Alkhairaat

organisasi keagamaan di Indonesia

Alkhairaat (bahasa Arab: الخيرات, translit. al-Ḵayrāt, pelafalan dalam bahasa Arab: [al-xajraːt]; kebaikan[3]) adalah organisasi komunitas Islam terbesar di Indonesia Timur yang berbasis di Palu, Sulawesi Tengah.[4] Organisasi ini didirikan oleh ulama Arab Indonesia yang lahir di Hadhramaut bernama Habib Sayyid Idrus bin Salim al-Jufri pada 30 Juni 1930; 94 tahun lalu (1930-06-30).[5]

Alkhairaat
الخيرات
Berkas:Alkhairaat.png
Lambang Alkhairaat
Tanggal pendirian30 Juni 1930; 94 tahun lalu (1930-06-30)
PendiriSayyid Idrus bin Salim al-Jufri
Didirikan diPalu, Indonesia
TipeOrganisasi keagamaan
TujuanKeagamaan, Pendidikan, Sosial & Dakwah
Kantor pusatJl. SIS Aljufri No. 44
Koordinat0°53′55″S 119°51′33″E / 0.898503°S 119.859130°E / -0.898503; 119.859130
Wilayah layanan
Indonesia
Jumlah anggota (2010)
18 juta[1]
Pemimpin
Sayyid Saggaf bin Muhammad Aljufri[2]
Ketua Umum
Sayyid Ali bin Muhammad Aljufri[1]
Sekretaris Jenderal
Drs. H. Ridwan Yalidjama
Anak organisasiUniversitas Alkhairaat
Situs webalkhairaat.sch.id

Sejarah

Kehadiran Guru Tua di Wani pada tahun 1929 merupakan awal mula sejarah pendidikan Alkhairaat di Kota Palu. Kedatangan Guru Tua di Wani atas permintaan beberapa tokoh masyarakat di Wani yang ingin belajar Islam lebih baik. Dengan dibantu oleh masyarakat setempat dibangunlah Madrasah Al-Hidayah. Nama madrasah tersebut merujuk kepada nama madrasah milik Sayyid Ali Alhabsyie dan Sayyid Abdollah Alhabsyie di Tojo Una-Una, Ampana.

Hampir setahun Guru Tua tinggal dan menetap di Wani, kemudian beliau meninggalkan Wani dan menetap di Kota Palu. Kepindahan Guru Tua ke Kota Palu menjadi awal sejarah berdirinya Lembaga Islam Alkhairaat.

Kehadiran Guru Tua di Kota Palu disambut baik oleh masyarakat setempat dengan menggunakan tempat mereka sebagai tempat belajar mengajar. Merespon antusiasme masyarakat yang begitu besar akan pendidikan, Guru Tua pun mendirikan Alkhairaat. Peresmian madrasah Alkhairaat untuk pertama kalinya bertempat di lantai bawah, rumah Haji Daeng Marocca (depan masjid Jami), Kampung Baru.

Untuk menegaskan eksistensi Alkhairaat dilembah Palu, Guru Tua yang didukung oleh istri beliau, Ince Ami, mewakafkan tanah seluas 5 hektar yang kelak menjadi Komplek Alkhairaat sekaligus Kantor Pengurus Besar Alkhairaat.

Paham Keagamaan

Alkhairaat menganut paham Ahlussunnah Wal Jamaah yang sumber hukumnya berasal dari Al-Quran, hadis, ijtihad dan qiyas.[butuh rujukan]

Organisasi

Jaringan Kelembagaan

  1. Pengurus Besar Alkhairaat, Kantor Pusat berada di Kota Palu, Sulawesi Tengah.
  2. Komisaris Wilayah (KOMWIL) setingkat Provinsi, terdapat di 13 Provinsi
  3. Komisaris Daerah (KOMDA) setingkat Kabupaten/Kota

Majelis Kelembagaan

  1. Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah
  2. Majelis Pendidikan Tinggi
  3. Majelis Hubungan Luar Negeri
  4. Majelis Peranan Wanita
  5. Majelis Dakwah dan Pembinaan Umat
  6. Majelis Hukum dan Wakaf
  7. Majelis Ekonomi
  8. Majelis Pembangunan
  9. Majelis Litbag
  10. Majelis Usaha Sosial
  11. Majelis Organisasi
  12. Majelis Peranan Pemuda

Basis pendukung

Untuk menentukan basis pendukung Alkhairaat lebih dikenal dengan sebutan Abnaul Khairaat (anak-anak Alkhairaat) yang mereka pernah sekolah atau mengeyam pendidikan di Alkhairaat, baik TK, Ibtidaiyah, SD, Tsanawiyah, SMP, Aliyah, SMA, SMK, atau Perguruan Tinggi.

Rujukan

  1. Habib Idrus bin Salim Aljufrie; Modernis Pendidikan dan Dakwah di Tanah Kaili (1930–1969)
  2. Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII dan XVIII
  3. Sayyid Idrus bin Salim al Jufri, pendiri Alkhairaat dan kontribusinya dalam pembinaan umat
  4. Sejarah Alkhairaat

Catatan kaki

Bibliografi

Bacaan lanjutan

Pranala luar

  1. (Indonesia) Muktamar Alkhairaat, Sambutan Susilo Bambang Yodhoyono
  2. (Indonesia) Habib Idrus bin Salim Aljufrie
  3. (Indonesia) Alkhairaat Gelar Muktamar ke-10