Jacinda Ardern
Jacinda Kate Laurell Ardern (/dʒəˈsɪndə ˈɑːrdɜːrn/, lahir pada 26 Juli 1980) adalah seorang politikus dari Partai Buruh Selandia Baru,[1] yang kini menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.[2] Jacinda Ardern merupakan perdana menteri termuda dalam 150 tahun terbentuknya Negara Selandia Baru, sekaligus menjadi pemimpin wanita termuda di dunia.[2][3]
Jacinda Ardern | |
---|---|
Perdana Menteri Selandia Baru ke-40 | |
Mulai menjabat 26 Oktober 2017 | |
Penguasa monarki | Elizabeth II |
Gubernur Jenderal | Patsy Reddy |
Wakil | Winston Peters |
Pengganti Petahana | |
Ketua Oposisi ke-36 | |
Masa jabatan 1 Agustus 2017 – 26 Oktober 2017 | |
Wakil | Kelvin Davis |
Pengganti Bill English | |
Ketua Partai Buruh ke-17 | |
Mulai menjabat 1 Agustus 2017 | |
Wakil | Kelvin Davis |
Pengganti Petahana | |
Wakil Ketua Oposisi | |
Masa jabatan 7 Maret 2017 – 1 Agustus 2017 | |
Pemimpin | Andrew Little |
Wakil Ketua Partai Buruh ke-17 | |
Masa jabatan 1 Maret 2017 – 1 Agustus 2017 | |
Pemimpin | Andrew Little |
Anggota Parlemen Selandia Baru dapil Mount Albert | |
Mulai menjabat 8 Maret 2017 | |
Pengganti Petahana | |
Anggota Parlemen Selandia Baru dapil Daftar Partai Buruh | |
Masa jabatan 8 November 2008 – 8 Maret 2017 | |
Informasi pribadi | |
Pengucapan | /dʒəˈsɪndə ˈɑːrdɜːrn/ |
Lahir | Jacinda Kate Laurell Ardern 26 Juli 1980 Hamilton, Selandia Baru |
Partai politik | Partai Buruh |
Pasangan serumah | Clarke Gayford |
Anak | 1 |
Orang tua | Ross Ardern Laurell Ardern |
Kerabat | Ian S. Ardern (paman) |
Tempat tinggal | Premier House, Wellington |
Almamater | Universitas Waikato |
Situs web | jacinda |
Penghargaan
| |
Sunting kotak info • L • B |
Kehidupan Awal
Jacinda Ardern lahir sebagai bungsu dari dua bersaudara di Hamilton, Selandia Baru, pada 26 Juli 1980.[4] Ayahnya, Ross Ardern, bekerja sebagai polisi, dan ibunya, Laurell Ardern, bekerja sebagai pekerja di kantin sekolah.[2][5] Jacinda Ardern tumbuh besar di Murupara, sebuah kota kecil di timur laut Wellington, sebelum akhirnya berpindah ke Morrinsville, Waikato, akibat kenaikan pangkat ayahnya. Ia kemudian menamatkan pendidikan dasar dan menengahnya di kota ini.[5] Ketika masih di sekolah dia menemukan pekerjaan pertamanya, bekerja di Fish and chip shop setempat.[6]
Setelah menamatkan pendidikan menengahnya, Jacinda Ardern mengambil jurusan komunikasi politik di Universitas Waikato pada tahun 1999.[1] Saat masih kuliah, Ardern dikenal telah aktif di dunia politik. Ia bergabung dengan Partai Buruh Selandia Baru tak lama setelah menempuh pendidikan tinggi, di usia 17 tahun, pada 1999.[2][5] Dengan bantuan bibinya, ia menjadi terlibat dalam kampanye pemilihan Harry Duynhoven sebagai anggota parlemen di distrik New Plymouth.[2]
Setelah meraih gelar sarjana dalam politik dan hubungan masyarakat,[7] Ardern bekerja sebagai peneliti kebijakan politik untuk anggota parlemen lain dari partainya.[8] Pekerjaannya ini membuatnya mendapat posisi sebagai staff dari Perdana Menteri yang menjabat saat itu, Helen Clark, wanita kedua yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Selandia Baru.[2][5]
Pada awal 2008, Ardern terpilih sebagai Presiden untuk Serikat Pemuda Sosialis Internasional, peran yang membuatnya menghabiskan waktu di beberapa negara, termasuk Yordania, Israel, Aljazair, dan Cina.[9]
Karier politik
Anggota parlemen
Pada 2008, Jacinda Ardern menjadi kandidat anggota parlemen dari Partai Buruh untuk mewakili distrik Waikato.[1] Ia kemudian terpilih di usianya yang baru 28 tahun, sekaligus menjadikannya anggota parlemen termuda. Dalam pidato-pidatonya ia dikenal sebaga pendukung dari kebijakan penggunaan bahasa Maori di sekolah-sekolah Selandia Baru.[1][2] Ia juga mengecam respon dan kebijakan pemerintah Selandia Baru terhadap perubahan iklim yang ia nilai sebagai sesuatu yang "memalukan".[2]
Pemimpin partai
Pascapengunduran Andrew Little sebagai pemimpin Partai Buruh pada 1 Agustus 2017, hanya sebulan sebelum pemilihan umum Selandia Baru dilaksanakan, Jacinda Ardern berhasil terpilih sebagai ketua baru Partai Buruh.[2] Sebagai pemimpin Partai Buruh yang baru, Ardern berhasil membuat Partai Buruh meraih 36.9% suara pemilih,[5] dimana pada bulan Juli sebelumnya, survey menunjukan Partai Buruh hanya masuk dalam 25% preferensi pemilih.[2]
Perdana Menteri Selandia Baru
Setelah lobi-lobi yang cukup alot, Jacinda Ardern akhirnya berhasil memperoleh koalisi untuk mengamankan setidaknya 63 kursi di Parlemen Selandia Baru, sekaligus membuatnya naik menjadi Perdana Menteri ke-40 Selandia Baru.[5][10] Seperti pendahulunya Helen Clark, Jacinda Ardern dalam pidato-pidato dan kebijakannya memberi perhatian khusus terhadap seni serta warisan dan kebudayaan Selandia Baru. Lebih khusus lagi, ia menyatakan akan mengurangi dampak dari kemiskinan terhadap anak-anak.[5] Arden juga dikenal sebagai sosok yang memberi perhatian khusus pada kebijakan-kebijakan yang terkait lingkungan hidup dan perubahan iklim.[2]
Kehidupan pribadi
Jacinda Ardern dibesarkan sebagai anggota dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, namun pada 2005 ia memutuskan keluar dari keanggotaan gereja tersebut karena dukungannya terhadap hak-hak dan kebebasan kaum homoseksual.[11] Pada Januari 2017, dalam sebuah wawancara, Jacinda Ardern menyatakan dirinya sebagai agnostik.[8]
Pada 19 Januari 2018, Ardern mengumumkan bahwa ia mengharapkan anak pertamanya pada Juni tahun itu, menjadikannya perdana menteri pertama Selandia Baru yang hamil pada saat menjabat. Ardern dirawat di Auckland City Hospital pada 21 Juni 2018,[12] dan melahirkan seorang gadis pada pukul 4:45 (04:45 UTC) hari itu,[13][14] menjadi hanya kepala pemerintahan terpilih kedua yang melahirkan saat menjabat (setelah Benazir Bhutto pada 1990).[15][16] Pada 24 Juni 2018, Ardern mengungkapkan nama putrinya, Neve Te Aroha.[17] Neve adalah Bahasa Inggris dari nama Irlandia Niamh, yang berarti "cerah"; Aroha adalah Māori untuk "cinta", dan Te Aroha adalah gunung di Kaimai Range, dekat kota asal Ardern di Morrinsville.[18]
Referensi
- ^ a b c d webmaster@waikato.ac.nz. "Waikato BCS grad Jacinda Ardern becomes leader of the NZ Labour Party" (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ a b c d e f g h i j k "Jacinda Ardern | Biography, Facts, & Partner". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ staff, Guardian (2017-10-19). "Who is New Zealand's new prime minister? A profile of Jacinda Ardern". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ "Jacinda Ardern's country childhood". Now To Love (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ a b c d e f g "Jacinda Ardern | NZHistory, New Zealand history online". nzhistory.govt.nz (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ "Labour leader Jacinda Ardern hits hometown in campaign trail". Stuff (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-16.
- ^ "WMS Newsroom - Waikato Management School". web.archive.org. 2017-08-16. Diakses tanggal 2020-04-16.
- ^ a b @kimknightnz, Kim Knight Feature writer, NZ Herald kim knight@nzherald co nz (2017-01-29). "The politics of life: The truth about Jacinda Ardern". NZ Herald (dalam bahasa Inggris). ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ "Jacinda Ardern says she can handle it and her path to the top would suggest she's right". Stuff (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-16.
- ^ "Meet Jacinda Ardern, 37, New Zealand's Next Prime Minister". NPR.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ @nickjonesnzer, Nicholas Jones Political reporter, NZ Herald nicholas jones@nzherald co nz (2017-07-31). "Who is Jacinda Ardern?". NZ Herald (dalam bahasa Inggris). ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 2017-11-15.
- ^ "Prime Minister Jacinda Ardern announces pregnancy". NZ Herald (dalam bahasa Inggris). 2018-01-18. ISSN 1170-0777. Diakses tanggal 2020-04-19.
- ^ "Live: Prime Minister Jacinda Ardern and partner Clarke Gayford welcome baby girl". Stuff (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-04-19.
- ^ "It's a girl! Jacinda Ardern gives birth to her first child | Newshub". web.archive.org. 2018-06-21. Diakses tanggal 2020-04-19.
- ^ "It's a girl! Jacinda Ardern gives birth to her first child | Newshub". web.archive.org. 2018-06-21. Diakses tanggal 2020-04-19.
- ^ "Ardern and Bhutto: Two different pregnancies in power - BBC News". web.archive.org. 2018-06-22. Diakses tanggal 2020-04-19.
- ^ "Watch: PM Jacinda Ardern leaves hospital with 'Neve Te Aroha'". RNZ (dalam bahasa Inggris). 2018-06-24. Diakses tanggal 2020-04-19.
- ^ "PM's baby named: Neve Te Aroha Ardern Gayford". RNZ (dalam bahasa Inggris). 2018-06-24. Diakses tanggal 2020-04-19.