Retno Marsudi
Retno Lestari Priansari Marsudi (lahir 27 November 1962[1]) adalah Menteri Luar Negeri perempuan pertama[2] Indonesia yang menjabat dari 27 Oktober 2014 dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Sebelumnya dia menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda di Den Haag.
Retno Marsudi | |
---|---|
Menteri Luar Negeri Indonesia 17 | |
Mulai menjabat 27 Oktober 2014 | |
Presiden | Joko Widodo |
Wakil Menteri | Abdurrahman M. Fachir |
Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 27 November 1962 Semarang, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Suami/istri | Agus Marsudi |
Anak | Dyota Marsudi Bagas Marsudi |
Almamater | Universitas Gadjah Mada Haagse Hogeschool |
Profesi | Diplomat |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Masa kecil dan pendidikan
Retno Marsudi lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 27 November 1962. Dia menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 3 Semarang sebelum akhirnya memperoleh gelar S1nya di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, pada tahun 1985.[3] Ia lalu memperoleh gelar S2 Hukum Uni Eropa di Haagse Hogeschool, Belanda.[4]
Karier
Setelah lulus, ia bergabung dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia. Dari tahun 1997 hingga 2001, Retno menjabat sebagai sekretaris satu bidang ekonomi di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Belanda.[5] Pada tahun 2001, ia ditunjuk sebagai Direktur Eropa dan Amerika.[3] Retno dipromosikan menjadi Direktur Eropa Barat pada tahun 2003.[5]
Pada tahun 2005, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Norwegia dan Islandia.[6] Selama masa tugasnya, ia memperoleh penghargaan Order of Merit dari Raja Norwegia pada Desember 2011, menjadikannya orang Indonesia pertama yang memperoleh penghargaan tersebut.[2] Selain itu, ia juga sempat mendalami studi hak asasi manusia di Universitas Oslo.[4] Sebelum masa baktinya selesai, Retno dikirim kembali ke Jakarta untuk menjadi Direktur Jenderal Eropa dan Amerika, yang bertanggung jawab mengawasi hubungan Indonesia dengan 82 negara di Eropa dan Amerika.[7]
Retno kemudian dikirim sebagai Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda pada tahun 2012.[3] Ia juga pernah memimpin berbagai negosiasi multilateral dan konsultasi bilateral dengan Uni Eropa, ASEM (Asia-Europe Meeting) dan FEALAC (Forum for East Asia-Latin America Cooperation).[3]
Pada 2017, Retno mendapatkan penghargaan sebagai agen perubahan di bidang Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan. Penghargaan tersebut diberikan oleh UN Women dan Partnership Global Forum (PGF). UN Women adalah lembaga PBB yang bertugas memajukan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan. Sementara PGF adalah lembaga non-profit yang bertujuan memajukan kemitraan inovatif bagi pembangunan. Penghargaan ini diserahkan oleh Asisten Sekretaris Jenderal PBB yang juga selaku Deputi Direktur Eksekutif UN Women Lakhsmi Puri pada acara jamuan makan siang di sela pelaksanaan Sidang Majelis Umum PBB ke-72 di Markas Besar PBB, New York.[8]
Kehidupan pribadi
Retno menikah dengan Agus Marsudi, seorang arsitek, dan dikaruniai dua orang anak, yaitu Dyota Marsudi dan Bagas Marsudi.[4]
Referensi
- ^ Profil Singkat Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
- ^ a b "Retno Marsudi, Menlu Perempuan Pertama Indonesia" (dalam bahasa Indonesia). Bisnis.com. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
- ^ a b c d "Dubes Retno siap kelola hubungan Indonesia-Belanda" (dalam bahasa Indonesia). Antara. 14 Januari 2012. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
- ^ a b c "Mengenal Retno Marsudi, menlu perempuan pertama Indonesia" (dalam bahasa Indonesia). Merdeka.com. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
- ^ a b "Menlu Retno Marsudi Sudah Siapkan Program Kerja" (dalam bahasa Indonesia). Kompas. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
- ^ Retno Marsudi named foreign affairs minister "Retno Marsudi named foreign affairs minister" Periksa nilai
|url=
(bantuan) (dalam bahasa Indonesia). Antara. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014. - ^ "Retno tunggu arahan presiden soal tiga KTT" (dalam bahasa Indonesia). Antara. 26 Oktober 2014. Diakses tanggal 26 Oktober 2014.
- ^ Aji, Wahyu. "Bersama Empat Tokoh Perempuan Dunia, Menteri Luar Negeri RI Diakui Sebagai Agen Perubahan oleh PBB | Good News from Indonesia". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2017-09-22.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Marty Natalegawa |
Menteri Luar Negeri Indonesia 2014–sekarang |
Petahana |
Jabatan diplomatik | ||
Didahului oleh: Hatanto Reksodiputro |
Duta Besar Indonesia untuk Norwegia 2005–2008 |
Diteruskan oleh: Esti Andayani |
Didahului oleh: Junus Effendi Habibie |
Duta Besar Indonesia untuk Belanda 2011–2015 |
Diteruskan oleh: I Gusti Agung Wesaka Puja |