Kratos (God of War)
Kratos adalah tokoh fiksi protagonis dari seri permainan konsol yang berjudul God of War. Karakter ini pertama kali muncul di God of War yang dirilis pada tahun 2005. Dalam permainan video ini, Kratos merupakan petualang yang berusaha membalas dendam, kisahnya berlanjut ke seri-seri God of War berikutnya. Suara karakter ini diisi oleh Terrence C. Carson dari 2005 sampai 2013,[4] dengan Christopher Judge mengambil alih peran dalam kelanjutan 2018, juga berjudul God of War. Antony Del Rio menyuarakan karakter sebagai seorang anak di God of War: Ghost of Sparta.
Kratos | |
---|---|
Tokoh 'God of War' | |
Berkas:Kratos God of War III.png | |
Permainan perdana | God of War (2005) |
Pencipta | David Jaffe |
Informasi | |
Spesies | Demigod |
Jabatan | Captain, Spartan Army (pre-Ghost of Sparta metamorphosis) Greek God of War (after Ares) |
Afiliasi | Sparta |
Riwayat hidup
Kratos adalah seorang kapten pasukan Sparta yang menanjak karier dengan cepat. Awalnya ia hanya memiliki 50 pasukan di bawah komandonya, kemudian jumlah tersebut berkembang menjadi ribuan pasukan. Setelah menjadi jenderal, ia banyak memenangkan peperangan. Saat itu juga ia banyak memperolah harta rampasan maupun harta karun dalam petualangannya menjadi seorang jenderal pasukan Sparta.
Seiring pengalamannya dalam berperang, Kratos menjadi manusia yang brutal dan haus akan peperangan. Hanya istrinya yang berani menanyakan motif dan tujuannya tersebut, tapi ia menjawabnya bahwa itu semua demi kejayaan bangsa Sparta. Kemudian istrinya menyangkal Kratos, dan ia mengatakan bahwa Kratos melakukan tersebut demi ambisi Kratos sendiri dalam kegemarannya untuk berperang.
Pada suatu masa, pasukan Sparta berperang dengan bangsa barbar dari Timur yang terkenal karena keganasan dan kebiadaban mereka. Pasukan Sparta kalah secara jumlah dan kekuatan pasukan, hal ini merupakan kekalahan terpahit yang dialami Kratos selama berperang. Pada saat terdesak akan dibunuh oleh pemimpin pasukan barbar, Kratos berteriak memohon bantuan Ares sang dewa perang. Kratos berjanji akan menjadi pelayan Ares jika ia diberikan bantuan untuk mengalahkan musuhnya dalam peperangan tersebut. Ares mengabulkan permohonan Kratos, dan Ares memberikan sepasang senjata Blades of Chaos. Dengan bantuan tersebut, Kratos menebas putus kepala sang pemimpin pasukan barbar dengan menggunakan senjata pemberian Ares tersebut.
Kratos melayani Ares dengan setia, ia meneror setiap daerah dan membuat kekacauan dengan mengatasnamakan Ares sang dewa perang. Tanpa diketahui Kratos, Ares menjebaknya untuk membantai keluarganya sendiri di sebuah kuil yang terdapat di desa yang penduduknya adalah para pengikut Athena. Pada saat menyadari bahwa ia telah membantai istri dan putri tercintanya, saat itu juga ia mengutuk kelicikan Ares, dan menyatakan bahwa ia berhenti menjadi pelayan sang dewa perang. Kratos meninggalkan jenazah keluarganya tersebut di kuil pemuja Athena yang juga tempat ia membantai keluarga tanpa disengaja. Di depan kuil yang terbakar tersebut, Kratos dihukum atas aksi brutalnya tersebut. Sekujur tubuhnya diselimuti abu keluarganya yang terbakar, dan membuat kulit Kratos putih sepucat bulan purnama. Saat itulah ia dikenal sebagai Ghost of Sparta (Hantu Sparta).
Setelah kejadian pembantai keluarganya yang dilakukan oleh dirinya, Kratos dihantui oleh kenangan dan mimpi buruk. Itu membuat jiwa dan pikirannya tertekan serta kondisi batin yang kacau-balau. Ia meninggalkan Sparta, dan bertualang ke seluruh penjuru Yunani demi mencari sebuah tempat di laut Aegea yang dapat menenteramkan kondisi jiwa, pikiran, dan batinnya atas tekanan dosa-dosa yang telah dilakukannya. Demi memperoleh ketenteraman dengan dihapusnya kenangan dan mimpi buruk tersebut, ia bersedia menjadi pengikut dan pelayan Dewa-Dewi Olimpus selain Ares.
Bagi manusia, Kratos digambarkan sebagai simbol kekejaman dan keegoisan. Ia dijauhi dan dibenci oleh setiap manusia, bahkan manusia lebih rela mati daripada ditolong oleh Kratos. Ghost of Sparta adalah panggilan bagi Kratos setiap ia dilihat oleh setiap orang. Sejak kematian istri dan putrinya, selama 10 tahun Kratos telah menjadi pengikut dan pesuruh Dewa-Dewi Olimpus. Bagaimanapun juga, ia menyimpan dendam yang membara untuk Ares. Pada akhir cerita God of War yang pertama di saat Ares menemui ajalnya di tangan Kratos, Ares mengatakan bahwa ia melakukan semua itu untuk menjadikan Kratos sebagai seorang petarung yang terkuat dan terhebat di dunia.
Referensi
- ^ "Joseph Gatt Filmography". IMBD Pro. Diakses tanggal 2015-07-29.
- ^ God of War: Ascension: Unchained – Kratos Comes to Life. SIE Santa Monica Studio. 2013.
- ^ Jacobus, Eric (March 28, 2018). God of War – How to Fight Like Kratos, PS4 (YouTube) (dalam bahasa English). PlayStation, Sony Interactive Entertainment. Diarsipkan dari versi asli tanggal May 11, 2018. Diakses tanggal May 11, 2018.
- ^ "Carson on Twitter". Twitter. Diakses tanggal 13 June 2017.
Pranala luar
- "Art Gallery: Kratos". God of War: Official Game Guide. United States: Prima Games. 2005. ISBN 0-7615-5133-6.
- Chmielewski, Sylwia (2016), "C://Hercules in Computer Games/A Heroic Evolution", dalam Dominas, Konrad; Wesołowska, Elżbieta; Trocha, Bogdan, Antiquity in Popular Literature and Culture, Cambridge, England: Cambridge Scholars Publishing, hlm. 177–192, ISBN 978-1-4438-9024-3
- Lowe, Dunstan (2009), "Playing with Antiquity: Videogame Receptions of the Classical World", dalam Lowe, Dunstan; Shahabudin, Kim, Classics For All: Reworking Antiquity in Mass Culture, Cambridge, England: Cambridge Scholars Publishing, hlm. 64–90, ISBN 978-1-4438-0120-1
- Martin, Richard (2016), Classical Mythology: The Basics, New York City, New York and London, England: Routledge, ISBN 978-1-315-72718-9
- Quinio, Charles; Weller, Peter; Iovanovici, Zoran; Lape, Susan; Purves, Alex; Madden, John; Asmussen, Stig (2010), God of War: Unearthing the Legend (Documentary) (dalam bahasa English), Los Angeles, California: SCE Santa Monica Studio, berlangsung pada 00:35:33