Glenn Fredly

penyanyi dan musisi Indonesia
Revisi sejak 10 Juni 2020 14.35 oleh 114.79.16.192 (bicara) (Filmografi: Penambahan tulisan yg kurang)

Glenn Fredly Deviano Latuihamallo (30 September 1975 – 8 April 2020) adalah seorang penyanyi, penulis lagu, produser, dan aktor berkebangsaan Indonesia.

Glenn Fredly
GenrePop, R&B
Pekerjaan
Tahun aktif1995–2020
LabelSony Music Indonesia (1998–2012)
Royal Prima Musikindo (2012–2014)
Musik Bagus (2014-2020)
Situs webglennfredly.com

Karier

Glenn Fredly mengawali kariernya saat dia menjadi vokalis Funk Section. Pada tahun 1995, setahun setelah ia lulus SMA pada tahun 1994, Funk Section meluncurkan sebuah album eksklusif yang dikemas secara apik. Tiga tahun kemudian (1998), Glenn bernyanyi solo dan meluncurkan sebuah album yang bertajuk Glenn dengan bermodalkan 8 buah lagu. Dalam album ini terdapat 3 buah lagu yang sering dinyanyikan Glenn yaitu Kau dan Cukup Sudah serta Mobil Mama yang menjadi hits di Malaysia.

Album kedua diluncurkan pada tahun 2000 dengan judul Kembali. Dalam album ini terdapat beberapa hits seperti Salam bagi Sahabat dan Kasih Putih. Seperti album perdananya, album ini masih bernaung di bawah Sony Music Indonesia dengan produser Aminoto Kosin. Album ini pun bernasib sama seperti album sebelumnya, meskipun cukup dikenal, namun kedua album Glenn ini belum memenuhi keinginan major label baik itu dari segi popularitas maupun penjualan.

Tahun 2000 Glenn diberi penghargaan di Malaysia (album Indonesia terbaik) dan Singapura (lagu terbaik pilihan pendengar). Pada Anugerah Musik Indonesia setahun kemudian, Glenn meraih penghargaan kategori lagu terbaik dan penyanyi pria terbaik kategori musik R&B.

Dengan keraguan besar dari pihak label, Glenn yang beragama Kristen ini meluncurkan album ketiganya bertajuk Selamat Pagi, Dunia! (2003). Tak dinyana banyak hits yang muncul dari album ini. Hits yang paling mengguncang Indonesia adalah lagu Januari. Keberhasilan album ini membuat pihak Sony Music Indonesia membuat album repackage tahun 2004, dikemas dengan bonus VCD karaoke dan unplugged live performance.

Pada tahun 2004, Glenn ikut serta dalam album milik Erwin Gutawa bertajuk Salute to Koes Plus/Bersaudara. Dia menyanyikan Dunia & Mari-mari dalam album tersebut.

Tahun 2005, Glenn ditawari untuk membuat satu album sebagai soundtrack dari film baru Cinta Silver. Satu tahun kemudian Glenn mengeluarkan album lagi sebagai penghargaan dan rasa hormatnya kepada musisi-musisi terdahulu, bertajuk Aku & Wanita. Pada tahun yang sama Glenn meluncurkan album ketujuh dengan judul Terang. Kemasan suguhan terbaru dari Glenn ini adalah album yang bernuansa Natal dikarenakan berbarengan dengan Natal 2006. Tahun 2007 Glenn kembali mengeluarkan album tergressnya. Bertajuk Happy Sunday, album ini diklaim sebagai wahana dalam memancarkan spirit baru memandang kehidupan secara global melalui musik.

 
Glenn Fredly menyanyikan tribute untuk Chrisye di Java Jazz Festival 2009

Glenn juga peduli terhadap lingkungan. Hal ini dibuktikannya saat berpartisipasi dalam konser amal bertajuk Soul for Indonesian Earth, sebagai penghargaan akan bumi, pada tanggal 7 Juli 2007.

Glenn menjadi pembimbing bagi grup vokal Pasto dalam sebuah acara pencarian bakat di Trans TV. Pasto memenangi kontes tersebut.

Pada awal tahun 2005, Glenn menciptakan lagu Kita untuk Mereka, yang didedikasikan untuk korban tsunami di Aceh. Lagu tersebut dinyanyikan oleh kelompok Indonesian Voices, terdiri dari penyanyi-penyanyi Indonesia termasuk Glenn, yaitu Gito Rollies, Harvey Malaiholo, Rio Febrian, Duta Sheila on 7, Fadly Padi, Kikan Cokelat, Ahmad Albar, Vina Panduwinata, Baim, Delon, Tia AFI, Ruth Sahanaya, Syahrani, Ubiet, dan lain-lain.

Bersama dengan Indonesian Voices, Glenn ikut menyanyikan lagu Rumah Kita dalam album Tribute untuk Ian Antono.

Dinamika perjalanan karier Glenn terus berlanjut lewat Trio Lestari yang dibentuk pada 2011, bersama Sandhy Sondoro dan Tompi. Glenn pernah pula berperan sebagai aktor pendukung dalam sebuah film kontroversial bernuansa toleransi berjudul Tanda Tanya di bawah rumah produksi sutradara Hanung Bramantyo. Ini merupakan film layar lebar pertama Glenn.

Akhir tahun 2011, Glenn berkolaborasi dengan Ras Muhamad membuat lagu berjudul Tanah Perjanjian, lagu ini bercerita tentang keprihatinannya terhadap permasalahan di Papua. Lagu ini dibagikan secara gratis melalui situs resmi Rolling Stone Indonesia.

Pada tanggal 2 September 2012, Glenn menyuguhkan konser Cinta Beta dalam rangka merayakan 17 tahun kariernya dalam industri musik Indonesia. Diselenggarakan di Istora Senayan, Jakarta. Di dalam konser ini Glenn mengajak penontonnya kembali menaruh perhatian serius pada Timur Indonesia. Dari konsep hingga artis pendukung pun memang dibuat sesuai dengan pesan yang ingin disampaikan oleh Glenn dalam pagelaran musiknya ini. Lebih dari 5000 penonton hadir pada malam itu.

Setelah 3 tahun Glenn disibukkan dengan minat barunya sebagai produser film Cahaya dari Timur: Beta Maluku, Filosofi Kopi dan Surat dari Praha, pada tahun 2015 Glenn menyelenggarakan tur 20 kota dan sebuah konser besar dalam merayakan 20 tahun Ia berkarya. Tanggal 17 Oktober 2015, Istora Senayan menjadi saksi bersejarah buat Glenn dan musik Indonesia. Salah satu konser terbaik di tahun 2015. Seperti biasa di dalam setiap konsernya, Glenn selalu mempunyai pesan. Kali ini Ia mengangkat pesan musik 90an, masa ia tumbuh dan berkembang di era musik itu. Ia pun mengajak Funk Section sebagai salah satu kejutan bagi para penonton. Dan lagi-lagi penonton yang hadir lebih dari 7000 orang malam itu.

Salah satu musisi yang dikagumi bahkan disebut sebagai pahlawan oleh Glenn sejak belia adalah Ruth Sahanaya. Di tahun 2016 ketika Mama Uthe (biasa dipanggil oleh kerabat dekatnya) merayakan 30 tahun berkaryanya, Glenn merayakan ulang tahun dengan menyelanggarakan konser bertajuk Tanda Mata Glenn Fredly untuk Ruth Sahanaya pada 30 September 2016 di Balai Sarbini, Jakarta. Begitu bermakna sosok Ruth Sahanaya dalam kehidupan dan karier musik Glenn. Baik itu sebagai motivasi maupun sosok idola. Konser ini pun membawa pesan regenerasi dan kepedulian Glenn terhadap industri musik Indonesia.

Pada 30 September 2017, Glenn kembali membuat Konser #TNDMT untuk Slank di Gandaria City Hall, Mall Gandaria City, Jakarta. Glenn menggandeng sederet musisi lintas-genre seperti Dewa Budjana, Bonita, Tompi, Idang Rasjidi, Bertha, Harry Pochang, Yacko, Young Lex,  Mondo Gascaro, Trie Utami, hingga Yopie Latul. Konser tersebut juga diramaikan oleh komika Sakdiyah Ma'ruf serta Najwa Shihab.[1]

Glenn sekarang mempunyai label musik sendiri yang bernama Musik Bagus yang sudah memproduksi beberapa musisi baru yaitu Yura Yunita, Gilbert Pohan, dan Tiara Degrasia. Tahun 2017, salah satu agenda Glenn adalah merilis album pertama Tiara di bawah label Musik Bagus.

Kehidupan pribadi

Glenn Fredly menikah dengan penyanyi Dewi Sandra pada tanggal 3 April 2006, namun bercerai pada 27 Agustus 2009. Glenn kemudian menikah lagi dengan Mutia Ayu pada 19 Agustus 2019.[2]. Dari pernikahan keduanya, Glenn dan Mutia dikaruniai seorang anak, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo, yang lahir pada 28 Februari 2020.[3]

Kematian

Glenn meninggal dunia pada Rabu, 8 April 2020 pukul 18.00 WIB di Rumah Sakit Setia Mitra, Fatmawati, Jakarta Selatan pada usia 44 tahun.[4][5] Glenn dikabarkan meninggal dunia akibat penyakit meningitis yang dideritanya.[6] Glenn dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Filmografi

Diskografi

Referensi

  1. ^ "Sebuah Tanda Mata Glenn Fredly untuk Slank - ANTARA News". Antara News. Diakses tanggal 2017-10-01. 
  2. ^ "Dewi Sandra soal Glenn Fredly Menikah: Alhamdulillah". Kumparan. 6 Oktober 2019. 
  3. ^ "Dunia Musik Kehilangan Seorang Emas". Kompas. 9 April 2020. hlm. 5. 
  4. ^ "Glenn Fredly Meninggal Dunia". CNN Indonesia. 8 April 2020. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  5. ^ Media, Kompas Cyber (8 April 2020). "Glenn Fredly Meninggal Dunia di RS Setia Mitra Fatmawati". KOMPAS.com. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  6. ^ "Glenn Fredly Meninggal karena Sakit Meningitis". Kumparan.com. 8 April 2020. Diakses tanggal 8 April 2020. 
  7. ^ Glenn Fredly "Perempuanku"

Pranala luar