Pratama Dahlian Persadha

Revisi sejak 3 Desember 2019 07.03 oleh Butirandebu (bicara | kontrib) (Perubahan Biografi Pratama Persadha)

Templat:Pratama Dahlian Persadha

Dr. Pratama Dahlian Persadha (lahir di Blora, Jawa Tengah, 14 Oktober 1977 (umur 47) adalah Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber dan dan Komunikasi CISSReC (Communication and Information System Security Research Center).

Pratama D Persadha telah menggeluti dunia siber sejak 1999 di Templat:Akademi Sandi Negara. Sejumlah pendidikan formal dan informal dijalaninya, seperti pelatihan "Secure IP-Based VPN and Secure Email" dan "Hardware Encryption Programming and Technology" di Selandia Baru, serta pelatihan "Cryptography Programming" di Swiss. Keahlian yang didapatnya dalam pelatihan-pelatihan tersebut bahkan telah membawanya menjabat sebagai Wakil Ketua Tim Lembaga Sandi Negara (Lemsaneg) pengamanan pesawat Kepresidenan RI. Tak hanya itu, Pratama juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Lemsaneg Pengamanan IT Komisi Pemilihan Umum, Ketua Tim Lemsaneg Cyber Defence Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, dan terakhir sebagai Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pamsinyal Lemsaneg.

Di Lemsaneg, Pratama telah 19 tahun mengabdi. Dalam kurun waktu yang tidak sebentar itu, Pratama memiliki pandangan tersendiri mengenai sistem komunikasi dan informasi di Indonesia yang menurutnya masih rendah. "Indonesia memiliki sistem informasi yang sangat tidak aman dan sangat mudah disadap.

Atas dasar itu, ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari Lemsaneg dan mulai merintis Lembaga Riset Keamanan Siber dan Komunikasi (CISSReC). Pratama bertekad untuk seutuhnya menjadi penjaga keamanan siber di Indonesia. Bersama sejumlah profesional di bidang sistem keamanan teknologi informasi dan Kriptografi, pria kelahiran Blora ini mulai mengampanyekan kesadaran terhadap keamanan sistem komunikasi dan informasi melalui berbagai kegiatan kreatif. Di antaranya kampanye melalui media video viral, komik, karikatur, dan poster yang disebarkan lewat web, media sosial, dan media massa.

Tugasnya sebagai penjaga keamanan siber Indonesia juga membawanya berkeliling dari satu institusi ke institusi lain untuk melakukan diskusi publik, di samping tetap harus melakukan riset terkait keamanan sistem informasi. Hasil diskusi dan riset secara berkala akan dipublikasikan melalui website CISSReC. Dengan itu Pratama berharap dapat mewujudkan masyarakat yang sadar dan paham akan pentingnya keamanan sistem informasi dan komunikasi.[1]


Masa Remaja dan Kuliah

AWAL perjuangan bisa sukses dan menyenangkan banyak orang, perlu pengorbanan. Pratama yang duduk di kursi mengaku, dari keluarga sederhana. Dahulu di masa masih duduk di bangku SMP di kawasan  Kecamatan Cepu, Jawa Tengah sangat susah. Di kawasan itu dikenal banyak orang sebagai penyumbang minyak di Indonesia. Banyaknya minyak bukan berarti sejahtera, yang ada malah sulit mencari air. Tiap menggali bukannya air, minyak yang keluar. Namun menurutnya minyak tidak membuat sejahtera penduduk asli. Hanya membuat pendatang sejahtera. Bahkan, mereka punya fasilitas lengkap yang tidak bisa diakses penduduk lokal.

Ayah Pratama adalah guru SD dan Ibunya adalah guru SMP. Setelah lulus SMP, dia baru ikut bersama orang tuanya di Jakarta. Untuk melanjutkan pendidikan di SMA. Saat SMP Pratama tinggal bersama Kakeknya di Cepu. Sementara kedua orangtuanya sudah tinggal di Jakarta.

Setelah tinggal di Jakarta dan melanjutkan pendidikan. Pratama harus tinggal bersama pamannya. Itu dikarenakan kondisi rumah tempat tinggal bersama orang tuanya cukup kecil, itu pun mengontrak. Pratama Harus berjuang pahitnya hidup. Usai lulus SMA, berkeinginan melanjutkan pendidikan di bangku kuliahan harus berfikir keras. Akhirnya Pratama mendaftar di Akademi Sandi selepas lulus SMA pada 1996. Masuk di akademi itu disebabkan pertimbangan biaya.

Pratama mengaku,  masuk di Akademi Sandi Negara atau sekarang Sekolah Tinggi Sandi Negara, diajak salah seorang teman. Kebetulan orang tuanya berdinas di Departemen Kehakiman. Kesempatan kuliah di Universitas Diponegoro (Undip) lewat jalur program semacam PMDK atau penelusuran minat dan kemampuan pun akhirnya dilepas. Pratama merasa agak ragu tapi tetap percaya diri. Akhirnya benar-benar mengikuti tahapan tes tersebut. Akhirnya Pratama diterima di Akademi Sandi Negara.[2]

Karir


Sertifikasi

  • ECSA International Council of E-Commerce Consultants
  • Intelligence Surveillance Reconnaissance
  • EC-Council Certified Security Analys
  • EC-Council Certified Computer Hacking Forensic Investigator
  • EC-Council Certified Ethical Hacker
  • CCNA


Pendidikan Non Formal

Nama Pendidikan/ Pelatihan Kota
Basic Hardening Server Jakarta
Malware Handling Jakarta
Computer Security & Data Identification dalam Rangka Peningkatan Pengamanan Informasi Jakarta
Ethernet Link Decryptor Technology Jakarta
Pelatihan Satellite Communication Jakarta
Pelatihan Teknik Radio Link & Jaringan Komunikasi Radio Jakarta
Pelatihan Teknik Seluler Jakarta
Parallel Computing Jakarta
Secure Radio Encryption Jakarta
Pelatihan Matematika untuk Kriptologi Kota Bandung
System Analyst & Design Amerika Serikat
Secure IP-Based VPN & Secure Email Selandia Baru
Hardware Encryption Programming & Technology Selandia Baru
Programming Networking & Cryptography Amerika Serikat
Network & Database Security Bandung
Pelatihan Cryptography Programming Swiss


  1. ^ "Pratama D. Persadha, Ketua Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC): Indonesia Butuh Lembaga Pertahanan Siber". Republika Online. 2015-03-10. Diakses tanggal 2019-12-03. 
  2. ^ "Kiprah Pratama Persadha di Depok". www.cissrec.org. Diakses tanggal 2019-12-03.