Jalur trem uap Kudus–Mayong–Pecangaan

jalur kereta api di Indonesia

Jalur kereta api Mayong–Welahan adalah jalur kereta api nonaktif yang menghubungkan Mayong dengan Welahan, secara de facto termasuk dalam Wilayah Aset IV Semarang. Jalur ini sebenarnya hanyalah jalur cabang pendek yang difungsikan untuk mengangkut kayu dan mebel ukir Kabupaten Jepara untuk diekspor. Pada tanggal 10 November 1900, jalur ini telah selesai dibangun oleh Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij.[2]

Jalur kereta api Mayong–Welahan
Ikhtisar
StatusTidak beroperasi
TerminusMayong
Welahan
Stasiun4
Operasi
Dibuka10 November 1900
Ditutup1942[1]
PemilikPT Kereta Api Indonesia
(pemilik aset jalur dan stasiun)
OperatorWilayah Aset IV Semarang
Data teknis
Panjang rel? km
Lebar sepur1.067 mm (3 ft 6 in)
Kecepatan operasi40 s.d. 60 km/jam

Jalur ini dinonaktifkan oleh pekerja romusha Jepang pada tahun 1942.[1] Bangunan dan jalurnya kini sudah tidak ada lagi dan hanya bisa dilacak melalui peta-peta kolonial. Dari semua jalur SJS, jalur ini adalah satu-satunya jalur yang dibongkar oleh pekerja romusha.

Jalur terhubung

Lintas aktif

Jalur ini tidak terhubung dengan lintas aktif mana pun.

Lintas nonaktif

Layanan kereta api

Tidak ada layanan kereta api yang dijalankan di jalur ini.

Daftar stasiun

Nomor Nama stasiun Singkatan Alamat Letak Ketinggian Status Foto
Lintas 17 Kudus–Mayong–Pecangaan
Segmen Cabang Mayong–Welahan
Diresmikan pada tanggal 10 November 1900
oleh Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij
Termasuk dalam Daerah Operasi IV Semarang
3645 Mayong MY Jalan Raya Jepara–Kudus, Pelemkerep, Mayong, Jepara km 14+150 lintas Kudus-Mayong-Pecangaan
km 0+000 lintas Mayong-Welahan
Tidak beroperasi  
- Tiga Juru - km 1+800 Tidak beroperasi
- Paren - km 3+300 Tidak beroperasi
- Welahan WLH km 5+900 Tidak beroperasi  

Keterangan:

  • Stasiun yang ditulis tebal merupakan stasiun kelas besar dan kelas I.
  • Stasiun yang ditulis biasa merupakan stasiun kelas II/menengah, III/kecil, dan halte.
  • Stasiun yang ditulis miring merupakan halte atau stasiun kecil yang nonaktif.

Referensi:

  • Stasiun aktif: [3]
  • Stasiun nonaktif: [4][5]
  • Pengidentifikasi stasiun: [6]
  • Penomoran lintas:
  • Tanggal pembukaan jalur: [7]:106-124


Referensi

  1. ^ a b Bruin, Jan de (2003). Het Indische Spoor in Oorlogstijd. Uquilair B.V. 
  2. ^ Samarang–Joana Stoomtram. Verslag der Samarang–Joana Stoomtram Maatschappij. SJS. 
  3. ^ Grafik Perjalanan Kereta Api pada Jaringan Jalur Kereta Api Nasional di Sumatra Bagian Selatan Tahun 2023 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian. 14 April 2023. Diakses tanggal 12 Mei 2023. 
  4. ^ Subdirektorat Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero). 
  5. ^ Perusahaan Umum Kereta Api (1992). Ikhtisar Lintas Jawa. 
  6. ^ Arsip milik alm. Totok Purwo mengenai Nama, Kode, dan Singkatan Stasiun Kereta Api Indonesia
  7. ^ Reitsma, S.A. (1928). Korte Geschiedenis der Nederlandsch-Indische Spoor- en Tramwegen. Weltevreden: G. Kolff & Co.