Merpati Putih
Merpati Putih (MP) - Merupakan salah satu Perguruan Pencak Silat Beladiri Tangan Kosong (PPS Betako) dan merupakan salah satu aset budaya bangsa, mulai terbentuk aliran jenis beladiri ini pada sekitar tahun 1550-an dan perlu dilestarikan serta dikembangkan selaras dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan serta teknologi dewasa ini. Saat ini MP merupakan salah satu anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) dan Martial Arts Federation For World Peace - (M.A.F.W.P) serta Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (International Pencak Silat Federation) Yudiweb 00:08, 4 Maret 2006 (UTC)
Arti Nama
Arti dari Merpati Putih itu sendiri adalah suatu singkatan dalam bahasa Jawa, yaitu:
Mersudi Patitising Tidak Pusakane Titising Hening yang dalam bahasa Indonesia berarti:
- (id) Mencari sampai mendapat Kebenaran dengan Ketenangan
- (en) To Seek and to Find that which is Right, Doing in Silence
Sehingga diharapkan seorang Anggota Merpati Putih akan menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya.
Sejarah
Merpati putih (MP) merupakan warisan budaya peninggalan nenek moyang bangsa Indonesia yang pada awalnya merupakan ilmu keluarga yang diwariskan secara turun menurun, yang pada akhirnya atas wasiat Sang Guru ilmu Merpati Putih diperkenankan dan disebarluaskan dengan maksud untuk ditumbuhkembangkan agar berguna bagi bangsa dan negara.
Sebelumnya Seni Beladiri ini mempunyai dua saudara lainnya. yaitu bergelar Gagak Samudro dan Gagak Seto. Gagak Samudro diwariskan ilmu pengobatan, sedangkan Gagak Seto ilmu sastra. Dan untuk seni beladiri diturunkan kepada Gagak Handoko. Dari Gagak Handoko inilah akhirnya turun temurun ke Mas Saring lalu Mas Poeng dan Mas Budi menjadi PPS Betako Merpati Putih. Hingga kini, kedua saudara seperguruan lainnya tersebut tidak pernah diketahui keberadaan ilmunya dan masih tetap dicari disetiap daerah di tanah air guna menyatukannya kembali.
Pada awalnya ilmu beladiri Pencak Silat ini hanya khusus diajarkan kepada Komando Pasukan Khusus ditiap kesatuan ABRI dan Polisi (Army Special Forces and S.W.A.T. teams) dan Pasukan Pengawalan Kepresidenan / Paspampres (Presidential Secret Service)
Didirikan pada tanggal 2 April 1963 di Yogyakarta, dan saat ini mempunyai anggota sebanyak satu juta orang lulusan dan yang masih aktif sekitar 100 ribu orang serta tersebar di seluruh Indonesia dari Sabang hingga Merauke.
Sang Guru Merpati Putih adalah Bapak Saring Hadi Poernomo, sedangkan pendiri Perguruan dan Guru Besar sekaligus pewaris ilmu adalah Purwoto Hadi Purnomo (Mas Poeng) dan Budi Hadi Purnomo (Mas Budi) sebagai Guru Besar terakhir yaitu generasi ke sebelas.
PPS Betako Merpati Putih berasal dari seni beladiri keraton. Termasuk diantaranya adalah Pangeran Diponegoro.
Amanat Sang Guru : Seorang Anggota MERPATI PUTIH haruslah mengemban amanat Sang Guru yaitu :
- Memiliki rasa jujur dan welas asih
- Percaya pada diri sendiri
- Keserasian dan keselarasan dalam penampilan sehari-hari
- Menghayati dan mengamalkan sikap itu agar menimbulkan Ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Hingga tahun 1998 PPS Betako Merpati Putih masih hanya untuk Warga Negara Indonesia saja. Namun karena minat dari luar negeri sangat banyak dan antusias, MP mulai membuka diri untuk menerima anggota dari luar negeri. Adalah Nate Zeleznick dan Mike Zeleznick sebagai orang berkulit putih pertama yang diajarkan Pencak Silat ini pada tahun 1999 dan menjadi Guru Merpati Putih Pertama di Amerika. Pada awal bulan Oktober 2000 Mas Pung dan Mas Budi meresmikan American School of Merpati Putih yang pertama berlokasi di Ogden City Mall, Utah. MP adalah satu-satunya Pencak Silat yang diselidiki secara ilmiah mengenai masalah adanya tenaga dalam.
Beladiri Tangan Kosong (Betako)
Latihan Merpati Putih mementingkan aspek beladiri tanpa senjata/tangan kosong. Bagian-bagian tubuh manusia dapat digunakan sebagai senjata yang tak kalah ampuhnya dengan senjata sesungguhnya. Tetapi walaupun begitu pada anggota Merpati Putih secara extra kurikuler (bukan kurikulum latihan) diperkenalkan senjata, sifat dan karakteristik senjata, cara menghadapi dan sebagainya.
Tujuan
PPS Betako Merpati Putih adalah salah satu warisan ilmu beladiri karya nenek moyang bangsa Indonesia asli, dan bertujuan menempa kepribadian anggota-anggotanya agar berwatak dan berkepribadian kuat, harmonis, dinamis serta patriotis, sesuai dengan filosofi bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.
Jurus dan Tenaga Dalam
Merpati Putih menggunakan tenaga dalam asli manusia, dengan permainan napas. Pada orang biasa, tenaga asli tersebut dapat dilihat dan digunakan hanya pada saat orang bersangkutan dalam kondisi terdesak saja. Misal: melompat pagar saat anjing mengejarnya di jalan yang buntu. Dalam keadaan kembali normal / tidak terdesak, orang tersebut serasa tidak percaya telah melompati pagar yang tinggi tersebut. Maka di dalam Pencak Silat ini, bagaimana menggunakan tenaga ekstra asli manusia tersebut pada saat normal, kapanpun dan dimanapun. Pada orang yang terdesak, paru-paru menghasilkan zat yang bernama Adrenalin Tripospate (A.T.P). Maka dengan bantuan permainan nafas, tenaga tersembunyi manusia itu dapat diperoleh dan dikumpulkan di dalam tubuh. Ada beberapa Jurus Pernapasan di dalam Pencak Silat ini diantaranya Pernapasan Pembinaan dan Pernapasan Pengolahan. Juga Ada beberapa Teknik Jurus diantaranya adalah Rangkaian Gerakan Terikat (RGT) dan Rangkaian Gerakan Bebas (RGB) Selain itu juga ada beberapa Teknik Langkah dan Gerak, diantaranya adalah Langkah Praktis dan Gerak Praktis.
Selain dari Diri Sendiri (energi badan), pengambilan energi getaran di Pencak Silat Merpati Putih ini dapat pula diambil dari alam seperti dari Bumi (energi tanah juga pohon yang berusia amat tua), atau bahkan energi dari Angkasa (energi bintang, matahari ataupun bulan. Beberapa tahun belakangan, ilmu tenaga dalam Merpati Putih yang mengandung energi dan getaran ini telah diselidiki lebih jauh secara ilmu pengetahuan dan dikembangkan juga untuk pengobatan serta untuk kepentingan orang tuna netra, agar mereka bisa membaca, membedakan dan mengenali warna serta dapat mempermudah segala aktifitas lainnya sehari-hari.
Tingkatan dan Latihan
Ada dua belas tingkatan di dalam PPS Betako Merpati Putih ini. Tingkatan-tingkatan dalam PPS Betako Merpati Putih dimulai dengan:
- Tingkat Dasar I, tingkatan pertama masih berstatus calon anggota, walaupun telah berseragam baju atau kaos berwarna putih, celana hitam, kerah baju merah dengan label nama diri di dada namun sabuk masih putih polos.
- Tingkat Dasar II, tingkatan kedua dan seterusnya telah memakai seragam anggota tanpa nama diri dengan lambang IPSI dan lambang Merpati Putih di dada serta bersabuk merah polos.
- Tingkat Balik I, sabuk merah (tanpa strip) dengan lambang Merpati Putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Balik II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip merah di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip jingga di salah satu ujungnya.
- Tingkat Kombinasi II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip kuning di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus I (Khusus Tangan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip hijau di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus II (Khusus Badan), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip biru di salah satu ujungnya.
- Tingkat Khusus III (Khusus Kaki), sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip nila di salah satu ujungnya.
- Tingkat Penyegaran, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip ungu di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti I, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih di salah satu ujungnya.
- Tingkat Inti II, sabuk merah dengan lambang Merpati Putih dan berstrip putih dua buah di salah satu ujungnya.
Para anggota berlatih paling tidak dua kali dalam seminggu di suatu Kelompok Latihan atau biasa disebut Kolat. Setiap kali latihan memakan waktu sekitar kurang-lebih dua jam. Pada tiap tahun, yaitu tepatnya setiap Tahun Baru 1 Suro atau 1 Muharam, seluruh anggota dari Sabang sampai Merauke diperbolehkan mengikuti dan berkumpul bersama-sama anggota lainnya di Yogyakarta, tepatnya di pantai Parang Kusumo untuk latihan bersama dari semua Tingkatan. Juga diadakan Napak Tilas di daerah Bukit Manoreh. Acara ini sudah merupakan tradisi di dalam perguruan pencak silat ini yang berguna untuk mengetahui dan dapat bertukar pikiran antar anggota satu dengan anggota lainnya. Yudiweb 00:08, 4 Maret 2006 (UTC)