lokasi
Koordinat7°19′38″S 109°3′25″E / 7.32722°S 109.05694°E / -7.32722; 109.05694
Ketinggian+329 m
Operator
Letak
Jumlah peron2 (satu peron sisi dan satu peron pulau yang sama-sama rendah)
Jumlah jalur4 (jalur 2 dan 3: sepur lurus)
LayananHanya untuk persusulan antarkereta api.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
KlasifikasiIII/kecil[2]
Sejarah
Dibuka1916; 108 tahun lalu (1916)
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Awalnya, stasiun ini memiliki tiga jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Sejak pengoperasian jalur ganda segmen pertama Purwokerto–Patuguran per 9 September 2009[3][4] dan dilanjutkan dengan Patuguran–Kretek per 24 Maret 2011[5], terdapat jalur 4 baru sebagai sepur belok, sehingga jumlah jalurnya menjadi empat. Jalur 3 eksisting dijadikan sepur lurus arah Prupuk. Dengan selesainya jalur ganda ini, tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi persusulan antarkereta api.

Ke arah selatan stasiun ini, sebelum Stasiun Karangsari, terdapat Stasiun Legok, namun kini Stasiun Legok sudah tidak melayani persilangan atau persusulan antarkereta api lagi dan hanya berfungsi sebagai pengontrol sinyal blok saja.

Insiden

  • Pada tanggal 2 April 2013, kereta api Fajar Utama Yogya yang ditarik lokomotif CC201 30 (CC201 78 02) anjlok di km 334+7 petak jalan antara Stasiun Patuguran dan Stasiun Karangsari (Banyumas). Kereta depan, K2 0 82 12 anjlok 1 as dan pada akibatnya, perjalanan kereta api dari Jakarta dialihkan melalui jalur kiri dari stasiun ini.[6]
  • Pada tanggal 17 Juni 2016, sebelum angkutan Lebaran dimulai, tiga wesel di Stasiun Patuguran diganjal batu oleh orang tidak dikenal. Manajer humas Daop V menyatakan bahwa kejadian tersebut murni merupakan sabotase.[7]

Referensi

  1. ^ Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  2. ^ a b Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020. 
  3. ^ "PT KAI Ujicoba Rel Ganda Purwokerto-Patuguran". Tempo (dalam bahasa Inggris). 2009-06-23. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  4. ^ Media, Kompas Cyber. "Presiden SBY Resmikan Jalur Ganda KA". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-08-08. 
  5. ^ "Jalur Ganda Kereta Api Segera Beroperasi". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2019-01-31. 
  6. ^ "KA Fajar Utama anjlok di Banyumas" (dalam bahasa Indonesia). AntaraNews. 2 April 2013. Diakses tanggal 28 Juli 2017. 
  7. ^ "Jelang Arus Mudik, Ada Orang Jahat Taruh Batu di Jalur Kereta di Wilayah Daop 5" (dalam bahasa Indonesia). Detikcom. 18 Juni 2016. Diakses tanggal 28 Juli 2017. 
Stasiun sebelumnya     Lintas Kereta Api Indonesia   Stasiun berikutnya
Templat:KAI lines

7°19′41″S 109°03′28″E / 7.3281503°S 109.0577549°E / -7.3281503; 109.0577549{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman