Petani

orang yang bekerja dalam sektor agrikultur
Revisi sejak 12 Maret 2020 18.02 oleh Wagino 20100516 (bicara | kontrib) (Menolak 7 perubahan teks terakhir (oleh 36.81.27.217, AABot dan Persaudaraan Mitra Tani Nelayan Indonesia (PETANI)) dan mengembalikan revisi 15027992 oleh Mimihitam)

Petani adalah seseorang yang bergerak di bidang pertanian, utamanya dengan cara melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman (seperti padi, bunga, buah dan lain lain), dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut untuk digunakan sendiri ataupun menjualnya kepada orang lain. Mereka juga dapat menyediakan bahan mentah bagi industri, seperti serealia untuk minuman beralkohol, buah untuk jus, dan wol atau kapas untuk penenunan dan pembuatan pakaian.

Petani pada saat panen

Setiap orang bisa menjadi petani (asalkan punya sebidang tanah atau lebih), walau ia sudah punya pekerjaan bukan sebagai petani. Maksud dari kalimat tersebut bukan berarti pemilik tanah harus mencangkul atau mengolah sendiri tanah miliknya, tetapi bisa bekerjasama dengan petani tulen untuk bercocok tanam di tanah pertanian miliknya. Apabila ini diterapkan, berarti pemilik tanah itu telah memberi pekerjaan kepada orang lain walau hasilnya tidak banyak. Apabila bermaksud mengolah sendiri, tentu harus benar-benar bisa membagi waktu, tetapi kemungkinan akan kesulitan kalau tanahnya lebih dari satu petak.

Sejarah

 
Petani tradisional dengan kerbau untuk membajak tanah, sebuah metode yang masih dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu
 
Petani modern dengan traktor dan implemen untuk membajak tanah

Bercocok tanam telah dilakukan sejak zaman Neolitik. Di Zaman Perunggu (5000 hingga 4000 SM), bangsa Sumeria memiliki pembagian kerja di bidang pertanian. Ketika panen, pekerjaan dilakukan secara berkelompok dengan jumlah orang dalam setiap grup sebanyak tiga orang.[1]

Sedangkan usaha peternakan telah ada sejak ribuan tahun. Anjing telah didomestikasikan sejak 15000 tahun yang lalu di Asia Timur untuk keperluan berburu. Kambing dan domba didomestikasikan sejak 8000 tahun SM di Asia. Babi didomestikasikan di Timur Tengah dan China sejak 7000 tahun SM. Kuda didomestikasikan sejak tahun 4000 SM.[2]

Metode bercocok tanam

Di negara miskin atau kebudayaan pra-industri, kebanyakan petani melakukan pertanian subsisten, sebuah sistem pertanian organik yang mendayagunakan rotasi tanaman, penyisihan benih, tebang dan bakar, atau metode lainnya.

Di negara maju, petani memiliki sebidang lahan yang luas dan pembudidayaan dilakukan dengan memanfaatkan mesin pertanian untuk mendapatkan efisiensi tinggi. Dengan menggunakan mesin, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan menjadi jauh berkurang.

Organisasi Petani

Petani terkenal

Topik berhubungan

Referensi

  1. ^ By the sweat of thy brow: Work in the Western world, Melvin Kranzberg, Joseph Gies, Putnam, 1975
  2. ^ "Breeds of Livestock - Oklahoma State University". Ansi.okstate.edu. Diakses tanggal 2011-12-10. 

Bahan bacaan terkait

Pranala luar