Farbakbuk adalah upacara adat perkawinan Suku Doreri. Suku Doreri tersebar di   beberap daerah di Provinsi Papua Barat, antara lain Nomfur, Teluk Doreri, Manokwari,  dan kepulauan Raja Ampat.

Prosesi

Upacara perkawinaan ini dilaksanakan malam hari.   Acara diawali dengan menyalakan pelita yang terbuat dari bambu. Pelita tersebut ditempatkan di sisi kiri dan kanan jalan masuk ke rumah mempelai perempuan.  Setiap pelita dijaga oleh para muda-mudi Suku Doreri.  Jika sebelah kiri dijaga oleh anak perempuan, maka di sebelah kiri dijaga oleh lelaki.  Setiap melewati pelita tersebut, phak pengantin lelaki harus membayar kepada penjaga pelita. Pembayaran tidak harus berupa uang,melainkan denganbenda-benda seperti piring,manik-manik, paseda, dan lainnya sebagainya.

Saat tiba di rumah mempelai perempuan, sang pengantin laki-laki tidak langsung masuk ke rumah, mereka harus menunggu di halaman rumah dan membayar berupa perahu atau atau benda-benda lain yang sesuai kemampuan sang mempelai laki-laki. Upacara penikahan ini dilaksanakan selam tiga hari.

Setelah upacara selesai, mempelai pria harus tinggal di rumah mempelai perempuan jika mereka belum memiliki rumah sendiri. Jika mereka sudah memiliki rumah sendiri, maka keluarga mempelai perempuan akan mengantar ke rumah baru dengan membawa berbagai macam keperluan dapur untuk rumah baru mereka.

Pakaian dan Perhiasan

Pakaian yang digunakan pengantin adalah pakaian adat doreri terbuat dari berbagai jenis tumbuhan seperti kulit kayu, bambu, maupun rumput. Sementara hiasan terbuat dari biji-bijian, kerang dan lain-lain. [1]


Referensi

  1. ^ Lien, Ratnawati (2017). Penetapan Warisan Buaya Tak Benda Indonesia Tahun 2017. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. hlm. 279.