Gundala (film)
Gundala adalah sebuah film pahlawan super Indonesia tahun 2019 yang disutradarai dan ditulis oleh Joko Anwar. Film tersebut diproduksi oleh Screenplay Films dan Legacy Pictures, bersama dengan pemilik hak cipta Gundala, yaitu Bumilangit Studios. Film ini berdasarkan pada cerita karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 Gundala yang dibuat oleh Harya Suraminata. Karakter utamanya sendiri diperankan oleh Abimana Aryasatya.
Gundala | |
---|---|
Sutradara | Joko Anwar |
Produser | Sukhdev Singh Wicky V. Olindo Bismarka Kurniawan |
Ditulis oleh | Joko Anwar |
Pemeran | Abimana Aryasatya Tara Basro Bront Palarae Ario Bayu Rio Dewanto Marissa Anita |
Penata musik | Aghi Narotama Bemby Gusti Tony Merle |
Sinematografer | Ical Tanjung |
Perusahaan produksi | |
Tanggal rilis | 29 Agustus 2019 |
Durasi | 123 menit 119 menit (Toronto) |
Negara | Indonesia |
Bahasa | Indonesia |
Anggaran | Rp30 miliar |
Premis
Film ini akan dibuka dengan kisah kesulitan yang dihadapi oleh Sancaka selama masa kecil dan masa mudanya. Dia kemudian tumbuh dengan apa yang diajarkan oleh almarhum ayahnya, "Jika orang lain menolak untuk memperjuangkan keadilan, itu tidak berarti kita harus seperti mereka." Pada suatu malam yang aneh, Sancaka diserang oleh pencahayaan dan menemukan bahwa ia memiliki kemampuan untuk menembakkan petir dengan tangannya. Bersama tetangganya, Wulan, ia berjuang melawan ketidakadilan yang terjadi di sekitar Jakarta menggunakan kekuatan super yang baru ditemukannya.
Pemeran
- Abimana Aryasatya sebagai Sancaka/Gundala
- Muzakki Ramdhan sebagai Sancaka kecil
- Tara Basro sebagai Wulan/Merpati
- Bront Palarae sebagai Pengkor
- Ario Bayu sebagai Ghazul
- Rio Dewanto sebagai Ayah Sancaka
- Marissa Anita sebagai Ibu Sancaka
- Cecep Arif Rahman sebagai Swara Batin
- Asmara Abigail sebagai Desti Nikita
- Hannah Al Rashid sebagai Camar
- Putri Ayudya
- Aqi Singgih sebagai Ganda Hamdan
- Lukman Sardi sebagai Ridwan Bahri
- Zidni Hakim sebagai Dirga Utama
- Donny Alamsyah sebagai Fadli Aziz
- Tanta Ginting sebagai Ito Marbun
- Daniel Adnan sebagai Tanto Ginanjar
- Cornelio Sunny sebagai pelukis
- Kiki Narendra
- Chicco Jerikho sebagai Awang/Godam
- Fariz Fajar sebagai Awang kecil
- Dimas Danang sebagai Hasmi
- Pevita Pearce sebagai Sri Asih
- Chelsea Islan sebagai Tira
- Arswendi Nasution sebagai Ferry
Produksi
Pengembangan
Pada tahun 2010, terjadi kebohongan (hoax) yang dilakukan oleh Iskandar Salim, seorang fotografer dan desainer grafis yang menciptakan materi promosi untuk film yang tidak dibuat tentang Gundala. Salim memperhatikan bahwa belum pernah ada film yang menampilkan pahlawan super Indonesia dan ingin memulai debat publik tentang masalah ini. Dia membuat situs web resmi, halaman Facebook, poster, dan foto-foto ditampilkan yang diduga memperlihatkan film yang sedang dibuat. Sebagai hasil dari perhatian yang dihasilkan oleh tipuan, pencipta Gundala, Hasmi, terlibat dalam negosiasi untuk menghasilkan film nyata berdasarkan karakter ciptaannya itu. [1]
Bumilangit Studios sebagai pemilik kekayaan intelektual Gundala telah mengembangkan ide membuat film Gundala sejak 2008. Bumilangit Studios yang saat itu bernama Bumi Langit Pictures bekerja sama dengan Graha Media Visi dalam produksi film ini. Direncanakan film ini akan disutradarai Alex J. Simal dan dibintangi Sandy Mahesa, Amelia Dinati, Dharma Suchdi, Chandra Gahli, dan Reina Abidin. Film ini direncanakan akan ditayangkan pada Juni 2009, tetapi rencana produksi tersebut menghilang ditelan angin.[2] Produksi film ini kemudian terdengar kembali tatkala Erick Thohir dari Mahaka Pictures memproduksi film ini dengan Hanung Bramantyo sebagai sutradara.[3] Rencananya, film ini dijadwalkan akan ditayangkan pada 2016.[4] Proses produksi tidak menemui kepastian sebelum akhirnya digantikan oleh Joko Anwar pada 2018. Keterlibatan Joko Anwar sebagai sutradara film ini bermula dari sebuah status yang diunggah Joko di Instagram pada 18 Januari 2018 yang menampilkan gambar sayap perak.[5] Kemudian pada 4 April 2018, Joko Anwar diumumkan sebagai penulis dan sutradara untuk film tersebut.
Joko Anwar mengakui bahwa proses penulisan naskah film Gundala adalah pekerjaan tersulit selama karirnya. Dia biasanya menghabiskan 1-2 bulan untuk proses penulisan naskah, tetapi akhirnya menghabiskan 7 bulan untuk proyek ini. Menafsirkan kembali asal mula dari komiknya tahun 1969, ia menyusun ulang cerita itu dengan cara yang dapat menarik kaum milenial dan centenial. Komik dan catatan Hasmi tentang Gundala membantunya menulis naskah.[6] Film ini menghabiskan dana sebesar Rp30 miliar.[7]
Praproduksi
Joko Anwar merasa bahwa Abimana Aryasatya adalah aktor yang sempurna untuk memerankan Sancaka alias Gundala karena auranya yang lemah lembut namun kuat. Setelah beberapa upaya, Joko berhasil meyakinkan Abimana dan akhirnya ia pun menerima tawaran itu.[8] Sebelumnya Joko menjanjikan akan ada pemeran kejutan yang diumumkan.[9]
Kostum Gundala adalah upaya kerja tim antara Iwan Nazif (Bumilangit Creative Engine) dan Chris Lie (Caravan Studio). Produksi tersebut ditangani oleh Quantum Creations FX yang berbasis di Los Angeles, yang menggarap Daredevil, Watchmen, Supergirl, The Hunger Games, Star Trek, dan Iron Man.[10]
Pembuatan film
Produksi film ini melibatkan 1.800 pemain dan pengambilan gambar dilakukan di 70 lokasi yang berbeda di Indonesia. Penggarapan film ini memakan waktu hingga dua tahun.[11] Selama produksi film, Joko melarang semua pemain untuk menonton film lain untuk dijadikan rujukan bagi film ini.[12] Dalam menulis film, Joko sempat merasa sulit saat mencari tempat yang selesa untuk menulis sebelum akhirnya berhasil menemukan tempat yang dicari yaitu museum dan kuburan.[13]
Pascaproduksi
Pascaproduksi dimulai pada November 2018 dan selesai sekitar Juni 2019. Film Gundala melibatkan banyak pekerja film di Indonesia, salah satunya adalah Khikmawan Santosa. Gundala adalah salah satu proyek terakhirnya sebelum ia meninggal pada 11 Mei 2019.[14]
Jalur suara
Salah satu soundtrack yang melengkapi film ini adalah lagu 1962 The End of the World oleh Skeeter Davis. Tim produksi setuju bahwa lirik mewakili tema utama film; ketika banyak orang di suatu negara tidak menegakkan keadilan, mereka akan menuju akhir dunia.[15] Warner Music Indonesia menerbitkan album jalur suara berisi sembilan lagu yang terpilih dari sekitar tiga ratus lagu yang didaftarkan lewat tagar #GundalaSongTribute.[16]
Pemasaran
Video tampilan pertama film Gundala ditampilkan di Indonesia Comic Con pada 28 Oktober 2018.[17] Teaser pertama dirilis di akun YouTube resmi Screenplay Films pada 12 April 2019. Sebulan kemudian, poster resmi tersebut terungkap pada 28 Mei 2019.[18]
Untuk meningkatkan kesadaran publik tentang film Gundala, M&C! dan penerbit Koloni akan menerbitkan dua jenis komik Gundala, versi remastering dari komik klasik Gundala (diterbitkan pada Juli 2019) dan adaptasi komik Gundala dari kisah yang disampaikan dalam film (diterbitkan pada Agustus 2019). Versi remastering menargetkan penggemar komik Gundala asli pada tahun 1970-an dan 1980-an dan kolektor komik sekolah tua Indonesia, sedangkan versi adaptasi menargetkan generasi milenium Indonesia yang tidak mengetahui karakter Gundala sebelumnya. Komik Gundala juga akan tersedia dalam bentuk digital di Line Webtoon, menargetkan remaja Indonesia yang sering mengakses platform. Koloni, bersama dengan Gramedia dan Bumilangit, juga akan mengadakan beberapa roadshow di seluruh Indonesia. Roadshow film Gundala dimulai pada 15 Juni 2019 di Jakarta.[19] Dilaporkan pembelian tiket awal untuk bioskop yang didukung format suara Dolby Atmos sudah laris manis dibeli penonton.[20]
Mamanfaatkan penayangan Gundala dan Twivortiare, Twitter memasang emoji di sebelah tagar berkaitan dengan dua film itu.[21] Tagar #Gundala sendiri menempati peringkat kelima topik terhangat Twitter Indonesia.[22]
Penayangan
Gundala ditayangkan di bioskop pada 29 Agustus 2019, bersamaan dengan Twivortiare.[19]
Film ini juga ditayangkan di bagian Midnight Madness di Festival Film Internasional Toronto 2019.[23] Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini sebagai 13+.[24] Film ini adalah film pertama Indonesia yang menggunakan tata suara Dolby Atmos.[25]
Sekuel
Sebagai film pertama dari Jagat Sinema Bumilangit, Gundala akan diteruskan oleh Sri Asih.[26]
Rujukan
- ^ Post, The Jakarta. "Holding on for a superhero". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ "Gundala Putra Petir Beraksi Lagi!". Kapan Lagi. 21 Mei 2008. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ Suhendra, Ichsan (25 September 2014). Kamil, Ati, ed. "Gundala Putra Petir Sempat Bikin Hanung Bramantyo Patah Arang". Kompas. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ Djaya, Andi Baso (21 September 2014). "Film Gundala Putra Petir tayang 2016". Beritagar. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (19 Januari 2018). Dewi, Bestari Kumala, ed. "Joko Anwar Dikabarkan Garap Film Superhero Gundala Putra Petir". Kompas. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ Media, Kompas Cyber. "Joko Anwar Ramu Cerita Gundala Lewat Catatan Pribadi Mendiang Hasmi". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ Syahrizal, Sidik (30 Mei 2019). "Garap Film Gundala, VIVA Rogoh Dana Rp 30 M Lebih". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 23 Agustus 2019.
- ^ Liputan6.com (2018-10-29). "Sempat Tolak Tawaran Main Film Gundala, Abimana Aryasatya Dapat Teror". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ Andarningtyas, Natisha (28 Mei 2019). Pasaribu, Alvainsyah, ed. ""Gundala" janjikan karakter kejutan". Antara. Diakses tanggal 15 Agustus 2019.
- ^ Liputan6.com (2019-05-29). "Kostum Gundala Dibuat di Tempat Kostum Superhero Marvel". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ "Luar Biasa, Gundala Libatkan 1.800 Pemain di 70 Lokasi Syuting". Okezone. 30 Mei 2019. Diakses tanggal 15 Agustus 2019.
- ^ Santosa, Lia Wanadriani (20 Juli 2019). Santoso, Imam, ed. "Joko Anwar larang pemain "Gundala" tengok film lain". Antara. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ "Tulis Naskah Film Gundala, Joko Anwar Keluar Masuk Museum dan Kuburan". Viva. 15 Juni 2019. Diakses tanggal 24 Agustus 2019.
- ^ Octaviany, Devy. "'Gundala' Jadi Salah Satu Proyek Film Terakhir Khikmawan Santosa". detikhot. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ Liputan6.com (2019-06-17). "Makna Lagu The End of The World di Film Gundala". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ "Kotak hingga Anggota Jogja Hip Hop Foundation Isi Soundtrack Film Gundala". Medcom. 24 Agustus 2019. Diakses tanggal 25 Agustus 2019.
- ^ Liputan6.com (2018-10-28). "Pemeran Utama Film Gundala Diperkenalkan di Indonesia Comic Con". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ Tim. "'Gundala' Tayang di Bioskop 29 Agustus 2019". hiburan (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ a b Liputan6.com (2019-06-17). "Cerita Film Gundala Bakal Dituangkan ke dalam Komik". liputan6.com. Diakses tanggal 2019-07-31.
- ^ "Heboh Tiket Presale Gundala Langsung Diserbu di Hari Pertama". Viva. 200 Agustus 2019. Diakses tanggal 24 Agustus 2019.
- ^ Djaya, Andi Baso (8 Agustus 2019). "Kado spesial dari Twitter untuk Gundala dan Twivortiare". Beritagar. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.
- ^ "Emoji Film Gundala Joko Anwar Trending Topic di Twitter Indonesia". Tirto. 1 Agustus 2019. Diakses tanggal 25 Agustus 2019.
- ^ "Gundala". Festival Film Internasional Toronto. Diakses tanggal 12 Agustus 2019.
- ^ Daftar Sensor. Lembaga Sensor Film. 22 Juli 2019. Diakses 12 Agustus 2019. Petunjuk: Ketik "Perburuan" pada kolom "Judul", klik "Tampilkan", kemudian klik tombol bergambar kertas yang terletak di sebelah kanan untuk mengetahui keputusan lengkap.
- ^ Rochimawati; Karnita, Yasmin (28 Mei 2019). "Joko Anwar: Gundala Bukan Film Superhero, Tapi Jagoan Indonesia". Viva. Diakses tanggal 15 Agustus 2019.
- ^ Santosa, Lia Wanadriani (18 Agustus 2019). Sari, Heppy Ratna, ed. "Setelah film "Gundala" akan hadir "Sri Asih"". Antara. Diakses tanggal 19 Agustus 2019.