Mata Hari
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. |
Mata Hari adalah nama panggung dari Margaretha Geertruida "Grietje" Zelle (7 Agustus 1876 – 15 Oktober 1917). Ia adalah seorang penari eksotis dan pelacur yang dihukum tembak mati di Prancis atas tuduhan menjadi mata-mata saat Perang Dunia I.
Mata Hari | |
---|---|
Lahir | Margaretha Geertruida Zelle 7 Agustus 1876 Leeuwarden, Belanda |
Meninggal | 15 Oktober 1917 Vincennes, Paris, Prancis | (umur 41)
Kebangsaan | Belanda |
Tinggi | 5 kaki 10 inci (1,78 m) |
Suami/istri | Rudolf John MacLeod (1895–1906) (cerai) |
Anak | Norman-John MacLeod Jeanne-Louise MacLeod |
Kehidupan
Margaretha Zelle dilahirkan di Leeuwarden, Friesland, Belanda,[1] anak tertua dari pasangan Adam Zelle (2 Oktober 1840 – 13 Maret 1910), pemilik toko topi, dan Antje van der Meulen (21 April 1842 – 9 Mei 1891).[2] Ia memiliki 3 saudara laki-laki. Ayahnya berhasil melakukan investasi yang sukses dalam bidang perminyakan dan dapat memberikan Margaretha masa kanak-kanak yang mewah,[3] termasuk sekolah eksklusif sampai usia 13.[4] Meskipun ada pernyataan tradisional bahwa Mata Hari sebagian orang Jawa, yaitu orang Indonesia, keturunan, para sarjana menyimpulkan bahwa ia tidak memiliki keturunan Asia atau Timur Tengah dan kedua orang tuanya adalah orang Belanda.[5]
Segera setelah ayah Margaretha bangkrut pada tahun 1889, orangtuanya bercerai, dan kemudian ibunya meninggal pada tahun 1891.[3][4] Ayahnya menikah kembali di Amsterdam pada 9 Februari 1893 dengan Sussana Catharina ten Hoove (11 Maret 1844 - 1 Desember 1913). Akhirnya, Margaretha memutuskan untuk pindah dan hidup bersama walinya, Mr. Visser, di Sneek, Leiden. Di sana, ia belajar untuk menjadi guru taman kanak-kanak, tetapi ketika kepala sekolah mulai menggodanya dengan menyentuhnta, ia dikeluarkan dari taman kanak-kanak oleh ayah baptisnya yang tersinggung.[3][4][6]
Ia pernah ditinggal mati anak laki-lakinya akibat keracunan, dan bercerai tahun 1906 dari suaminya, seorang angkatan laut Belanda yang usianya terpaut 20 tahun lebih tua darinya. Sebelumnya ia dan suaminya pernah tinggal di Jawa dan Sumatra antara 1897-1902.[7]
Kehidupannya yang penuh liku banyak difilmkan dalam berbagai versi. Dari Mata Hari (1931), yang dibintangi oleh Greta Garbo; Mata Hari, Agent H21 (1964) versi Prancis oleh Jeanne Moreau, sampai film Mata Hari versi ketiga (1985), termasuk film Indonesia berjudul Sang Penari (2007), bintang nasional Prisia Nasution berperan sebagai agen rahasia ini, yang diangkat dari novel dengan judul sama, karya Dukut Imam Widodo.
Mata-mata
Sebelum terjun di dunia spionase, wanita yang memiliki kode rahasia H21 ini mengawali kariernya sebagai penari erotis di Paris. Berbekal keahlian erotic temple dances yang dipelajari di India dan daya pikatnya yang tinggi, dia menjadi terkenal di mana-mana. Tak heran bila kemudian tawaran menari banyak berdatangan dari kota kota besar di Eropa bahkan Mesir. Kondisi inilah yang kemudian menyeretnya dalam dunia spionase. Saat menjadi stripper di Berlin, Agen rahasia Jerman merekrutnya.
Mata Hari kemudian sering berkelana baik antar kota maupun antar negeri. karena terkenal sering bepergian, maka dia tidak punya kesulitan untuk menyusup, termasuk dalam masa Perang Dunia I. Di banyak tempat dia melakukan affair dengan banyak orang penting, juga ditawari sebagai mata-mata Prancis dengan honor 1 juta Frank pada saat itu.
MI5 mulai curiga dengan aktivitas yang dilakukan oleh Mata Hari. Agen Rahasia Inggris itu lalu menginterograsinya. Namun mereka tidak bisa memaksa Mata Hari untuk membuka mulut. Berkali-kali interogasi dilakukan, tetapi hasilnya tetap nihil. Sampai akhirnya Agen Rahasia Prancis berhasil menangkap dan menginterogasinya saat dia akan menyeberangi Prancis untuk mengunjungi salah satu affairnya. Agen Rahasia Prancis menangkap Mata Hari karena diyakini dialah "The Greatest Woman Spy" yang mesti bertanggung jawab atas kematian beribu-ribu tentara akibat informasi yang diberikannya. Dia lalu diadili di pengadilan perang dan dieksekusi di hadapan regu tembak pada tanggal 15 Oktober 1917. Meskipun demikian, banyak yang mempermasalahkan eksekusi yang dilakukan oleh Mata hari. Statusnya antara double agent dengan orang bersalah masih dipertanyakan. Namun dia layak dimasukkan ke dalam catatan sejarah.
Daftar Film tentang Mata Hari
- Mata Hari (1931)
- Mata Hari (1985, Sylvia Kristel)
- Mata-Hari (1964)(versi judul lain: "Mata-Hari, agente segreto H21")
- Mata Hari, la vraie histoire (2003) (TV)
- Fall Mata Hari, Der (1966) (TV)
- Mata Hari (1978)
- Mata Hari (1920)
- Mata Hari, die rote Tänzerin (1927) (versi judul lain: "Mata Hari" atau "Mata Hari: the Red Dancer")
- Caméra explore le temps: Mata Hari, La (1964) (TV)
- Mata Hari, mythe et réalité d'une espionne (1998)
- Operación Mata Hari (1968) (versi judul lain: "Operation Mata Hari")
- "Dossier Mata Hari" (1967) (miniseri TV)
- Yo no soy la Mata-Hari (1949) (versi judul lain:"I'm Not Mata Hari")
Daftar Novel tentang Mata Hari
- Namaku Mata Hari (Remy Sylado)
- Sang Penari (Dukut Imam Widodo)
- De Moord op Matahari (S. Wagenaar)
- Matahari Courtesan and Spy (Majoor Coulson)
- Matahari (J.C. Brokken)
- The Fatal Lover (Juli Wheelwright)
- The Spy (Paulo Coelho)
Referensi
- ^ Her birth house, at Kelders 33, survived a big fire that destroyed the three houses immediately next to it on 19 October 2013.[butuh rujukan]
- ^ Ancestors of Margaretha Geertruida ZELLE. www.praamsma.org
- ^ a b c Jennifer Rosenberg Mata Hari. About.com
- ^ a b c "Mata Hari". Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 September 2010. Diakses tanggal 2010-07-05. . World of Biography
- ^ Cohen, M. (27 October 2010). Performing Otherness: Java and Bali on International Stages, 1905-1952. Springer. ISBN 9780230309005. Diakses tanggal 15 October 2017 – via Google Books.
- ^ Denise Noe Mata Hari Diarsipkan 9 February 2015 di Wayback Machine.. Crimelibrary.com. Retrieved on 15 October 2011.
- ^ "Mata Hari". Encyclopædia Britannica. Diakses tanggal 2007-08-21.