Kereta api Argo Jati

kereta api eksekutif di Indonesia
Revisi sejak 16 Januari 2020 00.18 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Mengganti kategori yang dialihkan Kereta api di Indonesia menjadi Kereta api penumpang di Indonesia)

Kereta api Argo Jati (Carakan: ꦱꦼꦥꦸꦂ​ꦲꦂꦒ​ꦗꦠꦶ, Sepur Harga Jati) merupakan kereta api penumpang kelas eksekutif argo yang dioperasikan oleh PT Kereta api Indonesia (Persero) Daerah Operasi III Cirebon yang melayani rute Cirebon-Gambir dan sebaliknya. Awalnya KA ini melayani perjalanan reguler, namun sejak beroperasinya KA Argo Cheribon, jadwal reguler KA ini digunakan untuk KA Argo Cheribon sehingga membuat kereta api ini hanya berstatus sebagai kereta api fakultatif.

Kereta api Argo Jati
Berkas:New Papan Nama KA Argo Jati khas Daop 3.png
KA Argo Jati Fakultatif di Stasiun Cirebon
Informasi umum
Jenis layananKereta api fakultatif
StatusTidak Beroperasi
(Semua layanan KA dari tambahan s.d fakultatif dipindahkan ke Argo Cheribon)
Daerah operasiDaerah Operasi III Cirebon
Mulai beroperasi
  • 12 April 2007
    (sebagai KA Argo Jati layanan lama)
  • 3 November 2010
    (sebagai KA Argo Jati layanan baru)
Terakhir beroperasi
  • 15 Agustus 2019
    (Layanan KA Argo Jati reguler dihentikan dan diganti dengan KA Argo Cheribon)
  • 14 September 2019
    (Layanan KA Argo Jati Tambahan/Fakultatif diganti nama dengan Argo Cheribon)
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.000 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalGambir
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah
Stasiun akhirCirebon
Jarak tempuh219 km
Waktu tempuh rerata3 jam (rata-rata)
Frekuensi perjalanansatu kali perjalanan pulang pergi sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif Argo
Pengaturan tempat duduk50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia
Fasilitas observasiKaca panorama dupleks dengan tirai dan lapisan laminasi isolator panas
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiAda
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, dan peredam suara
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Kecepatan operasional70 s.d. 100 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Berkas:Logo Argo Jati.PNG
Logo pertama KA Argo Jati

Dalam perjalanannya, kereta api ini hanya berhenti di Jatibarang, Bekasi, dan Jatinegara (hanya untuk arah jakarta). Perjalanan sejauh 219 km hanya ditempuh dalam waktu rata-rata 3 jam saja.

Namun, sejak berlakunya GAPEKA baru mulai 1 Desember 2019, kereta api ini sudah tidak beroperasi, karena jadwalnya dialokasikan menjadi KA Argo Cheribon Tambahan (kelas Eksekutif, rangkaian idle KA Gajayana)


Asal-usul nama

Nama Argo, sebagaimana disebutkan dalam kelas pelayanan PT. KAI, merupakan sebuah brand image layanan kelas eksekutif. Sementara Jati sendiri berasal dari tokoh Walisongo yang berhasil mengembangkan Islam di Jawa, Sunan Gunung Jati. Keberhasilannya itulah yang kemudian dilekatkan pada nama kereta api ini, sehingga memunculkan kebanggaan bagi para penumpangnya.

Sejarah

Awal pengoperasian (2007-2010)

Sebelum KA Argo Jati diluncurkan, di jalur Jakarta - Cirebon terdapat dua KA yang beroperasi, yaitu KA Cirebon Ekspres kelas eksekutif-bisnis sebanyak 3 kali PP dan KA Cirebon Ekspres Utama kelas eksekutif sebanyak 2 kali pergi pulang. Kedua kereta mengawali dan mengakhiri perjalanan di Stasiun Gambir.

Peluncuran KA Argo untuk jalur ini pun sudah mulai diwacanakan mengingat adanya permintaan kelas argo dan turunnya pamor KA Cirebon Ekspres Utama. Maka, Daop III Cirebon meluncurkan KA Argo Jati pada tanggal 12 April 2007, berangkat pukul 14.00. KA ini menggunakan rangkaian bekas KA Argo Gede yang diproduksi pada tahun 1995 dan dengan diluncurkannya KA ini, lokomotif CC203 01 05 (CC 203 35) pun dikirim ke Cirebon sebagai penarik utama KA Argo Jati.[1]

Peluncuran kembali (2010-2019)

Peluncuran ulang kereta api Argo Jati dengan nama "New Argo Jati" pada saat itu dilaksanakan pada tanggal 3 November 2010 sebagai pengganti rangkaian kereta api Argo Jati layanan lama yang merupakan hasil improvisasi/peningkatan dari kereta api Cirebon Ekspres yang diresmikan tanggal 13 Mei 2005, sebagai cikal bakal kereta api Argo Jati. Animo masyarakat kota Cirebon dan sekitarnya terhadap layanan kereta api kelas eksekutif yang semakin meningkat, sehingga PT KAI berupaya meningkatkan layanan kelas eksekutif argo dengan jurusan Stasiun Gambir dan Stasiun Cirebon.

Sejak tahun 2013, lokomotif CC 206 resmi menggantikan lokomotif CC 203 35 yang biasa menarik kereta api Argo Jati. Selain itu, kereta api ini sempat mengalami beberapa kali pergantian rangkaian hingga akhirnya mendapatkan satu set rangkaian terbaru di tahun 2018.

Mulai tahun 2019, semua layanan KA Argo Jati baik reguler, tambahan, maupun fakultatif, bersama dengan KA Cirebon Ekspres dan KA Tegal Bahari dilebur menjadi Argo Cheribon.[2]

Rangkaian

Pada masa-masa awal beroperasi, kereta api ini menggunakan rangkaian kereta eksekutif keluaran tahun 1995 yang sebelumnya digunakan oleh kereta api Argo Gede bernomor K1 0 95 05, K1 0 95 11, K1 0 95 15, K1 0 95 16, K1 0 95 17, K1 0 95 19 dan K1 0 95 22. Rangkaian ini pada awalnya dilengkapi dengan kereta makan dan pembangkit (MP1) dengan nomor MP1 0 68 01, sebelum pada akhirnya posisinya digantikan oleh kereta makan dan kereta pembangkit yang terpisah dengan nomor M1 0 67 01 dan P 0 78 06.

Pada tahun 2010, bersamaan dengan peluncuran layanan baru yang bernama "New Argo Jati", maka kereta api ini pun kembali mendapatkan kereta eksekutif terbaru keluaran tahun 2010 dari PT INKA Madiun dengan nomor K1 0 10 01 - K1 0 10 06. Sedangkan K1 buatan tahun 1995 ex-Argo Gede digunakan sebagai rangkaian KA Cirebon Ekspres dan rangkaian cadangan KA Argo Jati. Karena rangkaian kereta baru ini tidak dilengkapi dengan kereta makan dan kereta pembangkit, maka kereta makan dan kereta pembangkit yang lama masih tetap digunakan.

Pada tahun 2016, kereta api Argo Jati sempat menggunakan rangkaian kereta kelas bisnis yang dimodifikasi oleh Balai Yasa Gubeng pada tahun 2015. Sedangkan rangkaiannya yang buatan tahun 2010 sempat dihibahkan ke kereta api Purwojaya yang saat itu naik kelas menjadi kelas eksekutif seluruhnya (sebelumnya eksekutif-bisnis) hingga 23 Februari 2017.

Mulai 25 Februari 2017, rangkaian KA Argo Jati sudah kembali menggunakan kereta eksekutif buatan tahun 2010 dari Kereta api Purwojaya, karena KA Purwojaya sudah mendapatkan hibah K1 buatan tahun 2009 (K1 0 09 01 - K1 0 09 10 dan M1 0 09 01) yang sebelumnya merupakan milik Kereta api Gajayana.

Mulai 29 Oktober 2018, KA Argo Jati mendapatkan rangkaian baru tahun 2018 trainset 21 (K1 0 18 123 - K1 0 18 132, M1 0 18 21 dan P 0 18 21), sedangkan rangkaian lama KA Argo Jati buatan tahun 2010 dihibahkan ke KA Ranggajati. Rangkaian ini dihibahkan pada kereta api Argo Lawu pada pertengahan tahun 2019, sementara KA Argo Jati mendapatkan rangkaian kereta eksekutif new image keluaran tahun 2017 (K1 2017) yang sebelumnya digunakan oleh kereta api Argo Muria, sebelum akhirnya menjadi milik KA Argo Cheribon.

Fasilitas

Berkas:Rangkaian Argo Jati.jpg
Rangkaian kereta KA Argo Jati yang bernuansa batik dari Tegalan.

Kereta api ini menyediakan fasilitas sarana hiburan selama perjalanan. Selain hiburan, penumpang juga dapat memesan makanan dan minuman dari kereta makan yang tersedia. Kereta ini, seperti semua kereta api eksekutif lainnya, diperlengkapi dengan toilet, AC, tempat duduk yang bisa dilipat dan diputar, serta rak bagasi yang cukup untuk memuat bagasi yang relatif besar.

Tarif

Tarif kereta api ini adalah Rp170.000,00 - Rp270.000,00, bergantung pada jarak yang ditempuh penumpang serta hari-hari tertentu seperti akhir pekan dan libur nasional.

Referensi

  1. ^ Majalah KA Edisi Mei 2014
  2. ^ Wamad, Sudirman. "Tiga Kereta Rute Cirebon Ganti Nama Jadi Argo Cheribon". detikfinance. Diakses tanggal 2019-10-11. 

Pranala luar

(Indonesia) Situs web resmi PT Kereta Api Indonesia