Kertanegara, Haurgeulis, Indramayu

desa di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat

Desa Kertanegara adalah desa di kecamatan Haurgeulis, Indramayu, Jawa Barat, Indonesia.

Kertanegara
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
KabupatenIndramayu
KecamatanHaurgeulis
Kode Kemendagri32.12.01.2012 Edit nilai pada Wikidata
Luas259,08 hektar atau 2,6 km2
Jumlah penduduk-
Kepadatan-

Batas-batas desa Kertanegara adalah sbb : Sebelah utara dan timur berbatasan dengan Desa Cipancuh, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sukajati, Wanakaya dan area persawahan. Sedangkan pada sebelah barat adalah area persawahan luas yang terdapat jalan penghubung menuju Kp. Sindang Jaya desa Karangtumaritis, desa Salamdarma & Bugis (kecamatan Anjatan) dan wilayah kecamatan Compreng (Kabupaten Subang).

Desa ini juga dilintasi oleh sungai Ciwidara, yang konon katanya merupakan bekas lintasan dari ular lembu (sejenis naga). Tak heran jika penduduk setempat menganggap sungai yang berkelak-kelok (seperti ular) ini sebagai sesuatu yang selalu berhubungan dengan mistis.

Agama yang dianut masyarakat (hampir 99,97 %) adalah Islam, sisanya Kristen Protestan dan kepercayaan leluhur. Pusat kegiatan agama di desa ini dipusatkan di misholla-musholla, yang tersebar di penjuru desa, dan 2 masjid, yaitu Masjid Jami' An-Nur (tepat di sebelah barat alun-alun desa, blok 9) dan Masjid Darurrahman (blok 11). Selain musholla dan masjid, pengembangan kegiatan keagamaan juga dilakukan di madrasah-madrasah, yang sekaligus juga sebagai sarana pendidikan. Di desa Kertanegara terdapat 2 madrasah, yaitu Madrasah An-Nur (blok 3), yang menaungi TPA, MDA, MDW, MTs dan Pondok Pesantren Nashihatul Wardiyah (dibawah naungan Yayasan An-Nur Kertanegara), serta Madrasah Darurrahman di blok 10.

Penduduk desa Kertanegara mayoritas menggunakan bahasa Jawa dialek Cirebon (bukan Dermayon), dan sebagian kecil lagi (di blok 19, 18 dan 22) mengunakan bahasa Sunda. Hal ini terjadi karena hampir sebagian besar penduduk desa ini (beserta desa Wanakaya & Karangtumaritis) adalah masyarakat keturunan perantau dari beberapa wilayah di kabupaten Cirebon (seperti Arjawinangun, Panguragan, Gegesik, Jamblang, Plered, Palimanan dan Losari).

Mata pencaharian masyarakatnya adalah bertani dan berniaga. Tak sedikit pula diantara mereka yang menjadi pengusaha yang membuka usaha (pembuatan mebel) di beberapa kota di Jawa dan Sumatera. Maka tidak salah kalau kesejahteraan penduduknya lebih maju diantara desa-desa lain.