Renovasi Haussmann di Paris

Revisi sejak 25 Mei 2020 08.18 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Renovasi Haussmann di Paris merupakan proyek renovasi kota secara masif dibawah Kekaisaran Napoleon III dan Kepala Daerah Seine, George-Eugène Haussmann, yang ditugaskan sebagai tokoh utama mulai 1853 hingga 1870. Pembongkaran lingkungan yang dinilai terlalu padat dan terlihat kumuh dari abad pertengahan dan pembangunan kembali gedung-gedung, taman, jalanan lebar termasuk sistem saluran pembuangan, penampungan air bersih dan jaringan pipa bawah tanah untuk menghidupkan lampu jalan dan gedung-gedung. Proyek ini mendapatkan banyak kritikan pada zamannya disebabkan pengeluaran anggaran yang dinilai terlalu besar, hingga pada 1870 Haussmann diberhentikan dari tugas besar ini, namun proyeknya terus dikerjakan hingga akhir dekade 1920.[1]

Latar Belakang

Paris pada abad pertengahan identik dengan kata kotor, kumuh, sesak, dan berpenyakit. Wabah kolera dan tipus tercatat menewaskan puluhan ribu orang setiap tahunnya, namun hal itu tidak berpengaruh pada jumlah populasi Paris yang justru meledak dari 759.000 jjiwa pada 1831 menjadi lebih dari satu juta orang pada 1846. Bukan hal luar biasa pada saat itu untuk menemukan 23 orang yang terdiri dari orang dewasa maupun anak-anak hidup dalam ruangan berukuran 5 meter persegi.[2]

Kaisar Napoleon III tidak menyukai pemandangan yang dia lihat, baginya Paris membutuhkan taman, udara segara, air bersih, dan sanitasi yang baik. Dia menunjuk Haussmann, seorang administrator pemerintahan dengan latar belakang seorang musisi, untuk mengerjakan proyek pembangunan kembali Kota Paris. Tercatat sebanyak 19,730 gedung-gedung tua dan bersejarah dihncurkan, digantikan oleh lebih dari 39,000 gedung baru.

Meskipun kerja kerasnya ini berbuah manis pada saat ini, dimana Paris dinobatkan sebagai salah satu kota terindah, proyek ini menuai banyak kritikan pada zamannya disebabkan pemborosan anggaran termasuk hancurnya sejarah yang melekat pada gedung-gedung tua di Paris. Seorang politikus terkenal, Jules Ferry (1832–1893) menulis, “Kami menangis dengan air mata bercucuran untuk kota tua Paris. Paris yang dibayangkan oleh Voltaire. Paris masa 1830 hingga 1848, ketika kita lihat gedung baru bertumbuhan, kebingungan yang dihasilkannya, serta menangnya arsitektur yang vulgar serta materialisme buruk yang akan kita wariskan kepada keturunan kita.”[3]

  1. ^ Willsher, Kim (31 Maret 2016). "Story of cities #12: Haussmann rips up Paris – and divides France to this day". The Guardian. Diakses tanggal 7 Mei 2020. 
  2. ^ Aran, Sue (24 Juli 2015). "The Genius of Haussmann: Paris Urban Planning in the 19th Century". The Genius of Haussmann: Paris Urban Planning in the 19th Century. 
  3. ^ Glancey, Jonathan (12 Februari 2016). "Kelahiran Paris sebagai kota modern". BBC Indonesia. Diakses tanggal 6 Mei 2020.