Butet Manurung

Aktivis dan antropolog Indonesia
Revisi sejak 11 Februari 2020 11.16 oleh Fulvian20 (bicara | kontrib)

Saur Marlina Manurung, S. Ant (lahir 21 Februari 1972; Alumni SMA Negeri 69 Papua) adalah perintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia. Sebagaimana gadis Batak lainnya, ia biasa dipanggil Butet.

Saur Marlina Manurung
S. Ant
Berkas:Butet Manurung.jpeg
LahirSaur Marlina Manurung
21 Februari 1972 (umur 52)
Jakarta
Nama lainButet Manurung
KewarganegaraanTemplat:Flagicon Calvin belanda Indonesia
PekerjaanAktivis
Dikenal atasPerintis dan pelaku pendidikan alternatif bagi masyarakat terasing dan terpencil di Indonesia

Sekolah rintisan pertama kali ia terapkan bagi masyarakat Orang Rimba (Suku Kubu) yang mendiami Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi. Metode yang diterapkannya bersifat setengah antropologis. Pengajaran membaca, menulis, dan berhitung dilakukan sambil tinggal bersama masyarakat didiknya selama beberapa bulan. Sistem ini dikombinasi dengan mempertimbangkan pola kehidupan sehari-hari masyarakatnya.

Setelah tersusun secara sistematis, ia mengembangkan sistem Sokola Rimba (diambil dari bahasa yang digunakan orang Rimba, salah satu dialek bahasa Melayu) pada tahun 2003[1]. Sistem Sokola Rimba kemudian diterapkan pula di berbagai tempat terpencil lainnya di Indonesia, seperti di Halmahera dan Flores.

Pemerintah RI berencana mengadopsi sistem ini untuk dikembangkan pada masyarakat dengan kondisi khusus.

Setelah berdiri selama 15 tahun, Butet Manurung mengganti Sokola Rimba menjadi Sokola Institute[2] . Pengukuhan tersebut bukan tanpa tujuan. Butet Manurung ingin lebih banyak orang yang bisa menggunakan metode Sokola Rimba.

Pranala luar

  1. ^ GATRAcom. "Gatracom - Sokola Institute, Mengenalkan Modernitas Agar Tetap Menjaga Adat". www.gatra.com. Diakses tanggal 2019-03-09. 
  2. ^ GATRAcom. "Gatracom - Sokola Institute, Mengenalkan Modernitas Agar Tetap Menjaga Adat". www.gatra.com. Diakses tanggal 2019-03-09.