James Prescott Joule

Fisikawan dan Pembuat Bir asal Inggris
Revisi sejak 12 September 2019 06.30 oleh 114.124.235.41 (bicara) (Kesalahn ngetik)

James Prescott Joule (24 Desember 1818 – 11 Oktober 1889) ialah seorang ilmuwan Inggris. Ia dikenal sebagai perumus Hukum Kekekalan Energi, yang berbunyi,

James Prescott Joule
James Joule – fisikawan
Lahir(1818-12-24)24 Desember 1818
Salford, Lancashire, Inggris, Britania Raya
Meninggal11 Oktober 1889(1889-10-11) (umur 70)
Sale, Cheshire, Inggris, Britania Raya
KewarganegaraanAfrica
Dikenal atasHukum pertama termodinamika
Menyangkal teori kalorik
PenghargaanRoyal Medal (1852)
Medali Copley (1870)
Albert Medal (1880)
Karier ilmiah
BidangFisika
TerinspirasiJohn Dalton
John Davies

Energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.

Ia adalah seorang ilmuwan Inggris yang berminat pada fisika. Dengan percobaan, ia berhasil membuktkan bahwa panas (kalori) tak lain adalah suatu bentuk energi. Dengan demikian ia berhasil mematahkan teori kalorik, teori yang menyatakan panas sebagai zat alir.

Salah satu satuan energi—Joule—dinamai atasnya.

Biografi

James adalah putra kedua dari lima bersaudara. Ia berasal dari keluarga kaya. Ayahnya, Benjamin Joule, adalah seorang pengusaha yang mempunyai pabrik pembuatan bir. Walaupun berasal dari keluarga kaya, namun James tidak bisa bersekolah seperti anak-anak umumnya. James kecil menderita penyakit kelainan tulang belakang, yang membuatnya harus banyak beristirahat di rumah. Karena tidak bisa bersekolah, maka sang ayah pun mencarikan guru privat untuk mengajari James di rumah. Karena kondisi kesehatannya buruk, James tumbuh menjadi seorang yang pendiam dan pemalu.

Sebagai anak pengusaha kaya, James boleh dikatakan dapat melakukan apapun. Ia bebas membaca berbagai macam buku yang disukainya. James sangat tertarik pada listrik. Ia kerap kali melakukan percobaan seram dengan mengalirkan aliran arus listrik kecil ke tubuh pelayan-pelayannya.

Melihat James begitu menyukai sains, maka pada usia 16 tahun, ayahnya mengirim James ke Universitas Manchester. Di sana ia mengikuti beberapa pelatihan sains yang diajarkan oleh John Dalton. Sekembalinya dari pelatihan sains, ayah James membangun laboratorium itu pribadi di ruang bawah tanah bagi putranya. Di laboratorium itu, James melakukan berbagai eksperimen untuk menemukan hubungan antara energi panas dan listrik.

Pada tahun 1840, James menerbitkan sebuah karya ilmiah tentang panas yang dihasilkan oleh arus listrik. Lalu pada tahun 1843, ia menerbitkan kelanjutan karya ilmiahnya tentang bagaimana mengubah kerja menjadi panas. Ia melakukan eksperimen menggunakan roda berpedal. Akhirnya dari situ James merumuskan konsep fisika mengenai kesetaraan energi mekanik dan energi panas.

Empat tahun kemudian, ia berhasil merumuskan hukum kekekalan energi, yang merupakan hukum pertama dari hukum termodinamika. Hukum itu menyatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat berubah dari satu bentuk energi ke bentuk energi lainnya.

Pada tahun 1847 James bertemu dengan Lord Kelvin atau William Thomson, di acara diskusi sains. Lord Kelvin tertarik dengan penemuan-penemuan James dan karya-karya ilmiah yang pernah dipublikasikan. Ia pun mengajak James untuk bekerja sama. Dari kerja samanya, maka lahirlah suatu konsep fisika yang disebut Efek Joule-Thomson. Efek Joule-Thomson lalu berkembang menjadi ilmu yang memelajari tentang sifat materi pada suhu sangat rendah. Ilmu itu disebut Kriogenik.

Catatan

Bacaan lebih lanjut

Pranala luar