Pertempuran Hastings
Pertempuran Hastings adalah kemenangan Normandia yang menentukan, tetapi mahal dalam Penaklukan Inggris oleh Normandia. Pertempuran terjadi di Bukit Senlac, kira-kira 6 mil (9,7 km) di sebelah utara Hastings. Pertempuran ini terjadi pada tanggal 14 Oktober 1066, antara tentara Normandia yang dipimpin William sang Penakluk dari Prancis melawan pasukan Inggris yang dipimpin oleh raja Harold II. Harold tewas dalam pertempuran ini. Dipercaya bahwa matanya tertembak dengan panah.
Pertempuran Hastings | |||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Bagian dari Penaklukan Inggris oleh Normandia | |||||||
Kematian Harold pada Pertempuran Hastings yang ditunjukan dalam Bayeux Tapestry | |||||||
| |||||||
Pihak terlibat | |||||||
Normandia didukung oleh: Breton (1/3 dari jumlahnya), Fleming, Prancis |
Anglo-Saxon, Þingalið | ||||||
Tokoh dan pemimpin | |||||||
William sang Penakluk, Odo dari Bayeux |
Harold Godwinson † Gyrth Godwinson † Leofwine Godwinson † | ||||||
Kekuatan | |||||||
1.000-2.000 kavaleri 5.000-6.000 infanteri |
Sekitar 1.000 Huscarl 5.000-6.000 infanteri | ||||||
Korban | |||||||
Sekitar 3.000 | Sekitar 5.000 |
Latar Belakang
Latar Belakang Pertempuran adalah kematian Edward Sang Pengaku yang mati tanpa keturunan, secara garis besar Harold II adalah orang yang seharusnya memiliki takhta inggris namun gosip yang tersebar di Normandia mengatakan bahwa Edward Sang Pengaku pernah menjanjikan William sang Penakluk Takhta Inggris sehingga william murka dan merencanakan penaklukan atas Inggris.
Pihak Ketiga
Namun bukan hanya William sang Penakluk saja yang menginginkan takhta inggris, sebuah pasukan armada Viking yang dipimpin oleh Harald Hadrada melakukan sebuah penyerangan besar besaran. Setelah perjalanan yang panjang dan melelahkan pasukan Viking akhirnya tiba di Inggris pada 20 September dan segera menghancurkan pasukan inggris di Pertempuran Fulford dekat kota York namun berita tersebut segera tedengar oleh Godwinson yang kemudian melakukan perjalanan ke utara yang spektakuler dengan kecepatan 32-40 km per hari dan menghancurkan pasukan Viking serta membunuh Harald pada 24 September di Jembatan Stamford. Sebegitu banyaknya Viking yang mati sampai sampai gosip beredar bahwa hanya 2 dari 300 kapal Viking yang berhasil pulang ke Norwegia.
William Mendarat
Namun nasib dengan cepat berputar melawan Harold II, William mendarat di Pevensey pada 26 September ketika cuaca di Selat Inggris membaik. Pasukan William segera mendirikan puri pertahanan. Puri-puri tersebut dimaksudkan untuk menyediakan basis bagi William seandainya kampanye di Inggris berubah menjadi konflik berkepanjangan.
Komposisi Pasukan
Tentara Anglo-Sakson Harold diisi oleh para Huscarl, sejumlah pemanah, dan Fyrd, yang mana yang terakhir ini menempati bagian sayap formasi Harold. Mereka membentuk sebuah tembok perisai untuk bertahan. Pasukan Harold kebanyakan adalah pasukan veteran yang telah bertempur bersamanya sejak 1063 di Wales.
Pasukan Normannya William terutama terdiri dari kavaleri Norman,Flanders, dan Boulogne. Mereka adalah prajurit berpengalaman. Mereka jugalah yang memberi sumbangsih besar pada kemenangan William di Hastings. Sekalipun begitu, pasukan Norman juga diisi oleh infanteri biasa dan pemanah
Pertempuran
Ketika Harold mengetahui bahwa orang Norman sudah mendarat, sang raja memulai perjalanan sejauh sekitar 400 km ke selatan dan membentuk formasi di Bukit Senlac, lokasi yang diyakininya menguntungkan untuk bertahan. Tentara Harold adalah pasukan yang terlatih dan diperlengkapi dengan baik. Mereka segera membentuk sebuah tembok perisai di atas bukit, yang mana bagian sayapnya diisi oleh Fyrd dan bagian tengahnya dijaga oleh para Huscarl.
William, yang menginginkan sebuauh pertempuran menentukan, segera menyerang formasi Harold dengan kavaleri Normannya.
Pertempuran dimulai saat William memerintahkan pasukanya untuk menghujani pasukan Harold dengan anak panah, setelah yakin bahwa paukan inggris sudah dilunakan william memerintahkan paukan infaterinya untuk maju. namun kekacauan terjadi saat infanteri William dihujani tidak dengan anak panah namun dengan kapak, batu dan tombak.
pasukan mengira bahwa William sudah mati dan masuk dalam kekacauan melihat hal ini, entah diperintah atau reaksi pasukan Harold memilih untuk mengejar pasukan William. Namun William yang masih hidup berhasil menaikan semangat juang pasukannya dan akhirnya ia memerintahkan kavelri berat untuk menyerang ke arah pasukan Inggris yang saat itu tidak memiliki formasi kuat dan kacau balau pada akhirnya serangan kavelri berat Williamlah yang menyelamatkan sebagian besar pasukan Norman dan memenagkan pertempuran.
Referensi
- Snow, Dan. The Battle of Hastings Re-enacted. A short documentary film made for English Heritage.
- Pertempuran Terbesar Sepanjang Sejarah. Buku yang ditulis oleh Rupert Butler, Martin Dougherty, Dr. Stephen Hart, dan Dr. Chris Mann.
50°54′43″N 0°29′15″E / 50.91194°N 0.48750°E