Pradiptachairunissa

Bergabung 23 Juni 2020
Revisi sejak 23 Juni 2020 19.17 oleh Pradiptachairunissa (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Hasiholan Martua Pasaribu adalah lulusan Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro pada tahun 2013 Sambil kuliah, ia menapaki karier di bagian ''practical training''...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Hasiholan Martua Pasaribu adalah lulusan Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro pada tahun 2013 Sambil kuliah, ia menapaki karier di bagian practical training di PT Wijaya Karya. Hampir pada saat yang bersamaan, Hasiholan menjabat sebagai Junior Surveyor Wijaya Karya. Dia mengemban tugas tersebut dari tahun 2013–2014

Sebagai asisten tim survei, cakupan pekerjaan Hasiholan seputar mengangkat barang hingga memayungi alat survei. Memang, kala itu, dia bekerja.

Pada awal mula bekerja di PT Wika tadi, dia sempat harus tinggal di proyek selama setahun. Saat itu menjadi bagian dari tim yang sedang mengerjakan lingkar semanggi Jakarta.

Padahal ketika pertama kali memutuskan mengambil Jurusan Teknik Sipil, terbayang sebuah pekerjaan yang bergengsi dalam benak Hasiholan. Biasanya, lulusan dari jurusan tersebut bekerja di bagian quality control, site engineer atau site manager. Alhasil, kenyataan yang dia dapatkan berbeda dengan impian awal.

Berkat didikan ayah

Namun, Hasiholan tidak berkecil hati. Dia tetap bekerja sepenuh hati dengan mengedepankan etos kerja yang optimal. Sikap-sikap tersebut merupakan didikan sang ayah sejak kecil. Hasiholan mengaku ayahnya mendidik dengan keras.

Hasiholan mengagumi sang ayah yang merupakan tipe pekerja keras. Ayahnya adalah seorang advokat. Pada tahun 2000 Sang ayah kemudian mendirikan Firma Hukum dan bekerja dengan tekun, jujur, dan tanggung jawab berada di bawah Kementerian Hukum dan HAM Pengalaman hidup ayahnya itu menjadikan Hasiholan mendapatkan didikan yang tegas dan pantang menyerah.

Jangan tanya soal kerja lembur. Karena kerap bekerja hingga pukul 04:00 pagi, Hasiholan "Karena waktu itu pukul 06:00 pagi saya sudah harus bangun lagi," kenang Hasiholan sembari terkekeh.

Senang tantangan

Pada dasarnya, Hasiholan senang dengan tantangan baru. Baginya tantangan baru bisa selalu memunculkan semangat dan ide segar. Suatu kali, dia pernah berada dalam titik jenuh. Hasiholan pun sempat meminta proyek yang menantang kepada manajemen Wika

Namun manajemen perusahaan tidak mengabulkannya. Alhasil, dalam perjalanan 2 tahun di Wika itu, sejatinya Hasiholan sempat keluar dari perusahaan. Dan berpindah ke malaysia

Sekembalinya ke Wika, Hasiholan mendapatkan sebuah proyek di luar Jakarta. Pada saat itu, dia ditarik kembali oleh manajemen perusahaan untuk memegang proyek tersebut.

Hasiholan mendapatkan lebih dari yang diminta. Proyek yang dia dapatkan tersebut benar-benar menantang, yakni LRT Palembang pada 2018 silam. Proyek tersebut pesanan kementerian PUPR