Agus Hermanto
Prof. Dr. Ir. H. Agus Hermanto, M.M. (lahir 20 Mei 1956) adalah Wakil Ketua sekaligus anggota DPR RI periode 2014 - 2019. Ia juga adalah wakil ketua komisi VI DPR RI periode 2004-2009 dari Partai Demokrat mewakili Jawa Tengah. Agus Hermanto adalah alumni Universitas Brawijaya dan merupakan Ketua Komisi X yang menangani Pendidikan, Olahraga, Pariwisata, Kesenian dan Kebudayaan pada periode 2009-2014.[1]
Agus Hermanto | |
---|---|
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bidang Industri dan Pembangunan | |
Mulai menjabat 2 Oktober 2014 | |
Presiden | Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo |
Ketua DPR | Setya Novanto Ade Komarudin Setya Novanto Bambang Soesatyo |
Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 20 Mei 1956 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrat |
Suami/istri | Istha Saraswati |
Almamater | Universitas Brawijaya |
Pekerjaan | Politisi, Wirausahawan, Akademisi |
Sunting kotak info • L • B |
Pendidikan
Karier
- Teknisi PT. Hindia Taruna Jaya
- Teknisi PT. Astra Graphia (Xerox)
- Asisten Manajer PT. Sama Rito (Canon)
- Sales Supervisor PT. Haramont (Heidel Berg)
- Kasubid Prasarana Perlindungan Konsumen pada Puslitbang PDN-BPPIP Kementerian Perdagangan dan Perindustrian RI
- Direktur Utama CV. Moesgraph
- Anggota DPR RI Komisi VI (2004–2009)
- Anggota DPR RI Komisi X (2009-2014)
Pengembangan Energi Geothermal
Secara khusus, ia meminta beberapa kampus untuk mengembangkan Energi Geothermal yang menitikberatkan pada kebijakan, pengembangan (riset) dan manajemenya di indonresia. Dalam paparanya di Fakultas MIPA UB, ia menjelaskan bagaimana pengelolaan energi Geothermal sebagai salah satu energi terbarukan yang ramah lingkungan dan efisien serta murah sekaligus ramah lingkungan terutama dapat mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi. Mengingat potensi geothermal dunia yang terbesar di Indonesia dan sifat sistem geothermal yang sangat baik, sudah semestinya pengembangan lapangan Geothermal Indonesia dikembangkan oleh tenaga ahli Indonesia yang diakui kepakarannya.[2][3]