Enggak Bahauddin

Revisi sejak 2 November 2019 03.50 oleh Shylvanyedwarman17 (bicara | kontrib) (WikiLatih)

Enggak Bahauddin ( Lahir di Padang , pada tahun 1918. Wafat pada tahun 1972 , umur 59 tahun) merupakan seorang wartawan yang hebat pada masanya. Tetapi generasi muda seperti kita sekarang tidak lagi mengenal namanya. Ia remaja yang menjalani jenjang pendidikan dasar hingga MULO ( setingkat SMP) di kota padang. Dengan bermodalkan ijazah SMP , ia melamar sebagai korektor di surat kabar Sinar Soematra , yang terbit di Padang. Karena ketekunannya ,maka redaksi Sinar Soematra menugaskan mencari berita kota. Enggak berpikir, kalau tetap di kampung halaman , maka ia tidak ada kesempatan untuk maju. Ia pun merantau ke Jawa. Di Jakarta ia bertemu dengan Mochtar Lubis dan akhirnya menjadi wartawan surat kabar Indonesi Raya yang pada waktu itu sudah mulai tenar di kalangan pembacanya.

Selama 40 tahun ia menjadi seorang wartawan , Enggak sudah enam kali keluar masuk lubang bui, Pada zaman Belanda masuk penjara karena tuduhan melakukan gerakan subversi. Sedangkan pada zaman Soekarno Ia masuk penjara sebanyak empat kali karena persdelict. Sementara pada era Soeharto, ia harus masuk penjara selama sebelas bulan, Ia di keluarkan dari penjara karena penyakit yang ia derita. Tidak begitu lama keluar dari penjara , ia pun menghembuskan nafas terakhirnya pada tahun 1977dalam usia 59 tahun.

Dalam wawancara dengan wartawan Kompas pada saat itu Enggak mengemukakan pendapatnya bahwa kebebasan pers di negara Indonesia berkembang masih terasa terbatas. Ia mengemukakan tiga hal yang perlu dimiliki oleh pers negara berkembang , termasuk Indonesia, yaitu idealisme , dedikasi , dan keberanian mengambil resiko. Yang terakhir inilah yang tampaknbya tidak dimiliki oleh wartawan sekarang. Sebagai seorang wartawan harus memiliki sifat berani mengambil resiko, karena dalam setiap melakukan segala sesuatu pasti ada resiko , kalau mau maju harus berani mengambil resiko tersebut.[1]


Referensi

  1. ^ Chaniago, Hasril (2018). 121 Wartawan Hebat dari Ranah Minang dan sejumlah Jubir Rumah Bagonjong. Padang: Panitia Pelaksana Daerah Hari Pers Nasional 2018 Biro Humas Setda Provinsi Sumatra Barat.