Kapal Tek Sing

Revisi sejak 24 Juli 2008 14.30 oleh Borgxbot (bicara | kontrib) (Robot: Cosmetic changes)

Kapal Tek Sing atau "Bintang Sejati" adalah [1] sebuah kapal layar besar yang berbentuk junk yang tenggelam pada tanggal 6 Februari 1822 [2] di perairan Selat Gaspar, Kepulauan Bangka Belitung. Kapal Tek Sing sering disebut sebagai "Titanik dari Timur" dikarenakan besarnya. Ia memiliki panjang 50 meter, lebar 10 meter dan berat sekitar 1000 ton dengan layar tertinggii mencapai 90 kaki. Pada bulan pertengahan tahun 2000, seisi kapal ini dijarah oleh seorang pemburu harta karun asal Inggris, Michael Hatcher.

Peristiwa tenggelam

Tek Sing berlayar dari Amoy (Xiamen) di Hokkian menuju Batavia (Jakarta) dengan mengangkut lebih dari 2000 orang imigran Tionghoa dan membawa sejumlah besar barang seperti kargo keramik. Setelah sebulan berlayar, Tek Sing melewati Selat Gaspar, di antara pulau Bangka dan Belitung, namun menabrak batu karang dan tenggelam pada kedalaman 100 kaki. Hanya 180 orang yang berhasil selamat dalam peristiwa itu dan keesokan harinya mereka ditolong oleh kapal Inggris yang melintas.

Penemuan

Pada tanggal 12 Mei, 1999, seorang pemburu harta dari Inggris, Michael Hatcher berhasil menemukan bangkai kapal Tek Sing. Ia mengangkat sekitar 350 ribu keping keramik Tiongkok yang merupakan penemuan harta karun kapal Tiongkok yang paling besar yang pernah ditemukan [3] Dari sisa-sisa barang temuan ditemukan juga tengkorak manusia yang ikut tenggelam.

Hasil dari harta karun Tek Sing dilelang di Jerman pada bulan November 2000 dan Indonesia mendapat separuh dari hasil pengangkatan itu dengan nilai sekitar Rp 90 Milyar.

Lihat pula

Pranala luar

Referensi

  1. ^ "The Legacy of the Tek Sing". Diakses tanggal 2008-05-31. 
  2. ^ "Treasures of the Tek Sing". Diakses tanggal 2008-05-31. 
  3. ^ "Tek Sing Treasure". Diakses tanggal 2008-05-31.