Kereta api Argo Jati
Artikel bertopik layanan kereta api ini berisi jadwal perjalanan kereta api yang suatu saat dapat berubah. |
Kereta api Argo Jati (Carakan: ꦱꦼꦥꦸꦂꦲꦂꦒꦗꦠꦶ, Sepur Harga Jati) merupakan kereta api penumpang kelas eksekutif argo yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon yang melayani rute Cirebon-Gambir dan sebaliknya. Awalnya KA ini melayani perjalanan reguler, namun sejak beroperasinya KA Argo Cheribon, jadwal reguler KA ini digunakan untuk KA Argo Cheribon sehingga membuat kereta api ini hanya berstatus sebagai kereta api fakultatif.
Berkas:New Papan Nama KA Argo Jati khas Daop 3.png | |||||
Informasi umum | |||||
---|---|---|---|---|---|
Jenis layanan | Kereta api fakultatif | ||||
Status | Tidak Beroperasi (Semua layanan KA dari tambahan s.d fakultatif dipindahkan ke Argo Cheribon) | ||||
Daerah operasi | Daerah Operasi III Cirebon | ||||
Mulai beroperasi |
| ||||
Terakhir beroperasi |
| ||||
Operator saat ini | PT Kereta Api Indonesia | ||||
Jumlah penumpang harian | 1.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan] | ||||
Lintas pelayanan | |||||
Stasiun awal | Gambir | ||||
Jumlah pemberhentian | Lihatlah di bawah | ||||
Stasiun akhir | Cirebon | ||||
Jarak tempuh | 219 km | ||||
Waktu tempuh rerata | 3 jam (rata-rata) | ||||
Frekuensi perjalanan | satu kali perjalanan pulang pergi sehari | ||||
Jenis rel | Rel berat | ||||
Pelayanan penumpang | |||||
Kelas | Eksekutif Argo | ||||
Pengaturan tempat duduk | 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat | ||||
Fasilitas restorasi | Ada, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia | ||||
Fasilitas observasi | Kaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas | ||||
Fasilitas hiburan | Ada | ||||
Fasilitas bagasi | Ada | ||||
Fasilitas lain | Lampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, dan peredam suara | ||||
Teknis sarana dan prasarana | |||||
Lebar sepur | 1.067 mm | ||||
Kecepatan operasional | 70 s.d. 100 km/jam | ||||
Pemilik jalur | Ditjen KA, Kemenhub RI | ||||
|
Dalam perjalanannya, kereta api ini hanya berhenti di Jatibarang, Bekasi, dan Jatinegara (hanya untuk arah jakarta). Perjalanan sejauh 219 km hanya ditempuh dalam waktu rata-rata 3 jam saja.
Asal-usul nama
Nama Argo, sebagaimana disebutkan dalam kelas pelayanan PT. KAI, merupakan sebuah brand image layanan kelas eksekutif. Sementara Jati sendiri berasal dari tokoh Walisongo yang berhasil mengembangkan Islam di Jawa, Sunan Gunung Jati. Keberhasilannya itulah yang kemudian dilekatkan pada nama kereta api ini, sehingga memunculkan kebanggaan bagi para penumpangnya.
Sejarah
Awal pengoperasian (2007-2010)
Sebelum KA Argo Jati diluncurkan, di jalur Jakarta - Cirebon terdapat dua KA yang beroperasi, yaitu KA Cirebon Ekspres kelas eksekutif-bisnis sebanyak 3 kali PP dan KA Cirebon Ekspres Utama kelas eksekutif sebanyak 2 kali pergi pulang. Kedua kereta mengawali dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Gambir.
Peluncuran KA Argo untuk jalur ini pun sudah mulai diwacanakan mengingat adanya permintaan kelas argo dan turunnya pamor KA Cirebon Ekspres Utama. Maka, Daop III Cirebon meluncurkan KA Argo Jati pada tanggal 12 April 2007, berangkat pukul 14.00. KA ini menggunakan rangkaian bekas KA Argo Gede yang diproduksi pada tahun 1995 dan dengan diluncurkannya KA ini, lokomotif CC203 01 05 (CC 203 35) pun dikirim ke Cirebon sebagai penarik utama KA Argo Jati.[1]
Peluncuran kembali (2010-2019)
Peluncuran ulang kereta api Argo Jati dengan nama "New Argo Jati" pada saat itu dilaksanakan pada tanggal 3 November 2010 sebagai pengganti rangkaian kereta api Argo Jati layanan lama yang merupakan hasil improvisasi/peningkatan dari kereta api Cirebon Ekspres yang diresmikan tanggal 13 Mei 2005, sebagai cikal bakal kereta api Argo Jati. Animo masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya terhadap layanan kereta api kelas eksekutif yang semakin meningkat, sehingga PT KAI berupaya meningkatkan layanan kelas eksekutif argo dengan jurusan Stasiun Gambir dan Stasiun Cirebon.
Sejak tahun 2013, lokomotif CC 206 resmi menggantikan lokomotif CC 203 35 yang biasa menarik kereta api Argo Jati. Selain itu, kereta api ini sempat mengalami beberapa kali pergantian rangkaian hingga akhirnya mendapatkan satu set rangkaian terbaru di tahun 2018.
Mulai tahun 2019, semua layanan KA Argo Jati baik reguler, tambahan, maupun fakultatif, bersama dengan KA Cirebon Ekspres dan KA Tegal Bahari dilebur menjadi Argo Cheribon.[2]
Stamformasi
Pada masa-masa awal beroperasi, kereta api ini menggunakan rangkaian kereta eksekutif keluaran tahun 1995 yang sebelumnya digunakan oleh kereta api Argo Gede bernomor K1 0 95 05, K1 0 95 11, K1 0 95 15, K1 0 95 16, K1 0 95 17, K1 0 95 19 dan K1 0 95 22. Pada tahun 2010, bersamaan dengan peluncuran layanan baru yang bernama "New Argo Jati", maka kereta api ini pun kembali mendapatkan kereta eksekutif terbaru keluaran tahun 2010 dari PT INKA Madiun dengan nomor K1 0 10 01 - K1 0 10 06. Sedangkan K1 buatan tahun 1995 ex-Argo Gede digunakan sebagai rangkaian KA Cirebon Ekspres dan rangkaian cadangan KA Argo Jati.
Pada tahun 2010, bersamaan dengan peluncuran layanan baru yang bernama "New Argo Jati", maka kereta api ini pun kembali mendapatkan kereta eksekutif terbaru keluaran tahun 2010 dari PT INKA Madiun dengan nomor K1 0 10 01 - K1 0 10 06. Sedangkan K1 buatan tahun 1995 ex-Argo Gede digunakan sebagai rangkaian KA Cirebon Ekspres dan rangkaian cadangan KA Argo Jati.
Pada tahun 2016, kereta api Argo Jati sempat menggunakan rangkaian kereta kelas bisnis yang dimodifikasi oleh Balai Yasa Gubeng pada tahun 2015. Sedangkan rangkaiannya yang buatan tahun 2010 sempat dihibahkan ke kereta api Purwojaya yang saat itu naik kelas menjadi kelas eksekutif seluruhnya (sebelumnya eksekutif-bisnis) hingga 23 Februari 2017.
Mulai 25 Februari 2017 rangkaian KA Argo Jati sudah kembali menggunakan kereta eksekutif buatan tahun 2010 dari Kereta api Purwojaya, karena KA Purwojaya sudah mendapatkan hibah K1 buatan tahun 2009 (K1 0 09 01 - K1 0 09 10 dan M1 0 09 01) yang sebelumnya merupakan milik Kereta api Gajayana.
Mulai 29 Oktober 2018, KA Argo Jati mendapatkan rangkaian baru tahun 2018 trainset 21 (K1 0 18 123 - K1 0 18 132, M1 0 18 21 dan P 0 18 21), sedangkan rangkaian lama KA Argo Jati buatan tahun 2010 dihibahkan ke KA Ranggajati.
Berikut ini adalah susunan rangkaian KA Argo Jati Fakultatif yang saat ini masih menggunakan rangkaian idle KA Sembrani.
- 1 lokomotif CC201, CC203, atau CC206
- 4 kereta kelas eksekutif (K1 2016 JAKK)
- 1 kereta makan kelas eksekutif (M1 2016 JAKK)
- 4 Kereta kelas eksekutif (K1 2016 JAKK)
- 1 kereta pembangkit (P 2016 JAKK)
Fasilitas
Kereta api ini menyediakan fasilitas sarana hiburan selama perjalanan. Selain hiburan, penumpang juga dapat memesan makanan dan minuman dari kereta makan yang tersedia. Kereta ini, seperti semua kereta api eksekutif lainnya, diperlengkapi dengan toilet, AC, tempat duduk yang bisa dilipat dan diputar, serta rak bagasi yang cukup untuk memuat bagasi yang relatif besar.
Tarif
Tarif kereta api ini adalah Rp170.000,00 - Rp270.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional.
Galeri
-
Portir menunggu KA Argo Jati memasuki Stasiun Gambir
-
KA Argo Jati memasuki peron Stasiun Gambir
-
CC 203 35 yang dahulu pernah menjadi lokomotif khusus penarik KA Argo Jati
-
KA Argo Jati setelah CC 203 35-nya berlogo baru; tampak plat nomor yang dulu pernah terpasang di bempernya.
-
KA 16 Argo Jati lepas jalur 4 Stasiun Gambir dan tidak lupa membawa kereta wisata (Kawis)
-
KA Argo Jati saat masih menggunakan rangkaian berbodi stainless steel, 2018
-
Kereta Api Argo Jati Tambahan menggunakan rangkaian Kereta api Sembrani di Stasiun Cirebon
Referensi
- ^ Majalah KA Edisi Mei 2014
- ^ Wamad, Sudirman. "Tiga Kereta Rute Cirebon Ganti Nama Jadi Argo Cheribon". detikfinance. Diakses tanggal 2019-10-11.
Pranala luar
(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia