Pandemi Covid-19 di Guam

Pandemi koronavirus 2019–2020 di Guam dikonfirmasi adanya tiga kasus COVID-19 pertama pada tanggal 15 Maret 2020. Sampai tanggal 2 April 2020, telah terkonfirmasi adanya 82 kasus positif, 7 kasus pemulihan dan 3 kasus kematian akibat COVID-19 di Guam.[1]

Pandemi koronavirus di Guam
PenyakitCOVID-19
Galur virusSARS-CoV-2
LokasiGuam
Tanggal kemunculan15 Maret 2020 (2020-03-15)
(4 tahun, 3 bulan dan 5 hari lalu)
AsalWuhan, Hubei, Republik Rakyat Tiongkok
Kasus terkonfirmasi82
Kasus sembuh7
Kematian
3

Pandemi koronavirus adalah pandemi yang disebabkan koronavirus (COVID-19) dan menyerang sistem pernafasan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kemudian mengumumkan pandemi koronavirus sebagai pandemi dunia pada tanggal 11 Maret 2020.[2]

Kronologi

Lou Leon Guerrero (Gubernur Guam) mengkonfirmasi tiga kasus pertama COVID-19 di Guam pada tanggal 15 Maret 2020. Pasien itu adalah dua orang penduduk asli yang telah melakukan perjalanan dari Manila dengan menggunakan penerbangan United Airlines. Mereka diduga tiba di Guam pagi hari pada tanggal 29 Februari 2020, setelah dilakukan isolasi selama 14 hari dan dinyatakan positif. Sedangkan untuk kasus ketiga juga dari seorang penduduk asli Guam yang tidak memiliki riwayat bepergian dinyatakan positif COVID-19 .[3]

Sejak negara ini pertamakali mengkonfirmasikan adanya kasus COVID-19, sampai dengan tanggal 21 Maret 2020 terus mengalami peningkatan jumlah kasus positif dengan jumlah sementara sebanyak lima belas orang.[4]

Pada tanggal 22 Maret 2020, pemerintah Guam mengkonfirmasi jumlah kasus positif sebanyak 27 orang, dan terdapat satu kematian terkait koronavirus COVID-19, yaitu seorang wanita berusia 68 tahun. Wanita ini sebelumnya telah memiliki penyakit lain yang membahayakan sistem kekebalan tubuhnya, yaitu penyakit ginjal pada tahap akhir.[5]

Sedangkan, sejak pertamakali terdapat kematian akibat koronavirus di negara ini, jumlah kasus positif terus bertambah. Pada tanggal 27 Maret 2020, negara ini telah melakukan 308 tes, ditemukan adanya delapan tes dinyatakan positif, dan menjadikan jumlah kasus positif menjadi 45 orang.[6]

Reaksi

Pada tanggal 16 Maret 2020, Gubernur Guam melakukan langkah awal pencegahan penyebaran koronavirus dengan memberlakukan batasan perjalanan ke negara tersebut. Selain itu, dia juga mewajibkan karantina bagi orang yang datang dari negara-negara yang terkena COVID-19, karantina wajib tidak berlaku bagi pemilik sertifikat dari Departemen Kesehatan Guam yang membuktikan bahwa dia tidak terinfeksi COVID-19.[7]

Dampak

  • Pada tanggal 27 Maret 2020, mulai ditutupnya untuk bisnis yang tidak penting, seperti toko vape, toko barang olahraga dan sebuah bar.[6]

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ Kaur, Anumita (15 Maret 2020). "Governor: Three Individuals Confirmed Positive for COVID-19". Pacific Daily News. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  2. ^ "WHO Director-General's opening remarks at the media briefing on COVID-19 - 11 March 2020". www.who.int (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-03-14. 
  3. ^ Kaur, Anumita (16 Maret 2020). "Governor: Three Individuals Confirmed Positive For COVID-19". Pacific Daily News. Diakses tanggal 28 Maret 2020. 
  4. ^ Johns Hopkins University & Medicine (tanpa tanggal). "COVID-19 Map". Johns Hopkins University & Medicine. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  5. ^ Radio New Zealand (22 Maret 2020). "Coronavirus: Guam Confirms Pacific's First Covid-19 Death". Radio New Zealand. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  6. ^ a b Delgado, Nick (27 Maret 2020). "'There are Tough Days Ahead' 45 of 308 Test Positive for COVID-19". The Guam Daily post. Diakses tanggal 2 April 2020. 
  7. ^ Guam Visitors Bureau (tanpa tanggal). "Novel Coronavirus". Guam Visitors Bureau. Diakses tanggal 27 Maret 2020. 

Pranala luar