Gangguan kecemasan menyeluruh

gangguan psikiatri dimana seseorang mengalami kecemasan yang berlebihan dan sulit dikendalikan

Gangguan kecemasan menyeluruh atau Generalized anxiety disorder (GAD) adalah gangguan kecemasan yang terjadi pada seseorang ditandai dengan rasa cemas berlebihan, khawatir dan tegang yang tidak terkendali. Kecemasan tersebut cenderung terjadi secara berulang dan tidak terkendali. Orang yang mengalami gangguan kecemasan menyeluruh biasanya dapat merasa cemas walaupun tidak sedang menghadapi situasi yang menegangkan.[1][2]

Gangguan kecemasan menyeluruh
Informasi umum
SpesialisasiPsikiater
Aspek klinis
Gejala dan tandaInsomnia, tremor
KomplikasiDepresi, penyakit jantung, bunuh diri
Perawatanterapi, perawatan medis
Prevalensi3–5% (seumur hidup)
Statistik orang dengan gangguan kecemasan umum di Amerika Serikat

Penyebab

Gangguan kecemasan menyeluruh dapat dialami oleh seseorang karena beberapa faktor, seperti faktor genetik atau keturunan, keadaan sosial atau lingkungan sekitar, riwayat keluarga, periode stres, dan dapat juga disebabkan oleh kecanduan alkohol atau obat-obatan terlarang. Individu yang menjadi keturunan orang dengan gangguan kecemasan menyeluruh memiliki kecenderungan lebih besar untuk mengalami gangguan kecemasan menyeluruh.[3] Selain faktor genetik, faktor lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan kecemasan menyeluruh, yaitu konsumsi alkohol. Efek konsumsi alkohol yang berlebihan dengan jangka waktu yang panjang dapat meningkatkan risiko gejala kecemasan menyeluruh lebih besar. Akan tetapi, hal tersebut dapat diminimalisasi dengan mengurangi konsumsi alkohol. Jika seseorang dapat mengurangi dan berpantang untuk mengonsumsi alkohol maka gejala gangguan kecemasan menyeluruh tersebut dapat berkurang.[4]

Riwayat keluarga dapat menjadi faktor penyebab seseorang mengalami gangguan kecemasan menyeluruh karena keluarga merupakan tempat pertama seseorang mendapat perlindungan. Akan tetapi, jika keluarga itu sedang bermasalah, seseorang menjadi diselimuti rasa tidak nyaman dan merasa terancam. Riwayat keluarga yang dapat menjadi pemicu seseorang mengalami gangguan kecemasan menyeluruh, seperti perceraian orang tua dan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Selain itu, faktor lingkungan sosial juga dapat memberi risiko besar bagi penyintas, seperti penindasan. Penindasan atau bullying menjadi masalah serius yang dapat memengaruhi kondisi mental seseorang. Penindasan yang ditujukan kepada seseorang secara terus menerus dapat memicu timbulnya gangguan kecemasan menyeluruh terhadap orang yang mengalami penindasan.[1]

Tindakan

Orang dengan gangguan kecemasan menyeluruh dapat dilakukan tindakan pengobatan dan perawatan yang tepat. Tindakan tersebut dapat dilakukan dengan cara terapi perilaku kognitif dan obat-obatan yang diberikan kepada individu dengan gangguan kecemasan menyeluruh. Akan tetapi, tindakan pengobatan dengan cara terapi perilaku kognitif dianggap lebih efektif untuk mengurangi depresi akibat gangguan kecemasan menyeluruh secara signifikan. Terapi yang diberikan kepada seseorang dengan gangguan kecemasan menyeluruh dipercaya lebih terlihat secara nyata efeknya dalam jangka panjang daripada dengan memberi obat. Hal itu karena memberi obat kepada orang dengan gangguan kecemasan menyeluruh dapat berkurang efektivitasnya ketika obat dihentikan atau tidak diminum.[5]

Gaya hidup yang dikelola dengan baik dapat menurunkan risiko gangguan kecemasan menyeluruh yang dialami individu. Saat orang dengan gangguan kecemasan menyeluruh dapat mengelola pola hidup dengan baik, tidur dengan teratur, olahraga, dan melakukan relaksasi dengan baik dapat membantu penyembuhan gangguan kecemasan menyeluruh. Aktivitas fisik juga perlu ditingkatkan agar membantu penyembuhan dengan cepat karena orang yang memiliki aktivitas fisik tinggi dinilai dapat mengurangi risiko gangguan kecemasan.

Referensi

  1. ^ a b "Mengenal Generalized Anxiety Disorder: Gangguan Kecemasan Kronis". tirto.id. Diakses tanggal 2020-06-09. 
  2. ^ "NIMH » Anxiety Disorders". www.nimh.nih.gov. Diakses tanggal 2020-06-09. 
  3. ^ tim. "Mengenal Sebab dan Gejala Generalized Anxiety Disorder". gaya hidup. Diakses tanggal 2020-06-10. 
  4. ^ Cohen, S I (1995-02). "Alcohol and benzodiazepines generate anxiety, panic and phobias". Journal of the Royal Society of Medicine. 88 (2): 73–77. ISSN 0141-0768. PMC 1295099 . PMID 7769598. 
  5. ^ Bandelow, Borwin; Sher, Leo; Bunevicius, Robertas; Hollander, Eric; Kasper, Siegfried; Zohar, Joseph; Möller, Hans-Jürgen (2012). "Guidelines for the pharmacological treatment of anxiety disorders, obsessive compulsive disorder and posttraumatic stress disorder in primary care" (PDF). Journal of Psychiatry in Clinical Practice. 16 (2): 77–84. doi:10.3109/13651501.2012.667114.