Bom London 2005 adalah serangkaian pengeboman yang terjadi di jaringan transportasi umum di London, Britania Raya pada pagi hari 7 Juli 2005 saat jam-jam padat. Korban jiwa mencapai setidaknya 56 orang. Empat ledakan terjadi di tiga jalur kereta api bawah tanah dan sebuah bus di pusat kota London. Keempat ledakan tersebut diperkirakan dilakukan oleh teroris dan terjadi tepat pada saat konferensi G8 dibuka di Skotlandia pada sore hari sehari sebelumnya. London juga kebetulan terpilih sebagai penyelenggara Olimpiade 2012 sehari sebelumnya. Motif tepatnya masih belum diketahui pasti.

Berkas:Londonblast-bbc1.jpg
Berita televisi di BBC mengenai ledakan.

Kejadian ini merupakan serangan teroris terburuk kedua di Britania Raya pada masa pasca-Perang Dunia II sejak pengeboman pesawat Pan Am Penerbangan 103 pada tahun 1988 yang menelan sebanyak 270 korban jiwa.

Tempat ledakan

 
Diagram stasiun-stasiun yang terpengaruh ledakan.

Ledakan pertama terjadi pada pukul 08.51 pagi waktu London (07.51 UTC; 14.51 WIB) di Indonesia. Pada awalnya ledakan dikatakan sebagai akibat kerusakan gardu listrik di Aldgate East. Namun setelah ledakan lainnya terjadi, perkiraan ini pun berubah menjadi kemungkinan aksi terorisme.

Ledakan terjadi di (Sumber: BBC):

  • antara stasiun Aldgate East dan Liverpool Street (08.51 waktu London),
  • antara stasiun Russell Square dan King's Cross St. Pancras (08.56), Piccadilly Line (Jalur Piccadilly),
  • stasiun Edgware Road (09.17)

Selain itu, sebuah bus wisata dua-tingkat di Tavistock Square juga meledak di bagian atap pada pukul 09.47 waktu London.

Pasca-kejadian dan korban jiwa

 
Jatuhnya nilai indeks FTSE 100 pada pagi hari 7 Juli 2005.

Seluruh jaringan London Underground (kereta api bawah tanah) langsung ditutup dan orang-orang harus dievakuasi. Jalanan menuju stasiun banyak yang juga ditutup. Selain itu, jaringan bus di Zona 1 dan 2 turut ditutup.

Indeks saham FTSE 100 telah jatuh sebanyak 3 persen pada 09.30 pagi UTC, dan pasar-pasar di Jerman dan Perancis jatuh sekitar 2 persen. Mata uang Britania Raya, pound juga turut terpengaruh, jatuh sebesar 0,89 sen terhadap dolar AS - nilai terendah dalam 19 bulan.

Laporan resmi pemerintah menyatakan telah memastikan bahwa 56 orang telah meninggal, dan 700 lainnya luka-luka.

Perdana Menteri Britania Raya Tony Blair segera meninggalkan pertemuan G8 setelah mendengar kejadian tersebut. Mengenai kejadian ini, Blair menyebutnya sebagai kejadian "barbar" dan "cukup jelas bahwa ini... (merupakan) ...aksi terorisme."

Reaksi dunia

  • Ratu Britania, Elizabeth II, "sangat terguncang" oleh kejadian tersebut, dan menyampaikan simpatinya kepada seluruh rakyat yang terkena dampak serangan tersebut.
  • Pemerintah Indonesia melalui juru bicaranya, Marty Natalegawa menyatakan bahwa mereka "terhenyak mendengar aksi bom di kota London... (dan) ...mengutuk tindakan tersebut."
  • Paus Benediktus XVI menyebut serangan ini "tidak manusiawi" sementara Presiden AS, George W. Bush mengatakan bahwa "kami tidak akan tunduk kepada para teroris, dan akan menemukan mereka dan membawanya untuk diadili." Perdana Menteri Perancis, Dominique de Villepin menyebutnya "sebuah tragedi untuk Britania Raya."

Tanggung jawab

Berkas:Londonblast-sky1.jpg
Berita televisi di Skynews mengenai ledakan.

Majalah Jerman, Der Spiegel melaporkan bahwa sebuah grup tak dikenal bernama "Organisasi Rahasia al-Qaida - Organisasi Jihad di Eropa" telah mengklaim tanggung jawab atas ledakan-ledakan tersebut. [1] Kelompok tersebut menghubungkan serangan ini dengan penempatan tentara Britania di Afganistan dan Irak.

Pelaku

Laporan-laporan media massa menyebut keempat orang berikut ini sebagai para pelaku, yang merupakan pengebom bunuh diri dan ikut tewas:

  • Hasib Hussain — 19 tahun, pengebom di bus, dari Colenso Mount, Leeds
  • Shehzad Tanweer — 22 tahun, pengebom di Aldgate, dari Colwyn Road, Leeds
  • Mohammad Sidique Khan — 30 tahun dan telah menikah serta mempunyai anak, pengebom di Edgware Road, dari Dewsbury, dekat Leeds
  • Jamal Lindsay — pengebom di Piccadilly, dari Aylesbury, Buckinghamshire

Bom 21 Juli 2005

Dua minggu setelah pengeboman pada 7 Juli, pada 21 Juli empat upaya pengeboman dilakukan di tiga Kereta api bawah tanah dan sebuah bus, namun ledakan pada keempat kejadian ini hanyalah ledakan kecil dan tidak ada satupun korban meninggal dunia ataupun cedera.

Lihat pula

Pranala luar

Templat:Link FA