Bahasa Jawa Mataraman

bagian dari rumpun bahasa Austronesia
Revisi sejak 28 Januari 2020 08.58 oleh 115.178.235.140 (bicara) (Kosakata: Penambahan "colut")

Bahasa Jawa Mataraman adalah sebuah dialek bahasa Jawa yang banyak dituturkan di bekas wilayah Keresidenan Madiun dan Kediri, yakni Kota dan Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Nganjuk, Kota dan Kabupaten Kediri, Trenggalek, Tulungagung, Kota dan Kabupaten Blitar, dan sebagian Jombang—semuanya dalam wilayah Provinsi Jawa Timur yang mana daerah tersebut bisa disebut "Mataraman"[2]. Hal yang paling terlihat dari bahasa Jawa dialek ini adalah penggunaan bahasa yang masih terkesan halus meski tidak sehalus masyarakat di Yogyakarta dan Surakarta.[3]

Bahasa Jawa Mataraman
Basa Jawa Mataraman
Dituturkan diMadiun, Ngawi, Magetan, Nganjuk, Kediri, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar
WilayahIndonesia Jawa Timur, Indonesia
Penutur
9,4 juta (2010)[1]
Lihat sumber templat}}
Beberapa pesan mungkin terpotong pada perangkat mobile, apabila hal tersebut terjadi, silakan kunjungi halaman ini
Klasifikasi bahasa ini dimunculkan secara otomatis dalam rangka penyeragaman padanan, beberapa parameter telah ditanggalkan dan digantikam oleh templat.
Posisi bahasa Jawa Mataraman dalam harap diisi Sunting klasifikasi ini 

Catatan:

Simbol "" menandai bahwa bahasa tersebut telah atau diperkirakan telah punah
Kode bahasa
ISO 639-3
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Ciri utama Bahasa Jawa dialek Mataraman terdapat perbedaan pada intonasi dengan intonasi bahasa Jawa standar yang mana sering memberi tekanan pada suku kata pertama, misalnya "Byuh-byuh, uayune cah iki" ("Waduh, cantiknya anak ini").[4]

Pembagian wilayah kebudayaan

Istilah "Mataraman" merujuk pada suatu wilayah kebudayaan di Jawa Timur yang meliputi bekas wilayah Keresidenan Madiun dan Kediri karena wilayah tersebut pernah dikuasai oleh Kesultanan Mataram. Wilayah tersebut terbagi menjadi dua, yaitu Mataraman Kulon (meliputi Pacitan, Ngawi, Magetan, dan Ponorogo) dan Mataraman Wetan (meliputi Nganjuk, Trenggalek, Tulungagung, Kediri, Blitar, dan Madiun). Kepekatan kebudayaan sosial Mataraman lebih mudah dijumpai di Mataraman Kulon daripada Mataraman Wetan.[5]

Fonologi

Bahasa Jawa Mataraman—terutama pada subdialek Mataraman Wetan—memiliki perbedaan bunyi jika dibandingkan dengan subdialek Mataraman Kulon maupun dialek Surakarta, seperti kata "putih" sering diucapkan [puteh] selain itu ada juga [mכleh]. Hal ini diduga karena ia juga mendapat sedikit pengaruh dari bahasa Jawa dialek Surabaya/Malang.[6]

Kosakata

Dialek Mataraman Dialek lain / Bahasa Baku Bahasa Indonesia
awit / wiwit mulai
bar mari (Surabaya) selesai
bocah arek (Surabaya), lare (Osing) anak
cengoh bodo, longor (Surabaya) bodoh
colut meninggalkan tempat (seperti sekolah/kerja) sebelum waktu yang ditentukan
heci pia-pia (Semarang), ote-ote (Surabaya), weci (Malang) sejenis bakwan
jingklong nyamuk
keblondrok menyesal setelah membeli suatu barang karena harga yang ditawarkan terlalu mahal
kemlinthi kêmaki sombong
lèmpoh kesel lelah
mau maêng (Surabaya) tadi
mbècèk mengunjungi tempat persemayaman jenazah
mbêsuk ngendangi menjenguk
mblituk'i mbujuki (Surabaya) berbohong
mboyak babah (Surabaya) biarkan
ngengkag berjalan cepat dengan gerakan goyang
men nemen sangat ... sekali
nggajak keren, necis
nylènthèt membolos
pakpuh/bupuh pakdhe/budhe (Surabaya) paman/bibi
pit sepedha sepeda
ujug-ujug tiba-tiba
umbar, tog jar (Surabaya) membiarkan
wayer kipas angin

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Tabel Hasil Sensus Penduduk 2010 Provinsi JAWA TIMUR". bps.go.id. Badan Pusat Statistik. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Oktober 2011. Diakses tanggal 30 November 2019. 
  2. ^ Uhlenbeck, E.M. 1964. A Critical Survey of Studies on the Languages of Java and Madura. The Hague: Martinus Nijhoff
  3. ^ Budi, Arifina. "Ini Keunikan yang Hanya Dimiliki Masyarakat Jawa Timur". Good News From Indonesia. Diakses tanggal 2020-01-28. 
  4. ^ Paryono, Yani (2014). Sistem Kata Ulang Bahasa Jawa Subdialek Madiun. doi:10.31503/madah.v5i2.515. 
  5. ^ Satrya, I Dewa Gde (2016-08-16). "Belajar Nilai dari Keluarga Jawa Mataraman". Universitas Ciputra. Diakses tanggal 2020-01-28. 
  6. ^ Ningsih, Faridha Sadik Purwita (2013). "Pemetaan Bahasa Jawa Dialek Mataraman di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur". Universitas Muhammadiyah Malang: Hal. 3. 

Pranala luar