Hukum Stigler

pernyataan bahwa tidak ada penemuan ilmiah yang dinamai menurut penemu aslinya
Revisi sejak 15 Februari 2020 15.33 oleh Dede2008 (bicara | kontrib)

Hukum Stigler adalah sebuah hukum yang dicetuskan oleh profesor bidang statistika Universitas Chicago, Stephen Stigler pada publikasinya yang diterbitkan tahun 1980 yang berjudul "Stigler’s law of eponymy",[1] yang menyatakan bahwa tidak ada penemuan ilmiah yang dinamai kepada penemu yang pertama kali menemukan teori tersebut. Contohnya seperti Hukum Hubble yang ditemukan oleh Georges Lemaître dua tahun sebelum Edwin Hubble, Teorema Pythagoras meskipun telah diketahui oleh matematikawan Babilonia sebelum Pythagoras, dan Komet Halley yang telah diobservasi oleh astronom sejak 240 SM. Stigler menamai ahli sosiologi Robert K. Merton sebagai penemu "Hukum Stigler" untuk menunjukkan ia mengikuti perkataannya, meskipun fenomena tersebut telah dicatat oleh peneliti lainnya.[2]

Referensi

  1. ^ Gieryn, T. F., ed. (1980). Science and social structure: a festschrift for Robert K. Merton. New York: NY Academy of Sciences. hlm. 147–57. ISBN 0-89766-043-9. , republished in Stigler's collection "Statistics on the Table"
  2. ^ For example Henry Dudeney noted in his 1917 Amusements in Mathematics solution 129 that Pell's equation was called that "apparently because Pell neither first propounded the question nor first solved it!"