Khikmawan Santosa
Templat:Infobox artis indonesia
Khikmawan Santosa (meninggal 11 Mei 2019) merupakan penata suara film asal Indonesia. Ia adalah lulusan Institut Kesenian Jakarta.[1] Ia memulai karirnya sebagai seorang perekam suara dan editor suara dalam film Virgin (2004) dan Brownies (2005). Dari sinilah karirnya mulai meningkat menjadi seorang penata suara film.[2]
Khikmawan mulai mencatatkan namanya sebagai Penata Suara Terbaik pada Festival Film Indonesia 2009 untuk keterlibatannya dalam Ruma Maida, dan ia mengulangi prestasi serupa dalam Sang Kiai pada Festival Film Indonesia 2013.[3] Empat tahun kemudian, ia kembali menyandang gelar yang sama pada Festival Film Indonesia 2017 lewat Pengabdi Setan[4] – dimana lima dari enam nominasi kategori Penata Suara Terbaik pada Festival Film Indonesia tahun itu melibatkan namanya.[5]
Khikmawan meninggal dunia pada 03:00 WIB 11 Mei 2019 karena kecelakaan di Puncak, Bogor, Jawa Barat.[6] Dan film Gundala (2019) menjadi kiprah terakhirnya dalam blantika perfilman Indonesia.
Pada penyelenggaraan Festival Film Indonesia 2019 bulan Desember 2019, Khikmawan mengulang prestasinya pada 2017 dimana namanya masuk dalam lima dari enam nominasi kategori Penata Suara Terbaik pada tahun ini, dan bahkan ia memenangkan gelar tersebut secara post-humous (anumerta).
Sepanjang karirnya selama lebih kurang 15 tahun, Khikmawan telah 15 kali dinominasikan sebagai Penata Suara Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia: tahun 2009 1 film, 2013 1 film, 2016 2 film, 2017 5 film, 2018 1 film, dan 2019 5 film; serta memenangkan 4 di antaranya; yaitu pada tahun 2009, 2013, 2017, dan 2019.
Filmografi
- Virgin (2004), sebagai perekam suara
- Brownies (2005), sebagai editor suara
- Pintu Terlarang (2009)
- Ruma Maida (2009), Tata Suara Terbaik FFI 2009
- Sang Kiai (2013), Tata Suara Terbaik FFI 2013
- My Stupid Boss (2016)
- Ada Cinta di SMA (2016), nominasi FFI 2016
- Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 1 (2016)
- Rudy Habibie (2016), nominasi FFI 2016
- Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon (2016), nominasi FFI 2017
- Cek Toko Sebelah (2016), nominasi FFI 2017
- Critical Eleven (2017), nominasi FFI 2017
- Kartini (2017), nominasi FFI 2017
- Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss! Part 2 (2017)
- Pengabdi Setan (2017), Tata Suara Terbaik FFI 2017
- Danur (2017)
- Ayat-ayat Cinta 2 (2017)
- Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak (2017), nominasi FFI 2018
- Dilan 1990 (2018)
- Danur 2: Maddah (2018)
- Suzzanna: Bernapas dalam Kubur (2018)
- A Man Called Ahok (2018)
- Milly & Mamet: Ini Bukan Cinta & Rangga (2018)
- Dilan 1991 (2019)
- My Stupid Boss 2 (2019)
- Ave Maryam (2019)
- Kucumbu Tubuh Indahku (2019), nominasi FFI 2019
- Pocong The Origin (2019), nominasi FFI 2019
- Ghost Writer (2019)
- Dua Garis Biru (2019), nominasi FFI 2019
- Bumi Manusia (2019), nominasi FFI 2017
- Gundala (2019), Tata Suara Terbaik FFI 2019
Referensi
- ^ Rosalia, Indra (4 Februari 2018). "Dominasi satu nama dalam dunia penata suara film nasional". Beritagar. Diakses tanggal 11 Mei 2019.
- ^ Wibisono, Nuran (17 Oktober 2017). "Menyambut Darah Muda Perfilman Indonesia". Tirto. Diakses tanggal 11 Mei 2019.
- ^ "Khikmawan Santosa Raih Penata Suara Terbaik FFI 2013". Republika. 8 Desember 2013. Diakses tanggal 11 Mei 2019.
- ^ Setiawan, Tri Susanto (12 November 2017). Kistyarini, ed. "Pengabdi Setan Raup Piala FFI 2017 Terbanyak". Kompas. Diakses tanggal 11 Mei 2019.
- ^ Pangerang, Andi Muttya Keteng (6 Oktober 2017). Kistyarini, ed. "Simak Daftar Lengkap Nominasi FFI 2017". Kompas. Diakses tanggal 11 Mei 2019.
- ^ Purnamasari, Niken (11 Mei 2019). "Khikmawan Santosa Meninggal Dunia karena Kecelakaan di Puncak". Detik. Diakses tanggal 11 Mei 2019.
Pranala luar
- Khikmawan Santosa di Film Indonesia