Pemrograman neurolinguistik

Revisi sejak 1 Februari 2020 16.13 oleh Pirmanagement (bicara | kontrib) (penambahan titel)

Neuro-linguistic programming (NLP) adalah sebuah pendekatan komunikasi, pengembangan pribadi, dan psikoterapi yang diciptakan oleh Richard Bandler dan John Grinder di California, USA pada tahun 1970-an. Penciptanya mengklaim adanya hubungan antara proses neurologi ("neuro"), bahasa ("linguistic") dan pola perilaku yang dipelajari melalui pengalaman ("programming") dan bahwa hal tersebut dapat diubah untuk mencapai tujuan tertentu dalam kehidupan.[1][2] Bandler dan Grinder mengklaim bahwa ketrampilan seseorang dapat "dimodel" menggunakan metodologi NLP kemudian ketrampilan tersebut dapat dimiliki oleh siapa saja.[3][4][5][6][7] Bandler dan Grinder juga mengklaim bahwa NLP dapat mengobati masalah seperti pobia, depresi, gangguan kebiasaan, penyakit psikosomatik, miopi,[8] alergi, flu[8] dan gangguan belajar, seringkali hanya dalam satu sesi terapi.[9][10][11][12] NLP telah diadopsi oleh beberapa hipnoterapis dan dalam seminar-seminar yang dipasarkan untuk bisnis dan pemerintahan.[13][14] Ulasan penelitian empiris menunjukkan bahwa NLP telah gagal memproduksi hasil yang dapat diandalkan terhadap ajaran intinya. Bukti ilmiah mengungkapkan bahwa NLP didiskreditkan sebagai pseudosains. Ulasan ilmiah menunjukkan adanya beberapa kesalahan faktual,[13][15] dan gagal untuk menghasilkan hasil yang ditegaskan oleh para pendukungnya.[16][17] Menurut psikolog klinis Grant Devilly (2005),[18] NLP telah mengalami penurunan dalam prevalensi sejak tahun 1970-an. Kritik telah melampaui kurangnya bukti empiris untuk efektivitas, mengatakan bahwa NLP memamerkan karakteristik pseudosains,[18] judul,[19] konsep dan terminologinya juga.[20][21] NLP tampil sebagai contoh dari pseudosains untuk memfasilitasi pengajaran literasi sains di tingkat profesional dan universitas.[22][23][24] NLP juga muncul pada daftar intervensi yang didiskreditkan berbasis ulasan konsensus ahli.[16] Dalam penelitian yang dirancang untuk mengidentifikasi "faktor dukun" dalam praktik kesehatan mental modern, Norcross et al. (2006) [21] mendaftarkan NLP sebagai kemungkinan didiskreditkan untuk pengobatan masalah perilaku. Norcross et al. (2010) mendaftarkan NLP dalam sepuluh besar intervensi yang paling didiskreditkan[25], Glasner-Edwards dan Rawson (2010) mendaftarkan terapi NLP sebagai "pasti didiskreditkan".[26]

.

Sejarah dan konsep

Awal pengembangan

Menurut Bandler dan Grinder, NLP terdiri dari metodologi yang disebut "modeling" dan serangkaian teknik yang berasal dari aplikasi awal yang dikembangkan oleh Bandler dan Grinder.[27][28] Banyak di antara metode-metode yang dianggap fundamental berasal dari pemodelan oleh Bandler dan Grinder terhadap hasil karya Virginia Satir, Milton Erickson, dan Fritz Perls.[29] Bandler dan Grinder juga menarik teori-teori dari Gregory Bateson, Alfred Korzybski dan Noam Chomsky, terutama transformasi grammar.[20][30][31] Bandler dan Grinder mengklaim bahwa terapi "ajaib" yang dilakukan oleh Perls, Satir dan Erickson, dan pada aktivitas manusia yang kompleks, memiliki suatu struktur tertentu yang kemudian dapat dikodifikasikan menggunakan metodologi mereka untuk selanjutnya dapat dipelajari oleh orang lain. Buku mereka pada tahun 1975 berjudul The Structure of Magic I: A Book about Language and Therapy ditujukan untuk menjadi kodifikasi teknik terapi dari Perls dan Satir.[32]

Titel / Gelar Akademik "S.Psi., M.NLP"

Merupakan gelar akademik bagi para lulusan Sarjana Psikologi yang mengambil program master dalam bidang Psikologi Terapan.

Teknik

 
An "eye accessing cue chart" as it appears as an example in Bandler & Grinder's Frogs into Princes (1979). The six directions represent "visual construct", "visual recall", "auditory construct", "auditory recall", "kinesthetic" and "auditory internal dialogue".

Menurut sebuah studi dari Steinbach,[33] interaksi klasik dalam NLP dapat dipahami dalam beberapa tahap utama termasuk membangun hubungan, mengumpulkan informasi tentang keadaan masalah mental dan tujuan yang diinginkan, dengan menggunakan alat dan teknik khusus untuk melakukan intervensi, dan mengintegrasikan perubahan yang diusulkan dalam kehidupan klien. Seluruh proses dipandu oleh respon non-verbal klien.[33] Yang pertama adalah tindakan membangun dan mempertahankan hubungan antara praktisi dan klien yang dicapai melalui pacing-leading perilaku verbal (misalnya predikat sensorik dan kata kunci) dan perilaku non-verbal (misalnya matching-mirroring perilaku non-verbal, atau menanggapi gerakan mata) dari klien.[34]

Setelah hubungan terbentuk, praktisi mulai mengumpulkan informasi (misalnya dengan menggunakan pertanyaan Meta-Model) tentang keadaan klien saat ini serta membantu klien menentukan keadaan atau tujuan yang diinginkan untuk interaksi. Praktisi memberi perhatian khusus pada respon verbal dan non-verbal ketika klien mendefinisikan keadaan sekarang dan keadaan yang diinginkan dan setiap "sumber daya" yang mungkin diperlukan untuk menjembatani kesenjangan tersebut.[33] Klien biasanya didorong untuk mempertimbangkan konsekuensi hasil yang diinginkan, dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi kehidupan dan hubungan pribadi atau profesional nya, dengan mempertimbangkan niat positif dari setiap masalah yang mungkin timbul (misal:memeriksa ekologi).[33] Keempat, praktisi membantu klien dalam mencapai hasil yang diinginkan dengan menggunakan alat dan teknik tertentu untuk mengubah representasi internal dan tanggapan terhadap rangsangan di dunia.[35][36] Akhirnya, perubahan di future-pacing dengan membantu klien untuk berlatih secara mental dan mengintegrasikan perubahan kedalam kehidupannya [33] Sebagai contoh, klien mungkin diminta untuk "melangkah ke masa depan" dan mewakili (secara mental melihat, mendengar dan merasakan) bagaimana rasanya ketika telah mencapai hasilnya.

Menurut Stollznow (2010), "NLP juga melibatkan analisis fringe discourse dan pedoman praktis untuk meningkatkan komunikasi. Misalnya, satu teks menegaskan ketika Anda mengadopsi kata "tapi", orang akan mengingat apa yang Anda katakan sesudahnya. Dengan menggunakan kata "dan", orang-orang mengingat apa yang Anda katakan sebelum dan sesudahnya.[37]

Referensi

  1. ^ Tosey, P. & Mathison, J., (2006) "Introducing Neuro-Linguistic Programming Centre for Management Learning & Development, School of Management, University of Surrey.
  2. ^ Dilts, R., Grinder, J., Delozier, J., and Bandler, R. (1980). Neuro-Linguistic Programming: Volume I: The Study of the Structure of Subjective Experience. Cupertino, CA: Meta s dniPublications. hlm. 2. ISBN 978-0916990077.  line feed character di |publisher= pada posisi 22 (bantuan)
  3. ^ Bandler, Richard; John (1975). The Structure of Magic I: A Book about Language and Therapy. Science and behavior Books Inc. hlm. 5–6. ISBN 0831400447. 
  4. ^ Grinder, John; Carmen (2001). "Chapter 2: Terminology". Whispering In The Wind. J & C Enterprises. ISBN 0971722307. NLP is a modeling technology whose specific subject matter is the set of differences that make the difference between the performance of geniuses and that of average performers in the same field or activity. In this sense, the objective of modeling studies in NLP is to explicate in a transferable and learnable code these sets of differences.1 The core activity, then, is the mapping of tacit knowledge onto an explicit model. This meta-discipline was created by John Grinder and Richard Bandler in the early 70's. 
  5. ^ Bandler, Richard (1993). Time for a Change. Meta Pubns. hlm. vii. ISBN 9780916990282. Two decades ago, the founders of neurolinguistic programming (NLP) sought to answer that "why" usefully. With a functional answer to that question, we could train people to perform like geniuses.  line feed character di |quote= pada posisi 133 (bantuan)
  6. ^ Grinder, John (2008). What is NLP? (Promotional video) (dalam bahasa English). Australia: Inspiritive. Diakses tanggal June 1, 2013. 
  7. ^ Bandler, Richard (2008). What is NLP? (Promotional video) (dalam bahasa English). NLP Life. Diakses tanggal June 1, 2013. 
  8. ^ a b Dalam sebuah seminar, Bandler & Grinder (1981, p. 166) mengklaim bahwa satu sesi NLP dikombinasikan dengan hipnosis dapat menghilangkan masalah penglihatan tertentu seperti miopi dan menyembuhkan flu yang umum (op.cit., p. 174)...(Juga, op.cit., p. 169) Bandler dan Grinder percaya bahwa, menggabungkan NLP dengan regresi hipnosis, seseorang tidak hanya mengobati masalah, tetapi juga menjadi lupa terhadap fakta bahwa penyakitnya pernah ada. Sehingga setelah satu sesi terapi, seorang perokok menyangkal pernah merokok, bahkan ketika keluarga dan rekan-rekannya bersikeras sebaliknya. Grinder, John.; Richard Bandler; Connirae Andreas (ed.) (1981). Trance-Formations: Neuro-Linguistic Programming and the Structure of Hypnosis. Moab, UT: Real People Press. ISBN 0-911226-23-0. Klaim tentang miopi diulang pada bab 4 di buku Grinder, John; Bostic-St. Clair (2001) Whispering in the Wind. J&C Enterprises ISBN 0-9717223-0-7
  9. ^ Bandler, Richard (1993). Time for a Change. Meta Pubns. hlm. vii. ISBN 9780916990282. In single sessions, they can accelerate learning, neutralize phobias, enhance creativity, improve relationships, eliminate allergies, and lead firewalks without roasting toes. NLP achieves the goal of its inception. We have ways to do what only a genius could have done a decade ago. 
  10. ^ Bandler, Richard (2008). What is NLP? (Promotional video) (dalam bahasa English). NLP Life. Diakses tanggal June 1, 2013. We can reliably get rid of a phobia in ten minutes -- every single time. 
  11. ^ Bandler, Richard; John (1985). Andreas, Connirae, ed. Trance-formations. Real People Press. hlm. 166–8,173–4. ISBN 0911226222. 
  12. ^ Grinder, John; Bostic St. Clair, Carmen (2001). "Chapter 4: Personal Antecedents of NLP". Whispering In The Wind. J & C Enterprises. ISBN 0971722307. 
  13. ^ a b von Bergen, C. W. (1997). "Selected alternative training techniques in HRD". Human Resource Development Quarterly. 8 (4): 281–294. doi:10.1002/hrdq.3920080403. 
  14. ^ Dowlen, Ashley (1 January 1996). "NLP - help or hype? Investigating the uses of neuro-linguistic programming in management learning". Career Development International. 1 (1): 27–34. doi:10.1108/13620439610111408. 
  15. ^ Druckman, Daniel (1 November 2004). "Be All That You Can Be: Enhancing Human Performance". Journal of Applied Social Psychology. 34 (11): 2234–2260. doi:10.1111/j.1559-1816.2004.tb01975.x. 
  16. ^ a b Witkowski, Tomasz (1 January 2010). "Thirty-Five Years of Research on Neuro-Linguistic Programming. NLP Research Data Base. State of the Art or Pseudoscientific Decoration?". Polish Psychological Bulletin. 41 (2). doi:10.2478/v10059-010-0008-0. 
  17. ^ Sharpley, Christopher F. (1 January 1987). "Research findings on neurolinguistic programming: Nonsupportive data or an untestable theory?". Journal of Counseling Psychology. 34 (1): 103–107. doi:10.1037/0022-0167.34.1.103. 
  18. ^ a b Devilly, Grant J. (1 June 2005). "Power Therapies and possible threats to the science of psychology and psychiatry". Australian and New Zealand Journal of Psychiatry. 39 (6): 437–445. doi:10.1111/j.1440-1614.2005.01601.x. PMID 15943644. 
  19. ^ Corballis, M.C. (1999). "Are we in our right minds?". Dalam S.D. Sala. Mind Myths: Exploring Popular Assumptions About the Mind and Brain (edisi ke-Repr.). Chichester, UK: John Wiley & Sons. hlm. 41. ISBN 0-471-98303-9. 
  20. ^ a b Stollznow, K. (2010). "Bad language: Not-so Linguistic Programming". Skeptic. 15 (4): 7. 
  21. ^ a b Norcross, John C. (1 January 2006). "Discredited psychological treatments and tests: A Delphi poll". Professional Psychology: Research and Practice. 37 (5): 515–522. doi:10.1037/0735-7028.37.5.515. 
  22. ^ Lum.C (2001). Scientific Thinking in Speech and Language Therapy. Psychology Press. hlm. 16. ISBN 0-8058-4029-X. 
  23. ^ Lilienfeld, Scott O. (1 July 2001). "The Teaching of Courses in the Science and Pseudoscience of Psychology: Useful Resources". Teaching of Psychology. 28 (3): 182–191. doi:10.1207/S15328023TOP2803_03. 
  24. ^ Dunn D, Halonen J, Smith R (2008). Teaching Critical Thinking in Psychology. Wiley-Blackwell. hlm. 12. ISBN 978-1-4051-7402-2. 
  25. ^ Norcross, John C. (1 September 2010). "What Does Not Work? Expert Consensus on Discredited Treatments in the Addictions". Journal of Addiction Medicine. 4 (3): 174–180. doi:10.1097/ADM.0b013e3181c5f9db. 
  26. ^ Glasner-Edwards, Suzette (1 October 2010). "Evidence-based practices in addiction treatment: Review and recommendations for public policy". Health Policy. 97 (2-3): 93–104. doi:10.1016/j.healthpol.2010.05.013. 
  27. ^ Bandler, Richard; John (1975). The Structure of Magic I: A Book about Language and Therapy. Science and behavior Books Inc. hlm. 6. ISBN 0831400447. 
  28. ^ Grinder, John; Bostic St. Clair, Carmen (2001). "Chapter 2: Terminology". Whispering In The Wind. J & C Enterprises. ISBN 0971722307. 
  29. ^ Bandler, Richard; Grinder, John (1979). Andreas, Steve, ed. Frogs into Princes:Neuro Linguistic Programming. Real People Press. hlm. 8. ISBN 0911226192. 
  30. ^ Wake, Lisa (2001). Neurolinguistic psychotherapy : a postmodern perspective. London: Routledge. ISBN 9780415425414. 
  31. ^ Bandler, Richard; John (1975). The Structure of Magic I: A Book about Language and Therapy. Science and behavior Books Inc. ISBN 0831400447. 
  32. ^ Bandler, Richard; John (1975). The Structure of Magic I: A Book about Language and Therapy. Science and behavior Books Inc. hlm. 6. ISBN 0831400447. 
  33. ^ a b c d e Steinbach, A. (1984). Neurolinguistic programming: a systematic approach to change. Canadian Family Physician, 30, 147-50. PMC 2153995
  34. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bandler & Grinder 1979
  35. ^ Bandler, 1984. pp. 134–137
  36. ^ Masters, B Rawlins, M, Rawlins, L, Weidner, J. (1991). "The NLP swish pattern: An innovative visualizing technique". Journal of Mental Health Counseling. 13 (1): 79–90. 
  37. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Not-so Linguistic Programming