Al-Mizan (majalah)

surat kabar dari Sumatra Barat pada zaman Hindia Belanda

Al-Mizan adalah majalah Islam bulanan beraksara Arab-Melayu yang terbit di Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat dari 1918 hingga 1922.[1] Majalah ini digerakkan oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah di bawah asuhan Syekh Hasan Basri, seorang ulama terkemuka di Maninjau yang pernah menduduki jabatan sebagai "de commissaris" Ittihad Ulama Sumatera (Persatuan Ulama Sumatera) pada 1916.

Sampul majalah Al-Mizan.

Al-Mizan umumnya berisi karangan mengenai agama serta memuat rubrik jawaban pertanyaan kiriman pembaca.

Isi

Majalah Al-Mizan ditulis menggunakan aksara Arab dalam bahasa Melayu. Al-Mizan adalah kata dalam bahasa Arab yang berarti timbangan. Penanggalannya mengikuti kalender Hijriyah.

Selain dari daerah-daerah Sumatera Barat, pembaca Al-Mizan berasal dari Aceh, Tapanuli, Deli, Pekanbaru, dan Jambi. Hal itu tercermin pada rubrik pertanyaan pembaca Al-Mizan. Rubrik ini dikelola oleh sederet ulama seperti Muhammad Sa’ad al-Khalidi Mungka, Khatib Ali Padang, Muhammad Nur Bayur Maninjau, Abdullah Maninjau, Sulaiman Ar-Rasuli Candung, Jamil Jaho Padangpanjang, dan Machudum Tanjuang Bingkuang Solok. Umumnya, ulama-ulama tersebut faqih dalam Mazhab Syafi’i.

Lihat pula

  • Al-Munir, majalah Islam yang terbit di Padang dan tercatat sebagai media massa Islam pertama di Indonesia

Referensi