Dyah Tagwas adalah seorang raja dari Wangsa Sanjaya, berkuasa di Kerajaan Medang (Mataram Kuno) pada abad ke-9. Gelar lengkapnya Maharaja Dyah Gwas Sri Jayakirtiwardhana, sebagaimana dituliskan dalam Prasasti Er Hangat (888 M).[1] Menurut daftar raja dalam Prasasti Wanua Tengah III (908 M), ia memerintah menggantikan Rakai Kayuwangi, dan setelah turun tahta digantikan oleh Rakai Panumwangan.[2]

Pada namanya tidak ada nama daerah lungguh (gelar Rakai); mungkin karena ketika naik tahta/merebut kekuasaan belum pernah menjabat baik di ibukota ataupun di daerah (watak), atau karena belum dewasa.[3]

Masa pemerintahannya disebutkan Prasasti Wanua Tengah III cukup singkat, hanya sekitar 8 bulan saja (5-2-885 s.d. 27-9-885). Menurut daftar raja dalam Prasasti Mantyasih (907M), nama Dyah Tagwas dan beberapa raja Medang lainnya tidak ditemukan. Hal ini kemungkinan karena prasasti Mantyasih menyebutkan hanya raja-raja yang memerintah lama dan berkuasa penuh, sehingga gelar pada nama raja-raja keturunan Sanjaya pada prasasti tersebut ialah Sri Maharaja.

Pada tahun 888, Dyah Tagwas masih mengeluarkan Prasasti Er Hangat yang ditemukan di daerah Banjarnegara, Jawa Tengah.[1] Diperkirakan saat itu ia telah digulingkan, tapi masih mengklaim kekuasaan di daerah tertentu.

Referensi

  1. ^ a b Sejarah nasional Indonesia: Jaman kuno. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1975. 
  2. ^ Ras, J. J. (2014). Masyarakat dan Kesusastraan di Jawa. Yayasan Pustaka Obor Indonesia. ISBN 978-979-461-899-8. 
  3. ^ Boechari (2013-07-08). Melacak Sejarah Kuno Indonesia lewat Prasasti. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-2-85539-473-2. 
Didahului oleh:
Rakai Kayuwangi
Raja Mataram

(Wangsa Sanjaya)
885

Diteruskan oleh:
Rakai Panumwangan