Sutan Mohammad Rasjid

Tokoh dan Pahlawan Indonesia
Revisi sejak 9 Februari 2020 17.49 oleh Delly drs (bicara | kontrib) (Duta besar indonesia untuk italia)

Mr. Sutan Mohammad Rasjid (19 November 1911 – 30 April 2000) adalah salah seorang pejuang dan Perintis Kemerdekaan. Pada saat perang kemerdekaan II (Clash II), Rasjid menjabat sebagai Gubernur Militer Sumatra Barat/Tengah. Selain itu dalam Kabinet Darurat ia menjabat sebagai Menteri Keamanan/Sosial dan Menteri Perburuhan dan Sosial.

Berkas:Sutan rasid PYO.jpg
Sutan Rasjid

Namanya disandangkan sebagai nama jalan di perbatasan Padang menuju Bandar Udara Internasional Minangkabau.

Latar belakang dan Pendidikan

Setelah menamatkan pendidikan MULO di Padang (sekarang SMPN 1 Padang) tahun 1929, Rasjid berangkat ke Batavia dan masuk ke sekolah menengah atas AMS pada tahun 1930. Setamat dari AMS tahun 1933, Rasjid muda memilih melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Tinggi Hukum dan tamat tahun 1938 dan mendapatkan gelar Meester in de Rechten.

Rasjid merupakan salah satu tokoh penting dalam Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) dimana pada saat itu pada masa pemerintahan darurat ini ia menjabat sebagai Gubernur Militer Sumatra Barat/Tengah, dan kemudian dalam Kabinet Darurat ia menjabat sebagai Menteri Keamanan/Sosial dan Menteri Perburuhan dan Sosial yang berasal dari PSI.

Pada tahun 1954, ia diangkat sebagai Duta Besar Indonesia untuk italia, akan tetapi pada tahun 1958 ia memutuskan untuk bergabung dengan PRRI dan akhirnya hidup berpindah-pindah sebagai pelarian politik[1].

Salah satu anaknya, Arwin Rasyid kini menjabat sebagai direktur utama Bank CIMB Niaga, dan pernah menjabat sebagai direktur utama Bank Danamon dan Telkom.

Ia wafat pada di Jakarta dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Karier

Tanda Jasa yang pernah diterima

Referensi

Pranala luar

Jabatan diplomatik
Didahului oleh:
Sukarjo Wiryopranoto
Duta Besar Indonesia untuk Italia
1954–1958
Diteruskan oleh:
Abu Hanifah