Na (aksara Bali)

salah satu huruf aksara Bali
Revisi sejak 5 Juni 2020 05.58 oleh Yesi Aku (bicara | kontrib) (Beberapa Fakta Tentang Yesi)

Wartawan pagi ini di Kota Bandung menjumpai seorang gadis remaja di pinggir  jalan caringin yang sedang menyapa orang orang yang berlalu lalang.2 wartawan berani mewawancarai gadis remaja yang satu ini,dan menjelaskan siapa mereka dan  indetitasnya...Setelah itu wartawan mewawancarai gadis yang baik ini,karna mengapa ia menyapa orang orang di yang berlalu lalang di jalanan. "Tidak apa apa,menyapa  itu perbuatan baik bukan?"

Wartawan langsung bertanya siapa dia dan indetitasnya yang baik hati menyapa orang orang di jalan padahal orang orang tidak menghiraukannya apalagi mempedulikannya..Siapa gadis remaja yang baik hati itu? "Saya Yesi,dan Semua Orang Tau Itu!" Ketika mendengar ucapannya itu 2 wartawan tadi perlahan tersenyum.Namanya saja unik,tidak hanya itu slogannya saja membuat dua wartawan itu tersenyum.

Tanpa basa basi lagi Gadis yang bernama Yesi menjawab pertanyaan yang di tanyakan oleh 2 wartawan tadi...Di balik semua jawaban yang telah Yesi berikan ada beberapa fakta unik tentang gadis yang bernama Yesi ini,dan kehidupannya yang menarik

Yesi Tri Agustia atau bisa dipanggil Aku adalah anak remaja yang baik hati. Dia terlahir dari keluarga yang sederhana,kehidupan yang ia alami adalah masa masa terberat.

Soal indetitas dia lahir pada hari minggu 13 Agustus 2006..Dia suka di panggil dengan nama Aku oleh  Bapaknya karna itulah ia suka memakai namanya dengan sebutan YESI_AKU

Berikut beberapa fakta tentang YESI_AKU

Bodoh

Mendapatkan penghargaan bukan berarti dia orang yang pintar.

Jelek

86% adalah kejelekkannya dan sisanya bukanlah kecantikkannya

Mempunyai Kata Kata Bijak

"Orang yang bahagia adalah orang orang yang beruntung,tapi orang yang beruntung itu bukanlah aku."-YESI_AKU

Ada banyak sekali kata bijak yang pernah Yesi ucapkan dan mungkin mejadi inspirasi buat kamu.

Pecinta Kucing

Yesi sangat mencintai kucing bahkan ia mempunyai kucing kesayangannya Endut.

Benci Kehidupannya

Hari hari yang sialah membuat Yesi membenci kehidupannya.

Tidak Memiliki Seorang Teman

Terkadang orang orang mempunyai teman dan kerabat dekat,tapi  tidak dengan Yesi,tak ada satupun teman yang dekat dengannya.

"Tak ada teman yang kubutuhkan saat aku kesusahan dan tak ada kesusahanku yang membutuhkan bantuan teman.Satu lagi,orang yang aku kenal bukan lah temanku."

Aneh

Dari sekian banyak orang yang Yesi,kenal menyebut dirinya orang aneh,dan hampir keseluruhan orang yang tidak ia kenali juga berpendapat begitu.

Membenci Hari Rabu

Di sekian banyak nya hari dan nama nama hari,ada satu hari yang paling membuat Yesi sial di hari itu,ya itu hari Rabu.

"Rabu membuat 1 hari penuh dengan rasa sial,karna itu aku benci hari Rabu!"-Yesi

Ingin Membahagiakan Kedua Orang Tuanya

"Aku Bersumpah Akan Membahagiakan Kedua Orang Tua Ku Dan Kedua Orang Tua Ku Harus Melihat Aku Sukses Nanti."-Yesi

Yesi sangat sayang kedua orang tuanya walau dia di ujar sebagai orang aneh.

Komikkus

Yesi selalu membuat komik ketika ia sedang bosan hingga membuat 1 cerita komik.

Mimpinya Terlalu Jauh

"Aku Mempunyai Begitu Banyak Mimpi."

Setiap orang mempunnyai mimpinya masing-masing dan berusaha untuk memperjuangkan mimpinya,begitu juga dengan Yesi,memiliki mimpi yang sangat jauh dan sulit di raih olehnya karna tak mempunyai cukup usaha yang kuat.

Membenci Salah Satu Orang Di Keluarganya??

"Ada Seseorang Yang Aku Benci Di Keluargaku,Tapi Bukan Kedua Orang Tuaku."

Di dalam keluarga Yesi ada seseorang yang ia benci tapi bukan orang tuanya.

Makanan Favoritnya Adalah Tempe

"Aku Suka Tempe Apalagi Buatan Mamah Aku,Dan Aku Menjadikan Tempe Sebagai Makanan FavoritKu."

Makanan favorit sangat enak enak tentunya apalagi tempe makanan yang sederhana dan enak sekali di makan.

Mempunyai 3 Akun Sosial Media

"Aku Menggunakan Aplikasi Instagram,Twitter,Dan Facebook Untuk Akun Sosial Media Di HandPone Ku."

Yesi juga mempunyai akun media sosial,coba aja kalian cek dengan nama YESI_AKU di setiap akun media sosialnya,biasanya dia menggunakan nama itu.Bukan hanya itu,dia juga punya channel youtube yaitu Yesi Tri Agustia jangan lupa untuk subs ya gengs,talpi untuk saat ini Yesi belum bisa buat konten lagi di Youtube soalnya Ibu nya sedang sakit,do'ain biar Ibu nya cepet sembuh ya gengs!.

Punya Adik Istimewa

"Adik Perempuan Ku Sangat Langka"

Yesi mempunyai adik perempuan yang cantik dia sangat ramah dan baik

Suka Dengan Alam

Alam yang ia cintai adalah halaman rumahnya

Membenci Dunia??

"Dunia Ini Kejam."

Kadang Yesi suka menyalahkan dunia yang kejam karna masalahnya yang berat,tapi ia kadang tidak sadar jika itulah cobaan terbesar dari Tuhan Yang Maha Esa

Berpony

Yesi identik banget loh dengan yang namanya pony

Banyak sekali Kan Fakta Fakta Tentang Yesi Tri?? Yu ikuti terus ya berita selanjutnya biar lebih banyak fakta menarik dari wartawan kami,oke terimakasih ya kalian sudah membaca ini sampai akhir semoga hari mu menyenangkan...:)

YESI_AKU

Fonem

Na diucapkan seperti huruf "n" pada kata: "namun" (bahasa Indonesia), nāraka (bahasa Sanskerta), napi (bahasa Bali), nib (bahasa Inggris).

Penggunaan

Dantya (gigi)
 
Murdhanya (tarik-belakang)
 
Talawya (langit-langit)
 

Penggunaan aksara Na sama dengan penggunaan Na (Dewanagari: न) dalam abjad bahasa Sanskerta.[1] Dalam sistem penulisan dengan aksara Bali, Na digunakan pada kata-kata yang mengandung bunyi /n/, baik dari bahasa Bali, maupun bahasa non-Bali. Selama Na kojong tidak dibubuhi oleh pangangge suara, maka ia dibaca "na" (lafal: /nə/ atau /na/, tergantung kata).

Gantungan aksara Na disebut Na kojong (dalam bahasa Bali, kojong berarti kerucut).

Perubahan menjadi Na rambat

Apabila dalam suatu kata terkandung bunyi /n/ yang menyusul bunyi /r/ (contohnya: "warna", "purna", "sirna", dsb), maka apabila disalin menjadi aksara Bali, huruf N pada kata tersebut patut ditulis dengan Na rambat, bukan Na.[2][3] Hal ini dianjurkan karena penulisan kata-kata dengan menggunakan aksara Bali harus memperhatikan warga aksara (daerah artikulasi tradisional). Menurut aturan tradisional tentang aksara Bali, posisi lidah saat mengucapkan bunyi /r/ adalah murdhanya (langit-langit keras). Sehingga apabila bunyi /r/ disusul bunyi /n/ (contohnya huruf N pada kata "warna") maka, bunyi /n/ (dantya) berubah menjadi bunyi /ɳ/ (murdhanya).[2] Meskipun demikian, dalam fonologi, bunyi /r/ adalah konsonan getar rongga gigi, sedangkan bunyi /n/ adalah konsonan sengau rongga gigi. Maka dari itu, daerah artikulasinya sama namun agak berbeda dengan aturan penulisan aksara Bali.

Perubahan menjadi Nya

Apabila dalam suatu kata terkandung bunyi /n/ (konsonan gigi/warga dantya) yang disusul oleh bunyi /c/ atau /ɟ/ (konsonan langit-langit (palatal)/warga talawya), maka bunyi /n/ tersebut berubah menjadi bunyi /ɲ/ (konsonan sengau langit-langit).[2] Contohnya: "ranjang", "pancing", "panjang", "manja", dsb. Dalam aksara Bali, konsonan nasal langit-langit dilambangkan dengan huruf Nya (huruf Latin: Ñ). Maka dari itu, apabila dalam suatu kata ada huruf N yang diikuti oleh huruf C maupun J, bila disalin menjadi aksara Bali, huruf N tersebut patut ditulis dengan Nya, bukan Na.[4] Meskipun demikian, orang Indonesia cenderung menggunakan konsonan gesek /t͡ʃ/ dan /d͡ʒ/ daripada konsonan letup /c/ dan /ɟ/. Bunyi /t͡ʃ/ mirip /c/ dan /d͡ʒ/ mirip /ɟ/. Keduanya dilambangkan dengan huruf C (Ca) dan J (Ja). Konsonan gesek tersebut termasuk ke dalam kelompok konsonan pascarongga-gigi, bukan konsonan langit-langit.

Mengikuti konsonan tarik-belakang

Apabila dalam suatu kata ada bunyi /n/ yang diikuti oleh /ʈ/ maupun /ɖ/ (konsonan tarik-belakang/warga murdhanya), maka bunyi /n/ (konsonan gigi) tersebut akan berubah menjadi /ɳ/ (konsonan tarik-belakang). Maka dari itu, apabila dalam suatu kata ada huruf Na yang dilekati oleh gantungan Ta latik maupun Da madu, huruf Na tersebut patut diganti dengan Na rambat.[5]

Lihat pula

Catatan kaki

  1. ^ Surada, hal. 5.
  2. ^ a b c Celah-celah Kunci Pasang Aksara Bali
  3. ^ Simpen, hal. 27.
  4. ^ Tinggen, hal. 28.
  5. ^ Tinggen, hal. 29.

Referensi

  • Tinggen, I Nengah. 1993. Pedoman Perubahan Ejaan Bahasa Bali dengan Huruf Latin dan Huruf Bali. Singaraja: UD. Rikha.
  • Surada, I Made. 2007. Kamus Sanskerta-Indonesia. Surabaya: Penerbit Paramitha.
  • Simpen, I Wayan. Pasang Aksara Bali. Diterbitkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Daerah Tingkat I Bali.