Kabupaten Merauke
Kabupaten Merauke adalah salah satu kabupaten di Provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Merauke. Kabupaten ini adalah kabupaten terluas sekaligus paling timur di Indonesia. Di kabupaten ini terdapat suku Marind-anim.
Kabupaten Merauke | |
---|---|
Daerah tingkat II | |
Julukan: Kota Rusa, Australië van Papua, Kota Injil | |
Motto: Izakod Bekai Izakod Kai ( Satu Hati Satu Tujuan ) | |
Koordinat: 7°40′00″S 139°40′00″E / 7.66667°S 139.66667°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua |
Dasar hukum | UU No. 12 th. 1969 |
Hari jadi | 12 Februari 1902 |
Ibu kota | Merauke |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Frederikus Gebze |
• Wakil Bupati | Sularso |
Luas | |
• Total | 47.406,90 km2 (1,830,390 sq mi) |
Populasi ((2017)[1]) | |
• Total | 223.389 |
• Kepadatan | 0,047/km2 (0,12/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 58.41% (Katolik 39.65% Kristen Protestan 18.76%) Islam 41.17% Hindu 0.27% Budha 0.15%[2] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0971 |
Kode Kemendagri | 93.01 |
DAU | Rp. 1.039.460.880.000.- |
Flora resmi | --- |
Fauna resmi | Kanguru & Rusa |
Situs web | http://www.merauke.go.id/ |
Sejarah
Dari sejarah, diketahui merauke ditemukan pada tanggal 12 Februari 1902. Orang yang pertama menetap di sana adalah pegawai pemerintah Belanda. Mereka mencoba untuk hidup di antara dua suku asli yaitu Marind Anim dan Sohoers. Mereka berjuang keras melawan keganasan alam (termasuk pemburu kepala). Lama kelamaan tempat tersebut mengalami pertumbuhan yang sangat cepat sehingga menjadi sebuah "kota". Jauh di eropa, para wanita suka memakai hiasan bulu dari burung dari khayangan "Cendrawasih" di topi mereka.
Dari Merauke orang Indonesia, Eropa dan Cina, mulai untuk "menyerbu" hutan di selatan nugini untuk memburu burung sebanyak mungkin. Ketika pemerintah Belanda melarang perburuan, mereka semua kembali ke Merauke untuk menghabiskan uang yang mereka dapatkan. Hal ini yang menyebabkan mengapa di kemudian hari populasi penduduk di Merauke tidak banyak, ini dikarenakan Merauke adalah kota untuk para pendatang (orang asing). Namun sekarang, banyak penduduk asli Papua yang mulai menetap di Merauke. Asal mula nama "Merauke" sebenarnya berasal dari sebuah salah paham yang dilakukan oleh para pendatang pertama. Ketika para pendatang menanyakan kepada penduduk asli apa nama sebuah perkampungan, mereka menjawab " Maro-ke" yang sebenarnya berarti "itu sungai Maro". Orang Marind berpikir bahwa sungai maro(yang lebarnya 500m) lebih penting dari nama area tempat sebuah hutan yaitu Gandin. Penduduk asli papua sendiri menyebut area tempat kampung tersebut terletak dengan mana " Ermasoek".
Secara politis administratif, kota Merauke dulunya merupakan pos pemerintah Belanda yag digunakan sebagai transit bagi para republikan untuk menuju Boven Digoel. Setelah wilayah Irian Jaya berintegrasi dengan Pemerintah Belanda tahun 1963, kemudia kota tersebut ditetapkan sebagai Ibu kota Kabupaten Dati II Merauke dan setelah periode Penentuan Pendapat Rakyat (1963-1969), mulai tumbuk beberapa kelompok permukiman yang dipacu dengan adanya kemudahan-kemudahan suatu kota.
Geografis
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Mappi dan Papua Nugini |
Timur | Papua Nugini |
Selatan | Laut Arafuru |
Barat | Laut Arafuru |
Pemerintahan
Daftar Bupati
Berikut ini adalah Bupati Merauke dari masa ke masa.
No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Suyitno | ||||||||
Drs. Anwar Ilmar |
||||||||
G. Darmowidigdo | ||||||||
Drs. Jacob Pattipi |
||||||||
Thobias M. Gebze | ||||||||
Muhadi | ||||||||
R. Soekardjo | ||||||||
Drs. Johanes Gluba Gebze |
Benyamin Simatupang | |||||||
Tedjo Soeprapto | ||||||||
Drs. Johanes Gluba Gebze |
Waryoto M.Si | |||||||
Alex Rumaseb | ||||||||
Drs. Romanus Mbaraka M.T. |
S.Sos | |||||||
Frederikus Gebze | SE | |||||||
Drs. Romanus Mbaraka M.T. |
Dewan Perwakilan
Distrik/Kecamatan
Kecamatan di Kabupaten Merauke adalah:
Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Merauke per tanggal 31 Desember 2012, menurut pendataan dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil berjumlah 246.852 Jiwa. Dari jumlah tersebut, Penduduk laki-laki mencapai 130.514 Jiwa dan perempuan mencapai 116.338 Jiwa. Jumlah Kepala Keluarga tercatat sebanyak 60.406 KK. Jumlah penduduk terbanyak terdapat di Distrik Merauke yang jumlahnya mencapai 115.359 Jiwa. Jumlah penduduk terkecil terdapat di Distrik Kaptel dengan jumlah penduduk sebanyak 1.833 Jiwa. Data tersebut dapat disajikan pada tabel berikut ini:
No | Nama Distrik | Laki-laki (Jiwa) | Perempuan (Jiwa) | Jumlah (Jiwa) | Jumlah KK (KK) |
---|---|---|---|---|---|
1 | Kecamatan Merauke | 60.869 | 54.490 | 115.359 | 27.209 |
2 | Kecamatan Muting | 2.978 | 2.722 | 5.700 | 1.359 |
3 | Kecamatan Okaba | 2.734 | 2.433 | 5.167 | 1.182 |
4 | Kecamatan Kimaam | 3.739 | 3.415 | 7.154 | 1.586 |
5 | Kecamatan Semanga | 8.560 | 7.644 | 16.204 | 4.402 |
6 | Kecamatan Tanah Miring | 10.933 | 9.571 | 20.504 | 5.341 |
7 | Kecamatan Jagebob | 4.941 | 4.239 | 9.180 | 2.551 |
8 | Kecamatan Sota | 2.085 | 1.830 | 3.915 | 935 |
9 | Kecamatan Ulilin | 2.661 | 2.298 | 4.959 | 1.262 |
10 | Kecamatan Elikobel | 2.545 | 2.112 | 4.657 | 1.157 |
11 | Kecamatan Kurik | 8.441 | 7.445 | 15.886 | 4.306 |
12 | Kecamatan Naukenjeray | 1.205 | 1.135 | 2.340 | 540 |
13 | Kecamatan Kaptel | 936 | 897 | 1.833 | 375 |
14 | Kecamatan Tubang | 1.486 | 1.366 | 2.852 | 673 |
15 | Kecamatan Ngguti | 1.124 | 1.008 | 2.132 | 436 |
16 | Kecamatan Tabonji | 3.019 | 2.766 | 5.785 | 1.370 |
17 | Kecamatan Waan | 2.332 | 2.158 | 4.490 | 1.085 |
18 | Kecamatan Ilwayab | 3.047 | 2.584 | 5.631 | 1.304 |
19 | Kecamatan Malind | 5.614 | 5.071 | 10.685 | 2.820 |
20 | Kecamatan Animha | 1.265 | 1.154 | 2.419 | 513 |
Transportasi
Untuk menuju ke Kota Merauke (Kota Rusa) bisa ditempuh dengan menggunakan kapal laut (Kapal Pelni) dan juga melalui transportasi udara yang dilayani oleh Meskapai Garuda Indonesia, Sriwijaya Air dan Lion Air.
Kota Merauke terkenal dengan sebutan Kota Rusa dikarenakan dahulu hewan jenis ini banyak sekali ditemukan di kota ini, perburuan rusa besar besaran akhir akhir ini di Pulau Kimaam, Distrik Ngguti, Distrik Okaba dan sekitarnya dikhawatirkan akan memusnahkan populasi hewan ini. Selain itu terdapat binatang-binatang asli Papua lainnya, seperti kangguru merah, burung pelikan, kasuari, kuskus, tikus berkantung, kura kura, kasuari, kakatua dan sebagainya. Perdagangan satwa satwa ilegal juga merupakan ancaman bagi kelestarian hewan hewan itu.
Dilihat dari kondisi geografi, sejarah, ekonomi dan budaya, Kota Merauke memiliki beberapa keistimewaan dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Pulau Papua. Secara geografi, kota Merauke adalah salah satu kota paling timur di Indonesia, sekaligus berbatasan dengan Negara (Papua New Guinea).
Di kota Merauke terdapat sebuah tugu yang merupakan kembaran dari tugu yang terdapat di Sabang, yaitu Tugu Sabang-Merauke. Tugu ini dibangun sebagai simbol Kesatuan Negara Republik Indonesia dari Sabang (Aceh) sampai Merauke (Papua). Tugu Sabang-Merauke ini bisa kita jumpai di Distrik Sota, yaitu sebuah daerah yang terletak di sebelah timur kota Merauke. Untuk menuju ke Sota kita bisa menggunakan kendaraan roda empat.
Perekonomian di kota Merauke termasuk berkembang. Kapal-kapal yang memuat kebutuhan pokok penduduk Kabupaten Merauke berdatangan dari Pulau Jawa, tetapi untuk kembali ke Pulau jawa kapal-kapal ini tidak memuat barang muatan. Terjadi juga transaksi dagang antara penduduk Merauke dengan penduduk Negara tetangga PNG yang datang ke daerah kabupaten Merauke (Pelintas Batas) khusus untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Masalah Flu Burung yang sering terdengar di media masa Indonesia seperti tidak terlihat di Pulau Papua khususnya di kota terujung sebelah timur Indonesia ini. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya akses transportasi ke daerah terujung timur Indonesia ini.
Terdapat berbagai sub marga dari Suku Marind-anim tersebut, yaitu:
- Kaize
- Gebze
- Balagaize
- Mahuze
- Ndiken
- Basik-basik
Pariwisata
Objek Wisata Alam
Taman Nasional Wasur adalah sebuah taman nasional yang di mana bentuknya berupa lahan basah, dan lahan basah ini merupakan lahan basah yang paling luas yang berada di Papua ataupun Irian Jaya namun Taman Nasional Wasur memiliki sedikit gangguan karena aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Lahan Basah yang ada di Taman Nasional Wasur merupakan lahan basah yang memiliki banyak fungsi penting diantaranya lahan basah ini menyediakan kebutuhan pangan yang cukup bagi ekosistem yang bernilai tinggi seperti kepiting, udang, dan ikan. Selain itu lahan basah ini juga berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi ekosistem yang ada di dalamnya.Taman Nasional Wasur di Merauke lebih dikenal dengan sebutan "Serengiti Papua".
Media
Televisi
Kabupaten Merauke juga sedang membangun beberapa Stasiun televisi lokal dan nasional, diantaranya:
Televisi nasional
- TVRI Nasional (26 UHF)
- RCTI (11 VHF)
- MNCTV (49 UHF)
- antv (36 UHF)
- CNBC Indonesia (55 UHF)
- Metro TV (30 UHF)
- Trans TV (45 UHF)
- Trans7 (56 UHF)
- tvOne (39 UHF)
- GTV (51 UHF)
- Kompas TV (48 UHF)
- iNews (22 UHF)
- Rajawali Televisi (33 UHF)
Televisi lokal
- TVRI Papua (7 VHF)
- Merauke TV (21 UHF)
Radio
Merauke juga sedang membangun beberapa Stasiun radio, diantaranya:
- Mantarena FM 97.7 FM
Lihat pula
Referensi
- ^ "Provinsi Papua Dalam Angka 2018". Diakses tanggal 18 Februari 2019.
- ^ "Kabupaten Merauke Dalam Angka 2016". BPS Kabupaten Merauke. Diakses tanggal 18 Februari 2019.
- ^ Frederikus Gebze, Juru Parkir Itu Kini Jadi Bupati Merauke
- ^ "Bupati Keerom, Merauke, Asmat dan Pegubin, Resmi Dilantik". www.papuatimes.co.id. Diakses tanggal 3 Mei 2021.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi