Wedding Agreement

film Indonesia

Wedding Agreement adalah sebuah film drama Indonesia tahun 2019 produksi Starvision Plus yang disutradarai oleh Archie Hekagery, dan diangkat berdasarkan novel yang berjudul sama karya Eria Chuzaimiah alias Mia Chuz, yang terlebih dahulu populer di wattpad.

Wedding Agreement
Poster film
SutradaraArchie Hekagery
ProduserChand Parwez Servia,
Fiaz Servia
SkenarioArchie Hekagery,
Mia Chuz
Berdasarkan
"Wedding Agreement"
(karya Mia Chuz)
Pemeran
Penata musikTya Subiakto
SinematograferAhmad Khomaini
PenyuntingCesa David Luckmansyah
Perusahaan
produksi
DistributorStarvision Plus,
iflix
Tanggal rilis
Indonesia 8 Agustus 2019
Durasi100 Menit
NegaraIndonesia
BahasaIndonesia

Film ini mengisahkan tentang Bian (Refal Hady) yang rela dijodohkan dengan Tari (Indah Permatasari) demi membahagiakan ibunya, meskipun ia sudah menjalin hubungan selama lima tahun dengan kekasihnya, Sarah (Aghniny Haque). Dan kekuatan tekad Tari untuk mempertahankan perkawinan ini sekaligus merebut hati Bian dari Sarah.

Film ini tayang pada 8 Agustus 2019.[1]

Latar belakang

Film ini diangkat dari novel karya Mia Chuz yang berjudul sama yang terbit pada 27 Juli 2019.[2] Sebelumnya cerita pada novel ini ditulis Mia di situs web wattpad.

Mia sempat menawarkan cerita novelnya ke beberapa rumah produksi film namun ditolak, hingga akhirnya Starvision Plus berminat menjadikan isi dari novelnya ini menjadi sebuah film.[3]

Plot

Btari Hapsari (biasa dipanggil Tari) adalah pengusaha muda yang sukses dengan usaha roti goreng dan sering menghadiri seminar tentang wirausahanya, sedangkan Byantara Wicaksana (Bian) bekerja sebagai insinyur. Mereka menikah bukan berdasarkan saling mencintai, tetapi perjodohan orang tua mereka.

(Diceritakan pada novel) Kedua orang tua mereka saling bersahabat dan saling mendukung, ketika keluarga Bian jatuh bangkrut, orang tua Tari membantu hingga bisa kembali bangkit, sehingga mereka sepakat untuk menjodohkan anak mereka. Mama Bian menderita kanker payudara dan sering menjalani kemoterapi, sehingga Bian menerima perjodohan itu untuk membahagiakan Mama-nya. Sedangkan orang tua Tari meninggal karena kecelakaan ketika Tari SMP, sejak itu Tari diasuh oleh Pakde dan Bude nya yang tidak memiliki anak.

Bian memberikan Tari selembar kertss perjanjian yang bermaterai, bahwa mereka tidak boleh mengurusi kehidupan yang lain, dan pada saat usia pernikahan mereka berusia 1 tahun, mereka akan bercerai, menempati kamar terpisah, dan Tari dilarang untuk memasuki area pribadi Bian. Bian beralasan karena ia tidak mencintai Tari, sebelumnya Bian sudah bertunangan dengan Sarah (*diceritakan pada novel* yang kemudian dibatalkan karena Mama Bian tidak menyukai Sarah). Hal ini membuat Tari terkejut dan tidak menerima karena pernikahan bukan untuk dipermainkan, Bian pun menantang Tari jika tidak terima bisa menuntut cerai ke Pengadilan Agama. Tari mencoba bersabar dengan menyiapkan keperluan Bian dan membuatkan makanan soto Betawi walaupun Bian tidak pernah mau memakannya. Ami, sahabat Tari yang bertingkah laku lucu dan hobi bermain skateboard menasehati Tari untuk mengikuti kemauan Bian agar tidak menjadi beban pikiran Tari.

Disisi lain Bian masih bertemu dengan Sarah dan berjanji akan menikahi Sarah setelah Bian dan Tari bercerai, awalnya Sarah menolak karena ia tidak mau menjadi perusak rumah tangga, Sarah pun akhirnya bersedia menunggu. Bian mengajari Sarah mengendarai mobil, namun tetap meminta Sarah untuk berhati-hati saat berkendara, karena selama 5 tahun mereka berpacaran, Sarah selalu di antar-jemput Bian.

Pada suatu saat, Bian mengajak Tari untuk menghadiri acara ulang tahun Papa Bian, mereka bersandiwara sebagai pasangan yang bahagia. Diacara ulang tahun itu, mereka bertemu sepupu Bian, Aldi, Bian tidak menyukai Aldi karena Aldi mengetahui hubungannya dengan Sarah, dan mereka meninggalkan acara ulang tahun tersebut walaupun acara masih berlangsung. Tari kemudian meminta kompensasi karena sudah bersandiwara didepan orang tua Bian, Tari meminta Aldi untuk menemaninya belanja bulanan di supermarket. Ketika Tari menunggu Bian untuk makan di restoran sushi, Bian tak kunjung datang. Ternyata Bian mendatangi Sarah karena Sarah kecelakaan lalu lintas ringan. Di momen yang lain, Pakde dan Bude Tari datang kerumah mereka untuk menginap, dan mereka kembali bersandiwara sebagai pasangan bahagia. Bude juga menasehati Tari karena Bude dan Pakde juga menikah karena perjodohan, Tari menutupi keadaan rumah tangganya kepada Bude.

Suatu saat, Bian jatuh sakit, walaupun dengan sikapnya yang datar dan dingin kepada Tari, Tari tetap sabar mengurusi Bian yang sakit, perlahan watak Bian mulai melunak, bahkan mengizinkan Tari menyuapinya bubur, hal ini membuat Tari menjadi bahagia. Keadaan berubah ketika Sarah datang kerumah mereka untuk menjenguk Bian, Tari merasa hancur dan pergi meninggalkan rumah seharian. Bi Darmi pun terkejut saat melihat Bian dan Sarah berpelukan. Ketika pulang, Bian marah pada Tari karena pergi, Tari berbalik marah karena ia tidak mau berada dirumah jika Sarah datang, Bian pun minta maaf. Tari yang masih merasa kecewa akan menghadiri seminar di Bandung bersama Ami dan tidak diizinkan Bian karena akan ada acara arisan keluarga, Bian menasehati Tari bahwa dalam agama, istri tidak boleh bepergian tanpa seizin suami, namun Tari karena merasa tidak diberitahu dari awal tetap memilih untuk pergi. Masalah-masalah muncul dalam perjalan Tari ke Bandung, mulai dari kartu tol yang habis saldonya, ban mobil kempis dan mesin mobil yang mengeluarkan asap. Diacara, keluarga Bian bertanya tentang Tari yang tidak datang. Kinan, adik Bian, menduga rumah tangga Bian sedang bermasalah. Tiba-tiba Tari datang kerumah keluarga Bian dan tidak akan pergi sebelum ada izin, sehingga kecurigaan Kinan dan orang tua Bian pun hilang.

Kemudian Tari kembali meminta kompensasi karena kedatangan Sarah sebelummnya. Tari meminta Bian menemaninya berjalan-jalan di akhir pekan. Tari mengajak Bian pergi berkeliling Jakarta menggunakan MRT. Disana Bian bercerita asal mula hubungannya dengan Sarah dan keterkaitan dengan penyakit Mama nya. Bian merasa bingung karena mulai menyayangi Tari, Tari hanya meminta disisa waktu kontrak pernikahan mereka, untuk mencoba menikmati pernikahan mereka dan menjadi istri yang berbakti.

Bian dan Tari semakin dekat karena sikap Tari yang baik dan sabar, Bian merasa Tari bisa membuatnya berubah kearah yang lebih baik. Ketika Bian dan Tari ke supermarket untuk berbelanja, Tari bertemu Sarah saat Bian pergi sebentar ke Toko Sepatu. Sarah ingin menjelaskan bawah hubungannya dengan Bian tidak bermaksud untuk menyakiti perasaan Tari, karena sama-sama perempuan dan Sarah tidak mau merusak rumah tangga orang lain. Tetapi Tari marah karena Sarah dan Bian masih sering bertemu dan menjelaskan bahwa ia menjaga rumah tangganya agar seperti rumah tangga pada umumnya.

Aldi, sering menghadiri seminar Tari untuk belajar wirausaha pada Tari, dan menasehati Tari agar bersabar. Ami selalu menggoda Aldi jika bertemu. Suatu ketika Bian yang menjemput Tari di seminar bertemu Aldi dan meminta Tari untuk tidak dekat dengan Aldi. Aldi juga sempat singgah kerumah Bian karena mengantarkan titipan Mama Bian, Bian yang cemburu mengeluarkan kata-kata yang menyinggung Tari.

Malam harinya, Tari akan pergi menonton dengan Ami, namun dilarang Bian dan meminta Tari untuk menemaninya menonton film romantis dirumah (menampilkan potongan film Romeo + Rinjani). Ketika dalam film yang ditonton ada adegan ciuman, Tari menutup mata dan segera masuk ke kamar, namun ditahan oleh Bian, dan digandeng Bian kearah kamar Bian, disanalah akhirnya mereka berhubungan suami istri. Setelah itu mereka kembali melanjutkan menonton. Ketika dalam film menampilkan adegan perpisahaan, Tari berkata jika suatu saat mereka berpisah, Tari akan berdoa bahwa Allah akan mempertemukan mereka kembali. Bian menerima telepon dari Sarah bahwa ia kembali kecelakaan dan dirawat, awalnya Bian tidak mau mengangkatnya, namun Tari mengizinkan.

Tari menemani Bian kerumah sakit dan menunggu di luar, Tari bertemu Aldi. Ketika Tari dan Aldi tiba di ruangan Sarah, mereka melihat Bian dan Sarah berpelukan yang membuat Tari mereasa sedih dan kecewa. Tari memutuskan untuk pergi untuk sementara waktu untuk menenangkan diri. Sebelum pergi Tari meminta Bian untuk meninggalkan Sarah karena ia sudah mencintai Bian, namun tidak dijawab oleh Bian. Bian merasa sepi dan kehilangan Tari, berkali-kali Bian menghubungi Tari namun diacuhkan. Setelah meninggalkan rumah selama 1 minggu, Tari menemui Pakde dan Bude nya, dan dinasehati agar menjadi istri yang berbaki dan jangan lari dari masalah.

Bian yang sedang menemani Sarah di rumah sakit memutuskan hubungannya dengan Sarah dan akan melanjutkan pernikahannya, karena ia sudah mencintai Tari, Sarah tidak terima karena ia sudah menunggu Bian dan merasa tidak adil.

Sarah yang sudah kembali sehat menemui Bian dirumahnya yang sedang menunggu Tari pulang, akhirnya memutuskan untuk menerima keadaan bahwa hubungaanya dengan Bian tidak dilanjutkan, Sarah bercerita bahwa selama ia terpuruk Aldi selalu menemaninya dan akan menikah dengan Aldi. Tari akhirnya memutuskan untuk pulang, namun ia melihat Bian dan Sarah berpelukan untuk perpisahaan mereka, dan membuat Tari salah paham, Bian mencoba mengejar Tari tetapi Tari kembali pergi meninggalkan Bian.

Esoknya Aldi menemani Bian menemui Ami untuk menanyakan keberadaan Tari, ternyata Tari sedang dalam perjalanan ke Pengadilan Agama. Bian menyusul ke Pengadilan Agama, namun mereka terjebak macet. Bian melanjutkan perjalanan menggunakan MRT. Dalam MRT, Bian berdoa seperti yang Tari ungkapkan sebelumnya, di dalam MRT ia bertemu Tari yang ternyata tidak tahu lokasi Pengadilan Agama berada, Bian merobek kertas perjanjian pernikahan mereka dan menjawab pertanyaan Tari bahwa ia memilih Tari dan meminta Tari untuk menjadi istri yang sesungguhnya tanpa sandiwara.

Adegan film ditutup dengan adegan pernikahan Aldi dan Sarah.

Pemeran

Berikut ini adalah daftar pemeran film berdasarkan IMDB[4] :

Lagu tema

Lagu tema yang mengiringi film ini adalah "Jawab Cinta" yang dinyanyikan oleh grup musik dUA.[5]

Referensi

Pranala luar