Agus Harimurti Yudhoyono

Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah Indonesia ke-1
Revisi sejak 5 November 2019 05.08 oleh Dudirmd (bicara | kontrib) (Deskripsi singkat Agus Yudhoyono yang terbaru)

H. Agus Harimurti Yudhoyono, M.Sc., M.P.A., M.A. (lahir 10 Agustus 1978) atau yang lebih akrab disapa AHY adalah Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute (TYI) dan founder AHY Foundation. Sebelumnya, Ia berkarier sebagai militer profesional di TNI selama 16 tahun. AHY lulus terbaik dari Akademi Militer tahun 2000 dan meraih penghargaan Presiden RI; Bintang Adi Makayasa.

H. Agus Harimurti Yudhoyono
Informasi pribadi
Lahir10 Agustus 1978 (umur 46)
Bandung, Jawa Barat
KebangsaanIndonesia
Partai politik Partai Demokrat
Suami/istriAnnisa Pohan
HubunganEdhie Baskoro Yudhoyono (adik)
AnakAlmira Tunggadewi Yudhoyono
Orang tuaSusilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati (Almh.)
AlmamaterAkademi Militer (2000)
PekerjaanTentara (Purnawirawan)
Politikus
Penghargaan sipilAdhi Makayasa - Tri Sakti Wiratama 2000
Tanda tangan
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Masa dinas2000–2016
Pangkat Mayor
SatuanInfanteri (Kostrad)
Instagram: agusyudhoyono Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Saat berdinas di TNI AD, AHY mengemban tugas operasi pemulihan keamanan di Aceh tahun 2002 dan operasi perdamaian PBB di Libanon tahun 2006. AHY aktif berkontribusi pada transformasi dan modernisasi dalam tubuh TNI. Ia juga menjadi salah satu pendiri Universitas Pertahanan Indonesia. Tahun 2015, AHY memimpin satuan pengaman ibu kota, sebagai Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning, Kodam Jaya.

Tahun 2016, AHY didaulat menjadi kandidat Calon Gubernur DKI Jakarta. Sejak itu, ia aktif berpolitik di Partai Demokrat dan diberi tugas sebagai Komandan Komando Tugas Bersama (KOGASMA) untuk pemenangan Pileg 2019, dengan target 5%-10%. Berhasil memenuhi target, AHY kemudian diberi tugas baru sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Lulusan Universitas Harvard bidang Administrasi Publik ini, juga aktif dalam kegiatan sosial dan pendidikan, di bawah bendera AHY Foundation dan TYI. Ia berkeliling nusantara untuk membantu para korban bencana alam, kegiatan donor darah dan penghijauan. AHY juga aktif menjadi pembicara di forum-forum nasional dan internasional, serta menuangkan pemikirannya dalam tulisan, yang dipublikasikan di berbagai media di Tanah Air dan Mancanegara.

AHY menikah dengan Annisa Larasati Pohan tahun 2005, dan dikaruniai seorang puteri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono.

Latar belakang

Agus Harimurti Yudhoyono di Bandung, 10 Agustus 1978, putera pertama dari Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono dan Kristiani Herawati. Tahun 2005, Agus menikah dengan Annisa Larasati Pohan, dan dikaruniai seorang putri bernama Almira Tunggadewi Yudhoyono. Agus memiliki satu adik laki-laki, Edhie Baskoro Yudhoyono yang lahir pada tahun 1980. Agus juga merupakan cucu dari Letnan Jenderal Sarwo Edhie Wibowo, yang merupakan ayah dari Ibundanya, Ani Yudhoyono.

Semasa kecilnya, AHY berkesempatan tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah berbeda mengikuti perjalanan tugas dan pendidikan sang ayah sebagai TNI. Mulai dari Bandung, Timor Timur, Jakarta dan Amerika Serikat.

AHY sempat mengenyam pendidikan dini di Timor Timur ketika ayahnya mengemban tugas militer disana. Tahun 1984 hingga 1988, AHY menempuh pendidikan dasar di Sekolah Dasar Kuntum Wijaya Kusuma Pasar Rebo Jakarta Timur. Tahun 1988 sampai 1991, AHY mengikuti ayahnya melanjutkan pendidikan di Amerika Serikat, bersekolah di David J. Brewer School, Leavenworth, Kansas. Disana Ia juga meraih sejumlah prestasi, diantaranya adalah menjuarai Spelling Contest dan mendapatkan penghargaan dari Presiden AS George H. W. Bush.

AHY menempuh pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 5, sekolah favorit di Kota Bandung pada tahun 1991. AHY juga menggeluti bidang olahraga, ia didaulat menjadi kapten tim basket di sekolahnya. Ia juga aktif dalam organisasi, sebagai ketua Seksi Bidang Olahraga pengurus OSIS SMPN 5 Bandung. Mengikuti perpindahan tugas ayahnya, tahun 1994, AHY pindah ke Jakarta dan melanjutkan tingkat akhirnya di SMPN 20 Jakarta Timur.

Usai menempuh pendidikan menengah pertama, AHY melanjutkan pendidikan di SMA Taruna Nusantara, Magelang tahun 1994. Selama pendidikannya, AHY merupakan murid yang aktif dan berprestasi, ia pernah menjabat sebagai Ketua Osis SMA Taruna Nusantara. Tahun 1997, AHY meraih Garuda Trisakti Tarunatama Emas, predikat sebagai lulusan terbaik.

Pendidikan

Agus menempuh pendidikan dasar di Bandung, tahun 1984, di Timor Timur selama 2,5 dan Jakarta serta melanjutkan di Amerika Serikat pada tahun 1990, sewaktu mengikuti penugasan ayahnya sebagai siswa Seko AD di Fort Leavenworth. Di Amerika Serikat, Agus pernah mendapatkan penghargaan dari sekolahnya dalam bidang akademik.[butuh rujukan] Selepas lulus dari SMP Negeri 20 Jakarta,[1] Agus masuk SMA Taruna Nusantara Magelang pada tahun 1994 dan lulus dengan predikat terbaik pada tahun 1997 dan meraih medali Garuda Trisakti Tarunatama Emas. Ia masuk Akademi Militer Magelang.

Ia meraih penghargaan Tri Sakti Wiratama—pada tingkat I dan II membuat Agus terpilih menjadi Komandan Resimen Korps Taruna Akademi Militer pada tahun 1999. Agus lulus AKMIL dengan predikat terbaik dan meraih penghargaan pedang Tri Sakti Wiratama dan Adhi Makayasa pada Desember 2000. Setelah itu, dia mengikuti Sekolah Dasar Kecabangan Infanteri dan lulus terbaik Kursus Combat Intel pada tahun 2001. Agus bergabung dengan Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad). Pada tahun 2002, dia menjadi Komandan Peleton di Batalyon Infanteri Lintas Udara 305/Tengkorak, jajaran Brigif Linud 17 Kostrad yang berpartisipasi dalam Operasi Pemulihan Keamanan di Aceh.

Agus mendapatkan gelar Master of Science in Strategic Studies dari Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University.

Agus beberapa kali ia juga memenuhi undangan Universitas Katolik Parahyangan yang berkolaborasi dengan Universitas Giessen Jerman untuk mengikuti kegiatan International Summer Course pada tahun 2008 dan 2009 dan menjadi peneliti pada kegiatan The Pacific Armies Management Seminar.

Pada tahun 2008, Agus dimintai kontribusinya oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan), untuk bergabung dalam tim kecil guna merealisasikan gagasan Presiden SBY dalam rangka pendirian Universitas Pertahanan Indonesia. Peran Agus dalam pembentukan perguruan tinggi tersebut berdampak pada pemindahtugasan ke Kementerian Pertahanan sebagai Kepala Seksi Amerika di Direktorat Jenderal Strategi Pertahanan.

Agus termasuk salah satu mahasiswa program Kennedy School, yaitu Edward S. Mason Fellowship, dengan Program studi Master in Public Administration/Mid Career (MPA/MC) dan lulus pada tahun 2010.

Pengabdian

Di Aceh, Agus terpilih sebagai Komandan Tim Khusus (Dan Timsus). Seiring dengan operasi tempur—menyadari pentingnya fungsi media bagi keberhasilan operasi militer—Korem Teuku Umar mendirikan media center, dengan Agus sebagai Public Information Officer (PIO). Setahun setelah kembali dari Aceh, dia menjabat sebagai Pasiops di Yonif Linud 305/ Tengkorak, usai mengikuti Kursus Pasiops di Pusat Pendidikan Infanteri Pusat Kesenjataan Infanteri Bandung dengan predikat lulus terbaik.

Ketika terjadi perang 34 hari antara Israel dan Hezbollah di Lebanon Selatan pada medio 2006, Agus berangkat sebagai bagian dari Kontingen Garuda XXIII-A pada November 2006 sebagai Pasiops Batalyon Infanteri Mekanis Kontingen Garuda XXIII-A

 
UN Medal Parade Lebanon
 
Lebanon UNIFIL Smart Car

Seiring dengan bertambahnya pengalaman lapangan, Agus mendapat promosi sebagai Komandan Kompi (Danki) di Yonif Linud 305/Tengkorak pada tahun 2007 dan terpilih sebagai Danki terbaik di jajaran Divisi Infanteri 1 Kostrad pada tahun 2008. Pada tahun yang sama, Agus mengikuti kursus Scuba Divers TNI-AL di Kepulauan Seribu, 2008. Agus memperoleh penghargaan sebagai Komandan Kompi terbaik di jajaran divisi Infanteri 1 Kostrad, 2008 pada Latihan Gabungan TNI Yudha Siaga di Sangata.

 
Wisuda Harvard

Setelah terpilih sebagai peserta The Young Future Defence Leader Workshop, yang digagas Kementerian Pertahanan, dia ditugaskan ke Amerika Serikat untuk mengikuti pendidikan Sekolah Lanjutan Perwira di Fort Benning. Ia terpilih sebagai lulusan terbaik dan mendapat sejumlah penghargaan dari sekolah tersebut. Sampai awal 2016, Agus berdinas sebagai Kepala Seksi 2 / Operasi di lingkungan satuan elite Kostrad, Brigade Infanteri Lintas Udara 17.

Pada bulan Juni 2014, Agus menempuh tugas pendidikan militer setingkat Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) di Command and General Staff College (CGSC) di Fort Leavenworth, Kansas, Amerika Serikat. Ia menuntaskan tugas pendidikannya selama satu tahun dan lulus pada 12 Juni 2015 dengan hasil sempurna yaitu dengan IPK 4.0. Di samping menempuh pendidikan militer, Agus juga menyelesaikan program Master dalam Kepemimpinan dan Manajemen (MA in Leadership and Management) dari George Herbert Walker School di Webster University dengan IPK 4.0.[2]

Penghargaan

Beberapa tanda jasa dan penghargaan yang dimiliki Agus, antara lain;

  • Bintang Garuda Trisakti Tarunatama Emas, SMA Taruna Nusantara. 1997
  • Pedang Trisakti Wiratama, Akademi Militer. 2000
  • Bintang Adi Makayasa, Presiden Republik Indonesia. 2000
  • Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun
  • Satya Lencana Dharma Nusa
  • Satya Lencana Santi Dharma
  • UN Peacekeeping Distinction Medal, Commander of the UNIFIL. 2007
  • Army Service Distinction Medal, Commander of the Lebanese Armed Forces. 2007
  • Medali Kepeloporan
  • Medali penghargaan dari Angkatan Bersenjata Amerika Serikat: Distinguished Honor Graduate dan Commandant's List of the Maneuver Captain Career Course dari the US Army Maneuver Center of Excellence dan The Order of Saint Maurice dari the US National Infantry Association.
  • Medali Kepeloporan Republik Indonesia, Presiden Republik Indonesia. 2011
  • The Order of Saint Maurice, Chief of the US Army Infantry
  • Penghargaan Nanyang Outstanding Alumni Award 2013 dari S. Rajaratnam School of International Studies, Nanyang Technological University (NTU)
  • Honorary member of the 707th Special Mission Battalion, Republic of Korea
  • Army Special Warfare Command.
  • Satya Lencana Wira Karya, Presiden Republik Indonesia. 2014
  • JCI Ten Outstanding Young Persons (TOYP), Junior Chamber International. 2017
  • Democracy Award dari RMOL
 
Graduation

Riwayat jabatan

Publikasi

  • 2019 Pemilu Serentak 2019 dan Tantangan Demokrasi Kita, Majalah Strategi edisi V.
  • 2019 Merayakan Demokrasi Tanpa Polarisasi, Harian Jawa Pos.
  • 2018 Energi Muda Nusantara, Majalah Strategi edisi IV.
  • 2018 Kurban dan Kebangsaan, Harian Republika
  • 2018 Mengembalikan Semangat Sumpah Pemuda, Harian Republika.
  • 2017 Menyemai Harapan dari Akar Rumput, Majalah Strategi edisi III.
  • 2017 Mewujudkan Indonesia Emas 2045, Majalah Strategi edisi I.
  • 2017 Refleksi Pancasila di Abad 21, Harian Nasional Rakyat Merdeka.
  • 2017 Islam Merajut Persaudaraan, Harian Nasional Republika.
  • 2017 Ujian Demokrasi dan Kebangsaan Kita, Harian Nasional Kompas.
  • 2017 Jakarta untuk Semua, Harian Nasional Sindo.
  • 2017 Jakarta untuk Rakyat, Expose, Mizan. 2016 TNI dan Diplomasi Pertahanan Abad 21, Majalah Patriot.
  • 2015 Di Tangan Generasi Muda, Indonesia Berjaya di Tahun 2045, Indonesia Future Society (IFS) Newsletter Vol. 01.
  • 2015 Optimalisasi Peran Dansat di dalam Meningkatkan Profesionalisme Prajurit, serta Mengembangkan Doktrin Bertempur yang Efektif dalam Rangka Memenangkan Pertempuran di Masa Depan, Jurnal Yudhagama.
  • 2014 4000 Peacekeepers: Pilihan atau Keniscayaan?, Koran Jawa Pos.
  • 2013 Tidak Cukup 'Merdeka atau Mati': Kepentingan Bersama vs Musuh Bersama, Koran Jurnal Nasional.
  • 2013 Generasi Muda Menyongsong Indonesia 2045, Koran Media Indonesia.
  • 2013 The Future of Warfare: Challenges Show TNI Needs Adaptive Leaders, The Jakarta Globe.
  • 2013 Tantangan TNI Masa Depan, Koran Kompas.
  • 2013 Indonesia & Korea: 40 Years of Friendship & Beyond, Young Future Leaders Forum – Seoul, Korea Selatan.
  • 2013 2045: Path to Nation's Golden Age, The Jakarta Globe. 2013 Menjawab Tantangan Abad 21, Apel Komandan Satuan Jajaran TNI AD.
  • 2012 Menyiapkan Doktrin Bertempur di Era “Warm Peace”, Jurnal Yudhagama, Vol. 32 No.4.
  • 2012 Realizing New Security Challenges and Sharing Responsibility, The Jakarta Post. 2012 Menatap Masa Depan TNI, Koran Kompas.
  • 2011 The Indonesian Defense University: Transforming The Indonesian Military and Creating a Better Public Awareness On The Significance of National Security and Defense Sectors, ASEAN Regional Forum – Heads of Defense/ Universities/ Colleges/ Institutions Meeting/ ARF-HDUCIM.
  • 2010 Unlikely Routes: Stronger Militaries by Transforming Military Education, Harvard Law School National Security Journal.
  • 2008 Winning The Hearts and Minds: Lessons Learned From The Indonesian Peacekeeping Mission in Lebanon, Kementerian Luar Negeri.

Talkshow

  • Agus tampil sebagai perwakilan Generasi Muda TNI di Mata Najwa Metro TV
  • Obrolan Optimis TVRI,
  • Jurnal Utama Berita Satu
  • Debat Calon Gubernur (tiga kali)

Referensi

Pranala luar