Kota Bogor

kota di Provinsi Jawa Barat, Indonesia


Kota Bogor (Sunda: ᮊᮧᮒ ᮘᮧᮍᮁᮧ) adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Barat. Kota ini terletak 59 km sebelah selatan Jakarta, dan wilayahnya berada di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor. Dahulu luasnya 21,56 km², namun kini telah berkembang menjadi 118,50 km² dan jumlah penduduknya 1.048.610 jiwa (2020).[1]

Kota Bogor
ᮊᮧᮒ ᮘᮧᮌᮧᮁ
Kota Buitenzorg
Daerah tingkat II
Lambang resmi Kota Bogor
Motto: 
Tegar Beriman
Peta
Peta
Koordinat: 106°48' BT dan 6°26' LS
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Barat
Tanggal berdiri3 Juni 1482
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 6
  • Kelurahan: 68
Pemerintahan
 • Wali KotaBima Arya Sugiarto
 • Wakil Wali KotaDedie A. Rachim
 • Sekretaris DaerahAde Syarif
Luas
 • Total118,50 km2 (4,580 sq mi)
Peringkat45
Populasi
 • Total1.048.610
 • Peringkat12
 • Kepadatan8.849,03/km2 (2,291,890/sq mi)
 • Peringkat kepadatan28
Demografi
 • AgamaIslam 93,16%
Kristen 5,99%
- Protestan 3,92%
- Katolik 2,07%
Budha 0,77%
Hindu 0,10%
Konghucu 0,04%[1]
 • BahasaIndonesia
Sunda
Jawa
Betawi
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3271
Kode area telepon0251
Pelat kendaraan"F"
Kode Kemendagri32.71
DAURp686.520.759.000.
Situs webwww.kotabogor.go.id

Bogor dikenal dengan julukan Kota Hujan, karena memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Kota Bogor terdiri atas 6 kecamatan yang dibagi lagi atas sejumlah 68 kelurahan. Pada masa Kolonial Belanda, Bogor dikenal dengan nama Buitenzorg (pengucapan: boit'n-zôrkh", bœit'-) yang berarti "tanpa kecemasan" atau "aman tenteram".

Hari Jadi Kabupaten Bogor dan Kota Bogor diperingati setiap tanggal 3 Juni, karena tanggal 3 Juni 1482 merupakan hari penobatan Prabu Siliwangi sebagai raja dari Kerajaan Pajajaran.

Bogor (berarti "enau") telah lama dikenal dijadikan Pusat Pendidikan dan Penelitian Pertanian Nasional. Di sinilah berbagai lembaga dan balai penelitian pertanian dan biologi berdiri sejak abad ke-19. Salah satunya yaitu, Institut Pertanian Bogor, berdiri sejak awal abad ke-20.

Kota Bogor memiliki banyak ikon wisata, salah satunya Kebun Raya Bogor yang di kelilingnya mulai dijadikan sarana olahraga baru oleh warga Bogor semenjak Walikota Bima Arya membenahi pedestrian di sekeliling Kebun Raya Bogor menjadi lebih lebar dan lebih menarik.

Geografis

Kota Bogor terletak di antara 106°43’30”BT - 106°51’00”BT dan 30’30”LS – 6°41’00”LS serta mempunyai ketinggian rata-rata minimal 190 meter, maksimal 350 meter dengan jarak dari ibu kota kurang lebih 60 km.

Batas Wilayah

Kota Bogor berbatasan dengan kecamatan-kecamatan dari Kabupaten Bogor sebagai berikut:

Utara Cilebut, Bojong Gede, Cibinong dan Kemang
Timur Sukaraja dan Ciawi
Selatan Cijeruk dan Caringin
Barat Kemang, Parung, Rumpin, Ciomas dan Dramaga

Iklim & Topografi

Kota Bogor terletak pada ketinggian 190 sampai 330 m dari permukaan laut. Udaranya relatif sejuk dengan suhu udara rata-rata setiap bulannya adalah 24°C dan kelembaban udaranya kurang lebih 70%. Suhu rata-rata terendah di Bogor adalah 21,8°C, paling sering terjadi pada Bulan Desember dan Januari. Arah mata angin dipengaruhi oleh angin muson. Bulan Mei sampai Maret dipengaruhi angin muson barat.

Kemiringan Kota Bogor berkisar antara 0-15% dan sebagian kecil daerahnya mempunyai kemiringan antara 15-30%. Jenis tanah hampir di seluruh wilayah adalah latosol coklat kemerahan dengan kedalaman efektif tanah lebih dari 90 cm dan tekstur tanah yang halus serta bersifat agak peka terhadap erosi. Bogor terletak pada kaki Gunung Salak dan Gunung Gede sehingga sangat kaya akan hujan orografi.

Angin laut dari Laut Jawa yang membawa banyak uap air masuk ke pedalaman dan naik secara mendadak di wilayah Bogor sehingga uap air langsung terkondensasi dan menjadi hujan. Hampir setiap hari turun hujan di kota ini dalam setahun (70%) sehingga dijuluki "Kota Hujan". Keunikan iklim lokal ini dimanfaatkan oleh para perencana Kolonial Belanda dengan menjadikan Bogor sebagai Pusat Penelitian Botani dan Pertanian, yang diteruskan hingga sekarang.

Data iklim Kota Bogor
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rekor tertinggi °F 91 97 93 90 99 100 97 93 99 95 97 90 100
Rata-rata tertinggi °F 77 77 79 79 79 79 79 79 81 81 79 77 79
Rata-rata harian °F 72 72 72 72 72 72 72 72 72 73 72 72 72
Rata-rata terendah °F 64 64 64 64 64 64 63 63 63 64 64 64 64
Rekor terendah °F 52 48 48 50 50 55 45 37 55 50 52 50 37
Presipitasi inci 9.84 9.13 7.17 7.17 4.06 1.85 0.98 2.09 2.76 3.78 7.76 7.87 64,45
Rekor tertinggi °C 33 36 34 32 37 38 36 34 37 35 36 32 38
Rata-rata tertinggi °C 25 25 26 26 26 26 26 26 27 27 26 25 26
Rata-rata harian °C 22 22 22 22 22 22 22 22 22 23 22 22 22
Rata-rata terendah °C 18 18 18 18 18 18 17 17 17 18 18 18 18
Rekor terendah °C 11 9 9 10 10 13 7 3 13 10 11 10 3
Presipitasi mm 250 232 182 182 103 47 25 53 70 96 197 200 1.637
[butuh rujukan]
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des Tahun
Jumlah Hari Hujan 21 21 21 18 12 8 7 6 8 13 20 21 176
Rata-Rata Kecepatan Angin (km/jam) 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
Kecepatan Angin Maksimum (km/jam) 37 44 115 76 72 54 61 93 46 74 59 46 115

Kedudukan geografi Kota Bogor di tengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan Ibukota Negara, Jakarta, membuatnya strategis dalam perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Kebun Raya dan Istana Bogor merupakan tujuan wisata yang menarik. Kedudukan Bogor di antara jalur tujuan Puncak atau Cianjur juga merupakan potensi strategis bagi pertumbuhan ekonomi.

Kota Bogor mempunyai luas wilayah 118,5 km². Di kota ini juga mengalir beberapa sungai yang permukaan airnya jauh di bawah permukaan dataran, yaitu: Sungai Ciliwung, Sungai Cisadane, Sungai Cipakancilan, Sungai Cidepit, Sungai Ciparigi, dan Sungai Cibalok. Topografi yang demikian menjadikan Kota Bogor relatif aman dari bahaya banjir alami.

Sejarah

Abad Ke-5

Bogor dulunya dadalah tempat berdirinya Kerajaan Hindu Tarumanagara di abad ke-5. Beberapa kerajaan lainnya lalu memilih untuk bermukim di tempat yang sama dikarenakan daerah pegunungannya yang secara alamiah membuat lokasi ini mudah untuk bertahan terhadap ancaman serangan, dan disaat yang sama adalah daerah yang subur serta memiliki akses yang mudah pada sentra-sentra perdagangan saat itu. Namun hingga kini, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh beberapa arkeolog ternama seperti Prof. Uka Tjandrasasmita, keberadaan tempat dan situs penting yang menyatakan eksistensi kerajaan tersebut.

Kerajaan Sunda

Di antara prasasti-prasasti yang ditemukan di Bogor tentang kerajaan-kerajaan yang silam, salah satu prasasti tahun 1533, menceritakan kekuasaan Raja Prabu Surawisesa dari Kerajaan Sunda. Prasasti ini dipercayai memiliki kekuatan gaib dan keramat, sehingga dilestarikan sampai sekarang.

Kerajaan Pajajaran memiliki pengaruh kekuasaan tidak hanya seluas Jawa Barat, Jakarta dan Banten tetapi juga mencakup wilayah Lampung. Kerajaan Sunda yang beribu kota di Pajajaran juga mencakup wilayah bagian selatan pulau Sumatra. Setelah Pajajaran diruntuhkan oleh Kesultanan Banten maka kekuasaan atas wilayah selatan Sumatera dilanjutkan oleh Kesultanan Banten.[2]

Pakuan atau Pajajaran yang merupakan ibu kota pemerintahan Kerajaan Sunda (yang sering disebut juga sebagai Kerajaan Pajajaran sesuai nama Ibukotanya) diyakini terletak di Kota Bogor, dan menjadi pusat pemerintahan Prabu Siliwangi (Sri Baduga Maharaja Ratu Haji I Pakuan Pajajaran) yang dinobatkan pada 3 Juni 1482. Hari penobatannya ini diresmikan sebagai hari jadi Bogor pada tahun 1973 oleh DPRD Kabupaten dan Kota Bogor, dan diperingati setiap tahunnya hingga saat ini.[3]

Zaman Kolonial Belanda

Setelah penyerbuan tentara Banten, catatan mengenai Kota Pakuan hilang, dan baru ditemukan kembali oleh ekspedisi Belanda yang dipimpin oleh Scipio dan Riebeck pada tahun 1687. Mereka melakukan penelitian atas Prasasti Batutulis dan beberapa situs lainnya, dan menyimpulkan bahwa pusat pemerintahan Kerajaan Pajajaran terletak di Kota Bogor.

Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff membangun Istana Bogor seiring dengan pembangunan Jalan Raya Daendels yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor. Bogor direncanakan sebagai sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal. Dengan pembangunan-pembangunan ini, wilayah Bogor pun mulai berkembang.

Setahun kemudian, Van Imhoff menggabungkan sembilan distrik (Cisarua, Pondok Gede, Ciawi, Ciomas, Cijeruk, Sindang Barang, Balubur, Dramaga, dan Kampung Baru) ke dalam satu pemerintahan yang disebut Regentschap Kampung Baru Buitenzorg.

Di kawasan itu Van Imhoff kemudian membangun sebuah Istana Gubernur Jenderal. Dalam perkembangan berikutnya, nama Buitenzorg dipakai untuk menunjuk wilayah Puncak, Telaga Warna, Megamendung, Ciliwung, Muara Cihideung, hingga puncak Gunung Salak, dan puncak Gunung Gede.

Kebun Raya Bogor

Berkas:Patung Gadis Desa Mandi.jpg
Patung Wanita Desa dipinggir Kolam Penghias Istana Bogor, oleh Pematung Indonesia, Trubus Sudarsono.

Ketika VOC bangkrut pada awal abad ke-19, wilayah nusantara dikuasai oleh Inggris di bawah kepemimpinan Gubernur Jenderal Thomas Raffles yang merenovasi Istana Bogor dan membangun tanah di sekitarnya menjadi Kebun Raya (Botanical Garden). Di bawah Raffles, Bogor juga ditata menjadi tempat peristirahatan yang dikenal dengan nama Buitenzorg yang diambil dari nama salah satu spesies palem.

Masa Hindia Belanda

Setelah pemerintahan kembali kepada pemerintah Belanda pada tahun 1903, terbit Undang-Undang Desentralisasi yang menggantikan sistem pemerintahan tradisional dengan sistem administrasi pemerintahan modern, yang menghasilkan Gemeente Buitenzorg.

Pada tahun 1925, dibentuk Provinsi Jawa Barat yang terdiri dari 5 karesidenan, 18 kabupaten, dan kotapraja (stadsgemeente). Buitenzorg menjadi salah satu stadsgemeente.

Masa Pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan Jepang pada tahun 1942, pemerintahan Kota Bogor menjadi lemah setelah pemerintahan dipusatkan pada tingkat karesidenan.

Pemerintahan

Wali Kota

Wali kota Bogor berkantor di Balai Kota Bogor yang menjadi pusat pemerintahan resmi Kota Bogor.

Wali Kota Bogor
 
 
Petahana
Dr. Hery Antasari, S.T., M.Dev.Plg.
(Penjabat)

sejak 20 April 2024
KediamanBalai Kota Bogor
Masa jabatan5 tahun
Dibentuk1945
Pejabat pertamaR. Odang Prawiradirja
Situs webkotabogor.go.id

Berikut adalah Daftar Wali Kota Bogor dari masa ke masa:

No Wali Kota Awal menjabat Akhir menjabat Prd. Ket. Wakil Wali Kota
1   A. Bagchus 1920 1927 1
2 J.M. Wesselink 1927 1931 2
3 FAJ. Middelkoop 1931 1933 3
4 AH de Jong 1933 1934 4
5 GF Rambonnet 1934 1935 5
6 N Beets 1935 1937 6
7 PHM. Hildebrand 1937 1941 7
8 Mr. dr. R. Ng. Soebroto 1941 1945 8
9 R. Odang Prawiradipraja 1945 1946 9
10 M. Witjaksono Wirjodihardjo 1947 1948 10
11 J.J. Penoch 1948 1950 11
12 R. Djoekardi 1950 1952 12
13 R.S.A Kartadjoemena 1952 1956 13
14 Pramono Notosudiro 1956 1959 14
15 R. Abdul Rachman 1960 1961 15
16   Achmad Adnawidjaja 1961 1965 16
17 Achmad Syam 1965 1979 17
18
18 Achmad Sobana, SH 1979 1984 19
19 Ir. Muhammad 1984 1989 20
20 Drs. Suratman 1989 1994 21 Eddy Gunardi
(1992–1994)
21 Eddy Gunardi 7 Maret 1994 7 Maret 1999 22 [4]
22 Iswara Natanegara 1999 2004 23
23   Diani Budiarto 2004 2009 24 Mochammad Sahid
2009 2014 25 [5] Achmad Ru'yat
24   Bima Arya Sugiarto 7 April 2014 7 April 2019 26 Usmar Hariman
20 April 2019 20 April 2024 27 Dedie A. Rachim
  Hery Antasari
(Penjabat)
20 April 2024 Petahana [6]

Referensi

  1. ^ a b c "Kota Bogor Dalam Angka 2020". BPS Kota Bogor. Diakses tanggal 8 Juni 2020. 
  2. ^ Guillot, Claude. (1990). The Sultanate of Banten. Gramedia Book Publishing Division. ISBN 979-403-922-5. 
  3. ^ "Sejarah Pemerintahan di Kota Bogor". Pemerintahan Kota Bogor. Diakses tanggal 16 Oktober 2007.  Hapus pranala luar di parameter |publisher= (bantuan)
  4. ^ "Eddy Gunardi Hari Ini Dilantik Sebagai Wali Kota Bogor". Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. 1994-03-07. Diakses tanggal 2024-05-17. 
  5. ^ "Setelah 15 Tahun, Mantan Wali Kota Bilang Hal Inilah yang Berubah di Kota Bogor - Tribunnews Bogor". Tribunnews Bogor. 2016-06-03. Diakses tanggal 2018-11-06. 
  6. ^ "Hery Antasari Resmi Dilantik Jadi Pj Wali Kota Bogor". Website Pemkot Bogor. 20-04-2024. Diakses tanggal 23-04-2024. 

Dewan Perwakilan

DPRD Kota Bogor hasil Pemilu Legislatif 2019 tersusun dari 11 partai, dengan perincian sebagai berikut:

Partai Kursi
  PKS 10
Lambang PDI-P PDI-P 8
  Partai Gerindra 8
Lambang Partai Golkar Partai Golkar 5
  Partai Demokrat 5
Lambang PPP PPP 5
  PAN 3
  PKB 3
  Partai NasDem 1
  Partai Hanura 1
  PBB 1
Total 50

Kecamatan

Kota Bogor memiliki 6 kecamatan dan 68 kelurahan. Pada tahun 2022, jumlah penduduknya mencapai 1.114.018 jiwa dengan luas wilayah 118,50 km² dan sebaran penduduk 10.001 jiwa/km².[1][2]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Bogor, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Kodepos[3] Jumlah
Kelurahan
Daftar
Kelurahan
32.71.04 Bogor Barat 16111-16119 16
32.71.01 Bogor Selatan 16131-16139 16
32.71.03 Bogor Tengah 16121-16129 11
32.71.02 Bogor Timur 16141-16146 6
32.71.05 Bogor Utara 16151-16158 8
32.71.06 Tanah Sareal 16161-16169 11
TOTAL 68

Kuliner

Masakan

Kota Bogor mempunyai bermacam-macam masakan khas, yaitu:

  • Soto Bogor
  • Cungkring
  • Doclang
  • Gepuk Karuhun
  • Ikan Balita
  • Asinan Bogor
  • Toge Goreng
  • Roti Unyil
  • Laksa Bogor
  • Lapis Talas Bogor


Minuman

Kota Bogor mempunyai bermacam-macam minuman khas, yaitu:

Pariwisata

Beberapa tempat menarik di Kota Bogor, diantaranya adalah:

  • Kebun Raya Bogor
    Sebuah kebun penelitian besar yang terletak di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 80 hektare dan memiliki 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Saat ini Kebun Raya Bogor ramai dikunjungi sebagai tempat wisata, terutama hari Sabtu dan Minggu. Di sekitar Kebun Raya Bogor tersebar pusat-pusat keilmuan yaitu Herbarium Bogoriense, Museum Zoologi, dan IPB.
  • Istana Bogor
    Salah satu dari 6 Istana Presiden Republik Indonesia yang mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan fauna yang menonjol. Salah satunya adalah adanya rusa-rusa yang indah yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga dari dulu sampai sekarang.
  • Prasasti Batutulis
    Prasati peninggalan zaman Kerajaan Padjadjaran yang ditulis dalam bahasa Aksara Sunda Kuno yang isinya menyebutkan Raja Pakuan Padjadjaran yang bernama Prabu Purana dinobatkan kembali dengan nama Sri Paduka Maharaja Ratu Haji dalam tahun yang tidak dapat dipastikan dikarnakan rusaknya prasasti, sehingga ada berbagai macam penafsiran. Prasasti ini disimpan di tepi Jalan Raya Batutulis, Bogor, sekitar 2 km dari pusat kota.
  • CICO-Cimahpar Integrated Conservation Offices
    Kawasan pendidikan dan konservasi dengan pendekatan kepada alam, terletak di Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor. Kawasan ini memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti gedung perkantoran, wisma, asrama (dormitory), serta kebun buah, sayur, dan tanaman obat. Tempat ini dilengkapi dengan fasilitas panjat tebing, kegiatan luar, dan area outbond. Kawasan ini didedikasikan untuk kepentingan konservasi.
  • Taman Topi
    Di dalam Plaza Kapten Muslihat terdapat sebuah taman yang diberi nama Taman Ade Irma Suryani, sebelumnya taman ini memiliki nama Taman Kebun Kembang tempat orang berwisata, namun pada tahun 1980-an taman ini berubah fungsi menjadi terminal angkutan kota karena letaknya yang strategis di muka Stasiun Bogor. Terminal tersebut kemudian direnovasi menjadi Plaza Kapten Muslihat yang mengusung konsep bangunan berbentuk topi, sehingga masyarakat pun menyebutnya dengan Taman Topi. Taman Topi dilengkapi berbagai wahana permainan namun sejak tahun 1994 sampai saat ini (tahun 2007) tempat ini menjadi tidak terawat baik karena dikepung oleh pedagang kaki lima dan angkutan kota. Di dalamnya terdapat pula Pusat Informasi Kepariwisataan atauTourist Information Centre.
  • Taman Kencana
    Sebuah taman kecil yang digunakan untuk tempat rekreasi anak-anak kecil, kaum muda, maupun orang tua yang melepas lelah setelah capai berjalan-jalan di lapangan Sempur ataupun Kebun Raya. Taman ini ramai pada hari Minggu dan umumnya ramai oleh para orang tua yang mengajak anak-anak mereka untuk menikmati hari libur.
  • Lapangan Sempur
    Lapangan yang dahulu merupakan lahan kosong yang dipergunakan sebagai lapangan upacara untuk memperingati HUT Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus ini, sekarang sudah dikelola oleh Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bogor. Lapangan ini sekarang dijadikan tempat olahraga dan lapangan multifungsi. Di lapangan ini terdapat wall-climb, lapangan basket, lapangan utama untuk bermain bola dan soft/baseball, run-track, lapangan voli beralaskan pasir pantai, serta area untuk senam. Pada hari Minggu tempat ini akan menjadi pasar dadakan, banyak pedagang makanan ataupun alat-alat yang menggelar dagangannya di sini setiap hari Minggu. Lapangan ini kerap digunakan untuk berbagai pergelaran musik.
  • Rancamaya
    Kawasan beriklim sejuk terletak 10 km dari pusat kota ke arah tenggara melalui Cipaku dan Genteng, dapat ditempuh pula melalui Tajur maupun Jalan Tol Jagorawi.
  • Situ Gede atau Setu Gede
    Danau kecil di barat laut Kota Bogor, di tepi hutan penelitian Dramaga, Bogor.
  • Setu Burung
  • Puncak
    Kawasan wisata perbukitan yang terletak di sebelah timur Kota Bogor, dikelilingi oleh Gunung Gede dan Gunung Pangrango.
  • Gunung Bunder
  • Gunung Pancar
  • Gunung Gede
  • Gunung Salak Endah

Kolam Renang

  • Kolam Renang Gedung Olahraga Kota Bogor
  • Kolam Renang dengan air dari Gunung Salak, Zam Zam Tirta-Ciomas
  • Taman Yasmin Sport Centre
  • Bukit Cimanggu City-Marcopolo
  • Bogor Nirwana Residence-Jungle Water Park
  • Kolam Renang Gumati

Transportasi

Stasiun Kereta

  • Stasiun Bogor
    Stasiun utama Kota Bogor yang merupakan warisan dari zaman Belanda. Sekitar tahun 1960-an stasiun ini melayani keberangkatan ke melalui Sukabumi dan Bandung.
  • Stasiun Paledang
    Hanya melayani pemberangkatan menuju Stasiun Sukabumi. Tersedia 2 kelas yaitu Ekonomi (AC) dan Kelas Eksekutif.
  • Stasiun Batutulis
    Hanya melayani Pemberangkatan menuju Stasiun Sukabumi. Tersedia 2 kelas yaitu Ekonomi (AC) dan Kelas Eksekutif.
  • Stasiun Sukaresmi
    Stasiun ini merupakan pengganti Stasiun Bogor. Tujuan dibangun stasiun ini semata-mata untuk mengurai kepadatan di Stasiun Bogor. Dulunya Stasiun ini bernama Halte Kebon Pedes dan berlokasi di Sukaresmi, Kec. Tanah Sareal, Bogor.

Terminal Bus

1. Terminal Baranangsiang

Rute:

  • 1. Kampung Rambutan
  • 2. Pulo Gadung
  • 3. Lebak Bulus
  • 4. Tanjung Priok
  • 5. Kalideres
  • 6. Tangerang
  • 7. Serang
  • 8. Rangkasbitung
  • 9. Bekasi
  • 10. Cikarang
  • 11. Karawang
  • 12. Purwakarta
  • 13. Bandung
  • 14. Cirebon
  • 15. Kuningan
  • 16. Pelabuhan Ratu
  • 17. Sukabumi
  • 18. Depok

2. Terminal Wangun

3. Terminal Laladon

4. Terminal Bubulak

Rute:

  • 1. Kampung Rambutan
  • 2. Blok M
  • 3. Rawa Mangun
  • 4. Pasar Senen
  • 5. Grogol
  • 6. Kuningan
  • 7. Bandung
  • 8. Tanjung Priok


Angkutan Kota (Angkot)

  • 01 Sukasari-Cipinanggading-Merdeka PP
  • 02 Sukasari-Bubulak PP
  • 03 Bubulak-Taman Kencana-Baranangsiang PP
  • 04 Warung Nangka-Ramayana PP
  • 05 Cimahpar-Ramayana PP
  • 06 Ciheuleut-Ramayana PP
  • 07A Warung Jambu-Gor Pajajaran-Ramayana PP
  • 07B Ciparigi-Merdeka PP
  • 07C Warung Jambu-Pengadilan-Stasiun Bogor PP
  • 08 Warung Jambu-Lodaya-Ramayana PP
  • 09 Ciparigi-Sukasari PP
  • 10 Bantar Kemang-Merdeka PP
  • 11 Barangsiang Indah-Terminal-Pasar Bogor/Gang Aut-Barangsiang Indah (Melingkar) PP
  • 12 Pasar Anyar-Cimanggu PP
  • 13 Bantar Kemang-Ramayana PP
  • 14 Laladon-Pasir Kuda-Sukasari PP
  • 15 Bubulak-Pasar Anyar PP
  • 16 Salabenda-Pasar Anyar PP
  • 17 Bina Marga-Tanah Baru-Pomad PP
  • 18 Ramayana-Mulyaharja PP
  • 19 Bubulak-Kencana-Stasiun Cilebut PP
  • 20 Kencana-Pasar Anyar PP
  • 21 Baranangsiang-Ciawi PP
  • 22 Pondok Rumput-Pasar Anyar PP
  • 23 Ramayana-Taman Kencana-Warung Jambu-Indrapastra PP

Angkutan Kabupaten Bogor yang melewati Kota Bogor:

  • 02 Sukasari-Cicurug PP
  • 02A Sukasari-Cisarua PP
  • 02B Sukasari-Cibedug PP
  • 03 Ramayana-Ciapus PP
  • 04A Ramayana-Cihideung PP
  • 05 Merdeka-Ciomas PP
  • 06 Merdeka-Parung PP
  • 06A Merdeka-Bantar Kambing PP
  • 07 Pasar Anyar-Bojong Gede PP
  • 08 Pasar Anyar-Cibinong-Citereup PP
  • 32 Cibinong-Jalan Baru-Taman Pagelaran PP

TransPakuan

  • Koridor 1 Bubulak-Cidangiang (Baranangsiang) PP
  • Koridor 2 Cidangiang-Ciawi PP
  • Koridor 3 Cidangiang-Sentul City PP

Infrastruktur

Tempat Ibadah

  • Masjid Raya Kota Bogor, Jl. Raya Pajajaran, Baranangsiang, Kec. Bogor Timur
  • Gereja Batak Karo Protestan Bogor, Jl. Tumapel Ujung, Kedung Jaya, Kec. Tanah Sareal
  • Gereja Methodist Jemaat Immanuel, Jl. Cincau, Gudang, Kec. Bogor Tengah
  • Gereja Zebaoth, Jl. Ir. H. Juanda, Paledang, Kec. Bogor Tengah
  • Masjid Jami Al-Juman Bogor, Jl. Pahlawan, Bondongan, Kec. Bogor Selatan
  • Gereja BMV Katedral Bogor, Jl. Kapten Muslihat, Paledang, Kec. Bogor Tengah
  • Gereja St. Fransiskus Asisi, Jl. Siliwangi, Bondongan, Kec. Bogor Selatan
  • Gereja Kristen Indonesia, Jl. Pengadilan, Pabaton, Kec. Bogor Tengah
  • Gereja Sidang Jemaat Allah (GSJA), Jl. Suryakencana, Gudang, Kec. Bogor Tengah
  • Gereja HKBP, Jl. Paledang, Paledang, Kec. Bogor Tengah
  • Gereja Katedral Bogor, Jl. Kapten Muslihat, Paledang, Kec. Bogor Tengah
  • Klenteng Hok Tek Bio, Jl. Otto Iskandardinata, Babakan Pasar, Kec. Bogor Tengah
  • Masjid Agung Bogor, Jl. Nyi Raja Permas, Cibogor, Kec. Bogor Tengah
  • Gereja Bethel, Jl. Jenderal Sudirman, Sempur, Kec. Bogor Tengah

Museum dan Perpustakaan

  • Museum Etnobotani
    Museum Etnobotani diresmikan pada tahun 1982 oleh Prof. Dr. B. J. Habibie. Di dalamnya terdapat 2.000 artefak etnobotani dan berbagai diorama pemanfaatan flora.
  • Museum Zoologi
    Museum Zoologi di dirikan pada tahun 1894 dengan nama Museum Zoologicum Bogoriensis.
  • Herbarium Bogoriense
    Terletak di Jl. Ir. H. Juanda, di sebelah barat Kebun Raya Bogor. Di dalamnya tersimpan dan dipamerkan berbagai jenis daun dan buah yang telah dikeringkan, berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan luar negeri.
  • Museum Tanah
    Museum Tanah didirikan pada tanggal 29 September 1988. Museum ini merupakan tempat penyimpanan jenis contoh tanah yang terdapat di Indonesia yang disajikan dalam ukuran kecil berupa makromonolit.
  • Museum Pembela Tanah Air (PETA)
    Didirikan pada tahun 1996 oleh Yayasan Perjuangan Tanah Air, dan diresmikan oleh H. M. Soeharto (Presiden RI ke-2). Di dalamnya memuat empat belas diorama sebagai salah satu perwujudan miniatur yang menggambarkan proses pergerakan kebangsaan terjadi pada tanggal 3 Oktober 1943 bertempat di bekas Kesatriaan tentara KNIL/Belanda, Pabaton.
  • Museum Perjuangan
  • Perpustakaan Bogor
    Didirikan pada tahun 1842 di dalam lingkungan Kebun Raya Bogor oleh ahli botani Belanda, Dr. J. Pierot. Koleksinya sekitar 300.000 jilid buku, 2.000 judul majalah ilmiah, dan lebih dari 100.000 barang cetakan lainnya. Koleksinya meliputi buku-buku ilmu pengetahuan alam murni dan praktis, dengan mengutamakan biologi, yang diperoleh dari hasil pertukaran dengan lembaga-lembaga ilmiah dan ahli-ahli botani dan biologi di seluruh dunia. Koleksi perpustakaan ini paling baik dan lengkap di Asia Tenggara.

Pusat Perbelanjaan

  • Botani Square
  • Ekalokasari Plaza
  • Bogor Trade Mall
  • Plaza Jambu Dua
  • Bogor Indah Plaza
  • Yogya Bogor Junction
  • Taman Topi Square dan Matahari Department Store
  • Plaza Jembatan Merah
  • Pusat Grosir Bogor Merdeka
  • Giant Taman Yasmin
  • Ramayana Bogor Square
  • Lottemart Taman Yasmin
  • Orchard Walk dan The Jungle Mall

Perguruan Tinggi

Galeri

Media Massa

Televisi

Kota Bogor memiliki stasiun televisi, di antaranya:

Radio

Kota Bogor memiliki stasiun radio, di antaranya:

  • Pro 1 RRI Bogor 93.7 FM serta 102 FM & 1242 AM
  • Pro 2 RRI Bogor 106.8 FM
  • Pro 3 RRI Bogor 93.0 FM
  • Pro 4 RRI Jakarta (Relay) 89.0 FM
  • Radio Pertanian Ciawi 88,6 FM
  • Elpas FM 94,1
  • Teman FM 95.3
  • Megaswara FM 100.8
  • Puncak FM 104.4
  • Dila Swara FM 107,7
  • 96.5 RKM FM
  • Kisi FM 93.4
  • Lesmana FM 100.1
  • 810 Now (810 khz)
  • Melody 98.9FM
  • 103.6 Suara Kejayaan FM
  • Radio Sipatahunan FM 107.1
  • 89,8 WKFM
  • Fajri 99.3 FM
  • Rodja 756 AM
  • 87.8 X Channel

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  2. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  3. ^ Kode Pos Kota Bogor

Pranala Luar