Erick Thohir

pengusaha dan politisi Indonesia
Revisi sejak 11 April 2020 20.56 oleh DZwarrior1 (bicara | kontrib) (pembaruan data)

Erick Thohir, B.A., M.B.A. (lahir 30 Mei 1970) adalah Menteri Badan Usaha Milik Negara ke-9 Kabinet Indonesia Maju yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada 23 Oktober 2019.

Erick Thohir
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia ke-9
Mulai menjabat
23 Oktober 2019
PresidenJoko Widodo
Wakil MenteriKartika Wirjoatmodjo
Budi Gunadi Sadikin
Sebelum
Pendahulu
Rini Soemarno
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir30 Mei 1970 (umur 54)
Kebangsaan Indonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriElizabeth Tjandra
Orang tuaH. Mohammad Teddy Thohir
Pekerjaan
X: erickthohir Instagram: erickthohir Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Sebelum menjadi Menteri, Erick Thohir merupakan seorang pengusaha asal Indonesia dan pendiri Mahaka Group yang merupakan perusahaan induk dari perusahaan yang memiliki fokus pada bisnis media dan entertainment. Berbagai unit usaha Mahaka seperti di bidang penyiaran (broadcast), yakni Gen FM & Jak FM, stasiun televisi Jak tv, media luar ruang (out of home) Mahaka Advertising, penerbitan (publishing), yakni Harian Republika, Golf Digest, pemesanan dan penjualan tiket digital yakni Rajakarcis.com dan berbagai perusahaan lainnya yang bergerak di bisnis olahraga dan hiburan.

Ia mengakuisisi klub sepak bola dan Klub Italia yang berlaga di seri A yakni FC Internazionale Milano (Inter Milano)

pada November 2013. Erick Thohir dipercaya sebagai presiden klub ke-21 dalam 106 tahun sejarah klub tersebut. Bersamaan dengan itu, ia juga memiliki klub sepak bola Amerika, D.C. United dan juga pernah sebagai pemilik klub bola basket NBA Philadelphia 76ers.

Erick Thohir pernah menjabat sebagai ketua tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin setelah namanya diumumkan pada 7 September 2018.

Kehidupan pribadi

Erick adalah anak dari Teddy Thohir, Saudaranya, Garibaldi "Boy" Thohir, adalah seorang bankir investasi. Ia juga memiliki kakak perempuan bernama Rika. Thohir kecil turut membantu bisnis keluarga.[1]

Pendidikan

Pada tahun 1993 Erick lulus program Master untuk Bisnis Administrasi (Master of Business Administration) dari Universitas Nasional California, Amerika Serikat. Sebelumnya memperoleh gelar sarjana (Bachelor of Arts) dari Glendale University.

Bisnis

Media

Sekembalinya ke Indonesia, bersama beberapa rekan semasa kuliahnya ia mendirikan Mahaka Group. Perusahaan ini membeli Republika pada tahun 2001 saat berada diambang kebangkrutan. Ia mendapat bimbingan dari ayahnya serta pendiri Kompas dan pendiri Jawa Pos. Mahaka Group melebarkan potensinya dengan mendirikan perusahaan media luar ruang bernama Mahaka Advertising seiring bertubuhan ekonomi dan masyarakat perkotaan pada tahun 2002.

Setelah meluncurkan stasiun televisi Jak tv untuk memperkuat positioning sebagai bisnis yang fokus pada masyarakat perkotaan pada tahun 2005, Mahaka memperkenalkan radio 98.7 Gen FM & 101 Jak FM serta penyertaan pada PT Radionet Cipta Karya (Prambors FM, Delta FM dan FeMale Radio) serta berbagai perusahaan yang bergerak di bidang periklanan, hiburan, dan digital. Ia juga pendiri dari organisasi amal Darma Bakti Mahaka Foundation. Pada tahun 2008, bersama Anindya Bakrie mendirikan tvOne dan situs berita, Viva news. Pada tahun 2014, ia menjabat sebagai Direktur Utama Antv hingga jabatan nya berakhir pada 22 Oktober 2019, sehari sebelum ia di lantik sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara.

Olahraga

Erick yang gemar olahraga bola basket pernah menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PERBASI) periode 2006–2010 dan menjabat sebagai Presiden Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) periode 2006–sekarang. Tahun 2012, ia dipercaya sebagai Komandan Kontingen Indonesia untuk Olimpiade di London. Ia menjadi orang Asia pertama yang pernah memiliki Tim bola basket NBA ketika ia membeli saham Philadelphia 76ers. Pada tahun 2012, Erick dan Levien menjadi pemilik saham mayoritas sebuah klub Major League Soccer, D.C. United.

Ia percaya akan potensi bisnis sepak bola dan dibuktikannya pada September 2013, presiden dan pemilik klub FC Internazionale Milano (Inter Milano), Massimo Moratti pada saat itu mengonfirmasi pembicaraan untuk penjualan saham mayoritas 70% kepada Erick. Pada tanggal 15 Oktober 2013 setelah melalui proses negosiasi yang panjang, melalui International Sport Capital yang dipimpin oleh Erick secara resmi menjadi pemegang saham mayoritas dengan memiliki saham klub sebesar 70%. Pada tanggal 15 November 2013, Erick dipercaya sebagai presiden klub Inter Milano menggantikan Moratti. Pada tahun 2019 Erick Thohir, resmi melepas 31,05 persen kepemilikan sahamnya di klub sepak bola Italia, Inter Milano. Erick menjual semua sahamnya ke perusahaan investasi asal Tiongkok, LionRock Capital.www.serpentsofmadonnina.com

Kiprah Sosial

Erick Thohir adalah pendiri Yayasan Darma Bakti Mahaka. Erick Thohir juga pernah dikabarkan sebagai pendiri Yayasan Dompet Dhuafa Republika, namun kabar ini dibantah oleh Yayasan Dompet Dhuafa Republika dalam pernyataan di laman resminya. Dompet Dhuafa atau yang dulu dikenal sebutan Dompet Dhuafa Republika diinisiasi, didirikan, dan dibina oleh Parni Hadi (Pimpinan Harian Umum Republika Pertama) pada 2 Juli 1993 karena terinspirasi dari dedikasi Corps Dakwah Pedesaan (CDP) di Yogyakarta, sehingga Parni Hadi, meminta karyawan Republika untuk menunaikan Zakat mereka secara bersama dan berkesinambungan. Dari penggalangan dana internal, Republika lalu mengajak segenap masyarakat untuk ikut menyisihkan sebagian kecil penghasilannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka Harian Umum Republika dengan tajuk "Dompet Dhuafa" pun dibuka.[2]


Penulis

Erick Thohir juga menjadi penulis buku yang berjudul Pers Indonesia di Mata Saya yang diluncurkan tahun 2011 oleh penerbit Republika.[3]

Kepemilikan klub olahraga

Klub Bola basket

Klub sepak bola

Lihat pula

Catatan kaki

Daftar pustaka

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Rini Soemarno
Menteri Badan Usaha Milik Negara Indonesia
23 Oktober 2019–sekarang
Petahana