Laboratorium klinik atau laboratorium medis ialah laboratorium di mana berbagai macam tes dilakukan pada spesimen biologis untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan pasien.

Bagian

Labratorium ini sering dibagi atas sejumlah bagian:

Staf

Berikut ini adalah tingkat-tingkatan staf laboratorium klinik dari yang tertinggi ke yang terendah: patolog, asisten patolog, manajer laboratorium, penasihat bagian, teknolog utama (teknolog pemimpin), sitoteknolog, Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM), histoteknolog, teknisi laboratorium medis, asisten laboratorium medis (pembantu lab), ahli flebotomi, transkripsionis, dan prosesor spesimen (sekretaris).

Jenis

Di sejumlah negara, ada 2 jenis laboratorium yang memproses sebagian besar spesimen medis. Laboratorium rumah sakit ada di rumah sakit, dan melakukan tes pada pasien. Laboratorium swasta (atau masyarakat) menerima sampel untuk dianalisis dari dokter umum, perusahaan asuransi, dan klinikus kesehatan lainnya, yang juga dapat disebut sebagai laboratorium rujukan di mana tes yang tidak umum dan tak jelas dilakukan.

Untuk uji yang amat khusus, sampelnya bisa masuk ke laboratorium MIPA maupun riset.

Banyak sampel yang dikirim antara laboratorium yang berbeda untuk tes-tes yang tidak umum, yang lebih efektif ongkosnya jika sebuah laboratorium khusus mengkhususkan diri pada tes yang jarang, menerima spesimen (dan uang) dari laboratorium lain, bila mengirimkan uji tak dapat dilakukan.

Pemrosesan spesimen dan alur kerja

Pemrosesan sampel biasanya bermula dengan seperangkat sampel dan nota permintaan.

Khasnya satu set tabung vakutainer yang mengandung darah, atau spesimen lain manapun akan tiba di laboratorium di tas plastik kecil bersama dengan nota itu.

Pada nota dan spesimen itu dicantumkan nomor laboratorium. Biasanya semua spesimen menerima nomor yang sama, sering dengan stiker yang dapat ditempel di tabung dan nota. Label ini memiliki barkod yang dapat dipindai oleh analisator otomatis dan permintaan tes yang dinaikmuatkan dari SIL. Entri permintaan di sistem manajemen laboratorium melibatkan pengetikan atau pemindaian (di mana barkod digunakan) di nomor laboratorium, dan memasuki identifikasi pasien, begitupun tiap tes yang diperlukan. Memerlukan mesin, komputer, dan staf laboratorium untuk mengetahui tes mana yang dinantikan, dan juga memberikan tempat (seperti bagian RS, dokter atau pelanggan lain) agar hasilnya dapat diberikan.

Untuk sampel biokimiawi, darah biasanya disentrifugasi dan serum dipisahkan. Jika perlu diproses oleh lebih dari 1 mesin, serum dapat dibagi-bagi ke botol-botol yang berbeda.

Banyak spesimen yang berakhir pada satu analisator otomatis yang njelimet atau lebih, yang memproses fraksi dari sampel dan mengembalikan 1 "hasil" atau lebih.

Biasanya alur kerja di laboratorium itu padat dari tengah malam hingga pukul 7:00 pagi. Para perawat dan dokter biasanya meminta pasien dites setidaknya sekali sehari dengan penghitungan darah dan profil kimiawi yang lengkap. Permintaan itu kemudian didapat dari selama pengambilan pagi oleh seorang ahli flebotomi. Dengan cara ini teknisi medis dapat menguji spesimen dan mendapatkan hasil di kartu pasien untuk dokter untuk dikonsultasikan selama laporan paginya. Waktu lain buat laboratorium sibuk adalah setelah pukul 3:00 siang saat kantor dokter praktik swasta tutup. Seorang kurir akan membawa spesimen yang telah didapat sepanjang hari itu dan mengantarkannya ke laboratorium. Kurir itu juga akan berhenti di pusat pengambilan dan membawa spesimen.

Informatika

Laboratorium sekarang diselenggarakan dengan sebuah sistem program dan komputer yang mempertukarkan data-data pasien, permintaan tes, dan hasil tes yang dikenal sebagai sistem informasi laboratorium atau SIL. SIL berada di bawah sistem informasi rumah sakit.

Sistem ini memungkinkan RS dan laboratorium untuk memerintahkan permintaan uji yang benar bagi setiap pasien, menjaga pasien perorangan maupun riwayat spesimen, dan membantu menjamin kualitas hasil yang lebih baik seperti salinan cetakan keras dari hasil untuk kartu pasien dan dokter untuk diperiksa.

Analisis hasil

Hasil patologi harus diverifikasi dan kadang-kadang dijelaskan kepada seorang dokter oleh seorang patolog klinik. Kebanyakan di waktu inilah seorang teknolog medis menjelaskannya ke perawat yang terdaftar.

Skandal di industri laboratorium klinik - SmithKline Beecham

Teknologi medis memungkinkan dokter melakukan lebih banyak tes dalam waktu singkat. Pada masa lalu seorang dokter akan memesan kalium dan glukosa dan akan memakan waktu beberapa jam untuk hasilnya, sekarang seorang dokter dapat memesan panel kimia penuh atas 20 analit yang berbeda atau lebih dan mendapatkan hasilnya kurang dari sejam. Hasil ini juga lebih akurat dan dapat dipercaya daripada pada masa lalu. Oleh karena itu, pada tahun 1970-an dan 1980-an laboratorium menjadi sumber penghasilan dalam struktur RS. Banyak perusahaan laboratorium memulai tindakan ilegal dan tak wajar untuk menambah penghasilannya. Praktik-praktik itu termasuk penipuan medis dengan melakukan dan mengajukan rekening tes yang tak pernah diminta dokter, membayar kembali ke dokter swasta untuk mengirimkan spesimen mereka ke laboratorium rujukan ini, dan kegiatan kriminal lain yang lebih rumit. Tendangan balik itu termasuk donat, komputer bebas, mesin faks, dll. Kejadian-kejadian itu sebagian besar memuncak pada tahun 1980-an dengan skandal SmithKline Beecham (kini GlaxoSmithKline) Clinical Laboratory (SBCL).[1] Konon SBCL dihukum membayar denda setidaknya $325 juta dan industri itu secara keseluruhan membayar lebih dari $1 miliar kepada kantor asuransi dan pemerintahan yang ditipu. Sejak saat itu, laboratorium itu telah menjadi sumber pengeluaran dan kerugian di anggaran belanja RS dan reputasi laboratorium tersebut tercoreng. Kini banyak labratorium yang memiliki pegawai kerelaan dengan pertemuan tahunan wajib tentang kerelaan untuk semua pekerja.

Akreditasi

Kredibilitas laboratorium medis adalah yang terpenting untuk kesehatan dan kemaman pasien yang mempercayakan layanan tes yang disediakan oleh laboratorium itu. Standar internasional yang sekarang digunakan untuk akreditasi laboratorium medis adalah ISO 15189 – Laboratorium medis – yang diperlukan khususnya kualitas dan kompetensi.

Komputerisasi

Hampir semua pemeriksaan dilakukan oleh komputer, kecuali Kultur dan Tes Imun dan beberapa tes khusus lainnya, sehingga hasil komputerisasi tiap-tiap Laboratorium Klinik boleh dikatakan sama dan akurat. Perbedaan harga bukan karena perbedaan kualitas, tetapi lebih kepada pelayanan, misalnya gedungnya lebih bagus atau antriannya lebih sedikit dan juga mungkin nama besar dan keterkenalan.

Rumah Sakit biasanya memiliki Laboratorium Kliniknya sendiri dan perlu surat rujukan dokter yang praktik di Rumah Sakit tersebut, sedangkan Laboratorium Klinik Umum yang bukan milik Rumah Sakit 'tidak' perlu surat rujukan dokter dan cukup mengatakan bahwa pemeriksaan ini telah biasa dilakukan dan nanti pada formulir pemeriksaan akan ditulis Atas Permintaan Sendiri (APS). Beberapa Laboratorium Klinik Umum yang besar memiliki Dokter Umum dimana kita dapat berkonsultasi secara gratis, tetapi tidak melakukan pemeriksaan fisik. Petugas Laboratorium Klinik Umum biasanya menawarkan penawaran yang lainnya dan mengatakan tidak sekalian. Misalnya untuk pemeriksaan Kolesterol Total, maka akan ditawarkan juga pemeriksaan LDL, HDL dan juga Trigliserida, padahal jika Kolesterol Total kita di bawah 200, maka pemeriksaan lainnya itu tidak perlu, karena biasanya juga memenuhi syarat. Pemeriksaan LDL (Kolesterol Jahat) yang berhubungan dengan Pengendapan lebih diperlukan daripada Pemeriksaan HDL (Kolesterol Baik) yang berhubungan dengan Pengangkutan/Pengikisan. Trigliserida bisa saja tinggi, walaupun Kolesterol Total rendah, maka untuk pemeriksaan pertama kali, maka mungkin perlu diperiksa ke-empat hal tersebut, tetapi untuk pemeriksaan selanjutnya cukup yang tak memenuhi syarat saja, sedangkan yang rendah cukup diperiksa satu atau dua tahun sekali, karena siapa tahu ada perubahan. Pemeriksaan Kolesterol Total yang murah dapat dilakukan di Mal ataupun Apotek tertentu menggunakan Alat Portable dan hasilnya dapat diketahui dalam beberapa detik (praktis) dan disebut Pemeriksaan Darah Kapiler dimana hasilnya cukup akurat dan tidak akan berbeda jauh dengan hasil Pemeriksaan Darah Vena di Laboratorium Klinik. Panel Pemeriksaan Lemak lainnya sebaiknya ditolak, karena hal itu hanya diperlukan oleh Dokter Sp.PD-KEMD atau Dokter Sp.JP, jika misalnya Kolesterol anda bandel tak mau turun-turun, walaupun telah diberi berbagai macam obat.

Lihat pula

Catatan

  1. ^ LabScam diakses 26 Agustus 2007