Psikiater adalah profesi dokter spesialistik yang memiliki spesialisasi dalam diagnosis dan penanganan gangguan emosional.[1] Psikiater tidak hanya menangani masalah gangguan jiwa berat, tetapi juga ringan.[2] D Penanganan psikiatri di seluruh dunia, ungkap Dadang, dilakukan dengan empat cara yang disingkat BPSS, yaitu Biologic (obat-obatan), Psychologic (konsultasi), social (penanganan sosial), dan spiritual (agama).[2] Gelar yang didapatkan untuk bisa membuka praktik psikiater adalah SpKJ.[3]

Dr. Cooper, seorang psikiater AS

Perbedaan psikolog dengan psikiater

sunting

Dalam hal penanganan masalah, psikiater boleh memberikan terapi obat-obatan (farmakoterapi), sedangkan psikolog klinis tidak diperbolehkan. Psikolog klinis dapat memberikan diagnosis gangguan jiwa, konsultasi, terapi, dan pemberian alat tes psikologi. Kalaupun didiagnosa mengidap gangguan jiwa berat seperti skizofrenia yang memerlukan obat, maka psikolog klinis akan merujuk ke psikiater. Namun, psikiater juga memerlukan psikolog klinis untuk memberikan psikoterapi rutin untuk pasien yang mengidap skizofrenia. Jadi psikiater dan psikolog klinis dapat bekerja sama dan berkolaborasi untuk kesejahteraan jiwa pasien.

Lihat pula

sunting

Referensi

sunting
  1. ^ Nevid, Jeffrey dkk, Psikologi Abnormal, Jakarta: Erlangga, 2005, Hal. 3.
  2. ^ a b "Perbedaan Psikolog dengan Psikiater". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-07-28. Diakses tanggal 2011-07-15. 
  3. ^ "Kapan Butuh Psikiater?". Diakses tanggal 2011-07-15.