Taufiq Kiemas

politikus Indonesia (1942–2013)

Dr. (HC) H. Muhammad Taufiq Kiemas (31 Desember 1942 – 8 Juni 2013) adalah seorang negarawan dan politikus Indonesia. Ia menjabat sebagai Ketua MPR-RI periode 2009–2014, tetapi di tengah masa jabatannya, ia meninggal dunia pada 8 Juni 2013. Taufiq Kiemas juga merupakan suami dari Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri.

Taufiq Kiemas
Berkas:Taufiq Kiemas.jpg
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia ke-13
Masa jabatan
1 Oktober 2009 – 8 Juni 2013
PresidenSusilo Bambang Yudhoyono
Bapak Negara Indonesia ke-5
Masa jabatan
23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004
PresidenMegawati Soekarnoputri
Bapak Wakil Negara Indonesia ke-8
Masa jabatan
20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001
PresidenAbdurrahman Wahid
Wakil PresidenMegawati Soekarnoputri
Informasi pribadi
Lahir(1942-12-31)31 Desember 1942
Jepang Krui, Lampung, Masa Pendudukan Jepang
Meninggal8 Juni 2013(2013-06-08) (umur 70)
Singapura Singapura
KebangsaanIndonesia Indonesia
Partai politikPDI Perjuangan
Suami/istriMegawati Soekarnoputri
HubunganNazarudin Kiemas (adik)
AnakPuan Maharani
Orang tuaTjik Agus Kiemas
Hamzathoen Roesyda
AlmamaterSMA Negeri 2 Palembang
Universitas Sriwijaya
PekerjaanPolitikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Latar belakang

Taufiq lahir dari pasangan Tjik Agus Kiemas dan Hamzathoen Roesyda. Ayahnya berasal dari Sumatra Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau. Ia merupakan penghulu kaum keluarga ibunya di Kanagarian Sabu, Batipuh Ateh, Tanah Datar, Sumatra Barat, dengan gelar Datuk Basa Batuah.[1][2] Taufiq mengenyam pendidikan di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dan tergabung aktif dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, semasa ia mahasiswa.[3]

Politik

 
Taufiq saat menjadi anggota DPR RI periode 1999—2004

Taufiq Kiemas memulai karier politiknya ketika di bangku mahasiswa dengan bergabung sebagai anggota GMNI. Kemudian ia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia dan terpilih sebagai anggota DPR/MPR-RI pada tahun 1992. Selama masa Orde Baru, karier politiknya banyak dikebiri oleh pihak penguasa. Kariernya mulai cemerlang setelah rezim Soeharto tumbang. Pada pemilu 1999, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) keluar sebagai pemenang. Kemenangan ini mengantarkan istrinya menjadi Wakil Presiden dan kemudian Presiden Indonesia kelima.

Kini sebagai salah satu tokoh penting di partai, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Pusat (Deperpu). Ia kembali terpilih menjadi anggota DPR periode 2009–2014 dari PDI-Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat II.

Sebagai politikus terkemuka, banyak penulis yang mengulas karier politik Taufiq Kiemas, di antaranya ialah karya Derek Manangka yang berjudul Jurus Dan Manuver Politik Taufiq Kiemas: Memang Lidah Tak Bertulang yang terbit pada tahun 2009.

Kesehatan dan Wafat

Taufiq Kiemas menderita gangguan jantung dan ginjal. Ia pernah menjalani operasi pemasangan alat pacu jantung di Rumah Sakit Jantung Harapan Kita Jakarta pada Oktober 2005 dan dirawat selama dua minggu lebih[4]. Pada 17 Desember 2011, ia menjalani operasi pergantian baterai alat pemacu jantung di Rumah Sakit Harapan Kita.[5]

Setelah menjalani perawatan di Singapore General Hospital, Singapura, pada hari Sabtu, 8 Juni 2013 pukul 19.05 waktu setempat, Taufiq Kiemas meninggal dunia di Singapore General Hospital akibat sakit jantung.[6][7]. Jenazahnya dishalatkan di hanggar Landasan Udara Halim Perdanakusuma[8] sebelum dimakamkan secara militer pada 9 Juni 2013 di Blok M 114, Taman Makam Pahlawan Kalibata di samping makam kedua orangtuanya.[9]

Penghargaan

Biografi

  • Tanpa Rakyat Pemimpin tak Berarti Apa-apa: Jejak Langkah 60 tahun Taufiq Kiemas, Panda Nababan, Pustaka Sinar Harapan, 2002
  • Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam: 70 Tahun Taufiq Kiemas, Trimedya Panjaitan dan Imran Hasibuan, Q-Communication, 2012

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Hidayat Nur Wahid
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia
2009–2013
Diteruskan oleh:
Sidarto Danusubroto
Gelar kehormatan
Didahului oleh:
Shinta Nuriyah Wahid
Bapak Negara Indonesia
2001–2004
Diteruskan oleh:
Ani Yudhoyono
Jabatan lowong
Terakhir dijabat oleh
Hasri Ainun Besari
Bapak Wakil Negara Indonesia
1999–2001
Diteruskan oleh:
Asmainah