Bahasa Arab

bahasa Semitik dan bahasa perantara di dunia Arab
Revisi sejak 9 Juli 2020 03.28 oleh Penerbit imtiyaz (bicara | kontrib) (Tata bahasa: isim terbagi menjadi banyak bagian, isim dhomir, isim isyaroh, isim maushul dan masdar,)

Bahasa Arab (bahasa Arab: اللغة العربية, translit. al-lugah al-‘Arabīyah, atau secara ringkas عربي) adalah salah satu bahasa Semit Tengah, yang termasuk dalam rumpun bahasa Semit dan berkerabat dengan bahasa Ibrani dan bahasa-bahasa Neo-Arami. Bahasa Arab memiliki lebih banyak penutur daripada bahasa-bahasa lainnya dalam rumpun bahasa Semit. Ia dituturkan oleh lebih dari 280 juta orang[1] sebagai bahasa pertama, yang mana sebagian besar tinggal di Timur Tengah dan Afrika Utara. Bahasa ini adalah bahasa resmi dari 25 negara, dan merupakan bahasa peribadatan dalam agama Islam karena merupakan bahasa yang dipakai oleh Alquran. Berdasarkan penyebaran geografisnya, bahasa Arab percakapan memiliki banyak variasi (dialek), beberapa dialeknya bahkan tidak dapat saling mengerti satu sama lain. Bahasa Arab modern telah diklasifikasikan sebagai satu makrobahasa dengan 27 subbahasa dalam ISO 639-3. Bahasa Arab Baku (kadang-kadang disebut Bahasa Arab Sastra) diajarkan secara luas di sekolah dan universitas, serta digunakan di tempat kerja, pemerintahan, dan media massa.

Bahasa Arab
العربية
al-ʿarabīyah
al-ʿArabīyyah dalam tulisan Arab (tulisan Naskh)
Pengucapan/ˈʕarabiː/, /alʕaraˈbijːa/
Dituturkan diNegara Liga Arab, minoritas di negara tetangga dan sebagian Asia, Afrika, Eropa
WilayahTerutama di negara-negara Arab di Timur Tengah dan Afrika Utara; juga dipertuturkan oleh kelompok kecil Arab di Asia Selatan (termasuk India, Pakistan, Bangladesh, dan Afganistan) dan Asia Tenggara (termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Brunei), serta beberapa negara di Eropa; bahasa liturgi Islam.
EtnisArab, Arab-Berber, Afro-Arab, dan di antara yang lain
Penutur
Sekitar 280 juta penutur asli[1] and 250 million non-native speakers[2]
Perincian data penutur

Jumlah penutur beserta (jika ada) metode pengambilan, jenis, tanggal, dan tempat.[3][4]

Bentuk awal
Bentuk baku
Bahasa Arab Standar Modern
DialekBarat (Magribi)
Utara (Mesir, Mesopotamia, Levantin)
Selatan (Jazirah Teluk, Hijazi, Najdi dan Yamani)
Abjad Arab
Braille Bahasa Arab
Abjad Suryani
Abjad Ibrani
Alfabet Yunani
Alfabet Latin (termasuk Arabizi, Hassaniya (di Senegal)
Tanda Bahasa Arab (bentuk nasional)
Status resmi
Bahasa resmi di
Bahasa Arab standar modern ialah bahasa resmi dari 26 negara dan 1 wilayah yang disengketakan, ketiga terbanyak setelah bahasa Inggris dan Prancis[5]
Diakui sebagai
bahasa minoritas di
Diatur olehAljazair: Dewan Tinggi Bahasa Arab di Aljazair
Arab Saudi: Lembaga Bahasa Arab di Riyadh
Mesir: Lembaga Bahasa Arab di Kairo
Irak: Lembaga Sains Irak
Israel: Lembaga Bahasa Arab di Israel
Yordania: Lembaga Bahasa Arab Yordania
Libya: Lembaga Bahasa Arab di Jamahiriya
Moroko: Lembaga Bahasa Arab di Rabat
Sudan: Lembaga Bahasa Arab di Khartum
Suriah: Lembaga Arab Damaskus (tertua)
Somalia: Lembaga Bahasa Arab di Mogadishu
Tunisia: Yayasan Beit Al-Hikmah
Kode bahasa
ISO 639-1ar
ISO 639-2ara
ISO 639-3arakode inklusif
ara – bahasa Arab (umum)
(lihat keanekaragaman bahasa Arab untuk kode individual)
Glottologarab1395[6]
Linguasfer12-AAC
IETFar
Informasi penggunaan templat
Status pemertahanan
Terancam

CRSingkatan dari Critically endangered (Terancam Kritis)
SESingkatan dari Severely endangered (Terancam berat)
DESingkatan dari Devinitely endangered (Terancam)
VUSingkatan dari Vulnerable (Rentan)
Aman

NESingkatan dari Not Endangered (Tidak terancam)
ICHEL Red Book: Not Endangered

Bahasa Arab diklasifikasikan sebagai bahasa aman ataupun tidak terancam (NE) pada Atlas Bahasa-Bahasa di Dunia yang Terancam Kepunahan

Referensi: [7][8]

Lokasi penuturan
Peta penutur bahasa Arab mayoritas (biru) dan minoritas (hijau)
Persebaran bahasa Arab sebagai bahasa resmi tersendiri (hijau) dan sebagai salah satu dari dua atau lebih bahasa resmi (biru)
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Uji coba Wikipedia bahasa IbanSunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Arab Baku berasal dari Bahasa Arab Klasik, satu-satunya anggota rumpun bahasa Arab Utara Kuno yang saat ini masih digunakan, sebagaimana terlihat dalam prasasti peninggalan Arab pra-Islam yang berasal dari abad ke-4.[9] Bahasa Arab Klasik juga telah menjadi bahasa kesusastraan dan bahasa peribadatan Islam sejak lebih kurang abad ke-6. Abjad Arab ditulis dari kanan ke kiri.

Bahasa Arab telah memberi banyak kosakata kepada bahasa lain dari dunia Islam, sama seperti peranan Latin kepada kebanyakan bahasa Eropa. Semasa Abad Pertengahan bahasa Arab juga merupakan alat utama budaya, terutamanya dalam sains, matematika, dan filsafat, yang menyebabkan banyak bahasa Eropa turut meminjam banyak kosakata dari bahasa Arab.

Pengaruh Arab pada bahasa lain

Seperti pada bahasa Eropa lain, banyak kata Inggris diserap dari bahasa Arab, pada umumnya melalui bahasa Eropa lainnya, terutama dari Spanyol dan Italia, diantaranya adalah kosakata yang digunakan sehari-hari seperti "gula" (sukkar), "kapas" (quṭn) atau "majalah" (makhzen). Kata-kata lain yang sangat terkenal misalnya "aljabar", "alkohol" dan "zenith".

Pengaruh Arab paling mendalam pada negara-negara yang dikuasai oleh islam. Arab adalah sumber kosakata utama untuk bahasa yang berbagai seperti bahasa Berber, Kurdi, Persia, Swahili, Urdu, Hindi, Turki, Melayu, dan Indonesia, baik juga seperti bahasa lain di negara di mana bahasa ini adalah dituturkan. Contohnya perkataan Arab untuk buku /kita:b/ digunakan dalam semua bahasa di atas, kecuali pada bahasa Melayu dan Indonesia (secara spesifik yang dimaksudkan adalah "buku agama").

Istilah pinjaman dari terminologi agama (seperti Berber taẓallit "sembahyang" <sholat), istilah akademik (seperti Uighur mentiq "logika"), kata hubung (seperti Urdu lekin "tetapi".). Kebanyakan varian Bahasa Berber (seperti Kabyle), bersama dengan Swahili, meminjam beberapa bilangan dari Bahasa Arab. Kebanyakan istilah agama yang digunakan oleh Muslim seluruh dunia adalah merupakan pinjaman langsung dari bahasa Arab, seperti صلاة sholat untuk ibadah dan imam untuk pemimpin salat.

Dalam bahasa yang tidak berhubungan langsung dengan Dunia Arab, banyak kosakata bahasa Arab yang diserap melalui bahasa lain yang berhubungan dengan bahasa Arab; contohnya, banyak kata dalam bahasa Urdu dan bahasa Turki yang diserap dari bahasa Persia berasal dari bahasa Arab, dan banyak kosakata dalam bahasa Bahasa Hausa yang diserap dari bahasa Arab melalui Bahasa Kanuri.

Huruf-huruf dalam bahasa Arab

Huruf Pengucapan Internasional
ا alif alif
ب ba bāʾ
ت ta tāʾ
ث tsa ṯāʾ
ج jim ǧīm
ح ha ḥāʾ
خ kha ḫāʾ
د dal dāl
ذ dzal ḏāl
ر ra r āʾ
ز zai z ā y
س sin sīn
ش syin šīn
ص shad ṣād
ض dhad ḍād
ط tha ṭāʾ
ظ zha' ẓāʾ
ع 'ain 'ain
غ ghain ġain
ف fa fāʾ
ق qaf qāf
ك kaf kāf
ل lam lām
م mim mīm
ن nun nūn
ه ha hāʾ
و wau wāw
ي ya yāʾ

Sistem ortografi bahasa 'Arab memakai sistem abjad. Sistem abjad yaitu sistem tulisan yang huruf-hurufnya melambangkan bunyi konsonan sedangkan bunyi vokal dilambangkan dengan harakat.

Huruf Hijaiah terdiri dari 29 huruf abjad: 26 berupa konsonan murni dan 3 berupa konsonan semivokal yaitu huruf "Alif", "Waw" dan "Ya'". Bunyi vokal tidak dilambangkan dengan abjad tetapi dengan harakat. ada 3 harokat dalam bahasa 'Arab: "Fathah" melambangkan bunyi "a" (dan pada beberapa abjad: bunyi "o"), "Kasrah" melambangkan bunyi "i", dan "Damah" melambangkan bunyi "u".

Dialek

"Arab Umum" atau "Al-'Arabiyyah Al-'Ammiyah" adalah bahasa Arab yang dipakai dalam percakapan sehari-hari di dunia Arab, dan amat berbeda dengan Bahasa Arab tulisan. Perbedaan dialek paling utama ialah antara Afrika Utara (Arab Magrib) dan bagian Timur Tengah (Hijaz). Faktor yang menyebabkan perbedaan dialek bahasa Arab ialah pengaruh substrat (bahasa yang digunakan sebelum bahasa Arab datang). Seperti misalnya pada kata maujud (artinya "ada"), di Irak disebut aku, di Palestina fih, dan di Magribi disebut kayən.

Daftar dialek utama di Arab adalah sebagai berikut:

  • Dialek Mesir مصري : Dipakai oleh sekitar 76 juta rakyat Mesir.
  • Dialek Magribi مغربي : Dipakai oleh sekitar 20 juta rakyat Afrika Utara.
  • Dialek Levantin : Disebut juga Dialek Syam. Dipakai di Suriah, Palestina, Lebanon dan Gereja Maronit Siprus.
  • Dialek Irak عراقي : Mempunyai perbedaan khusus, yaitu perbedaan dialek di utara dan selatan Irak
  • Dialek Arab Timur بحريني : Dipakai di Oman, di Arab Saudi dan di Irak bagian Barat.
  • Dialek Teluk خليجي : Dipakai di daerah Teluk, yaitu di Qatar, Unu Emirat Arab dan Arab Saudi.

Sementara beberapa dialek lainnya adalah:

Lafal

Daftar Swadesh bahasa Arab (1-100).

Vokal

Bahasa Arab memiliki tiga abjad vokal, yaitu: a [ɛ̈],i [ɪ], u [ʊ]. Selain itu bahasa Arab juga memiliki dua diftong.

Konsonan

Berikut ini penjelasan tentang konsonan dalam Bahasa Arab:

  1. 1.[ʤ] kadang disebut [ɡ] di Mesir dan Yaman Selatan. Di daerah Afrika Utara dan di Syam diucapkan menjadi [ʒ].
  2. /l/ diucapkan [lˁ] hanya dalam kata Allah
  3. /ʕ/ biasanya sebagai akhiran fonetik

Bahasa Arab juga memiliki penekanan, yang disebut tasydid. Penekanan tasydid hanya terjadi di konsonan. Sementara itu, penekanan pada huruf vokal juga terjadi, disebut harakat panjang. Seperti misalnya pada kata KAA-tib (penulis), terjadi penekanan pada huruf vokal, yaitu pemanjangan harakat. Lalu, contoh lainnya yaitu, ma-JAL-LA (majalah), terjadi penekanan pada huruf "La" di mana la merupakan konsonan, dan mendapat penekanan tasydid yakni konsonan L ganda.

Tata bahasa

Kosakata bahasa Arab dibagi dalam tiga kelompok, Isim (kata benda), Fi'l (kata kerja), dan Harf (partikel fungsional). Bahasa Arab termasuk bahasa infleksional. Struktur kalimatnya berupa konstruksi topik-komentar atau dikenal juga sebagai Mubtada' wa Khobar. Ada dua macam frasa dalam bahasa Arab, yaitu Jumlatu-l-ismiyyah (frasa nominal) dan Jumlatu-l-fi'liyyah (frasa aktif).

Ada dua macam gender pada Isim dan Fi'l yaitu Mudzakkar (maskulin) dan Mu-annats (feminin). Tiga macam bilangan untuk Isim dan Fi'l yaitu Mufrad (tunggal), Mutsanna (dwi), dan Jama' (jamak). Bilangan jamak terbagi tiga kategori, yaitu Jama' Mudzakkar Salim (jamak biasa maskulin), Jama' Mu-annats Salim (jamak biasa feminin) dan Jama' Taksir (jamak tak beraturan). Khusus untuk Ism ada dua macam artikel, yaitu Ma'ruf (definit/tertentu) dan Nakirah (nondefinit).

Isim ada tiga tingkat peran Kasus gramatikal, yaitu nominatif, akusatif, dan genitif. Isim nominatif berperan sebagai subjek kalimat, Isim akusatif berperan sebagai objek (langsung/tidak langsung), Isim genitif berperan sebagai objek preposisional atau pemilik.

Contohnya pada kata Rojul (pria) dan Madinat (kota)

KASUS Nondefinit Definit Makna
ARTIKEL (peran) Nominatif Akusatif Genitif Nominatif Akusatif Genitif
Tunggal-Maskulin Rojulun Rojulan Rojulin ar-Rojulu ar-Rojula ar-Rojuli ((se)seorang) pria
Dwimaskulin Rojulaan Rojulayn Rojulayn ar-Rojulaan ar-Rojulayn ar-Rojulayn dua orang pria
Jamak (Tidak teratur) Rijaalun Rijaalan Rijaalin ar-Rijaalu ar-Rijaala ar-Rijaali para pria
Tunggal-Feminin Madinatun Madinatan Madinatin al-Madinatu al-Madinata al-Madinati (sebuah) kota
Dwifeminin Madinataan Madinatayn Madinatayn al-Madinataan al-Madinatayn al-Madinatayn dua kota
Jamak-Feminin Madinaatun Madinaatan Madinaatin al-Madinaatu al-Madinaata al-Madinaati kota-kota

--Cara membentuk Jumlatu-l-ismiyyah—1. Frasa Kata benda biasa: seluruh anggota dalam frasa harus sesuai kasus, gender, nomor, dan artikelnya:

  • Rojulun Hasanun (pria tampan), Ar-rojulu l-hasanu (pria tampan itu) <-- frasa ini nominatif. Maka, berfungsi sebagai subjek kalimat.
  • Rojulan Hasanan (pria tampan), Ar-rojula l-hasana (pria tampan itu) <-- frasa ini akusatif. Maka, berfungsi sebagai objek.
  • Rojulaan Hasanaan (dua pria tampan), ar-rojulaan l-hasanaa (dua pria tampan itu) <-- Nominatif
  • Madinaatin salamin (kota yg aman), al-madinati s-salami (kota yg aman itu) <-- Genitif. Maka, berfungsi sebagai objek preposisi.

Contoh penggunaan:

  • ar-Rojulu l-hasanu yamsyiy fiy l-madinati s-salami <-- perhatikan kasus subjek dan kasus objek preposisi

(pria tampan itu berjalan di kota yg aman itu)

  • Ro'aytu ar-rojula l-hasana <-- perhatikan kasus objek

(ku melihat pria tampan itu)

  • Marortu bi ar-rojuli l-hasani <-- perhatikan kasus objek preposisi

(ku berpapasan dengan pria tampan itu)

2. Frasa kepemilikan: Dalam hal frasa kepemilikan, maka Isim yang dimiliki disebut terlebih dahulu daripada Isim pemiliknya. Isim pemilik pasti dalam kasus genitif. Contoh:

  • bintu Ahmadi <-- Nominatif
  • binta Ahmadi <-- Akusatif
  • binti Ahmadi <-- Genitif

(putri Ahmad)

Contoh penggunaan

  • Dzahabat bintu Ahmadi ila-l-madrosati <-- perhatikan bintu(putri) dalam kasus nominatif, sedangkan pemilik tetap genitif.

(putri Ahmad pergi ke sekolah)

  • Ro'aytu binta Ahmadi <-- perhatikan binta(putri) dalam kasus akusatif

(ku melihat putri Ahmad)

  • Marortu bi binti Ahmad <-- perhatikan binti(putri) dalam kasus genitif

(ku berpapasan dengan putri Ahmad)

Isim genitif bisa bertumpukan dengan nama yang dibentuk dari frasa kepemilikan.

  • 'abdu-llahi ibnu Abiy Bakrin <-- Abdullah Nominatif, Allah pemilik 'abdu, Abu Bakar dalam kasus Genitif sebagai pemilik Abdullah

(Abdullah putra Abu Bakar)

Fi'l (kata kerja) hanya ada 3 bentuk dilihat dari segi waktu, fil madhi (kata kerja bentuk lampau), fi'l mudhari' (kata kerja bentuk sekarang, dan akan datang) dan fi'l amr (kata kerja bentuk perintah), masing-masing fi'l ini mempunyai tanda-tanda yang bisa dijadikan sebagai alat untuk mengidentifikasi setiap bentuk fi'l.

Fi'l madhi tandanya adalah:

  • Bisa menerima ta' fa'il, contohnya:

سافرتُ، سافرتَ، سافرتِ

  • Bisa menerima ta' ta'nits, contohnya:

سافرتْ، عادتْ، صارت

Fi'l mudhari tandanya adalah:

  • Bisa dimasuki oleh huruf siin dan saufa, contohnya:

سَيَصْلى ناراً,سَوْفَ يعود

  • Bisa dimasuki oleh huruf-huruf jazm seperti lam dan laa nahiyah (untuk melarang), contohnya:

لم يحضر,لاتحضر

Adapun fi'l amr, tandanya adalah :

  • Bisa menerima nun taukiid, contohnya:

اذهبنَّ, اسمعنَّ

  • Bisa menerima ya' mukhatabah, contohnya :

أذهبيْ, اسمعيْ[10]

Isim (Noun)

isim dalam bahasa arab memiliki banyak macamnya, diantaranya adalah isim dhomir (Pronoun), isim alam, isim isyaroh, isim maushul, masdar

Isim Dhomir (Pronoun)

isim dhomir atau pronoun disebut juga sebagai kata ganti, Mutakallim Sebagai Orang Pertama, Mukhotob (yang diajak bicara) sebagai Orang Kedua, dan Ghoib Sebagai Orang Ketiga

  1. Orang Pertama, Mutakallim أنا dan نحن
  2. Orang Kedua, Mukhotob أنت أنتما أنتم أنت أنتما أنتن
  3. Orang Ketiga, Ghoib هو هما هم هي هما هن
Artinya الضمير
Dia (Lk) Orang Ketiga

الغائب

هُوَ
Mereka Berdua

(Lk / Pr)

هُمَا
Mereka (Lk) هُمْ
Dia (Pr) هِيَ
Mereka Berdua

(Lk / Pr)

هُمَا
Mereka (Pr) هُنَّ
Kamu (Lk) Orang Kedua

المخاطب

أَنْتَ
Kalian Berdua

(pr/lk)

أَنْتُمَا
Kalian (Lk) أنْتُمْ
Kamu (Pr) أَنْتِ
Kalian Berdua

(pr/lk)

أَنْتُمَا
Kalian (Pr) أنْتُنَّ
Saya Orang pertama

المتكلم وحده

أَنَا
Kami / Kita Orang Pertama

المتكلم مع الغير

نَحْنُ

isim dhomir bisa dihubungkan dengan fi'il Madhi dan Fi'il Mudhori.

Isim Dhomir yang tersambung dengan Fi'il Madhi

berikut adalah contoh fi'il madhi terhubung dengan isim dhomir, dan ia menjadi fa'il (Subject)

الضمير التصريف اللغوي

للفعل الماضى

Contoh
Dia (Lk) الغائب هُوَ فَعَلَ أَكَلَ شرب نظر سمع تكلم دخل خرج
Mereka Berdua

(Lk / Pr)

هُمَا فَعَلَا أَكَلَا شربا نطرا سمعا تكلما دخلا خرجا
Mereka (Lk) هُمْ فَعَلُوا أَكَلُوا شربوا نظروا سمعوا تكلموا دخلوا خرجوا
Dia (Pr) هِيَ فَعَلَتْ أَكَلَتْ شربت نظرت سمعت تكلمت دخلت خرجت
Mereka Berdua

(Lk / Pr)

هُمَا فَعَلَتَا أَكَلَتَا شربتا نظرتا سمعتا تكلمتا دخلتا خرجتا
Mereka (Pr) هُنَّ فَعَلْنَ أَكَلْنَ شربن نظرن سمعن تكلمن دخلن خرجن
Kamu (Lk) المخاطب أَنْتَ فَعَلْتَ أَكَلْتَ شربت نظرت سمعت تكلمت دخلت خرجت
Kalian Berdua

(pr/lk)

أَنْتُمَا فَعَلْتُمَا أَكَلْتُمَا شربتما نظرتما سمعتما تكلمتما دخلتما خرجتما
Kalian (Lk) أنْتُمْ فَعَلْتُمْ أَكَلْتُم شربتم نظرتم سمعتم تكلمتم دخلتم خرجتم
Kamu (Pr) أَنْتِ فَعَلْتِ أَكَلْتِ شربت نظرت سمعت تكلمت دخلت خرجت
Kalian Berdua

(pr/lk)

أَنْتُمَا فَعَلْتُمَا أَكَلْتُمَا شربتما نظرتما سمعتما تكلمتما دخلتما خرجتما
Kalian (Pr) أنْتُنَّ فَعَلْتُنَّ أَكَلْتُنَّ شربتن نظرتن سمعتن تكلمتن دخلتن خرجتن
Saya المتكلم وحده أَنَا فَعَلْتُ أَكَلْتُ شربت نظرت سمعت تكلمت دخلت خرجت
Kami / Kita المتكلم مع الغير نَحْنُ فَعَلْنَا أَكَلْنَا شربنا نظرنا سمعنا تكلمنا دخلنا خرجنا

Isim Alam

isim alam adalah nama, misalnya nama Muhammad, Ibrahim, Syamsuddin dan lain lainnya

sering kali dalam pembahasan nahwu dan sharaf menggungakan contoh isim alam zaidun dan amrun زيد و عمرو

Isim Isyaroh

isim isyaroh ialah isim yang fungsinya untuk menunjukkan atau demonstrative

ini هذا

itu ذلك

Isim Maushul

isim maushul adalah isim yang berfungsi menghubungkan antara dua kalimat, dalam bahasa indonesia diterjemahkan sebagai "Yang"

Isim-isim maushul:

  • الذي yang : Untuk jenis laki-laki tunggal
  • التي yang : Untuk wanita  tunggal
  • اللذان yang: Untuk dua laki-laki
  • اللتان yang: Untuk dua perempuan
  • الذين yang: Untuk tiga atau lebih dari tiga  laki-laki
  • اللاتي yang: Untuk tiga atau lebih dari tiga  perempuan
  • من yang: Khusus guna  yang berakal
  • ما yang: Khusus guna  yang tidak berakal

Masdar

Masdar disebut juga sebagai source atau sumber, karena sebagian para ulama nahwu dan sharaf berpendapat bahwa fi'il itu bersumbar dari masdar

misalnya memukul adanya kata kerja memukul dari sebuah kata "Pukulan"

Masdar juga disebut dengan Noun, untuk memahaminya sebagai berikut

Masdar adalah kata dasar / isim / nomina dari suatu Fiil / verba yang tidak ada kaitan dengan pelaku dan waktu tertentu. Oleh karena itulah mashdar sering disebut musytaq minhu (sumber pengambilan). Mashdar tidak memiliki pola tertentu karena pola masdar harus dihafal, sebagaimana tersedia di kamus, masdar hanya bisa diketahui dengan kamus bahasa arab, atau pelajaran bahasa arab, atau bimbingan guru, tidak ada kaedah khusus buat masdhar.


Mencium (Verba) Ciuman (Nomina) disebut dengan masdar, menurut KBBI selalu mencantumkan istilah V dan N

Memakan (V) Makan (V/N)

Agak mirip sih terkadang jadi N terkadang jadi V

Memukul (V), Pukulan (N)

Memandang (V), Pandangan (N)

Berteriak (V), Teriakan (N)

Berteriak (V), Teriakan (N)


Definisi Masdar menurut para ulama adalah, bentuk ketiga dari fi'il

الفعل الماضى الفعل المضارع المصدر
أَكَلَ يَأْكُلُ أَكْلاً Makan
شَرِبَ يَشْرَبُ شُرْبًا Minum
نَظَرَ يَنْظُرُ نَظَرًا Melihat
سَمِعَ يَسْمَعُ سَمْعًا Mendengar
تَكَلَّمَ يَتَكَلَّمُ تَكَلُّمًا Berbicara

Sistem penulisan

Abjad Arab yang kadang-kadang disebut huruf hijaiah, berasal dari aksara Aramaik (dari bahasa Syria dan Nabatea), di mana abjad Aram terlihat kemiripannya dengan abjad Koptik dan Yunani. Terlihat perbedaan penulisan antara Magribi dan Timur Tengah. Di antaranya adalah penulisan huruf qaf dan fa. Di Magribi, huruf qaf dan fa dituliskan dengan memiliki titik di bawah dan satu titik di atasnya.

Kaligrafi

Setelah perubahan dan penetapan pada Abjad Arab oleh Khalil bin Ahmad al-Farahidi pada tahun 786, banyak macam tulisan yang dibentuk yang dikenal dengan nama kaligrafi. Kaligrafi Arab ini berfungsi sebagai cara penulisan di Alquran dan juga sebagai dekorasi. Biasanya dipakai juga dalam penulisan hadis dan peribahasa Arab.

Penerjemahan lafal

Penerjemahan bahasa Arab ke abjad Latin biasanya memakai standar yang berbeda, di antaranya: metode untuk menggambarkan bahasa Arab ke abjad Latin secara tepat dan efisien. Beberapa metode ilmiah dalam penerjemahan lafal Bahasa Arab memperbolehkan pembaca untuk melafalkan Bahasa Arab secara tepat dengan menyesuaikannya dengan Abjad Arab. Militer Amerika Serikat telah membuat sistem yang berkaitan dengan penerjemahan lafal berbahasa Arab, yaitu Standard Arabic Technical Transliteration System (Sistem Alih Aksara Teknis Bahasa Arab Standar).

Lembaga bahasa

Akademi Bahasa Arab telah berdiri di beberapa negara berbahasa resmi Arab. Lembaga Bahasa Arab yang paling aktif di antaranya di Damaskus, Kairo, dan Rabat. Lembaga ini bertugas mengatur pengembangan bahasa, menerjemahkan kata baru, dan membuat entri kata baru bahasa Arab di kamus. Lembaga juga menerbitkan manuskrip tua dan bersejarah dalam bahasa Arab dan itu semua menunjukkan bahwa bahasa Arab begitu sulit hingga negara sejenis Amerika saja mengalami kesulitan mempelajarinya.

Pembelajaran bahasa Arab

Bahasa Arab menarik minat jutaan penduduk dunia untuk mempelajarinya, karena sebagian istilah Islam berasal dari bahasa Arab. Bahasa Arab juga telah diajarkan di pesantren-pesantren Indonesia. Banyak universitas internasional dan beberapa sekolah menengah internasional telah mengajarkan Bahasa Arab (Arabic as Foreign Language). Bahasa Arab berkembang semakin luas dengan munculnya perangkat lunak, siaran TV berbahasa Arab, dan pembelajaran daring

Bahasa Arab di Indonesia

Bahasa Arab di Indonesia sering dipergunakan untuk kegiatan keagamaan, pengajian, dan pendidikan. Bahasa Arab juga digunakan saat umat Muslim beribadat, utamanya salat.

Sekiranya, sebanyak 1.495 perbendaharaan kata bahasa Arab diserap dalam bahasa Indonesia.

Lihat pula

Rujukan

  1. ^ a b Procházka, 2006. Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Proch" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ Ethnologue (1999)
  3. ^ Nationalencyklopedin (dalam bahasa Swedia), OCLC 185256473, Wikidata Q1165538, diakses tanggal 24 April 2022 
  4. ^ Ethnologue; diakses pada: 5 Juni 2019; kode Ethnologue.com: ara; situs arsip: https://web.archive.org/web/20190605145915/https://www.ethnologue.com/language/ara.
  5. ^ Wright, 2001, p. 492.
  6. ^ Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Bahasa Arab". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History. 
  7. ^ "UNESCO Interactive Atlas of the World's Languages in Danger" (dalam bahasa bahasa Inggris, Prancis, Spanyol, Rusia, and Tionghoa). UNESCO. 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 April 2022. Diakses tanggal 26 Juni 2011. 
  8. ^ "UNESCO Atlas of the World's Languages in Danger" (PDF) (dalam bahasa Inggris). UNESCO. 2010. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 31 Mei 2022. Diakses tanggal 31 Mei 2022. 
  9. ^ Versteegh, Kees (1997), The Arabic Language, hlm. 33. Edinburgh University Press, ISBN 90-04-17702-7
  10. ^ http://www.bahasaarab-dan-artinya.xyz/2016/07/macam-macam-kata-dalam-bahasa-arab.html

Pranala luar